Anda di halaman 1dari 27

PEMBELAJARAN PKN DI SD

MODUL
( 4 & 10 )
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

SUMAYAH SINTIA DEWI


RUSMAN HADIJAYA
MODUL 4

KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN


NASIONAL, SEMANGAT KEBANGSAAN,
CINTA TANAH AIR, BELA NEGARA.
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL
A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, hal ini ditunjukkan oleh:
•Perbedaan Fisik atau Ras
•Perbedaan Suku Bangsa
•Perbedaan Agama
•Perbedaan Jenis Kelamin
B. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
Secara historis, nenek moyang Indonesia awalnya berasal dari Yunan (Cina Selatan).
Namun, karena Indonesia adalah wilayah yang strategis, akhirnya bangsa lain, seperti
India,Cina, Arab, dan bangsa Eropa lainnya juga turut berdatangan ke wilayah Indonesia,
dan kemudian ada yang memutuskan untuk menetap Hal inilah yang menyebabkan
kemajemukan bangsa Indonesia.
C. KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN UNSUR
KEBANGSAAN DAN KEPRIBADIAN NASIONAL
1. Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional
Hal ini sesuai dengan pasal 32 UUD 1945 yang menegaskan: pemerintah memajukan
kebudayaan Nasional Indonesia.
Artinya, kebudayaan Nasional tumbuh dari kebudayaan daerah dan unsur-unsur
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan dan memperkaya kebudayaan nasional.
2. Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia
• Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni dari kata budaya yang berarti akal
• Kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta rasa, karsa, dan
karya
• Kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa artinya kebudayaan nasional sebagai alat
penghubung antar daerah dan antar budaya, alat lambang identitas nasional,Lambang
kebanggaan nasional, pemersatu berbagai suku bangsa dengan suku bangsa lain, dengan
bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia serta ciri khas bangsa
Indonesia
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA DAN INTEGRASI NASIONAL
• Bhinneka tunggal Ika artinya, walaupun berbeda-beda, tetap satu jua
• Konsepsi bhinneka tunggal Ika lahir dilatarbelakangi oleh keanekaragaman suku bangsa
Indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan RI
• Untuk mewujudkan hal tersebut lahirlah istilah integrasi nasional yang berarti suatu
proses dan hasil kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap, akomodasi,
kerjasama, koordinasi dan asimilasi
E. LANDASAN HUKUM BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Pancasila sila ke-3
2. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2
3. Batang tubuh UUD 1945
• Pasal 32
• Pasal 35
• Pasal 36
4. Pembinaan kebudayaan
F. MISI BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBAL
1. Pengalaman Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat
5. Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat
10. Perwujudan aparat negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global
KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP DAN PRINSIP SEMANGAT KEBANGSAAN
A. PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA
Dalam istilah bahasa Indonesia nation berarti bangsa, yang digunakan untuk terjemahan ras
(Race) dan volk. Secara politis berbeda maknanya, nation adalah bangsa. Ras adalah bangsa
dalam arti antropologis, yakni keturunan sama (Yahudi, Arab, Asia atau Melayu).
B. MENUNJUKKAN SEMANGAT KEBANGSAAN (NASIONALISME DAN
PATRIOTISME)
Prinsip nasionalisme yang dikandung dalam Pancasila bukanlah nasionalisme yang sempit
dan berlebihan.
1. Bangsa Indonesia berpandangan
• Monodualistik
• Monopluralis
• Integralistik
2. Bhinneka Tunggal Ika
C. PAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN NASIONALISME
• SUKNISNE, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha
memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain.
• CHAUVINISME, yaitu rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagung-agungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
• EKSTREMISME, yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha
menggulingkan pemerintah yang sah melalui cara-cara yang tidak konstitusional.
D. PATRIOTISME SEBAGAI WUJUD SIKAP DAN PERILAKU KEBANGSAAN

Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang


sejati, pembela bangsa yang mempunyai semangat, sikap, dan perilaku cinta
tanah air, di mana ia mengorbankan segala-galanya bahkan jiwanya, mereka
mau mengorbankan untuk kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air.
E. NILAI-NILAI SEMANGAT KEBANGSAAN

