Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 1

1. Suci rahmadani 220101001


2. Novi ardila 2201010005
3. Yutia gustiham 2201010004
4. Salma rizky aulya 2201010003
Definisi hormon
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh manusia dan
hewan. Hormon berfungsi sebagai pengatur dan pengendali berbagai fungsi biologis dalam
tubuh, termasuk pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan respon terhadap
lingkungan.
Hormon dikirimkan melalui aliran darah ke berbagai bagian tubuh, di mana mereka berinteraksi
dengan sel-sel target yang memiliki reseptor khusus untuk hormon tersebut. Setelah berikatan
dengan reseptor, hormon akan mempengaruhi aktivitas sel target dan mengubah proses biokimia
dalam sel.
Berbagai jenis hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin, seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
kelenjar hipofisis, kelenjar pineal, dan kelenjar ovarium atau testis. Beberapa contoh hormon
penting termasuk insulin, estrogen, testosteron, adrenalin, kortisol, prolaktin, hormon
pertumbuhan, dan banyak lagi.
Hormon memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan homeostasis
tubuh. Mereka bekerja secara kompleks dan saling berinteraksi untuk mengatur berbagai fungsi
fisiologis, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, siklus menstruasi, pertumbuhan
tulang, metabolisme lemak, dan banyak lagi.
Gangguan dalam produksi, pelepasan, atau respons terhadap hormon dapat menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes, hipotiroidisme, hipertiroidisme, infertilitas,
gangguan pertumbuhan, dan masalah lainnya. Pemahaman yang baik tentang hormon dan
fungsinya memainkan peran penting dalam diagnosis dan pengobatan berbagai gangguan
hormonal.
Struktur hormon
contoh struktur kimia yang umum ditemukan pada hormon:

• Hormon Peptida/Protein: Hormon peptida atau protein terdiri dari rantai asam amino.
Contohnya adalah hormon insulin, glukagon, hormon pertumbuhan, dan hormon
prolaktin.
• Hormon Steroid: Hormon steroid memiliki struktur kimia berdasarkan cincin steroid, yang
terdiri dari empat cincin karbon. Contohnya adalah hormon kortisol, estrogen, dan
testosteron.
• Hormon Aminoasi: Hormon ini memiliki struktur yang berasal dari asam amino, tetapi
memiliki tambahan gugus amino. Contohnya adalah hormon epinefrin (adrenalin) dan
norepinefrin.
• Hormon Lipid: Hormon lipid terdiri dari molekul lemak, seperti hormon prostaglandin.
• Hormon Tiroksin: Tiroksin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan
memiliki struktur yang mirip dengan asam amino, tetapi mengandung atom iodin.
• Hormon Gas: Contoh hormon gas adalah oksida nitrat dan oksida nitrit yang berperan
dalam pengaturan pembuluh darah.
Klasifikasi hormon
klasifikasi umum untuk hormon:

Berdasarkan Sumber Produksi:


a. Hormon Kelenjar Endokrin: Hormon ini diproduksi dan disekresikan oleh kelenjar endokrin,
seperti hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid.
b. Hormon Kelenjar Eksokrin: Beberapa hormon diproduksi oleh kelenjar eksokrin, seperti
hormon gastrin yang diproduksi oleh sel dalam lambung.

Berdasarkan Struktur Kimia:


a. Hormon Peptida/Protein: Hormon ini terdiri dari rantai asam amino, seperti insulin, glukagon,
dan hormon pertumbuhan.
b. Hormon Steroid: Hormon ini memiliki struktur berdasarkan cincin steroid, seperti kortisol,
estrogen, dan testosteron.
c. Hormon Aminoasi: Hormon ini berasal dari asam amino, tetapi memiliki tambahan gugus
amino, contohnya epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin.
Klasifikasi hormon
Berdasarkan Mekanisme Kerja:
a. Hormon Parakrin: Hormon ini bekerja pada sel-sel di sekitar tempat produksinya, misalnya
hormon prostaglandin.
b. Hormon Endokrin: Hormon ini dilepaskan ke dalam aliran darah dan bekerja pada jaringan dan
organ yang jauh dari sumber produksi.
c. Hormon Autokrin: Hormon ini berpengaruh pada sel yang sama tempat produksinya, seperti
beberapa faktor pertumbuhan sel.

Berdasarkan Pengaruh Target:


a. Hormon Tropik: Hormon ini mempengaruhi aktivitas kelenjar endokrin lainnya, seperti hormon
tiroid merangsang hormon-stimulating (TSH).
b. Hormon Non-Tropik: Hormon ini bekerja langsung pada jaringan target, seperti insulin yang
berpengaruh pada sel-sel tubuh untuk mengatur metabolisme glukosa.
Mekanisme kerja hormon
Hormon bekerja dalam tubuh melalui mekanisme kerja yang kompleks. Ada beberapa mekanisme
utama yang terlibat dalam aksi hormon:

Pengikatan dengan Reseptor: Hormon berinteraksi dengan reseptor yang terdapat pada
permukaan sel target atau di dalam sel target. Reseptor ini dapat berada di membran sel atau di
dalam sitoplasma/nukleus. Setiap hormon memiliki reseptor spesifik yang hanya mengenali dan
berikatan dengan hormon tersebut.
Aktivasi Jalur Sinyal: Setelah hormon terikat dengan reseptor, ini mengaktifkan jalur sinyal dalam
sel target. Jalur sinyal ini dapat melibatkan berbagai mekanisme, seperti perubahan aktivitas
enzim, aktivasi faktor transkripsi, dan perubahan ekspresi genetik.
Pengaturan Ekspresi Gen: Beberapa hormon bekerja melalui pengaturan ekspresi genetik.
Hormon dapat mempengaruhi aktivitas transkripsi gen tertentu dengan mengikat reseptor di
dalam nukleus sel target. Hal ini dapat menghasilkan sintesis protein yang baru atau mengubah
tingkat ekspresi protein yang sudah ada.
Modulasi Sinyal Seluler: Hormon dapat memodulasi sinyal seluler yang terlibat dalam berbagai
proses biologis. Mereka dapat mengubah permeabilitas membran sel, transportasi ion, dan
aktivitas enzim dalam sel target.
Umpan Balik Negatif dan Positif: Hormon juga dapat berpartisipasi dalam umpan balik negatif
atau positif untuk mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Ketika kadar hormon
mencapai tingkat yang tepat, mekanisme umpan balik menghentikan produksi hormon lebih
lanjut atau memicu pelepasan hormon tambahan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai