0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas pergantian kepemimpinan di perusahaan baja Nucor. Presiden baru Ahmed memperkenalkan strategi baru yang mendukung ekspansi global, akuisisi, pembangunan pabrik baja berskala besar, dan diversifikasi produk. Strategi baru ini berbeda dengan strategi sebelumnya yang lebih fokus domestik dan pabrik baja kecil. Pergantian strategi ini menimbulkan perdebatan di dalam perusahaan.
Dokumen tersebut membahas pergantian kepemimpinan di perusahaan baja Nucor. Presiden baru Ahmed memperkenalkan strategi baru yang mendukung ekspansi global, akuisisi, pembangunan pabrik baja berskala besar, dan diversifikasi produk. Strategi baru ini berbeda dengan strategi sebelumnya yang lebih fokus domestik dan pabrik baja kecil. Pergantian strategi ini menimbulkan perdebatan di dalam perusahaan.
Dokumen tersebut membahas pergantian kepemimpinan di perusahaan baja Nucor. Presiden baru Ahmed memperkenalkan strategi baru yang mendukung ekspansi global, akuisisi, pembangunan pabrik baja berskala besar, dan diversifikasi produk. Strategi baru ini berbeda dengan strategi sebelumnya yang lebih fokus domestik dan pabrik baja kecil. Pergantian strategi ini menimbulkan perdebatan di dalam perusahaan.
PENTING BAGI SEBUAH ORGANISASI! 2. APAKAH TUJUAN PERUSAHAAN ITU HANYA UNTUK MENCARI KEUNTUNGAN? JELASKAN! 3. JELASKAN HUBUNGAN ANTARA TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN! PILIH SALAH SATU • 1. Apa yang dimaksud dengan keselarasan tujuan? Jelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan! • 2. Jelaskan manfaat memahami teori kebutuhan Maslow dalam kaitannya dengan pengendalian manajemen ! • 3. Jelaskan fungsi Controller dalam hubungannya dengan sistem pengendalian manajemen ! Case 1 KASUS: NUCOR COMPANY Pada bulan Januari 1999, dalam sebuah kudeta di ruang dewan pimpinan, Iwan pimpinan Nucor Co, dipaksa mengundurkan diri. Bulan Juni 1999, penggantinya Samsul juga diturunkan dari kekuasaannya. Dewan kemudian memilih seorang pria berumur 68 tahun, Ahmed sebagai presdir Nucor. Ahmed sudah bergabung dengan Nucor sejak tahun 1954, menjadi direktur tahun 1971, menjadi presiden tahun 1984 dan mundur tahun 1991. dia tetap menjadi anggota dewan perusahaan Nucor, sebagai pemegang saham kedua terbesar. Yang menjadi perdebatan, adalah strategi perusahaan dalam jangka panjang. Dewan menginginkan adanya perubahan fundamental dalam strategi perusahaan, yang ditolak oleh Iwan dan Samsul. Kondisi industri memaksa Nucor meninjau kembali strateginya. Pertama permintaan terhadap baja secara keseluruhan hanya meningkat kurang dari 1,5% per tahun, kedua pangsa pasar yang berhasil diraih Nucor terbatas, karena ketatnya persaingan. Ketiga banyak perusahaan yang meniru ide-ide perusahaan kecil, akhirnya import baja dengan biaya murah mampu menembus pasar Amerika. Dalam kondisi ini, anggota dewan mempertanyakan, bagaimana Nucor mampu mempertahankan angka pertumbuhan?. Akhirnya dewan mengusulkan perubahan strategi, diantaranya melakukan akuisisi, masuk ke pasar global, membangun tanur tinggi, diversifikasi produk di luar produksi baja, menambah lapisan baru dalam organisasi dan mengubah komposisi dewan perusahaan. bersambung Case 1 (lanjutan) Dewan meyakinkan Ahmed, bahwa Nucor harus memutuskan hubungan dengan masa lalu untuk memenuhi tujuan pertumbuhan secara agresif. Ahmed mengajukan pertanyaan, ”Pesaing – pesaing dari luar negri dan domestik telah memanas, bagaimana kita dapat naik ke tingkat selanjutnya?” Di bawah kepempinan Iwan dan Samsul, perusahaan tidak percaya dengan tindakan akuisisi, namun Ahmed percaya bahwa akuisisi merupakan terobosan untuk masuk ke pasar global. Dengan anjloknya harga baja tahun 1999, Ahmed yakin, Nucor akan mendapatkan harga yang pantas untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan termasuk diantaranya adalah Gallatin Stell di Kentucky. Iwan dan Samsul mempertahankan Nucor sebagai perusahaan domestik dengan mempertimbangkan kultur perusahaan yang unik. Sebaliknya, Ahmed menunjukkan perspektif ekspansi globalnya, menurutnya pertumbuhan Nucor sangat tergantung kemampuannya menerobos pasar Amerika latin dan Asia dengan menggandeng mitra-mitra lokal. Iwan dan Samsul mempelopori konsep pabrik kecil, sementara Ahmed ingin membangun tanur-tanur tinggi yang menjadi mercusuar produsen baja terpadu. Ahmed mengatakan, bahwa tanur-tanur tinggi dapat mengatasi kelemahan- kelemahan yang nantinya akan membahayakan begitu perusahaan mulai tumbuh. Tidak seperti perusahaan baja terpadu, pabrik-pabrik kecil tersebut mengandalkan pada logam-logam sisa. Dengan tanur-tanur tinggi dapat menghilangkan ketergantungan pada pasar logam sisa yang tidak stabil. bersambung Case 1 (lanjutan) Kebijakan Iwan dan Samsul, mempertahankan pada produk tunggal, berkonsentrasi pada produk baja, sementara itu Ahmed bersikeras, bahwa Nucor harus mendiversifikasi produk di luar baja. Iwan dan Samsul sangat bangga dengan mengawasi beroperasinya 25 pabrik bersama-sama dengan staf perusahaan. Sementara itu Ahmed menekankan kebutuhan untuk menambah jajaran baru di tingkat manajemen. Ahmed menegaskan, sewaktu Nucor masih sebagai industri baja kecil gaya intuitif manajer dapat bekerja dengan baik, namun pada saat Nucor menjadi perusahaan baja yang besar, dengan omset lebih $4 miliar, maka diperlukan perencanaan jangka panjang. Setiap top eksekutif harus membawahi tidak lebih dari 7 orang manajer pabrik, yang memberikan laporan, untuk mengurangi tingkat kesalahan dan untuk memantau penggunaan sumberdaya, hal ini akan bermanfaat dalam mengkader manajer yang berbakat, yang nantinya akan menggantikan saya, kata Ahmed. Pada akhir 1999, Ahmed menempatkan dua orang wakil presiden yang mendampinginya yang berurusan dengan para manajer pabrik. Komposisi dewan Nucor berubah, pada masa Iwan dan Samsul, anggota dewan terdiri dari pegawai dan mantan pegawia Nucor. Ahmed merekrut orang-orang di luar perusahaan, para direktur yang berasal dari luar perusahaan berjumlah dua pertiga dari jumlah anggota dewan Nucor Co Pertanyaan Diskusi 1. Apakah Saudara setuju, bahwa Nucor harus melakukan perubahan strategi secara fundamental, bagaimana Saudara mengevaluasi pergantian presdir dan dampaknya terhadap strategi secara spesifik? 2. Dapatkah Nucor mempertahankan sistem pengendalian dan budayanya yang unik di bawah arahan strategi yang baru? 3. Maukah Saudara bekerja di Nucor di bawah kepemimpinan Ahmed?