Anda di halaman 1dari 31

MATA PELAJARAN

KAPITA SELEKTA
PERUNDANG-UNDANGAN

UU RI No. 5 TAHUN 2018


Ttg
PERUBAHAN ATAS UU No. 15 TH 2OO3
Ttg
PENETAPAN PERPPU No. 1 TH 2OO2
Ttg
PEMBERANTASAN TP TERORISME
MENJADI UU
NAMA : SUYATNO, S.H
PANGKAT : IPDA
JABATAN : PAMIN SUBBAGBINPLINSIS BAGBINSIS PUSDIK
BINMAS
TEMPAT/TGL LAHIR : SRAGEN / 16 JANUARI 1984
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : ASRAMA PUSDIK BINMAS NO.10 BANYUBIRU SMG
HP/WA. 085263084545

PENDIDIKAN :
DIK UMUM : SD, SMP, SMA, S1 HUKUM
DIK POLRI : - DIKMABA 2002 (SPN PADANGBESI SUMBAR)
- SIP REG.ANGK.KE-48 2019 (SETUKPA SUKABUMI)
DIK JUR : - DIKBANGSPES TP.HAKI 2012 (PUSDIK SERSE)

RIWAYAT JABATAN :
BA POLRES PADANG PARIAMAN(SUMBAR) Des 2002 s.d. Augus 2018
BA LEMDIKLAT POLRI Augus 2018 s.d. Sep 2019
PAMA LEMDIKLAT POLRI Sep 2019 s.d Jan 2020
PAMIN SUBBAGBINPLINSIS PUSDIKBINMAS Jan 2020 s.d sekarang

PENUGASAN :
BKO OPS SADAR MEUNASAH II 2005 (POLDA ACEH)

2
KOMPETENSI DASAR
MEMAHAMI UU RI NO 5 TH 2018 TTG PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA TERORISME

INDIKATOR HASIL BELAJAR


◦ MENJELASKAN PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM UU INI
◦ MENJELASKAN TINDAK PIDANA TERORISME
◦ MENJELASKAN TINDAK PIDANA LAIN YG BERKAITAN DGN
TINDAK PIDANA TERORISME
TP Terorisme di Indonesia merup kejhtn
serius :
 bahayakan ideologi neg, kam neg, kedaulatan
neg,nilai kemanusiaan, dan berbagai aspek
kehidupan bermasy, berbangsa dan bernegara
 bersifat lintas neg, terorganisasi, dan memp
jaringan luas serta miliki tujuan tertentu
 sehingga pemberantasannya perlu sec khusus,
terencana, terarah, terpadu, dan
berkesinambungan, berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945;
Adanya keterlibatan :
 org / pok org serta keterlibatan WNI dlm
organisasi di DALAM dan/atau DI LUAR
NEGERI

Untuk memberikan :
 landasan hukum yg lbh kukuh
 guna menjmin perlindungan & kepastian hukum
dlm pemberntasan TP terorisme serta memenuhi
kebutuhan & perkembangan hukum di masyrakat

Maka lahirlah UU ini.


I. PENGERTIAN-PENGERTIAN (Psl 1 UU NO 5 TH 2018)

Tindak Pidana Terorisme :


sgl perbuatan yg memenuhi unsur-unsur TP sesuai dg ket dlm UU ini.

Terorisme :
 perbuatan yg gunakan kekerasan / ancaman kekerasan
 yg menimbulkan suasana teror / rasa takut sec meluas
 yg dpt menimbulkan korban bersifat massal, dan atau kerusakan /
kehancuran thd objek vital strategis, Iingk hidup, fasilitas publik /
fasilitas internasional
 dgn motif ideologi, politik, / gangguan kam.

Kekerasan :
 setiap perb penyalahgunaan kekuatan fisik
 dgn atau tanpa gunakan sarana
 sec melawan hkm dan menimbulkan bahaya bagi badan, nyawa, dan
kemerdekaan orang,termasuk menjadikan org pingsan / tdk berdaya.
Ancaman Kekerasan :
 perbuatan melawan hkm
 berupa ucapan, tulisan, gambar, simbol, / gerakan tubuh,
 baik dg / tanpa sarana
 dlm btk elektronik / nonelektronik
 Yg dpt menimbulkan rasa takut thd org / masy sec luas atau
 mengekang kebebasan hakiki seseorang / masy.

