Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan kaki dapat berupa rujukan
bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula beruba keterangan tambahan.
c. Fungsi Estetika
1) Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman)
2) Membentuk variasi format penulisan
3) Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik
4) Menyenangkan pembacanya
Penempatan catatn kaki harus konsisten. Misalnya, penempatan catatan kaki pada
kaki halaman pertama. Penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang sama sampai
dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan pada kaki bab, cara yang
sama harus dilakukan sampai dengan akhir seluruh bab.
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini.
1) Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang
ditulis pada buku diikuti koma.
2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan
gelar tersebut.
3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma.
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. angka nomor halaman diakhiri titik (.).
Contoh penulisan:
1
William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Muhajir Darwin, (Yogyakarta:
Hanindita, 2001), 20-32.
2
Abrahan H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. NurulImam, (Jakarta: Pustaka
Binaman Presindo,1994), 1-40.