Anda di halaman 1dari 20

KLASIFIKASI MALOKLUSI ANGLE DAN KLASIFIKASI

KECENDRUNGAN PERTUMBUHAN TWEED  

PPDGS ORTODONTI
FKG UNHAS
2020
PENDAHULUAN

Klasifikasi Angle merupakan suatu alat yang berguna dalam menggambarkan maloklusi
tetapi perawatan tidak dapat didasarkan hanya pada klasifikasi ini saja.

Beberapa kasus menunjukkan ketidaksesuaian ruang antara gigi dan tulang rahang, jika dirawat tanpa
ekstraksi gigi, bisa menyebabkan bimaksiler protusif.
Bagaimana menentukan ekstraksi atau non ekstraksi?
Jika ekstraksi, gigi apa yang harus dicabut? Ini adalah pertimbangan pertama kita dalam perawatan
ortodonti bahwa keberhasilan tergantung pada diagnosis yang benar.
jika tidak terdapat crowding pada molar terakhir, profil pasien dalam
keseimbangan yang baik, gigi insisif mandibula mempunyai inklinasi aksial
yang baik dan berada dalam hubumgan yang baik dengan tulang rahang,
sebainya tidak mencabut gigi kecuali jika diskrepansi melebihi 1,5 mm.

Penjangkaran yang berlebihan akan menimbulkan


ruang yang tidak perlu pada segmen bukal, sehingga
perlu usaha dan waktu untuk menutupnya.
Penjangkaran yang inadekuat atau kurang
menyebabkan keadaan menjadi lebih biprotrusion,
crowding, relaps, dan abnormalitas setelah
perawatan.
TUJUAN UMUM LEVELING;

1. Mempertahankan panjang lengkung yang diinginkan


2. Memperbaiki rotasi
3. Mengkondisikan semua gigi dan bracket berada pada satu bidang
untuk menempatkan rectangular wire
• Derajat ketidakteraturan lengkung gigi menentukan round wire pertama yang akan kita
gunakan. Umumnya, semakin berat mal-alignment, maka makin kecil diameter round
wire yang digunakan,
• Paling sedikit biasanya menggunakan 3 set round wire untuk proses leveling sebelum
menggunakan rectanguler wire yaitu 0,16 , 0,18 , 0,20.
• Pada dasarnya, semua arch wire awalnya yang digunakana adalah round wire yang
berukuran 0,16. Kawat ini dipakai hingga semua kelainan rotasi terkoreksi (jika
mungkin), juga bidang oklusalnya diratakan.
• Penggunaan kawat edgewise segera setelah pemakaian round wire 0,16 umumnya tidak
dianjurkan. Karena itu, semua teknik, busur datar atau multi loop 0,16 diganti dengan
round wire 0,18 dan kemudian jika perlu, diganti lagi dengan round wire 0,20. Tapi
aturan umum ini dapat dirubah.
• Second order bend yahg ringan dapat dibuat sebelum menggunakan rectanguler edgewise
0,19x0,25 atau 0,21x0,27.
LEVELING PADA KASUS EKSTRAKSI JIKA INSISIF BERJEJAL

1. Biarkan band insisif tetap terpasang jika telah diperoleh cukup


ruang setelah retraksi kaninus
2. Hindari melakukan leveling setelah insisif tipping ke labial.
3. Pada kasus ini leveling dapat dilakukan pada segmen bukal dan
leveling kembali melengkapi di daerah insisif
WAKTU UNTUK MENYELESAIKAN TAHAP LEVELING BERVARIASI,
DARI 6 MINGGU HINGGA 3 BULAN.

• Tergantung pada:
a) Kedalaman kurve of spee
b) Segmen yang mengalami mal-alignment
c) Rotasi dan crowding
• Untuk kasus leveling yang sulit, kadang diperlukan penggunaan rectanguler
wire 0,19 atau 0,18. Jadi penggunaan round wire 0,16 tidak selalu dapat
menyelesaikan masalah.
• Bentuk dan fungsi arch leveling dapat berbeda/sesuai dengan tipe maloklusi
yang terjadi.
• Pada kasus over bite, pada rahang bawah selalu dipasang kurva terbalik,
sedangkan pada rahang atas, stop bersandar pada tube bukal bila tip back dan
toe-in diindiksikan pada molar terakhir (tie-back).
Hal ini akan mempercepat leveling dan membantu membuka gigitan,
proses leveling membuat premolar ekstrusi, penegakkan molar pertama
dan kedua, menekan dan membuat gigi insisif rahang bawah tipping ke
labial (gbr 1 ).
Pada kasus open bite, busur datar, tanpa kurva terbalik, dengan
tip back ringan pada molar terakhir, stop pada mesial dari tube,
juga diperlukan tie back dan toe in (gbr 2),
KLAS I DAN KLAS II NON EKSTRAKSI

• Kasus klas I dan klas II dengan non discrepansi, dengan ruang yang cukup pada
tulang basal. Kasus ini kadang menunjukkan:
a) Mal alignment ringan pada satu atau lebih gigi di anterior
b) Ruang, lebih ke lengkung segmen anterior
• Pada kasus a) total discrepancinya sedikit, digunakan busur leveling datar, stop
menempel pada tube dengan tip back, bila perlu kurva spee terbalik dan bend toe-in
.
• Pada kasus b) busur 0, 16 dengan loop tertutup di distal kaninus dan stop pendek
pada tube (sesuai kebutuhan).
KLAS I DAN KLAS II DENGAN EKSTRAKSI