Bahan Peledak :
 semua bahan yg dpt meledak,
 semua jenis mesiu, bom, bom pembakar, ranjau, granat tangan,
 Semua bhn Peledak dari bhn kimia / bahan lain
 Yg digunakan utk timbulkan ledakan.

Harta Kekayaan :
 Semua benda bergerak / tdk bergerak, baik yg berwujud / tidak
berwujud.
Objek Vital Strategis :
kawasan, tempat, lokasi, bangunan, instalasi yg:
a. menyangkut hajat hdp org banyak, harkat dan martabat
bgs;
b. merup sumber pendapatan neg yg memp nilai politik,
ekonomi, sosial, dan budaya; atau
c. menyangkut Han Kam yg sangat tinggi.

Fasilitas Publik :
Tpt yg digunakan utk kepent masy sec umum.

Setiap Orang :
org perseorangan / korporasi.

Korporasi :
kumpulan org dan/ kekayaan yg terorganisasi,
baik merup badan hukum / bukan badan hukum.
Korban TP Terorisme :
 Ss org yg mengalami penderitaan fisik, mental,
dan/
 Kerugian ekonomi yg diakibatkan suatu TP
Terorisme.

Pemerintah RI :
Pemerintah RI dan perwak RI di luar negeri.

Perwakilan Neg Asing : perwak diplomatik dan


konsuler asing beserta stafnya.

Organisasi Internasional :
 organ yg berada dlm lingkup struktur organ PBB,
 organ internasional lain di luar PBB,
 atau organ yg menjalankan tugas mewakili PBB.
II. TINDAK PIDANA TERORISME
Pasal 6 (PERPPU NO 1 TH 2002) :
“Setiap orang yg dg sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan
suasana terror atau rasa takut thd orang secara meluas atau menimbulkan korban yg bersifat
massal, dg cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa & harta benda orang lain, atau
mengakibatkan kerusakan atau kehancuran thdp obyek-2 vital yg strategis atau lingkungan hidup
atau fasilitas publik atau fasilitas internasional, dipidana dg pidana mati atau penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun”.

DIUBAH MENJADI

Pasal 6 (UU RI No. 5 Th 2018) :


“Setiap orang yg dg sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yg
menimbulkan suasana teror atau rasa takut thd orang scr meluas, menimbulkan korban yg
bersifat massal dg cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa & harta benda orang
lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran thd objek vital yg strategis, lingkungan
hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional dipidana dg pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dipidana penjara seumur hidup, atau pidana
mati”.
Pasal 7 (PERPPU NO 1 TH 2002) :
Setiap orang yg dg sengaja menggunakan kekerasan
atau ancaman kekerasan bermaksud utk timbulkan
suasana terror atau rasa takut thdp orang scr meluas
atau timbulkan korban yg bersifat massal dg cara
merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau
harta benda orang lain, atau utk timbulkan kerusakan
atau kehancuran thdp obyek-obyek vital yg strategis
atau lingkungan hidup, atau fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dipidana dg pidana penjara paling lama
seumur hidup.
Pasal 8 (PERPPU NO 1 TH 2002) :
Dipidana krn melakukan TP terorisme dg pidana yg sama sbgmn dimaksud dlm
Psl 6, setiap orang yg : 
1. Menghancurkan, membuat tdk dpt dipakai atau merusak bangunan utk
pengamanan lalu lintas udara atau menggagalkan usaha untuk pengamanan
bangunan tsb.
2. Menyebabkan hancurnya, tdk dpt dipakainya atau rusaknya bangunan utk
pengamanan lalu lintas udara, atau gagalnya usaha utk pengamanan bangunan
tsb.
3. Dengan sengaja & melawan hukum menghancurkan, merusak, mengambil, atau
memindahkan tanda atau alat untuk pengamanan penerbangan, atau
menggagalkan bekerjanya tanda atau alat tsb, atau memasang tanda alat alat yg
keliru.
4. Karena kealpaannya menyebabkan tanda atau alat untuk pengamanan
penerbangan hancur, rusak, terambil atau pindah atau menyebabkan
terpasanganya tanda atau alat utk pengamanan penerbangan yang keliru.
5. Dengan sengaja atau melawan hukum, menghancurkan atau membuat tidak
dapat dipakainya pesawat udara yg seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain;
Pasal 8 (PERPPU NO 1 TH 2002) lanjutan :