1. Nilai persatuan
2. Nilai kecintaan
3. Nilai kebanggaan
4. Nilai pengorbanan
F. SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Meliputi :
1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dan kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Arah kebijakan nasional yang transparan
KEGIATAN BELAJAR 3
KONSEP SERTA PRINSIP CINTA TANAH AIR DAN
BELA NEGARA
A. KONSEP DAN PRINSIP CINTA TANAH AIR
Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan
keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air dan kebahagiaan
bangsa.
Cinta pada tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh penghidupan
dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya serta senantiasa
berusaha agar negerinya tersebut tetap aman sentosa dan sejahtera.
B. KONSEP DAN PRINSIP BELA NEGARA

Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
MODUL 10

MODEL PEMBELAJARAN PKN


SD BERBASIS PORTOFOLIO DI
KELAS IV, V, DAN VI
KEGIATAN BELAJAR 1
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PKN
SD BERBASIS PORTOFOLIO
A. KONSEP DAN HAKIKAT PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
Pembelajaran Portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKN sebagai wujud
nyata dan pembelajaran kontekstual. Dalam kegiatan pembelajaran portofolio siswa
dilibatkan untuk mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan kebijakan publik
secara kontekstual.
B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut center for civic
education (2002 : 55-7b ), yaitu sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakat
2. Memilih masalah untuk kajian kelas
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
4. Mengembangkan portofolio kelas
KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS PORTOFOLIO DI
KELAS IV, V, DAN VI

Spesifikasi Portofolio
1. Seksi penayangan bertugas mengkoordinir penayangan yang ditempatkan pada lembar
panel atau poster yang terbuat dari papan busa atau papan sejenis dengan ukuran
kurang lebih satu meter persegi atau bentuk lain sesuai dengan kreativitas siswa.
• Rangkuman masalah secara tertulis
• Penyajian masalah dengan grafik
• Identifikasi sumber-sumber informasi
2. Sesi dokumentasi bertugas mengkoordinir bahan-bahan paling baik untuk didokumentasikan
atau memberi bukti penelitiannya. Bahan tersebut mawakili contoh-contoh penelitian penting
atau bermakna bagi siswa.
• Upping surat kabar dan majalah
• Laporan tertulis hasil wawancara dengan anggota masyarakat
• Laporan tertulis hasil ulasan radio dan televisi tentang masalah
• Hasil komunikasi dengan kelompok kepentingan yang bersifat publik dan swasta
• Petikan dari sejumlah publikasi pemerintah
Penyajian portofolio (show case)
Tujuan pokok show case CCE yang Dikutip oleh Dasim Budimansyah (2002: 62 ) :
1. Untuk menginformasikan kepada hadirin tentang pentingnya masalah yang diidentifikasi di
masyarakat
2. Untuk menjelaskan dan mengevaluasi kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah sehingga hadirin
dapat memahami keuntungan dan kerugian dari setiap kebijakan tersebut
3. Untuk mendiskusikan kebijakan yang dipilih kelas sebagai kebijakan terbaik untuk mengatasi masalah
4. Untuk membuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam masyarakat, lembaga
legislatif dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan kebijakan publik.
HAL YANG DILAKUKAN GURU DALAM MENYELENGGARAKAN SHOW CASE :

1. PERSIAPAN

• Kesiapan portofolio • Kesiapan pembuka dan penutup acara


• Kesiapan penampilan lisan setiap peserta • Kesiapan tempat
• Kesiapan pembawa acara • Kesiapan peralatan
• Kesiapan moderator • Kesiapan tanda penghargaan
• Kesiapan juri • Kesiapan undangan
2. PELAKSANAAN

• Pembukaan
• Pembawa cara mengundi peserta
• Pembawa acara mempersilahkan pengatur waktu untuk mempersiapkan diri
• Pembawa acara memperkenalkan dewan juri
3. REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR

Dalam refleksi pengalaman belajar siswa, guru melakukan upaya evaluasi untuk
mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan
topik yang dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.
Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak untuk melakukan evaluasi tentang apa dan
bagaimana mereka belajar. Tujuan dari refleksi ini yaitu untuk belajar menghindari
kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja siswa.
CUKUP SEKIAN
&
TERIMAKASIH
🙏🙏🙏

Anda mungkin juga menyukai