Anda di halaman 1dari 26

KALIMAT EFEKTIF

Modul 2

S. Amran Tasai
KEGIATAN BELAJAR 1
Pilihan Kata
(diksi)
Konsep Diksi
1. Makna;
Konsep yan mewakili lambang sesuatu;
2. Nilai Rasa (emosi):
Yang berhubungan dengan halus-kasar
dll.
3. Bentuk:
Frasa dengan posisinya dalam sebuah
wacana atau konteks.
Unsur Diksi
1. Ketepatan:
Menggambarkan secara cermat,
2. Kehematan:
Kata-kata harus serasi dan
selaras.
3. Kebenaran:
Taat asas terhadap kaidah
Seorang Penulis
1. Harus memiliki kekayaan
perbendaharaan kata yang
memadai;
2. Harus memiliki kepekaan
bahasa atas nuansa makna
setiap kata
Oleh sebab itu,
1 Seorang penulis harus menyimak berbagai
jenis tuturan dan membaca berbagai jenis
tulisan;
2 Seorang penulis harus mempergunakan
kata-kata yang diperoleh;
3 Seorang penulis harus menggunakan
ensiklopedia dan kamus sebagai alat bantu.
Makna Denotatif dan Konotatif

1. Makna denotatif adalah makna dasar


atau mana konseptual, makna
sebenarnya.
2. Makna konotatif adalah makna tautan,
makna asosiatif, makna khusus, makna
perubahan pada pancaindra, makna
kiasan.
Contoh
1 Dia makan dengan lahap sekali.
2. Honor anak buahnya, dia makan juga.

1. Dia menjadi pembantu rurah tangga di Arab Saudi.


2. Dia menjadi pramuwisma di Arab Saudi.

1. Dia adalah seorang wanita cantik.


2. Dia adalah seorang wanita manis.
Kata Bersinonim
Bersinonim adalah persamaan makna:
mati, tewas, meninggal, wafat, mangkat
dilihat, dilirik, ditatap,
kesenangan, kesukaaan.

Sinonim berguna untuk mengalih-alihkan


pembicaraab sehingga bahasa menjadi hidup
dan tidak memosankan
Pergeseran Makna
Didasarkan pada:
1. Kelaziman dan keterkenalan makna
kata;
2. Kesesuaian makna kata.

Cakupan Makna:
meluas, menyempit, ameliorasi, peyorasi,
metafora, metonimi, sinestesia
Kata-Kata Teknis dan Populer
Kata Populer Kata Teknis
gengsi prestasi
simpulan konklusi
kuman bakteri, virus
kolot konservatif
terbatas minim
kesempatan momentum
isi volume
ikut serta partisipasi
mata uang valuta
Untuk itu, penulis harus memahami dengan baik
pengertian kata-kata teknis yang akan
digunakan. Kekeliruan pemakaian dapat
menimbulkan kejanggalan atau kesalahpahaman.

Penulis harus membuang anggapan bahwa sema-


kin banyak kata teknis yang digunakan akan se-
makin bermutu dan bergengsi pula tulisan itu.
Anggapan itu tidak tepat. Kebermaknaan, ketun-
tasan, kecermatan itulah yang penting.
Kata Abstrak dab Konkret
Kata abstrak adalah kata yang maknanya meng-
acu kepada sesuatu yang tidak dapat diserap
oleh pancaindra, termasuk di dalamnya kata-
kata yang berkenaan dengan perasaan: indah,
baik, sedih, dan nyaman.
Kata konkret adalah kata yang maknanya
merujuk pada sesuatu yang dapat diserap oleh
pancaindra, seperti rumah, orang, pohon, ayam,
buku, hangat, harum, dan angin.
Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum Kata Khusus
burung balam, ayam
bunga melati, mawar
ikan lele, sepat

Semakin umum suatu kata semakin banyak pula


kemungkinan penafsirannya. Sebaliknya, sema-
kin khusus suatu kata, semakin terarah pula
pemaknaannya.
Kata Boros dan Kata Hemat
Boros Hemat
para hadirin sekalian hadirin
demi untuk demi, untuk
naik ke atas naik, ke atas
seperti … dan lain-lain seperti,
dan lain-lain
sejak dari sejak, dari
agar supaya agar, supaya
adalah merupakan adalah, merupakan
Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk surat pribadi atau tulisan pribadi, boleh
kita memakai kata yang tidak baku. Akan, tetapi,
untuk tulisan formal, seperti surat dinas, maka-
lah, artikel, laporan, harus menggunakan kata-
kata baku.
Ciri Ragam Baku
seragam
mantap
dinamis
cendekia
Kata Baku dan Tidak Baku
Analisis Analisa
Jadwal Jadual
Kualitas Kwalitas
Terampil Trampil
Persentase Prosentase
Legalisasi Legalisir
Menaati Mentaati
Teknik Tehnik
Jumat Jum’at
Majas
Majas atau gaya bahasa berfungsi untuk
menghidupkan dan mengongkretkan
karangan.
Kandungan arti yang dimilikinya mampu
memancing indra pembaca karena sering
lebih konkret daripada ungkapan yang
harfiah.
Majas sering lebih ringkas daripada
padanannya yang terunkap dalam kata-kata
biasa.
Meskipun demikian,
Pemakaian majas yang berlebihan dapat
mengaburkan kejelasan pesan yang
disampaikan penulis, terutama kalau tulisan
itu bersifat ilmiah;
Dengan demikian,
Majas hendaknya dipakai apabila memang
sangat diperlukan, terutama untuk untuk
mengongkretkan sesuatu yang abstrak atau
untuk memadatkan makna
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGEMBANGAN
KALIMAT EFEFTIF
Pengertian
• Kalimat efektif adalah kalimat
yang mampu mewakili gagasan,
pikiran, dan perasaan penulis
sehingga dapat dipahami dengan
tepat oleh pembaca seperti yang
dipikirkan atau dirasakan oleh
penulisnya.
Ciri Kalimat Efektif
1. Kepaduan:
Keterkaitan antarberbagai unsur kalimat,
yaitu kelogisan, kehematan, dan kesejajaran;
2. Kevariasian:
Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya melalui
penggunaan berbagai pola kalimat, jenis dan
bentuk kalimat, diksi, kelompok kata, dan
klausa.
Kelogisan
1. Harus ada subjek dan predikat
2. Harus ada kesesuaian diksi
3. Harus masuk akal
4. Bentuk kata kerja pada predikat harus
sesuai dengan subjek
5. Tidak ada subjek ganda atau predikat
ganda dalam kalimat tunggal.
Kehematan
Kehematan berkaitan dengan efisiensi penggu-
naan unsur bahasa dalam mengungkapkan pi-
kiran dan perasaan.
Kehematan menghindari kata yang berlebihan
yang tidak diperlukan.
Kehematan menghindari subjek yang sama da-
lam kalimat majemuk.
Kehematan menghindari penjamakan yang su-
dah jamak.
Kesejajaran
Kesejajaran atau paralelisme berrtalian dengan
penggunaan unsur-unsur bahasa yang mencer-
minkan kesamaan atau keserupaan jenis dan
bentuk untuk mengungkapkan sesuatu yang
bersifat serial atau sederajat.
1. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Harga minyak dibakukan atau dinaikkan secara luwes.
2. Bumi Libya basah oleh darah dan tangisan
Bumi libya basah oleh darah dan air mata.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai