Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KEUANGAN

Akutansi Keuangan

Akutansi Keuangan merupakan suatu proses pencatatan, pengukuran, dan


pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam berbagai bentuk
antara lain berupa :
 Laporan laba rugi (income statement)
 Neraca (balance sheet)
 Aliran kas (cash flow)
 Dan rasio keuangan

PIHAK YANG MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN :


 Pengguna langsung (pemilik, kreditor, manajemen dan karyawan, petugas pajak)
 Pengguna tidak langsung (analis, konsultan, asosiasi dagang)

Tujuan

Agar pengelola dapat mengerti dan memahami mengenai:


 FUNGSI KEGIATAN APA YANG MEMILIKI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM
MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN DI APOTEK
 PROSES MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN APOTEK
 MACAM BENTUK KEUANGAN DI APOTEK
 CARA MEMBACA LAPORAN KEUANGAN DI APOTEK
 MACAM RASIO KEUANGAN
 CARA MEMBACA DAN MENGARTIKAN RASIO KEUANGAN

FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

PEMBERI INFORMASI KEPADA PENGELOLA ATAU PEMILIK APOTEK MENGENAI


PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA UNSUR KEKAYAAN (NERACA) YANG
DIMILIKI APOTEK DARI KONDISI NERAcA PADA AWAL KEGIATAN MENJADI NERACA
PADA AKHIR KEGIATAN APOTEK, SEBAGAI AKIBAT ADANYA TRANSAKSI JUAL BELI
BARANG ATAU JASA SELAMA PADA KURUN WAKTU TERTENTU.

Neraca / balance sheet

 Laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva),


hutang (passiva), dan modal (ekuitas) yang dimiliki apotek pada tanggal tertentu.
 Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca :
 Aktiva: aktiva lancar (uang kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan aktiva
tetap (gedung, tanah)
 Passiva: passiva lancar (hutang jangka pendek < 1 th) dan hutang jangka panjang
 Modal → juga dianggap sebagai hutang
Contoh Neraca

Laporan Laba Rugi

 Menggambarkan tentang jumlah penjualan (sales), biaya variable, biaya tetap


dan laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu
 Unsur-unsur yang terdapat dalam laporan L/R:
 Penjualan
 Biaya pembelian barang = biaya variable
 Biaya operasional = biaya tetap
 Laba / rugi sebelum bunga dan pajak (EBIT)
 Bunga, pajak, laba bersih

CONTOH LAPORAN LABA RUGI


Cara Menghitung HPP

o Dengan faktor harga jual


faktor harga jual−1
[
o HPP = 100% - 100 %−
harga jual ]
o Contoh: factor harga jual resep tunai = 1,25 sedangkan faktor harga beli = netto.
Berapahpp nya?
o Dengan perhitungan nilai stok barang
 Hpp = (stok awal + pembelian) – stok akhir
 Contoh: stok barang pada awal tahun 2015 adalah 1.000.000 idr.
Selama tahun 2016 apotek membeli barang 8.000.000 idr. Pada akhir
tahun 2016 stoknya 1.500.000 dengan factor harga jual 1,23. berapa
hpp apotek tahun 2016?

Cara Menghitung Nilai Stok Barang

 Sistem fifo : cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan faktor
harga beli yang paling akhir
 Sistem lifo: cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan factor
harga beli yang paling awal
 Sistem rata-rata: nilai stok barang dihitung berdasarkan harga yang diperoleh
dari harga beli rata-rata
 Contoh:
 Stok awal tahun 2016 sirup paracetamol 20 botol
 Harga beli sirup pct pada januari 2016 @10.000 idr
 Stok akhir tahun 2016 sirup pct 20 botol
 Harga beli sirup pct pada desember 2016 @11.000 idr
 Bila omset sirup pct pada 2016 adalah 2.500.000 idr
 Pembelian sirup pct selama tahun 2016 adalah 1.900.000 idr
 Berapa hpp sirup pct th 2016?