6. Dengan sengaja dan melawan hukum mencelakakan, menghancurkan, membuat


tidak dapat di pakai atau merusak pesawat udara.

7. Karena kealphaaanya pesawat udara celaka, hancur, tidak dapat dipakai atau
rusak.

8. Dengan maksud utk untungkan diri sendiri atau orang lain dg melawan hukum,
atas penanggung asuransi timbulkan kebakaran/ledakan, kecelakaan,
kehancuran, kerusakan atau membuat tdk dpt dipakainya pesawat udara yg di
pertanggungkan thd bahaya atau yg dipertanggungkan muatannya maupun upah
yg akan diterima utk pengangkutan muatanya, ataupun utk kepentingan muatan
tsb telah diterima uang tanggungan.

9. Dalam pesawat udara dg perbuatan yg melawan hukum, merampas atau


mempertahankan perampasan atau menguasai pesawat udara dlm
penerbangan.

10. Dalam pesawat udara dlm kekerasan atau ancaman kekerasan atau ancaman
dlm bentuk lainnya, merampas atau mempertahankan perampasan atau
menguasai pengendalian pesawat udara dalam penerbangan.
Pasal 8 (PERPPU NO 1 TH 2002) lanjutan :

11. Melakukan bersama-sama sbg kelanjutan permufakatan jahat, dilakukan dg di


rencanakan terlebih dahulu, akibatkan luka berat seseorang, akibatkan
kerusakan pd pesawat udara shg dpt bahayakan penerbangannya, dilakukan
dg maksud utk merampas kemerdekaan/meneruskan merampas
kemerdekaan seseorang.

12. Dengan sengaja & melawan hukum melakukan perbuatan kekerasan thdp
seseorang di dlm pesawat udara dlm penerbangan, jika perbuatan tidak
membahayakan keselamatan pesawat udara tsb.

13. Dengan sengaja & melawan hukum merusak pesawat udara, dalam dinas
atau sebabkan kerusakan atas pesawat udara tsb yg menyebabkan tdk dpt
terbang atau membahayakan keamanan penerbangan.

14. Dengan sengaja & melawan hukum menempatkan atau menyebabkan di


tempatkannya di dalam pesawat udara dlm dinas, dg cara apapun, alat atau
bahan yg dpt mernghancurkan pesawat udara yg membuatanya tdk dpt
terbang atau sebabkan keruisakan pesawat udara tsb yg dpt bahayakan
keamanan dlm penerbangan.
Pasal 8 (PERPPU NO 1 TH 2002) lanjutan :

15. Melakukan secara bersama-sama 2 (dua) orang atau lebih, sebagai


kelanjutan dari permufakatan jahat, melakukaan dengan di rencanakan lebih
dahulu, dan mengakibatkan luka berat bagi seseorang dari perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam huruf l, huruf m, huruf n.

16. Memberikan keterangan yang diketahuinya adalah palsu dan karena


perbuatan itu membahayakan keamanan pesawat udara dalam penerbangan.

17. Di dalam pesawat udara melakukan perbuatan yang dapat membahayakan


keamanan dalam pesawat udara dalam penerbangan.

