Anda di halaman 1dari 16

Kualitas Layanan Perizinan Mendirikan Bangunan Rumah Tempat

Tinggal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu Kota Samarinda

Teggar Kharisma
1602015089
Proposal Outline Pendahuluan
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka
• Definisi Konseptual

Metodologi Penelitian
• Jenis Penelitian
• Lokasi Penelitian
• Fokus Penelitian
• Sumber Data
• Teknik Pengumpulan Data
• Analisis Data
Tahukah Kamu?

Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia menduduki


peringkat 4 dari 195 negara dengan jumlah penduduk
sebanyak 269,6 juta jiwa pada tahun 2019. Banyaknya jumlah
penduduk akan berdampak pada lingkungan. Kota-kota besar
berpotensi mengakibatkan persebaran jumlah penduduk yang
tidak merata. Salah satu permasalahan yang timbul akibat
lajunya perkembangan kota adalah munculnya perumahan-
perumahan kumuh dengan tidak memilikinya izin
mendirikan bangunan.

Latar
Belakang Apa itu IMB ?

IMB adalah sebuah ijin untuk mendirikan, memperbaiki, menambah,


mengubah atau meronovasi suatu bangunan, termasuk izin
kelayakan membangun bangunan yang dikeluarkan pemerintah
daerah..

Tujuan IMB itu sendiri adalah untuk menciptakan tata letak


bangunan yang teratur, nyaman dan sesuai dengan
peruntukan lahan sehingga, akan tercipta keserasian,
keseimbangan antara lingkungan dan bangunan
Sumber: (Darwis, 2015 (3):97)
Landasan Hukum Kota Samarinda

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002


Badan Pusat Statistik Kota Samarinda jumlah
• Setiap bangunan yang berdiri wajib memiliki persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan fungsi bangunan yakni
penduduk mengalami peningkatan disetiap tahunnya
meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan yakni 292 ribu penduduk pada tahun 2014 meningkat
menjadi 812,6 ribu penduduk di tahun 2015. Hal ini
juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 kurangnya lahan permukiman sehingga masih
Get a modern PowerPoint
terdapatnya permukiman yang tidak
Presentation that is memiliki
beautifully izin
• Mengatur adanya pemberian sanksi apabila terdapat persyaratan izin mendirikan bangunandesigned.
. I hope and I believe that
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan prosedur this Template will your Time, Money
and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
Pasal 5 ayat 1 Perda No. 7 tahun 2009 beautifully designed. You can
simply impress your audience and
Apabila suatu bangunan
add ayang
uniquedidirikan di pinggir
zing and appeal to jalan
• Kepemilikan IMB merupakan kewajiban dari setiap orang atau badan yang akan atau sungai melewatiyour
batas kilometerEasy
Presentations. daritoruas jalan,
change
mendirikan bangunan maka bangunan tersebut
colors,harus
photosdimundurkan
and Text. Get a atau
modern PowerPoint Presentation
dirubah bentuknya, dan apabila tidak sesuai maka
Peraturan Daerah Kota Samarinda No. 2 tahun that is beautifully designed. I hope
terdapat sanksi yangand
akan diberikan.
I believe that this Template will
2014 your Time, Money and Reputation.

• Menjelaskan tahapan penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi


pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang
Masalah/
Kendala
Dari hasil wawancara dengan Ibu Hj. Puji Astuti selaku
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan menyatakan bahwa:

Masih terdapat warga masyarakat yang belum


memahami tentang prosedur dalam mengurus IMB,
karna belum pernah dilakukannya sosialisasi terkait
pelayanan IMB

Kemampuan SDM masih terbatas, yakni terkait kualitas atau tingkat


kemampuan tenaga ahli yang belum kompeten dalam menunjang
pelaksanaan pelayanan namun, tetap dalam upaya pengusahaan,
hal ini dikarnakan sistem pelayanan yang rumit

Tahap penyelenggaraan pelayanan telah mengusung sistem online, namun belum


dilaksanakan secara maksimal
Rumusan Masalah & Tujuan

Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas layanan perizin pada Izin
Mendirikan Bangunan yang diberikan oleh Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Samarinda?
2. Kendala-kendala apa saja menjadi penghambat dalam
kualitas layanan perizinan Mendirikan Bangunan
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda?

Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan dari


Izin Mendirikan Bangunan yang seharusnya diberikan oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu
2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang
menghambat dalam kualitas layanan perizinan Izin
Mendirikan Bangunan pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Kota Samarinda
Definisi Konseptual
Definisi konsepsional penelitian ini diartikan sebagai tindakan pelaksanaan pelayanan
yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rumah Tempat Tinggal, di Wilayah Kota
Samarinda yang ditinjau dari aspek prosedur pelayanan, kepastian waktu, dan biaya
pengurusan.
Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian Fokus Penelitian


jenis penelitian deskriptif 1. Kualitas layanan perizinan Mendirikan
kualitatif yang Bangunan Rumah Tempat Tinggal pada
penelitianya berusaha Dinas Penanaman Modal dan
menggambarkan atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
melukiskan objek yang
diteliti berdasarkan fakta ME TO
Samarinda, terkait :
a. Prosedur pelayanan
dilapangan.
b. Kepastian waktu
c. Biaya pengurusan

Lokasi
DO LOGI 2. Faktor penghambat dalam kualitas
layanan perizinan mendirikan bangunan
di Dinas Penanaman pada Dinas Penanaman Modal dan
Modal dan Pelayanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda.
Samarinda
Metodologi Penelitian

Sumber Data Analisis Data


Data Primer
1. Pengumpulan data (Data Collection)
1. Key-informan. Yang menjadi key-informan adalah
2. Kondensasi data (Data Condensation)
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan.
3. Penyajian Data (Data Display)
2. Informan yaitu petugas dan staf pelaksana bidang
4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Drawing and
inovaasi layanan perizinan.
Verifying Conclusions)
Data Skunder
1. Dokumen-dokumen yang menjadi objek penelitian.
Komponen Analisis Data: Model Interaktif
2. Buku-buku ilmiah, hasil penelitian yang relavan
dengan penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data


1. Penelitian kepustakaan ( Library Research )
2. Penelitian lapangan ( field work Reasearce)

Sumber : Miles, Hsubermas dan Saldana (2014:33)


Hasil & Pembahasan

• Gambaran Umum Lokasi Penelitian


• Deskripsi Informan
• Hasil Penelitian
• Analisis Hasil Penelitian
Tahukah Kamu?

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Samarinda pada Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang
beralamat pada Jalan Basuki Rahmat No. 76 gedung graha
tepian Samarinda. Samarinda merupakan ibukota Provinsi
Kalimantan Timur. Kota Samarinda memiliki luas wilayah 718
km2 , terletak antara 117o03’02” Bujur Timur dan 117o03’02”
Bujur Timur, serta diantara 00o19’02” Lintang Selatan dan
00o42’34” Lintang Selatan. Kota Samarinda berbatasan
langsung dengaKabupaten Kutai Kartanegara (Direktorat

Gambaran Jendral Cipta Karya, 2016).

Umum Kota Samarinda ?

Lokasi Pada tahun 2010, Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan


yang terdiri dari Kecamatan Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda
Kota, Sambutan, Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir,

Penelitian Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, dan


Sungai Pinang. Jumlah kaelurahan di Kota Samarinda
sebanyak53 kelurahan pada awal 2015, jumlah kelurahan
dimekarkan menjadi 59 kelurahan (Direktorat Jendral Cipta
Karya 2016).
Sumber: (Darwis, 2015 (3):97)
Informan I (Hj. Puji Astuti., S.H)
•Salah satu narasumber dalam penelitian ini merupakan kepala bidang pelayanan pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Kota Samarinda. Wawancara dilaukan di
kantor Pelayanna Satu Pintu.

