Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PENULISAN CALL FOR PAPER BAGIAN HUKUM ACARA FAKULTAS

HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI 2022

A. KETENTUAN UMUM
Naskah merupakan karya sendiri dan asli yang merupakan hasil penelitian atau
pengkajian hukum. Naskah tersebut, belum pernah dipublikasikan pada media
publikasi lainnya.
Naskah hasil penelitian atau pengkajian tersebut, ditulis dalam bahasa Indonesia
sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku atau baku, menggunakan format huruf
Tahoma, ukuran 11, spasi 1,5, kertas A4, marjin atas-bawah-kanan-kiri 3 cm,
dengan rentang 4.000-8.000 kata.
B. KOMPONEN TULISAN
Komponen atau isi dalam tulisan naskah terdiri dari komponen sebagai berikut:
1. Judul Artikel, yaitu berisi judul lengkap tulisan.
2. Nama Penulis, yaitu berisi nama penulis, angkatan masuk Usakti, dan alamat
surel (e-mail).
3. Abstrak, yaitu berisi sari tulisan terdiri dari 150-200 kata, ditulis 1 spasi dalam
bahasa Indonesia. Bagian akhir abstrak disertai kata kunci, yang merupakan
sepilihan kata-kata bermakna dalam artikel terdiri dari 3-5 kata.
4. Pendahuluan, yaitu berisi uraian yang melatarbelakangi pembahasan dan
penulisan, cakupan atau ruang lingkup tulisan, dan, jika diperlukan, metode
yang digunakan dalam menganalisa permasalahan. Uraian-uraian tersebut
tidak memerlukan sub-bahasan tersendiri, melainkan tergabung dalam bagian
Pendahuluan.
5. Pembahasan, yaitu berisi data dan analisanya. Di dalamnya dapat dibagi ke
dalam berbagai sub-bahasan.
6. Penutup, yaitu berisi kesimpulan pembahasan yang menjawab permasalahan
yang melatarbelakangi tulisan serta rekomendasi.
7. Daftar pustaka, yaitu berisi bahan-bahan pustaka yang dikutip dan dirujuk
dalam penulisan artikel. Sebagian besar bahan pustaka yang dirujuk disarankan
berasal dari artikel jurnal yang terkait dengan artikel yang ditulis.

C. PEDOMAN KUTIPAN
1. Kutipan Langsung Yang Tidak Lebih Empat Baris
Ketentuan terkait kutipan ini, ketentuannya ialah sebagai berikut:
 Bagian yang merupakan kutipan diapit dengan tanda kutip;
 Jarak antara satu baris dengan baris yang lain dua spasi (sama dengan baris-
baris teks yang lainnya;
 Setelah tanda kutip akhir kutipan diberi nomor urut petunjuk kutipan
setengah spasi keatas (Footnote)
 Bila didalam kutipan terdapat kutipan lagi, kutipan yang kedua diapit dengan
tanda kutip tungal (‘…..’)
2. Kutipan Langsung Yang Lebih dari Empat Baris
Ketentuan kutipan terkait ini, ketentuannya ialah sebagai berikut:
 Kutipan dapat menggunakan tanda kutip dan dapat tidak;
 Kutipan dibuat alinea baru dengan jarak 1.5 spasi dari alinea sebelumnya;
1
 Jarak baris dengan baris kutipan 1 spasi;
 Seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7 ketukan, dan
apabila kutipan ditulis dengan alinea baru baris pertama dari kiri kutipan
ditulis masuk lagi 5-7 ketukan;
 Sesudah kutipan diberi nomor petunjuk (Footnote);
 Bila dalam kutipan terdapat kutipan lagi, dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu (a) menggunakan tanda kutip tunggal (‘….’) untuk kutipan yang ada
di dalam kutipan; dan (b) bila kutipan tidak menggunakan tanda kutip,
kutipan yang ada didalam kutipan tersebut diapit denga kutip ganda.
3. Kutipan Tidak Langsung
Ketentuan kutipan terkait ini, ketentuannya ialah sebagai berikut:
 Kutipan diintegrasikan ke dalam teks;
 Kutipan tidak diberi tanda kutip;
 Tidak ada pembedaan spasi;
 Sesudah kutipan diberi nomor petunjuk (Footnote).

D. FORMAT PENULISAN KUTIPAN


1. Buku
Satu Pengarang:
Hans Kelsen, General Theory of Law (New York: Vintage Books, 1990), hlm.
271.
2. Jurnal
R. Nazriyah, “TAP MPR Sebagai Salah Satu Peraturan Perundang-undangan dalam
UU Nomor 12 tahun 2012”, Jurnal Konstitusi, Volume 1, Nomor 1, November
2012; 65.
3. Sumber Online
Moh. Mahfud MD., Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi.
www.kompas.com. Akses 23 Mei 2019.

E. FORMAT PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


1. Buku
Wijiningsih, Ninuk. Hukum Tata Negara Kontemporer. Jakarta: Trisakti University
Press, 2019.
2. Jurnal
MacDonald, Susan Peck, “The Erasure of Language,” College Composition and
Communication 58, no. 4 (2007): 619.
3. Artikel Pada Prosiding
Asshiddiqie, Jimly. “Format Ketatanegaraan Pasca Reformasi”. Dalam Seminar
Hukum Tata Negara. Erasmus Napitupulu. Jakarta: FH UI Press, 2017.

4. Sumber Online
Munir Fuady. Negara Hukum Indonesia Perspektif Pancasila. www.ilr.com. Akses
21 September 2019.

F. ILUSTRASI GAMBAR DAN TABEL


2
Ilustrasi berupa gambar atau tabel dapat digunakan dalam artikel dengan diberi
penomoran (gambar 1, tabel 1) dan judul di atasnya (misal: Perkara Pengujian
Undang-Undnag pada Pengadilan Mahkamah Konstitusi Tahun 2016-2017). Ilustrasi
berupa tabel dibuat dengan hanya menggunakan garis horizontal.

Anda mungkin juga menyukai