18. Di dalam pesawat udara melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat


menggangu ketertiban dan tata tertib di dalam pesawat udara dalam
penerbangan.
Pasal 9 (PERPPU NO 1 TH 2002) :

Setiap orang yg scr melawan hukum memasukkan ke Indonesia,


membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau
mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan,
atau mengeluarkan ke dan/dari Indonesia sesuatu senjata api,
amunisi, atau sesuatu bahan peledak dan bahan-bahan lainnya
yang berbahaya dengan maksud untuk melakukan TP terorisme,
dipidana dg pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun.
 Pasal 10 (PERPPU NO 1 TH 2002) :

Dipidana dg pidana yg sama dg pidana sbgmn dimaksud


dlm pasal 6, setiap orang yg dg sengaja menggunakan
senjata kimia, senjata biologis, radiologi, mikroorganisme,
radioaktif atau komponennya, shg menimbulkan suasana
teror, atau rasa takut thdp orang scr meluas, menimbulkan
korban yg bersifat massal, membahayakan thdp
kesehatan, terjadi kekacauan thdp kehidupan, keamanan,
dan hak-hak orang, atau terjadi kerusakan, kehancuran
thdp obyek-obyek vital yg strategis, lingkungan hidup,
fasilitas publik, atau fasilitas internasional.
Di antara Psl 10 dan 11 disisipkan satu Psl 10A sbb :

Pasal 10A (UU No. 5 Th 2018) :


1. Setiap Org yg scr melawan hkm
 masukkan ke wil RI, membuat, menerima, peroleh,
menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau, mempunyai dlm miliknya,
menyimpan, mengangkut, sembunyikan, atau
mengeluarkan dr wil RI senj kimia, senj biologi, radiologi,
mikroorganisme, nuklir, radioaktif atau komponennya,
 Dg maksud utk lakukan TP Terorisme,
Dipid penj 3 - 20 tahun, penj seumur hidup, pid mati.

2. Setiap Org yg dgn sengaja :


 perdagangkan bhn potensial sbg bhn Peledak, atau
perdagangkan senj kimia, senj biologi, radiologi,
mikroorganisme, Bhn nuklir, radioaktif atau komponenya
utk lakukan TP Terorisme
 Sebagaimana Dlm psl 9 / psl 10.
Dipid penj 2 – 7 tahun.
Pasal 10A (UU No. 5 Th 2018) lanjutan :
3. Dalam hal Bhn potensial / komponen pd ayat (2) terbukti
digun dlm TP Terorisme
Dipid penj 4 – 15 tahun.

4. Setiap Org yg masukkan ke dan / mengeluarkan dr wil RI :


 barang selain pd ayat (1) dan (2)
 yg dpt digun utk lakukan TP Terorisme
Dipid penj 3 – 12 tahun.

 Pasal 11 (PERPPU NO 1 TH 2002) :


Dipidana dg pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun, setiap orang yang dengan
sengaja menyediakan atau mengumpulkan dana dg tujuan akan di
gunakan atau patut diketahuinya akan digunakan sebagian atau
seluruhnya utk melakukan TP terorisme sbgmn dimaksud dlm psl
6, psl 7, psl 8, psl 9 dan psl 10.
 Pasal 12 (PERPPU NO 1 TH 2002) :

Dipidana krn lakukan TP terorisme dg pidana penjara paling singkat 3 (tiga)


tahun & paling lama 15 (lima belas) tahun, setiap orang yg dg sengaja
msediakan atau mgkumpulkan harta kekayaan dg tujuan akan digunakan atau
patut diketahuinya akan digunakan sebagian atau seluruhnya untuk
melakukan : 
a. Tindakan scr melawan hukum menerima, memiliki, menggunakan,
menyerahkan, mengubah, membuang bahan nuklir, senjata kimia, senjata
biologis, radiologi, mikroorganisme, radio aktif, atau komponennya yg
akibatkan atau dpt akibatkan kematian atau luka berat atau timbulkan
kerusakan harta benda.
b. Mencuri atau merampas bahan nuklir, senjata kimia, senjata biologis, radiologi,
mikroorganisme, radioaktif atau komponennya.
c. Penggelapan atau memperoleh scr tdk sah bahan nuklir, senjata kimia, senjata
biologis, radiologi, mikroorganisme, radio aktif/komponennya.
 Pasal 12 (PERPPU NO 1 TH 2002) lanjutan :