Informan II (Antonius)

•Salah satu narasumber dalam penelitian ini merupakan salah satu pegawai dalam Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Kota Samarinda dengan jabatan sebagai Kasi
Perizinan. Wawancara dilaukan di kantor Pelayanna Satu Pintu.
Deskripsi Informan

Informan III (Bapak Budi Suprayitno)

•Informan ketiga adalah masyarakat pengguna pelayanan pada dinas penanaman modal dan pelayanan
satu pintu Samarinda. Wawancara ini dilakukan via telepon.

Informan IV (Ibu Dewi Utami)

•Informan keempat adalah masyarakat pengguna pelayanan pada dinas penanaman modal dan
pelayanan satu pintu kota Samarinda. Wawancara dilakukan dirumah informan, dijalan Kihajar
Dewantara 02 Kasturi 04.

Informan V (Bapak Supardi)

•Informan kelima adalah masyarakat pengguna pelayanan pada dinas penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu kota smarinda. Wawancara ini dilakukan via telfon.
Hasil
Penelitian
Dari hasil wawancara dengan Ibu Hj. Puji Astuti selaku
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan menyatakan bahwa
“ pelayanan sudah sesusai dengan aturan yang ada.
Sedangkan menurut Pak Antonius prosedur pelayanan satu
pintu sudah cukup jelas, diliat dari:
“prosedurnya kan beda-beda tergantung dari apa yang ingin
mereka urus seperti bangunan perumahan, bangunan ruko,
penginapan, dan bangunanan usaha lain perlu adanya
rekomendasi dari beberapa dinas terkait seperti perlu
adanya rekomendasi dari DLH, DAMKAR, DINAS PUPR.
menurut Pak Budi selaku pengguna layanan, pelayanan
yang diperoleh sudah sesuai dengan harapan,
pemberlakuan antrean, pelayanan yang nyaman ruang
tunggu dan kejelasan dalam penyampaian informasi sangat
memuaskan.
Dari pendapat yang di ungkapkan oleh Ibu Dewi sedikit
berbeda namun pemberian pelayanan dan apa yang dilihat
pada saat menunggu layanan kedisiplinan pegawai benar-
benar sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Pak Supardi apa yang dirasakan dalam pelayanan
yang didapat tidak mengecewakan karna saya rasa apa
yang diberikan sesuai dengan segala kemampuan dari tiap
pegawai.
Analisis Penelitian
Kualitas Layanan Satu
Pintu IMB Kota Samarinda

1. Dimensi Tangible penampilan pegawai, kedisiplinan


dan kenyamanan lingkungan merupakan keutamaan
dalam penyempurnan pelayanan.
2. Dimensi Reliability memperhatikan kecepatan
ketepatan, pemberian pelayanan yang terbaik dan
memperhatikan penunjang dalam pemberian
pelayanan dari pemenuhan alat bantu layanan.
3. Dimensi Responsiviness menanggapi masukan atau
keluhan yang diberikan oleh pengguna layanan.
4. Dimensi Assurance pemberian ketepatan waktu dalam
Lima dimensi dalam mengukur proses pemberian pelayanan pada jam kerja.
kualitas pelayanan publik. 5. Dimensi Emphaty mendahulukan kepentingan
pengguna layanan.
Kesimpulan
1. Untuk memperoleh layanan yang sesuai dengan yang
diharapkan baik dari dinas terkait maupun bagi penerima
layanan adalah, dengan memperhatikan tiap–tiap bagian
dari pelayanan

2. Faktor penghambat kualitas layanan yang terjadi yaitu


pada pejabat berwenang yang tidak berada ditempat,
terkadang pelayanan akan terhambat dan tidak sesuai
dengan waktu pelayanan yang telah dijanjikan baik dari
penerbitan bahkan dalam pengecekan lokasi yang akan
didirikan bangunan rumah tempat tinggal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai