prakata,
dattar isi, dattar tabel dan kelengkapan tambahan lainnya.
- Angka Arab (1,2,3,...) untuk menomori halaman naskah mulai dari bab
pendahuluan sampai halaman akhir.
Penomoran bab dan subbab dipakai sistem digital dengan ketentuan
angka terakhir tidak diberi tanda titik dan angka digital sebaiknya tidak
lebih dari tiga angka.
Contoh :
BAB II
2.1
2.2
22.1
2.2.2
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(2)
(a)
(b)
Nomor halaman pada awal bab (I,II,III,IV,...), Daftar Pustaka, dan
Lampiran
diletakkan
di
tengah
bawah.
Nomor
halaman
yang
lain
12
kepada kutipan.
Sekarang digunakan cara kutipan langsung dan tidak langsung
dengan ketentuan-ketentuan berikut.
4.2.1 Kutipan langsung
Kutipan yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan
dimasukkan dalam teks dengan diintegrasikan dalam teks dan ditandai
oleh tanda petik.
Cantoh:
Susanto (2007:106) mengatakan bahwa "Komunikasi yang efektif
hanyalah mungkin apabila isi pesan mempunyai bentuk yang
jelas ....
Tentang distorsi komunikasi ini,
13
pula produk yang harus diangkut dari suatu bagian ke bagian yang
lain (Sibarani, S.M., 2005:95).
4.2.2 Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung umumnya merupakan inti pendapat dari buku
sumber menurut bahasa penulis dengan tidak mengubah inti pendapat
aslinya. Kutipan ini tidak diberi tanda kutip dan diintegrasikan ke dalam
teks.
Penunjukan sumber pada kutipan tidak langsung ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara berdasarkan ketentuan berikut.
- Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, yang perlu dicantumkan
adalah nama akhir pengarang dan tahun terbit, titik dua, nomor halaman
di dalam kurung.
Contoh :
Dalam hal ini, Susanto (2007:106) menjelaskan ....
-
dicantumkan
adalah pengantar kalimat sesuai keperluan, tampilan kutipan, dan nama
bakhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman di dalam kurung.
Contoh :
Lebih tegas lagi dikatakan bahwa sebuah abstrak tidak perlu dibuat
panjang-panjang, tetapi cukup satu atau dua halaman. Abstrak ini
umumnya ditulis dalam bahasa Inggris (Surakhmad, 2008:44).
- Jika sumber lebih dari satu buku, penampilan kutipannya mengikuti
contoh
berikut ini.
Contoh :
Untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan estetis diperlukan
unsur-unsur yang rnenjadi penunjang bentuk-bentuk arsitektur (Ali,
2004:6; Gani, 2005:17; Wawan, 2008:54).
Yang penting dan perlu diperhatikan adalah setiap buku yang dikutip
sebagai sumber acuan/rujukan harus tercantum dalam Daftar Pustaka.
Apabila yang dipakai sebagai acuan adalah buku terjemahan, yang
14
tertera di Daftar Pustaka pun haruslah buku terjemahan (buku yang sama).
4.3 Penyusunan Daftar Pustaka
Bagian daftar pustaka harus ada dalam setiap karya ilmiah sebagai
sumber acuan dan sekaligus landasan penulisan. Acuan/rujukan ini perlu
dikemukakan
sebagai
menggunakan
bahan
pertanggungjawaban
informasi
untuk
penulis
memperkuat
karena
telah
pendapat
atau
J.
(Ed).(2004).
New
visions
of
collaborative
writing.
Janis,
ed.
New
Visions
of
Collaborative
Writing.
15
American
Management.
Baltimore
John
Hopkins
University
Press.
Angrist, S.W. 2010. Accounting-by-numbers for Notice and Pro.
Wall Street Journal, 10 Juni, p.A9.
Forman, Janis, Editor. 2004. New Visions of Collaborative Writing.
Portsmouth: Boynmon/Cook.
Sampai saat ini, penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang
dimuat dalam Daftar Pustaka mengikuti kaidah-kaidah berikut ini.
-
16
Jarak antara sumber bacaan adalah 1,5 spasi. Jika sumber acuan
lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya diketik setelah
empat ketukan dari margin kiri dengan jarak 1 spasi.
on
Koehler
on
base
rate
[9
paragraf].
17
18