Anda di halaman 1dari 15

Indonesia

Overview
• Apakah landscape analysis
• Rationale
• Dasar pemikiran
• Tujuan
• Penilaian
Apakah landscape analysis?
• Analisis kesiapan untuk menilai di mana dan bagaimana
anggaran terbaik dialokasikan untuk mempercepat aksi
• Upaya semua pemangku kepentingan untuk memperkuat
kontribusi dalam rangka pencapaian MDGs
• Pendekatan sistem dan ilmiah sesuai Lancet Nutrition
Series, 2008
 penilaian mendalam
 desk analysis
 pengembangan sistem informasi gizi
 beban tinggi masalah stunting
Rationale

Setiap anak
mempunyai hak
untuk tumbuh dan
berkembang optimal
(sesuai dengan potensi
penuhnya)
Dasar pemikiran
• Penurunan gizi kurang pada ibu dan anak
perlu dipercepat karena memiliki dampak
yang serius dan permanen

• Upaya-upaya perbaikan gizi yang telah


terbukti efektif diselaraskan dan
dikonsolidasikan agar cakupan dan jangkauan
intervensi diperluas
Why prioritise the protection of foetal and infant growth?
Short term Long term

Cognitive and
Brain educational
development performance
Nutrition
in uterus Immunity
and early Growth and muscle mass
childhood Body composition Work Capacity

Diabetes, Obesity
Metabolic programming of Heart Disease
glucose, lipids, protein High blood pressure
Death Hormone/receptor/gene Cancer, stroke,
and ageing

Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)


Tujuan Landscape Analysis
• Pemetaan (kajian dan analisa) terhadap komitmen
dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan
terhadap perluasan jangkauan upaya perbaikan gizi
(nasional, provinsi, kabupaten dan kota)
• Mengidentifikasi solusi untuk meningkatkan
jangkauan pelaksanaan intervensi gizi yang terbukti
efektif guna percepatan penurunan kurang gizi pada
ibu dan anak
Luaran yang diharapkan

1. LA dilakukan di kabupaten dan kota yang


mempunyai beban masalah gizi
2. Rencana aksi strategis diformulasikan dan disetujui
dan dipakai oleh para pemangku kepentingan
3. Sistem informasi gizi di untuk pemantauan
kemajuan dan materi advokasi
Rekomendasi Lancet 2008
• Menempatkan gizi dalam agenda nasional dan
daerah
• Melakukan intervensi yang terbukti efektif
• Meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi
• Menentukan sasaran yang tepat
• Menggunakan data untuk kebijakan dan
perencanaan program
• Membangun/meningkatkan kapasitas secara
strategis
Metodologi
• Pembentukan tim dengan melibatkan stakeholders
• Orientasi tim dengan dukungan pakar
• Wawancara dengan para pelaku di nasional, propinsi,
kabupaten dan kota
• Analisa dan rekomendasi untuk meningkatkan
kemampuan mempercepat penangulangan masalah
gizi
Kerangka Analisa
1. Kemauan untuk bertindak (komitmen)
– komitmen politis
– kebijakan dan legislasi
– Mobilisasi sumberdaya
– Pengorganisasian dan pengelolaan
– Pedoman program gizi
– Penggalangan dana
2. Kemampuan untuk bertindak (kapasitas)
– Distribusi SDM dengan ketrampilan tepat
– Mutu pelayanan di faskes
– Motivasi staf
– Rencana berkesinambungan
– Sistem pengelolaan
– Sistem informasi
– Supply dan materi KIE
– Pengetahuan dan kepuasan sasaran
– Keterlibatan organisasi berbasis masyarakat
Instrumen
• Kuesioner wawancara dengan stakeholders
• Kuesioner wawancara pengelola faskes
• Kuesioner wawancara petugas kesehatan
• Checklist faskes
• Kuesioner wawancara dengan staf LSM
Isu-isu penting
• Tujuan wawancara di lapangan adalah menggali
situasi gizi setempat, serta komitmen dan kapasitas
mengatasi masalah kurang gizi pada ibu dan anak
• LA merupakan instrumen untuk menggali pandangan
dan opini, bukan untuk menguji pengetahuan
Tindak lanjut
Hasil rekomendasi LA digunakan sebagai
masukan untuk:
– Rencana aksi pangan dan gizi
– Strategi penerapan pola konsumsi makanan dan
aktivitas fisik
– Advokasi
– Perencanaan program berbasis bukti
Penilaian
• Alat penilaian untuk analisis kesiapan
 rencana penilaian
 alat penilaian di tingkat provinsi, kabupaten dan kota
 kuesioner wawancara
 checklist fasilitas
 daftar NGO pemberi informasi
Alat penilaian sektor swasta (jika memungkinkan)

• Kerangka kerja analitis umum

Anda mungkin juga menyukai