Cara Menghitung Presentase Unsur - Unsur Laporan Laba Rugi


 Pembaginya adalah penjualan (netto)
 Untuk penjualan: penjualan: penjualan x 100%
 Untuk hpp yaitu hpp:penjualan x 100%
 Untuk biaya tetap yaitu biaya tetap:penjualan x 100%
 Untuk laba (rugi) yaitu laba (rugi) : penjualan x 100%

Cara Menghitung Pertumbuhan (Growth) dan Target


 Growth → unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba rugi sebagai
pembaginya, dibagi dengan unsur-unsur laba rugi yang terdapat pada
tahun sebelumnya.
 Target → unsur yang terdapat pada target laporan laba rugi dibagi dengan
target yang ditentukan dikalikan 100%.

Laporan Aliran Kas (Cash Flow)

 Untuk menggambarkan tentang estimasi rencana jumlah penerimaan


dan jumlah pengeluaran uang kas apotek selama periode waktu tertentu
 Cara membuat:
 Menghitung saldo awal kas yang dimiliki oleh apotek
 Mengestimasikan rencana jumlah penerimaan uang tunai yang diperoleh
dari hasil penjualan tunai dan pencairan piutang, pendapatan dividen
dan bunga bank.
 Mengestimasikan rencana jumlah pengeluaran uang tunai untuk keperluan
membayar hutang dagang dan biaya operasional.
 Menghitung kembali saldo akhir dengan cara saldo akhir= jumlah saldo awal +
jumlah penerimaan – jumlah pengeluaran
Cara Mengevaluasi Laporan Aliran Kas (Cash Flow)

 Melihat saldo akhir apakah mengalami deficit atau surplus


 Bila mengalami defisit maka dicari penyebabnya dengan cara:
 Analisis data penjualan tunai
 Analisis data penerimaan piutang
 Analisis data pembayaran hutang dagang
 Analisis data penggunaan biaya usaha

Analisis Keuangan

1. Data masa lalu → melihat trend → dibandingkan kondisi saat ini


2. Data pesaing → untuk mengetahui tingkat keunggulan & efisiensi apotek
pesaing
3. Implementasi strategi → untuk mengetahui efek implementasi strategi yang
sedang / telah dilaksanakan: + karyawan, +kendaraan,dll
4. Perkembangan kondisi external → utk mengetahui perkembangan kondisi
external yang sedang / telah terjadi terhadap kinerja keuangan apotek :
pertumbuhan ekonomi, pasar, apotek pesaing, pemasok, regulasi

METODE ANALISIS

Current Ratio (CR) : Indikator untuk mengukur perbandingan nilai aktiva lancar
dengan pasiva lancar

𝐶𝑅 =
Kas+Bank + Piutang+ Persediaan
=¿
Hutang dagang
1,5

 Artinya: setiap Rp 1,- Hutang dijamin Rp1,5 Aktiva Lancar


 Semakin besar nilai CR → semakin besar kemampuan melunasi Hutang
Quick Ratio (QR) : Indikator mengukur perbandingan Nilai Aktiva Lancar (tanpa persediaan)
dengan Nilai Pasiva Lancar

𝑄𝑅 =
( Kas+Bank + Piutang )
=
Hutang Dagang
0,25 ×

 Artinya : Setiap Rp.1,- Hutang Dijamin Rp 0,25 Aktiva Lancar (tanpa persediaan)
 Semakin besar QR semakin sulit membayar hutang jangka pendek

TOR (Turn Over Ratio) : Indikator untuk mengukur tingkat kemampuan Apotek memutar
barang dagangan (obat & Alkes)

HPP
𝑇𝑂𝑅 =
Rata−rata Persediaan
apotek untuk menutup seluruh hutang (jk.
Artinya Apotek mampu memutar pendek + jk.panjang) dengan seluruh assetnya
persediaan sebanyak 4 kali dalam (current + fix asset)
1 tahun TOR dapat
dihitung bulan atau tahun. TOTAL HUTANG
Solvabilitas =
TOTAL ASSET
RTO (Receivable Turn Over) :
Indikator untuk mengukur tingkat  MISAL 0,5, Artinya:Setiap Rp 0,5 Hutang
kemampuan PERUSAHAAN dijamin oleh Rp1,-seluruh
apotek untuk memutar piutang asset
dalam 1 tahun.  Semakin kecil nilai solvabilitas, maka
semakin kecil beban hutang yang dimiliki
Σ penjualan kredit apotek (sovable)
𝑅𝑇𝑂 = =30 x
Rata−rata piutang  Semakin besar nilai solvabilitas, maka
semakin besar beban hutang yg dimiliki
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = apotek (not sovable)
1
×(saldo awal+ akhir)
2 TIE (Time Interest Earning) : Indikator yang
mengukur tingkat kemampuan Apotek
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = dalam menghasilkan laba (EBIT) untuk menutup
365 beban bunga tetapnya.
=¿… . . ℎ𝑎𝑟𝑖
RTO
EBIT
FATO (Fix Asset Turn Over) : 𝑇𝐼𝐸 =
BEBAN BUNGA
Indikator untuk mengukur
kemampuan Apotek
memanfaatkan Fix Asset untuk
menghasilkan sejumlah penjualan
dalam 1 tahun.