• Terdapat diskrepansi pada salah satu atau kedua lengkung gigi dengan protrusi atau
crowding,
• Pada kasus protrusi:
a) Inklinasi labial lebih tinggi
b) Ada spasi yang lebih sering terdapat di gigi anterior
Busur leveling yang digunakan pada kasus ini sama dengan busur pada kasus non ekstraksi
(gbr 3).
Pada crowding.
• Busur leveling round wire 0,16 dibuat langsung dalam mulut
• Serangkaian loop vertikal 5-6 mm ditambahkan, loop dibengkokan didepan
titik kontak diantara gigi yang dirotasi.
• Pada konstruksi yang baik, kaki vertikal loop harus jauh dari staple, sehingga
ikatan ligatur dapat dibuat dengan efek rotasi sesuai dengan yang diinginkan.
Dua atau lebih loop dapat ditambahkan pada busur, tergantung dari keparahan
rotasi, bentuk stop atau hook.
PEMBUATANNYA SEBAGAI BERIKUT:
• Pada sepotong wire 0,16 buat lekukan untuk stop pada daerah molar.
• Pasangkan busur pada tube molar dan pegang dengan tang pada titik yang diinginkan untuk kaki distal
loop vertikal pertama. Lepaskan kawat untuk menyelesaikan pembentukan loop.
• Kaki loop harus sejajar dan sama tinggi dan jaraknya lebih kurang 1,25 mm.
• Bila selesai, loop arus sama vertikal dengan stop pada molar.
• Kemudian busur dipasang kembali pada tube dan periksa letak loop vertikal untuk menetukan pengikatan
rotasi yang diinginkan.
• Bila letak kawat sudah tepat, mulai lagi dengan loop berikutnya.
• Tandai posisi loop kedua.
• Lepaskan busur dan selesaikan pembuatan loop kedua, kemudian periksa kembali.
• Prosedur ini terus dilakukan hingga semua loop vertikal dan stop pada molar terakhir selesai dibuat.
Hingga diperoleh busur dengan seperangkat loop pada lengkung
• Kemudian busur ideal dibentuk dan loop dibuka untuk memperpanjang lengkung dari gigi c kanan ke c
kiri
Tip back pada molar terakhir jika perlu toe-in dan tie back (gbr 4). Arch wire ini bekerja
baik dengan dukungan headgear atau elastik intermaksiler pada kasus dengan perbedaan
yang besar. Atau tie back pada kasus dimana segmen bukal ingin digeser ke anterior seperti
pada kasus diskrepansi ringan.
Dengan kata lain, tanpa dukungan headgear atau elastik
intermaksiler pada kasus ekstraksi dengan crowding berat
pada insisif, sebaiknya tidak memulai leveling pada regio
insisif setelah retraksi sebagian kaninus seperti yang
diuraikan sebelumnya.

Pada kondisi insisif berjejal ringan, dimana kita


perlu mempertahankan panjang lengkung gigi antara
kedua molar pertama, diperlukan wire 0,16 dengan
multiple loop yang dibuat disebelah mesial dan
distal gigi yang akan dirotasi.
Pada kasus maloklusi kelas III, busur datar 0,16 dibuat sesuai
dengan bentuk model, jangan dibuat menurut bentuk ideal dan
harus yakin bahwa tidak ada pelebaran di regio
molar.
Kebanyakan kasus maloklusi kelas III menunjukkan relasi
crossbite pada molar untuk kondisi ini tidak disarankan untuk
memodifikasi relasi segmen bukal, stop pendek pada tube
bukal dengan sedikit tip back pada molar terakhir dan tanpa tie
back.
GAMBARAN UMUM
• Pada saat leveling, tingkatkan pemakaian round wire dari 0,16 , 0,18 higga akhirnya
0,20.
• Semua busur dibentuk mendekati model dan diadaptasikan dengan cara
mengadaptasikan 0,16 sehingga tidak menyebabkan ekspansi pada regio molar.
• Jangan memperbaiki kaninus yang berinklinasi ke mesial pada tahap leveling, juga
jangan menggeser kaninus ke posterior pada tahap leveling, busur hanya diikatkan saja
pada kaninus, maksudnya jangan meretraksi kaninus tanpa dukungan dari segmen bukal
sebagai usaha mencari tempat bagi insisif
• Perlu diingat bahwa round wire dengan diameter kecil dari sisi waktu dan efek, baik
untuk memperbaiki rotasi, dan memperbaiki rotasi sebaiknya diawal masa perawatan.
• Merupakan suatu kesalahan jika melakukan rotasi pada tahap lanjut, setelah dirotasi/
dilanjutkan dengan mempertahankannya selama perawtan retanpi,
• Bila mungkin, ikat gigi anterior dengan ikatan seperti angka 8 menggunakan
ligatur .007. ini untuk mencegah terjadinya ruang yang tidak diinginkan. Pertahankan
ikatan ini hingga semua spasi menutup setelah retraksi anterior,
• Pada kasus dengan ekstraksi, ikat selalu seluruh gigi pada segmen bukal selama
leveling. Hal ini akan meghindarkan terjadinya spasi dan juga membantu
penjangkaran.
• Proses leveling dikatakan selesai bila:
a) Bidang oklusal rahang bawah sudah datar
b) Seluruh atau hampir seluruh rotasi telah diperbaiki
c) Braket berada pada satu garis lurus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai