Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Logika Fuzzy Metode Tsukamoto Dalam Penentuan

Kelayakan Pemberian Kredit Mobil


(Studi Kasus : PT.OTO Multiartha)
Hengky

Prodi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Hengky.jurnal@gmail.com

Eligibility The selection process of credit is November 2013 yang hanya sebesar 1,132 juta
usually uses by Branch Manager and Regional unit.
Manager PT.OTO Multiartha Pontianak still PT. Oto MultiArtha adalah perusahaan
pembiayaan kredit mobil terbesar di Indonesia.
manually so that the client needs to consider
Dalam pemberian kredit mobil kepada
whether or not feasible given the financing or pelanggan, perusahaan menetapkan standar untuk
credit. Therefore built a Decision Support menerima atau menolak resiko kredit dengan
System (DSS) to solve the problem. The menggunakan syarat Five C; bagaimana karakter
method used in this system is a Fuzzy Logic pelanggan (Character), Kapasitas melunasi
with method of Tsukamoto. System built to kredit (Capacity), kemampuan modal yang
make the process of selecting provision of dimiliki pelanggan (Capital), jaminan yang
dimiliki pelanggan untuk menanggung resiko
financing or credit based on criteria set such as
kredit (collateral) dan kondisi keuangan
character, income, expulsion and down pelanggan (Condition) serta One P yaitu
payment who is set by the Branch Manager kegunaan pembelian mobil ditujukan atau
and Regional Manager PT.OTO Multiartha dipergunakan untuk tujuan apa.
Pontianak. Criteria on the system used as the Penilaian kelayakan kredit yang
basis for survey activities, each of which is dilakukan perusahaan masih menggunakan cara
given the weight of each criterion then be manual dan database yang digunakan masih
dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan
calculated with the method of Tsukamoto waktu yang lama untuk pengolahan dan kendala
From Fuzzy Logic to get the end result that terbesar adalah kesulitan dalam penyimpanan
determine the feasibility of a prospective atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika
customer/debitur financing funding recipients. akan dicocokkan dengan informasi/pedoman
Systems designed, tested using percentage of yang baru diperoleh, serta masalah pembuatan
final state. Results of tests performed to laporan yang terlambat terkadang juga
menghambat penyampaian informasi kepada
comparison final state eligibility of selecting
pimpinan perusahaan. Untuk penyajian sistem
the system is same or not with final state pendukung pengambilan keputusan pemberian
eligibility from PT.OTO Multiartha.. In kredit mobil akan dilakukan dengan bantuan
addition the system is built to add new criteria teknologi komputer. Pengembangan sistem
and their detailed criteria that can be used for informasi berbasis komputer merupakan bagian
a longer time. dari pengembangan sistem (system development).
Pengembangan sistem dapat berarti membangun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau
Keywords- Feasibility Financing Credit, memperbaiki sistem yang telah ada.
Examination Result, Criteria, Fuzzy Sistem Pendukung Keputusan yang akan
Logic, Method Tsukamoto, Decision dibuat menggunakan logika fuzzy yang dapat
Support System. memetakan suatu input ke dalam suatu output.
Dengan kata lain logika fuzzy memiliki toleransi
1. Pendahuluan terhadap data-data yang tersedia. Metode fuzzy
Pertumbuhan industri otomotif di yang dipakai untuk mendukung pembuatan
Indonesia tahun 2014 mengalami peningkatan sistem pengambilan keputusan ini adalah metode
diatas 7%. Penjualan mobil diperkirakan 1,3 juta tsukamoto. Metode tsukamoto merupakan
hingga 1,4 juta unit meningkat dari periode perluasan dari penalaran monoton, pada metode
sebelumnya yaitu pada periode Januari- tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang
berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan
dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi
keanggotaannya yang monoton. Sebagai
hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap
aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan
α-predikat (fire strenght). Hasil akhirnya
diperoleh dengan menggunakan rata-rata
terbobot.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pengambilan keputusan dengan menggunakan
logika fuzzy maka harus dibutuhkan batasan
himpunan pada tiap-tiap himpunan fuzzy yang
berfungsi sebagai parameter (Kusumadewi,Sri,
2008). Dengan menggunakan metode tsukamoto
tanpa mengabaikan kriteria yang ada dapat
mendukung pengambilan keputusan dari suatu
pemetaan masalah (Rakhmat, 2009).
Gambar 1. Tahapan Pengambilan Keputusan
2. Teori Dasar Sumber : Decision Support Systems and Expert
2.1 Sistem Pendukung Keputusan Systems and Intelligent Systems, 6th Edition,
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Prentice Hall Internasional, Inc., New Jersey
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh (Turban, 2001)
Michael S. Scott Morton dengan istilah
Management Decision System. Sistem tersebut 1. Tahap Intelegensi (Intelligence Phase)
adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang Merupakan tahap pendefinisian masalah serta
ditujukan untuk membantu pengambil keputusan identifikasi informasi yang dibutuhkan yang
dengan memanfaatkan data dan model tertentu berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta
untuk memecahkan berbagai persoalan yang keputusan yang akan diambil, tentunya persoalan
tidak terstruktur. SPK sebagai sistem informasi yang dihadapi harus dirumuskan terlebih dahulu
berbasis komputer yang adaptif, interaktif, secara jelas.
fleksibel, yang secara khusus dikembangkan 2. Tahap Perancangan (Design Phase)
untuk mendukung solusi dari pemasalahan Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari
manajemen yang tidak terstruktur untuk atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan
(Khoirudin, 2008) dengan baik, maka tahap berikutnya adalah
Selain itu pula SPK atau juga dikenal dengan merancang atau membangun model pemecahan
Decision Support System (DSS) didefinisikan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif
sebagai sekumpulan prosedur berbasis model pemecahan masalah.
untuk data pemrosesan dan penilaian guna 3. Tahap Pilihan (Choice Phase)
membantu para manager mengambil keputusan. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan
DSS harus sederhana, cepat, mudah dikontrol, diantara berbagai alternatif tindakan yang
adaptif, lengkap dengan isu-isu penting dan mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut
mudah berkomunikasi. kemudian diimplementasikan dalam proses
Proses pengambilan keputusan pengambilan keputusan.
melibatkan tiga tahap utama yaitu Tahap 4. Tahap Implementasi (Implementation)
Intelegensi (Intelligence Phase), Tahap Merupakan tahap solusi dengan menarik
Perencanaan (Design Phase), Tahap Pilihan keputusan dalam kaitannya masalah yang terjadi.
(choice phase) dan Tahap Implementasi
(Implementation). Seperti tampak pada Gambar 2.2 Fuzzy
tahap-tahap dalam proses pengambilan Logika fuzzy merupakan salah satu
keputusan. komponen pembentuk soft computing. Logika
fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi
A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika fuzzy
adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori
himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan
sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu
himpunan sangat penting. Nilai keanggotaan atau
membership function menjadi ciri utama dari
penalaran dengan logika fuzzy tersebut. Teori
himpunan fuzzy merupakan kerangka matematis Ke-dua, merupakan kebalikan yang pertama.
untuk merepresentasikan ketidakpastian, Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan
ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri,
informasi dan kebenaran parsial (Kusumadewi, kemudian bergerak menurun ke nilai domain
2006). Dengan fuzzy proses penentuan nilai yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah
suatu kriteria yang subjektif akan memberikan seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
hasil yang sangat baik. Penentuan nilai diperoleh
dengan membuat fungsi keanggotaan terlebih
dahulu.