Penjualan
𝐹𝐴𝑇𝑂 = =¿ 8 ×
Fix Asset
 MISAL 5; Artinya: Apotek mampu hasilkan EBIT
 Artinya Apotek mampu
sebesar 5 kali dr beban bunga yang ditanggung
memanfaatkan fix asset yg
apotek
ada untuk menghasilkan
 Semakin tinggi TIE, tingkat kemampuan apotek
penjualan sebesar 8 kali
menghasilkan laba semakin besar, semakin
dalam 1 tahun
dipercaya kreditor
 Jika nilai semakin kecil → fix
asset tidak dapat mendukung
Profit : Indikator yang mengukur kemampuan
kegiatan penjualan
apotek dalam menghasilkan laba
bersih (EAT), pada tingkat penjualan ttt
Solvabilitas : Indikator yang
mengukur tingkat kemampuan
EAT Kinerja Apotek pada posisi titik impas
𝑃𝑅𝑂𝐹𝐼𝑇 =
PENJUALAN
𝑋
TR = TC → TR–TC= 0
100% TR = Total Revenue
TC = Total Cost (Total Biaya)
1000
MISAL 𝑃𝑅𝑂𝐹𝐼𝑇 = =2 % TR = TC
50000
TR − TC = 0
TR = Total revenue
 Artinya Apotek mampu TC = Total Cost
menghasilkan Laba Bersih (EAT) = Total Biaya
sebesar 2% pada tingkat = Biaya variabel + Biaya Tetap
penjualan 50.000.
 Semakin tinggi laba yg didapat,
apotek semakin efisien
mengelola variable dan fix cost.

ROA (Return on Asset) : Indikator


mengukur tingkat kemampuan
apotek untuk
menghasilkan EAT dari pemakaian
seluruh asset apotek. ROA sama
dengan ROI

EAT
𝑅𝑂𝐴 = ×100 %
TOTAL ASSET

 MISAL 5%; Artinya : Apotek


mampu mengelola dan
memanfaatkan seluruh asset dan
menghasilkan laba 5% Kasus
 Semakin tinggi ROA, smakin
besar laba apotek  Apoteker Susi, merencanakan mendirikan
 Semakin kecil ROA, smakin apotek di jalan tidar malang
rendah laba apotek  Biaya sebesar Rp. 4.100.000.(gaji, dll)
 Memperhatikan lokasi tsb, margin ditetapkan
ROE (Return on Equity) : Indikator
sebesar 20%.
mengukur tingkat kemampuan
 Hitung BEP & Target penjualan 20% diatas
apotek untuk
BEP.
menghasilkan EAT dari pemakaian
 Jika Stok akhir tahun Rp. 9.840.000, berapa
modal pemilik (Equity). Sebagai
nilai pembelian
ukuran profit
 Buatlah laporan laba rugi selama 1 tahun
dari sudut pandang pemilik modal.
 Investasi yang diperlukan Rp.60.000.000
LABA B (gedung), Hitung Pay Back Period.
𝑅𝑂E = ×100 %  Hitung TOR
TOTAL EQUITY

75 0
 MISAL 𝑅OE = 500 0 =15 %
 Artinya dengan modal sendiri
(ekuitas) sebesar 5000 apotek
mampu menghasilkan
laba sebesar 15%
 ROE dipengaruhi ROA → Jk tidak
pandai mengelola asset (asset
tidak produktif) mk
ROA & ROE menjadi Kecil

BEP

BEP adalah titik yg


menggambarkan kinerja apotek
pada posisi yang tidak
mendapatkan keuntungan dan
tidak mengalami kerugian →

Anda mungkin juga menyukai