Anda di halaman 1dari 20

Farmakologi obat

pada penyakit
endokrin
Apt. fitratul wahyuni
Anggota kelompok

Dwi Desti Nariratih 21011065


Gebi Desma Rosa 21011090
Genda Marlin 21011091
Ines Farahdiyana Sahri 21011105
Mutiara Zulhija Naida 21011148
Ozy Zaputri 21011179
Puji Rahmanika 21011180
Raham Indriani 21011187
Sabrina Cholisa 21011205
Zahiratul Aulia 21011261
DEFINISI

Sistem endokrin adalah sistem pengaturan internal dalam


tubuh manusia yang menggunakan hormon untuk mengatur
berbagai fungsi tubuh. Hormon-hormon ini diproduksi oleh
kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, hipofisis, dan kelenjar gonad.
KARAKTERISTIK SISTEM
ENDOKRIN

1.Kelenjar Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sejumlah kelenjar endokrin di seluruh
tubuh yang berperan dalam produksi dan pelepasan hormon.
Beberapa kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar tiroid,
kelenjar adrenal, pankreas, hipofisis, hipotalamus, dan kelenjar
gonad (ovarium dan testis).
2. Hormon
Hormon adalah molekul kimia yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Hormon ini
bertindak sebagai pesan-pesan kimia yang membawa informasi
dan perintah ke sel-sel target di seluruh tubuh. Setiap hormon
memiliki fungsi khusus dalam mengatur berbagai proses biologis.

3.Kesetimbangan Homeostasis: Sistem endokrin membantu


menjaga homeostasis, yaitu keseimbangan internal yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup. Contohnya, hormon insulin
dan glukagon dari pankreas berperan dalam mengatur kadar
glukosa darah agar tetap dalam rentang normal.
FUNGSI

Pengontrol hampir keseluruhan proses di dalam tubuh. Berikut fungsinya:

• Mengatur berbagai proses metabolisme secara spesifik selama organisme


tersebut hidup (regulator metabolisme)

• Mengatur sistem enzim dan permeabilitas membran sel, sehingga disebut


chemical messenger

• Menginduksi sintesa enzim pada tingkat inti sel dan ribosom

• Menginduksi sistem enzim pada tingkat membran sel

• Mengatur kadar koenzim yang tergolong nukleotida

• Mengontrol proses status faali seperti mengontrol denyut jantung,


tekanan darah, respirasi dan suhu tubuh

• Mengontrol kerja ginjal, proses pencernaan, proses reproduksi dan proses


produksi seperti proses produksi susu (laktasi) dan proses produksi telur
KLASIFIKASI

• Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya


Golongan Steroid
disintesa dari kolesterol di dalam gonad dan kelenjar adrenal
contoh : kortikosteroid, mineralkortikoid, estrogen, androgen
 Golongan Eikosanoid
molekul pensinyalan yang dibuat oleh oksidasi enzimatik dan nonenzimatik asam
arakidonat atau asam lemak tak jenuh ganda (PUFA)
lainnya, yang mirip dengan asam arakidonat
contoh : prostaglandin
 Golongan Amina (derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil)
contoh : Thyroid, Katekolamin
 Golongan Polipeptida/Protein
diarahkan oleh mRNA pada endoplasmic reticulum dan sebagian
besar dibentuk sebagai prohormon. Peptida yang berasal dari
preprohormone menghasilkan prohormone, kemudian peptida itu
selanjutnya dipecah di aparatus Golgi membentuk hormon
contoh:insulin,glukagon,GH,TSH.
KLASIFIKASI
Berdasarkan sifat kelarutan
● Hidrofilik
hormon yang larut dalam air
contoh : gol. Peptida dan gol. Amina
● Lipofilik
hormon yang larut dalam lemak
contoh : tiroid dan steroid
Kelarutan hormon ternyata juga mempengaruhi :
● Sintesis
● Penyimpanan
● Sekresi
● transpor dalam darah
● Mekanisme kerja reseptor
• Berdasarkan lokasi reseptor
hormon
Hormon yang berikatan
dengan reseptor intraseluler
Hormon yang berikatan
dengan reseptor permukaan
sel (Plasma Membran)
KLASIFIKASI
Berdasarkan fungsi :
• Hormon perkembangan
Hormon yang berperan di dalam perkembangan dan
pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar
gonad
• Hormon metabolisme
Hormon yang berperan dalam proses metabolisme,
seperti
proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon yaitu glukokortikoid,
glukagon dan
katekolamin
RESEPTOR HORMON
• Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan
sebelum memulai efek biologiknya
• Umumnya pengikatan hormon pada Reseptor ini bersifat
reversibel dan nonkovalen
• Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel
(membran plasma) atau intraselluler. \
• Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular.
Interaksi permukaan hormon reseptor memberikan sinyal
pembentukan dari “second massenger" .
• Interaksi hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada
ekspresi gen
100 %

80 %

60 %

40 %

20 %

0%
Title One Title Two Title Three Title Four Title Five

Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetuer amet, consectetuer amet, consectetuer amet, consectetuer amet, consectetuer
adipiscing elit. adipiscing elit. adipiscing elit. adipiscing elit. adipiscing elit.

Anda mungkin juga menyukai