FARMASI (INVENTORY
CONTROL)
Dr. Indri Hapsari., M.Si., Apt
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
FARMASI
• Persediaan farmasi alat kesehatan dan
sediaan farmasi yang mencakup obat, bahan
obat, obat tradisional dan kosmetika
• Pengendalian persediaan yang efektif
mengoptimalkan 2 tujuan:
1. Memperkecil total investasi pada persediaaan
2. Mampu menjual/menyediakan berbagai
produk untuk memenuhi permintaan konsumen
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
FARMASI
• Masalah klasik pengendalian persediaan
menyeimbangkan antara pengaturan persediaan
yang ada dan biaya-biaya yang ditimbulkan,
diantaranya:
a.Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost)
b.Biaya pemesanan (order cost)
c. Biaya kehabisan/kekurangan bahan (shortage
cost)
Perencanaan
• Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pola penyakit
2. Kemampuan masyarakat
3. Budaya masyarakat
• EOQ = 2.Co.S
√ Cm.V
Keterangan:
Co: Cost per order (sekali pesan)
Cm : Cost of maintenance dari persediaan dalam setahun
S : jumlah permintaan setahun
V : Cost per unit
Metode EOI
• Digunakan untuk obat-obat yang habis pada waktu tertentu
Pendekatan EOI
EOQ = 2.Co
√ Cm.V.S
Keterangan:
Co : Cost per order (sekali pesan)
Cm : Cost of maintenance dari persediaan dalam setahun
S : Jumlah permintaan setahun
V : Cost per unit
Safety stock (SS)
• Safety stock level pengadaan ulang atau level persediaan
maksimum
Keterangan:
LT : Lead Time (waktu tunggu dari pesan obat sampai barang
datang)
CA : Compsution Average (rata-rata penggunaan sehari atau
sebulan)
Stok minimum
Minimal persediaan yang diatur untuk mencegah persediaan
habis
Stok minimal
Smin = (LT x CA) + SS
= 2 SS
Keterangan:
S maks : S maksimal
S min : S minimum
PP : Procurement Period (Periode pengadaan)
CA : Consumption Average (Rata-rata pengunaan sehari atau
sebulan)
Metode JIT (Just In Time)
• Metode JIT order dilakukam apabila persediaan hampir
atau sudah habis
• Kelemahan apabila tidak didukung dengan keteraturan
defecta, perhitungan stok pengamanan terganggunya
sistem pengelolaan obat
• Persyaratan JIT:
a. Pengurangan lead time
b. Penurunan persediaan ke tingkat minimum
c. Keandalan equipment
d. Arus produksi yang berimbang
e. Kinerja keseluruhan sistem yg dapat diprediksi
Model Pengendalian Persediaan
1. Sistem Periodik didasarkan pada waktu interval
pemesanan sistem interval pasti (fixed interval sistem),
sistem T (Time), sistem EOI (Economic Order Interval)
2. Sistem perpetual didasarkan pada masing-masing item
barang yang dilakukan secara kontinyu dan pada saat stok
turun di bawah level reorder yang telah direncanakan baru
dilakukan pemesanan sistem kuantitas pasti atau
Economic Order Quantity (EOQ)
Pembelian
• Kriteria PBF:
1. Menyediakan obat dengan kualitas baik, jumlah sesuai dgn
yang dipesan, ED panjang
2. Pelayanan yang memeuaskan frekuensi kunjungan tinggi,
jangka waktu pemesanan dengan pengiriman (lead time)
singkat, kemudahan retur, memberi insentif khusus
3. Harga bersaing discount dan bonus
4. Jangka waktu pembayaran longgar (cash atau kredit)
Pembayaran
• Pembayaran dapat dilakukan dengan
1. Cash keras/tunai/Cash on Delivery (COD) pembayaran
dilakukan secara langsung pada saat barang datang
2. Cash lunak pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 1
hari sampai 2 minggu sesudah barang datang
3. Kredit jangka waktu pembayaran umumnya di atas 2
minggu
Manajemen Keuangan di Apotek
Laporan rugi- laba Apotek “A”
Manajemen Keuangan di Apotek
• Neraca keuangan
CR = Harta Lancar
Kewajiban Lancar
Analisis laporan keuangan