2.3 Fungsi Keanggotaan


Fungsi keanggotaan (membership
function) adalah suatu kurva yang menunjukan
pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai
keanggotaan. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan
adalah dengan melalui pendekatan fungsi Gambar 3. Penurunan Himpunan Fuzzy Linear
(Kusumadewi,2006). Ada beberapa fungsi yang Sumber:. Logika Fuzzy.Yogyakarta: Graha Ilmu
bisa digunakan. (Kusumadewi, S. 2006)
1. Linear
Pada representasi linear, pemetaan input
ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai Fungsi keanggotaan :
suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana
dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati (b-x)/(b-a); a≤ x ≤ b
suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan
himpunan fuzzy yang linear . Pertama, kenaikkan 0; x≥ b
µ (x)=
himpunan dimulai pada nilai domain yang
memiliki derajat keanggotaan nol (0) bergerak ke
kanan menuju nilai domain yang memiliki derajat
keanggotaan lebih tinggi seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini. 2. Kurva segitiga
Pada dasarnya merupakan gabungan
antara 2 garis (representasi linear) seperti terlihat
pada Gambar dibawah ini.

Gambar 2. Kenaikan Himpunan Fuzzy Linear


Sumber:. Logika Fuzzy.Yogyakarta: Graha Ilmu
(Kusumadewi, S. 2006)

Gambar 4. Himpunan Fuzzy Segitiga


Fungsi keanggotaan : Sumber:. Logika Fuzzy.Yogyakarta: Graha Ilmu
0 ; x ≤a
≤a (Kusumadewi, S. 2006)

(x-a)/(b-a) ;a ≤ x ≤ b
µ (x)=
1 ; x≥ b
Fungsi keanggotaan :

0; x ≤ a / x ≥ c Alur jalannya aplikasi dijelaskan sebagai


berikut.
(x-a)/(b-a); a≤ x ≤ b - Staf / Operator akan menginputkan data-
µ (x)= data debitur melalui menu tambah calon
(b-x)/(c-b); b≤ x ≤c debitur.
- Selanjutnya data akan disimpan di
database.
- Jika survey lapangan dan isian form
2.4 Metode Tsukamoto survey sesuai maka staf akan
Metode tsukamoto merupakan perluasan meninputkan data survey kedalam
dari penalaran monoton, pada metode tsukamoto, sistem.
setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF- - Selanjutnya data-data survey tersebut
Then harus direpresentasikan dengan suatu akan disimpan juga di database dan
himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya dihitung kelayakannya dengan
yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil perhitungan tsukamoto
inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara - Hasil kelayakan akan didapatkan dari
tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire perhitungan apakah kelayakan itu layak,
strenght). Hasil akhirnya diperoleh dengan pertimbangan ataupun tidak layak.
menggunakan rata-rata terbobot
(Kusumadewi,2006).
3.2 Arsitektur Sistem
Misalkan ada 2 variabel input, Var-1 (x) Arsitektur Sistem digambarkan sebagai
dan Var-2 (y), serta 1 variabel output, Var-3 (z), berikut :
dimana Var-1 terbagi atas 2 himpunan yaitu A1
dan A2 terbagi atas 2 himpunan B1 dan B2, Var-3
juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2 (C1
dan C2 harus monoton). Ada aturan yang
digunakan, yaitu:

[R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1)

[R1] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2)

- Calon debitur yang akan mengajukan


3. Perancangan kredit akan mengisi data identitas calon
3.1 Flowchart debitur yang akan diinputkan oleh
Flowchart dari keseluruhan proses staf/operator nantinya.
aplikasi adalah sebagai berikut : - Selanjutnya calon debitur akan mengisi
data survey kredit dimana form survey
tersebut berasal dari Branch
Manager/Kepala Cabang.
- Data survey kredit debitur akan diproses
Branch Manager untuk selanjutnya
ditindaklanjuti kepada surveyor untuk
menganalisa survey lapangan apakah
data sesuai dan valid sesuai data yang
tertera di form survey.
- Jika data sesuai maka staf akan
menginputkan data survey yang diisi
oleh debitur tersebut.
- Data debitur akan disimpan di database
dan dihitung oleh sistem dengan
kelayakan kredit yang diberikan apakah
layak, pertimbangan / tidak layak.
- Branch Manager dan Regional manager
akan mendapat print out laporan bulanan
atau laporan per debitur hasil kelayakan 4.3 Fungsi Keanggotaan Uang Muka
dan data-data debitur. No Kategori Jumlah Uang
- Jika kelayakan dalam sistem adalah
pertimbangan, hak selanjutnya diberikan Muka
kepada Regional Manager apakah akan
diubah status kelayakannya menjadi
layak atau tidak layak. 1 Banyak ≥ 40 Juta
- Hak akses Regional Manager dimana
dapat mengubah / menambah kriteria 2 Sedang 25 Juta – 55 Juta
yang dipakai saat ini oleh sistem,
menambahkan/aktivasi staf atau
mengubah nilai parameter pengukuran 3 Sedikit ≤ 40 Juta
untuk dipakai kedepannya.

