Akutansi Keuangan
Tujuan
Sistem fifo : cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan faktor
harga beli yang paling akhir
Sistem lifo: cara menilai stok barang yang dihitung berdasarkan factor
harga beli yang paling awal
Sistem rata-rata: nilai stok barang dihitung berdasarkan harga yang diperoleh
dari harga beli rata-rata
Contoh:
Stok awal tahun 2016 sirup paracetamol 20 botol
Harga beli sirup pct pada januari 2016 @10.000 idr
Stok akhir tahun 2016 sirup pct 20 botol
Harga beli sirup pct pada desember 2016 @11.000 idr
Bila omset sirup pct pada 2016 adalah 2.500.000 idr
Pembelian sirup pct selama tahun 2016 adalah 1.900.000 idr
Berapa hpp sirup pct th 2016?
Analisis Keuangan
METODE ANALISIS
Current Ratio (CR) : Indikator untuk mengukur perbandingan nilai aktiva lancar
dengan pasiva lancar
𝐶𝑅 =
Kas+Bank + Piutang+ Persediaan
=¿
Hutang dagang
1,5
𝑄𝑅 =
( Kas+Bank + Piutang )
=
Hutang Dagang
0,25 ×
Artinya : Setiap Rp.1,- Hutang Dijamin Rp 0,25 Aktiva Lancar (tanpa persediaan)
Semakin besar QR semakin sulit membayar hutang jangka pendek
TOR (Turn Over Ratio) : Indikator untuk mengukur tingkat kemampuan Apotek memutar
barang dagangan (obat & Alkes)
HPP
𝑇𝑂𝑅 =
Rata−rata Persediaan
apotek untuk menutup seluruh hutang (jk.
Artinya Apotek mampu memutar pendek + jk.panjang) dengan seluruh assetnya
persediaan sebanyak 4 kali dalam (current + fix asset)
1 tahun TOR dapat
dihitung bulan atau tahun. TOTAL HUTANG
Solvabilitas =
TOTAL ASSET
RTO (Receivable Turn Over) :
Indikator untuk mengukur tingkat MISAL 0,5, Artinya:Setiap Rp 0,5 Hutang
kemampuan PERUSAHAAN dijamin oleh Rp1,-seluruh
apotek untuk memutar piutang asset
dalam 1 tahun. Semakin kecil nilai solvabilitas, maka
semakin kecil beban hutang yang dimiliki
Σ penjualan kredit apotek (sovable)
𝑅𝑇𝑂 = =30 x
Rata−rata piutang Semakin besar nilai solvabilitas, maka
semakin besar beban hutang yg dimiliki
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = apotek (not sovable)
1
×(saldo awal+ akhir)
2 TIE (Time Interest Earning) : Indikator yang
mengukur tingkat kemampuan Apotek
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = dalam menghasilkan laba (EBIT) untuk menutup
365 beban bunga tetapnya.
=¿… . . ℎ𝑎𝑟𝑖
RTO
EBIT
FATO (Fix Asset Turn Over) : 𝑇𝐼𝐸 =
BEBAN BUNGA
Indikator untuk mengukur
kemampuan Apotek
memanfaatkan Fix Asset untuk
menghasilkan sejumlah penjualan
dalam 1 tahun.
Penjualan
𝐹𝐴𝑇𝑂 = =¿ 8 ×
Fix Asset
MISAL 5; Artinya: Apotek mampu hasilkan EBIT
Artinya Apotek mampu
sebesar 5 kali dr beban bunga yang ditanggung
memanfaatkan fix asset yg
apotek
ada untuk menghasilkan
Semakin tinggi TIE, tingkat kemampuan apotek
penjualan sebesar 8 kali
menghasilkan laba semakin besar, semakin
dalam 1 tahun
dipercaya kreditor
Jika nilai semakin kecil → fix
asset tidak dapat mendukung
Profit : Indikator yang mengukur kemampuan
kegiatan penjualan
apotek dalam menghasilkan laba
bersih (EAT), pada tingkat penjualan ttt
Solvabilitas : Indikator yang
mengukur tingkat kemampuan
EAT Kinerja Apotek pada posisi titik impas
𝑃𝑅𝑂𝐹𝐼𝑇 =
PENJUALAN
𝑋
TR = TC → TR–TC= 0
100% TR = Total Revenue
TC = Total Cost (Total Biaya)
1000
MISAL 𝑃𝑅𝑂𝐹𝐼𝑇 = =2 % TR = TC
50000
TR − TC = 0
TR = Total revenue
Artinya Apotek mampu TC = Total Cost
menghasilkan Laba Bersih (EAT) = Total Biaya
sebesar 2% pada tingkat = Biaya variabel + Biaya Tetap
penjualan 50.000.
Semakin tinggi laba yg didapat,
apotek semakin efisien
mengelola variable dan fix cost.
EAT
𝑅𝑂𝐴 = ×100 %
TOTAL ASSET
75 0
MISAL 𝑅OE = 500 0 =15 %
Artinya dengan modal sendiri
(ekuitas) sebesar 5000 apotek
mampu menghasilkan
laba sebesar 15%
ROE dipengaruhi ROA → Jk tidak
pandai mengelola asset (asset
tidak produktif) mk
ROA & ROE menjadi Kecil
BEP