b. Rasio cepat (RC)/ Quick Ratio (QR)
mengurangi persediaan dengan aset lancar, kemudian
dibagi dengan kewajiban lancar
5. Test of Efficiency
a. Perputaran persediaan (PP)/ Turn over ratio (TOR)
ukuran kecepatan persediaan dibeli, dijual dan kemudian
diganti lagi perputaran apotek minimal 4 kali pertahun
TOR = HPP
Persediaan rata-rata
Contoh kasus
Analisis Finansial
• Analisa finansiia diperlukan dlm pengelolaan
usaha atau perusahaan manfaatnya:
1. untuk mengetahui keadaan perusahaan
2. pembuatan rencana pembelanjaan atau
rencana lain
3. kontrol operasi perusahaan
4. menentukan nilai perusahaan
• Perusahaan yg dpt memenuhi kewajiban jangka
panjang yang likuiditasnya baik belum berarti
hasil usahanya sukses
perlu mengetahui sumber modal kerja
yang menyebabkan dana tersedia
bertambah atau kurang
Analisis Finansiil
1. Rasio jangka pendek
utk mengetahui tingkat likuiditas
memperbandingkan aktiva lancar yg
tersedia terhadap hutang jangka pendek
Rp
Biaya
Unit/rupiah
0 1000 2000 3000 4000 (dalam ribu)
Rp C Rp
3j Biaya variabel
Biaya total
2j
B
1j
Biaya tetap
A H
0
Produksi/penjualan Produksi/penjualan
• Dapat pula dibuat grafik sbb:
dimana garis biaya variabel dibuat sejajar dgn garis biaya total
dimulai dr titik nol
Rp Biaya total
C
Biaya tetap = Rp. 1 juta
Biaya variabel
1j Rp 1 j
B
Biaya variabel = Rp. 2 juta
Rp 1 j
0 A H
Produksi/penjualan
Grafik diagram menurut volume produksi
S
S4
S3
T
S2 T4
T1 T3
T2
O1 V
O P1 P2 P3 P4
Ket: Produksi/penjualan
T = biaya tetap; V = biaya variabel; S = hasil penjualan
OV = garis biaya variabel; OT = garis biaya tetap;
OS = garis penjualan; OP = garis produksi
• Dari grafik tersebut, dapat ditunjukkan:
Hasil penjualan di bawah B.E.P
perusahaan rugi
Hasil penjualan di atas B.E.P perusahaan
laba
Komponen biaya dlm harga
obat
• Klasifikasi komponen biaya tergantung pd
masing2 produsen sesuai kondisinya
• Biaya dlm produksi obat dpt dibagi sbb:
- bahan baku: bhn aktif, penolong, kemasan
- alat produksi
- tenaga kerja
- jasa pihak ketiga
- tanah dan bangunan
- pajak
• Dalam kalkulasi harga pokok:
- biaya produksi langsung
- biaya produksi tidak langsung
- biaya administrasi umum
- biaya penjualan
Faktor-faktor biaya produksi
• Yang biasanya diperhitungkan adalah 5M:
1. Material
2. Machine
3. Money
4. Man
5. Management
• Faktor2 biaya produksi meliputi semua biaya
yg dikeluarkan selama produksi berlangsung dgn
menggunakan kombinasi faktor produksi yg
terkait dgn produk yg dihasilkan.
Pembentukan harga produk
a. Perhitungan harga pokok (H.P)
Yang lazim diperhitungkan:
- biaya material langsung
- biaya tenaga kerja langsung
- biaya manufacturing overhead
b. Perhitungan harga jual (H.J)
Urutan perhitungan harga jual sbb:
Harga Pokok Pabrik = H.P.P
Keuntungan Pabrik = K.U.P
Harga Obat
Produsen
Pemerintah Obat
• Untuk menjamin kontuinitas dan
pengembangan usaha perlu manajemen
utk memupuk laba menjamin
pengembalian modal investasi
• Dlm menghadapi kompetisi di pasar obat
umumnya kebijaksanaan pabrik dilakukan sbb:
1. Pengembangan produksi dilakukan
penelitian pasar terlebih dahulu
menciptakan spesialite meningkatkan
performance pembungkus
2. Promosi penjualan perlu biaya besar sangat
penting
a. Publisitas
detailer sasaran dokter
b. Armada juru jual
menciptakan pembeli
c. Iklan
Contoh perhitungan harga obat jadi di
pabrik farmasi
• Bahan aktif Rp. a
• Bahan pembantu Rp. b
• Bahan pengemas Rp. c
Kemudian:
• Susut pd pembuatan/
pengemasan 5%
• Exploitasi 20 %
• Bunga 10 %
• Promosi 10 %
• Keuntungan 15 %
60 %
Harga jual pabrik: 160/100 x (a+b+c)
H.J.P ini dpt dibuat perbutir dlm kemasan