Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Farmasi

P 10 Study kasus : Analisis Laporan keuangan Apotek


Laporan
Laba Rugi
Neraca Keuangan
Test of all performance

1. Perolehan atas modal sendiri (Return on Equity/ ROE)


• Mengukur efektifitas Penggunaan dana yang telah di investasikan
oleh invenstor/ APA ke apotek
• ROE apotek Minimal 18 % persen
 Lihat dilaba bersih lap laba rugi
 Modal pemilik lihat di data ekuitas/kekayaan

• ROE/ perolehan atas modal sendiri 


Test of all performance
2. Perolehan atas harta (Return of asset/ ROA)
• Mengukur efektivitas Penggunaan asset yang ada oleh
apotek
• ROA apotek Minimal 12 %
• Laba bersih lihat di data laporan
laba rugi
• Total harta lihat di aktiva
Test of profitability
1. Presentase laba kotor (PLK)
• Mengukur daya laba apotek sebelum beban usaha
diperhitungkan
• PLK apotek seharusnya berkisar 20 – 30 % (prinsipnya
semakin besar maka semakin baik)
• HPP = Persediaan awal + pembelian bersih – persediaan
akhir/ sisa stok
 HPP = harga pokok penjualan
 HPP : Pers awal + Pembelian bersih – Pers akhir
Test of profitability
2. Presentase Laba Bersih (PLB)
• Mengukur daya laba apotek setelah beban usaha
diperhitungkan
• PLB seharusnya berkisar 5 – 7,5 % (prinsipnya semakin
besar semakin baik)
 HPP = harga pokok penjualan
 HPP : Pers awal + Pembelian bersih – Pers akhir
Test of liquidity
1. Rasio lancar (RL/ current Ratio = CR)
• Membandingkan aktiva lancar apotek yang memberikan uang tunai untuk
membayar hutang lancarnya dengan hutang itu sendiri
• Harta lancar (kas, piutang dan persediaan obat)
• Piutang (pihak lain yang belum bayar ke kita/apotek)
• Kewajiban lancar : utang ke pbf/obat, utang pinjaman ke bank/ kredit bank,
biaya lain yang masih harus dibayar
 Harta lancer = Kas/ bank + Piutang + Persediaan obat
 Kewajiban lancer = Utang obat, utang bank, utang yang
belum di bayar (faktur oembelian obat yang belum
jatuh tempo)
Test of liquidity
2. Rasio Cepat (quick ratio/ QR)
 Sama dengan rasio lancar namun lebih keras terhadap
likuiditas apotek
 Rasio lancar dihitung dengan mengurangi persediaan
dengan asset lancar lalu dibagi dengan kewajiban lancer
 Nilai rasio cepat sebaiknya berkisar 1-2
 Harta lancer = Kas/ bank + Piutang + Persediaan obat
 Kewajiban lancer = Utang obat, utang bank, utang yang
belum di bayar (faktur oembelian obat yang belum
jatuh tempo)
Test of liquidity
1. Masa perkiraan hutang
• Masa perkiraan hutang menunjukan waktu yang
dibutuhkan oelh apotek untuk membayar pembelian
kreditnya
 Perkiraan hutang = utang/ obat yang belum
dibayarkan
 Pembelian bersih = Pembelian perhari/
pertahun/ perbulan
Ratio Of solvency
1. Rasio solvabilitas
• Ukuran yang akan menunjukan apakah apotek dapat memenuhi
pembayaran hutang jangka panjangnya
• Nilai rasio solvabilitas sebaiknya berkisar 80 %
 Modal pemilik = ekuitas/ kekayaan
 Modal pemilik = ekuitas/ kekayaan
Test of efficiency
1. Masa penagihan perkiraan Piutang (MPPP)
• Perkiraan jumlah hari rata rata yang diperlukan apotek untuk
menagih perkiraan piutangnya
• MPP sebaiknya tidak lebih dari 1,5 kali syarat kredit perusahaan
• Syarat kredit perusahaan biasanya 30 hari
 Piutang = pihak lain yang belum membayar
hutangnya kepada kita / belum bayar ke apotek
 Bisa di hitung jika kita mengkreditkan pembayaran
pada psien dan ada data penjualan kredit
Test of efficiency
2. Perputaran sedian ( PP/Turn OF Ratio = TOR)
• Ukuran kecepatan sediaan dibeli, dijual kemudian digantikan lagi
• Perputaran persediaan apotek minimal 4 kali pertahun
• Perputaran hingga 12 kali masih dapat diterima/ diperbolehkan
• Persediaan rata rata = persediaan awal- persediaan akhir dibagi 2
Tugas individu
• Buatlah laporan laba rugi dan neraca keuangan
dengan nominal bebas dan buatlah analisis keuangan
seperti contoh (disarankan nominalnya di genapkan
saja supaya gampang menghitungnya)
• Dikerjakan di kertas – di foto lalu kirimkan ke gclass
Sekian

Anda mungkin juga menyukai