d. Meminta bahan nuklir, senjata kimia, senjata biologis, radiologi,


mikroorganisme, radio aktif, atau komponennya secara paksa atau ancaman
kekerasan atau dg segala bentuk intimidasi.
e. Mengancam :
1) menggunakan bahan nuklir, senjata kimia, senjata biologis, radiologi,
mikroorganisme, radioaktif/komponennya utk timbulkan kematian atau
luka berat atau kerusakan harta benda, atau
2) melakukan TP sbgmn dimaksud dlm huruf b, dg tujuan utk memaksa
orang lain, organisasi internasional, atau negara lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu
f. Mencoba melakukan TP sbgmn dimaksud dlm hrf a, hrf b, hrf c, dan:
g. Ikut serta dlm lakukan TP sbgmn dimaksud dlm huruf a s/d f.
Di antara Psl 12 dan 13 disisipkan Psl l2A dan 12B
sbb :
Psl l2A (UU No. 5 Th 2018) :
1. Setiap Org :
 dg maksud lakukan TP Terorisme di wil RI / di neg lain,
 mrencanakan, menggerakkan, / organisasikan TP
Terorisme
 dg org yg brd di dlm negeri dan / di LN / neg asing,
Dipid penj 3 – 12 tahun.

2. Setiap Org :
 dg sengaja jd angg / merekrut org utk jd angg Korporasi
 Yg ditetapkan dan / diputuskan pengadilan sbg organ
Terorisme
Dipid penj 2 – 7 tahun.

3. Pendiri, pemimpin, pengurus, / org yg mkendalikan


Korporasi
pd ayat (2)
Dipid penj 3 – 12 tahun.
Psl 12 B (UU No. 5 Th 2018) :

1. Setiap Orang :
 Dg sengaja mselenggarakan, memberikan, / mengikuti
pelat militer, paramiliter, / pelat lain, baik dlm / luar
negeri,
 Dg maksud mrencanakan, mpersiapkan, / mlakukan TP
Terorisme, dan / ikut berperang di LN utk TP Terorisme,
Dipid penj 4 – 15 tahun.

2. Setiap Org :
 sengaja merekrut, menampung, / mengirim org utk ikuti
pelat dlm ayat (1) :
Dipid penj 4 – 15 tahun.

3. Setiap Org :
 sengaja mbuat, mkumpulkan, dan / msebarluaskan
tulisan / dokumen,baik elektronik / nonelektronik yg
digun dlm pelat pd ayat (1) :
Dipid penj 3 – 12 tahun.
Psl 12 B (UU No. 5 Th 2018) lanjutan:
4. WNI yg dijatuhi pid Terorisme pd ayat (1) s/d (3) :
 dikenakan pid tambahan pencabutan hak utk miliki
paspor dan pas Lintas batas paling lama 5 tahun.

5. Pelaks pid tambahan pd ayat 4 dilakukan setelah


terpidana selesai mjalani pid pokok.

 Pasal 13 (PERPPU NO 1 TH 2002) :


Setiap orang dg sengaja memberikan bantuan atau kemudahan
terhadap pelaku TP terorisme, dengan :
a. Memberikan atau meminjamkan uang atau barang atau harta
kekayaan lainnya kpd pelaku TP terorisme.
b. Menyembunyikan pelaku TP terorisme, atau
c. Menyembunyikan informasi ttg TP terorisme,
dipidana dg pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun.
Di antara Psl 13 dan 14 disisipkan Psl l3A
sbb :

 Pasai 13A (UU No. 5 Th 2018) :


 Setiap org yg miliki hub dg organ Terorisme
dan
 Dg sengaja msebarkan ucapan, sikap / perilaku,
tulisan, / tampilan dg tuj utk hasut org / pok org
 Utk lakukan Kekerasan / Ancaman Kekerasan
 Yg dpt mgakibatkan TP Terorisme,
◦ Dipid penjara paling lama 5 tahun.
PERPPU No. 1 Th 2002
Pasal 14
Setiap orang yang merencanakan dan/atau mengerakkan orang lain utk
melakukan TP terorisme sbgmn dimaksud dlm psl 6, psl 7, psl 8, psl 9, psl
10, psl 11 dan psl 12 dipidana dg pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup
DIUBAH MENJADI SBB

UU No. 5 Th 2018
Pasal 14  
Setiap orang yg dg sengaja menggerakan orang lain utk lakukan TP
terorisme sbgmn dimaksud dlm Psl 6, Psl 7, Psl 8, Psl 9, Psl 10 Psl 10A,
Psl 12, Psl 12A, Psl 12B, Psl 13 huruf b & huruf c & Psl 13A dipidana dg
pidana yg sama sesuai dg ketentuan sbgmn dimaksud dlm Psl 6, Psl 7, Psl
8, Psl 9, Psl 10, Psl 11A, Psl 12, Psl 12A, Psl 12B, Psl 13 huruf b & huruf c,
& Psl 13A.
UU TERORIS Created By. AKBP Dra. HERLINA HUSNI 26
Pasal 15 ( PERPPU No.1 Th 2002) :
Setiap orang yang melakukan permufakatan jahat, percobaan, atau
pembantuan untuk melakukan TP terorisme sbgmn dimaksud dlm psl 6,
psl 7, psl 8, psl 9, psl 10, psl 11 dan psl 12 dipidana dg pidana yang
sama sbgi pelaku tindak pidananya
DIUBAH MENJADI SBB

Pasal 15 (UU No. 5 Th 2018) :


 
Setiap orang yg mlakukan permufakatan jahat, persiapan, percobaan,
atau pembantuan utk melakukan TP terorisme sbgmn dimaksud dlm psl
6, psl 7, psl 8, psl 9, psl 10, psl 10A, psl 12, psl 12A, psl 12B, psl 13 huruf
b & c dan psl 13A dipidana dg pidana yg sama sesuai dg ketentuan
sbgmn dimaksud dlm psl 6, psl 7, psl 8, psl 8, psl 9, psl 10, psl 10A, psl
12, psl 12A, psl 12B, psl 13 huruf b & c, & psl 13A.
27
Pasal 16 (PERPPU No. 1 TH 2002) :
Setiap orang diluar wilayah negara Republik
Indonesia yg memberikan bantuan, kemudahan,
sarana, atau keterangan untuk terjadinya TP
terorisme, dipidana dg pidana yang sama sbg
pelaku TP sbgmn dimaksud dlm pasal 6, pasal 7,
pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 11 dan pasal 12.

Di antara Psl 16 dan 17 disisipkan Psl 16A :


Psl 16A (UU No. 5 TH 2018) :
 Setiap Org yg lakukan TP Terorisme dg libatkan
anak, ancaman pidana ditambah 1/3 (satu per tiga).
III. TP LAIN YANG BERKAITAN DG TP
TERORISME

Pasal 20 (PERPPU No. 1 TH 2002) :


Setiap orang yg dg menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan atau dg
mengintimidasi penyelidik, penyidik, penuntut umum, penasehat hukum, dan/atau hakim yg
menangani TP terorisme dg proses peradilan menjadi terganggu dipidana dg pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun.
 
Pasal 21 (PERPPU No. 1 TH 2002) :
Setiap orang yg memberikan kesaksian palsu, menyampaikan alat bukti palsu atau BB palsu
& mempengaruhi saksi secara melawan hukum di sidang pengadilan, atau melakukan
penyerangan thdp saksi, termasuk petugas pengadilan dlm perkara TP terorisme, dipidana dg
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun.
Pasal 22 (PERPPU No. 1 TH 2002) :
Setiap orang yg dg sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan scr langsung atau tdk
langsung penyidikan, penuntutan, & pemeriksaan di sidang pengadilan dlm perkara TP
terorisme, dipidana dg pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
tahun.
 
Pasal 23 (PERPPU No. 1 TH 2002) :
Setiap saksi & orang lain yg melanggar ketentuan sbgmn dimaksud dalam pasal 32 ayat (2)
dipidana dg pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun.
 
Burung Irian, Burung
cendrawasih

Anda mungkin juga menyukai