4. Fungsi Keanggotaan Aplikasi


4.1 Fungsi Keanggotaan Karakter
No Kategori Penilaian Karakter

1 Baik ≥ 50

2 Cukup 10 - 90
4.4 Fungsi Keanggotaan Pendapatan
3 Buruk ≤ 50 No Kategori Jumlah Pendapatan

1 Banyak ≥ 8.250.000
buruk cukup baik

2 Sedang 4.500.000 – 12.000.000


1

Kurva karakter 3 Sedikit ≤ 8.250.000


0

10 50 90

sedikit sedang banyak


1

4.2 Fungsi Keanggotaan Pengeluaran


No Kategori Jumlah Pengeluaran
Kurva Pendapatan

1 Banyak ≥ 5.000.000 4.500.000 8.250.000 12.000.000

2 Sedang 2.000.000 - 8.000.000 5. Aplikasi


Pembuatan aplikasi dilakukan
menggunakan laptop dengan operating system
3 Sedikit ≤ 5.000.000
Windows 7 Ultimate. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP, Javascript dan CSS yang
dijalankan melalui WampServer Version 2.1.
Penerapan metode fuzzy tsukamoto dilakukan
sedikit sedang banyak
1 dalam perhitungan.php yang meliputi 4 kriteria,
fungsi keanggotaan dan parameter dan setiap sub-
sub kriteria atau detail dari per kriteria tersebut..
Kurva pengeluaran

Perhitungan dihibungkan dengan hasil


0 perhitungan, hasil spk yang diurutkan per id
2.000.000 5.000.000 8.000.000
nasabah dengan kunci id nasabah yaitu nama dan
nomor ktp.
Tampilan aplikasi yang dibuat adalah sebagai [2] Kusumadewi, S. 2006. Logika
berikut : Fuzzy.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[3] Rahkmat Wahyu, W., dan Lisa Afrianti.
2009. Aplikasi Fuzzy Inference System
(FIS) Metode Tsukamoto Pada Simulasi
Traffic Light Menggunakan Java.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Islam
Indonesia.
[4] Turban, E. dkk. 2005. Decision Support
Systems and Intelligent Systems.
Yogyakarta: Andi.

[18] Biografi
Hengky lahir di Pontianak, 21 April
1992. Ia menerima gelar ST dari
Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura pada tahun 2014.

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian
terhadap aplikasi pendukung keputusan
pemberian kelayakan kredit mobil PT.OTO
Multiartha maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem yang di bangun menampilkan
informasi layak atau tidaknya nasabah /
debitur diberi kredit mobil
2. Penggunaan Logika Fuzzy metode
Tsukamoto dalam sistem pendukung
keputusan memberikan nilai akhir
dimana perubahan selisih angka sekecil
apapun nilai survei akan mempengaruhi
nilai akhir dari perhitungan.
3. Sistem yang dibuat dapat mengetahui
debitur / nasabah yang pernah
mengajukan permohonan kredit mobil.
4. Sistem pengambilan keputusan
penentuan kelayakan kredit mobil yang
di bangun dapat mengantisipasi
perubahan nilai survei dan penambahan
kriteria.
5. Hasil kelayakan sistem dan perhitungan
manual oleh PT.OTO menunjukkan
hasil validitas 67%. Hal ini dikarenakan
faktor naluri manusia, fungsi
keanggotaan dan angka yang monoton,
analisa, serta pengalaman manusia dan
faktor perbedaan cara hitung yang
dipakai.

7. Referensi
[1] Khoirudin dan Arwan, A. 2008. Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan
Kelayakan Calon Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional Dengan Metode
Fuzzy Associative Memory. Jurusan
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai