Muhammad Arif
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 1. Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
dalam ranah konkret dan ranah kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan
abstrak terkait dengan 2. Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
pengembangan dari yang dan film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan
dipelajarinya di sekolah secara dibuat baik secara lisan mupun tulisan
mandiri, bertindak secara efektif dan
3. Menyunting teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
dan film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
maupun tulisan
4. Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan
5. Mengonversi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah
teks baik secara lisan maupun tulisan
Pembelajaran BAHASA INDONESIA K13
dengan Pendekatan Teks dan Sains
1. Mengamati
2. Menanya
5. Mengomunikasikan/menyajikan
6. Mencipta
3 RANAH KBM
PENGETAHUAN
(TAHU APA)
SIKAP KETERAMPILAN
(TAHU (TAHU
MENGAPA) BAGAIMANA)
KURIKULUM
2013?
MEDIA PELENGKAP PEMBELAJARAN
EYD
PEMETAAN MATERI
BAHASA INDONESIA KELAS XI (K13)
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
NO MATERI SEMESTER WAKTU
1 TEKS CERPEN (6 minggu) 3 JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER
* UTS 3 OKTOBER
* UAS 3 DESEMBER
Sastrawan
DRAMA Amanat
Pembaca
1. PENGERTIAN SASTRA, KARYA SASTRA
Wellek dan Warren (2014:3)
• Sastra = suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni.
Kinayati
• Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin
pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan
berbagai hal yang digali dari masalah kehidupan manusia sehari-hari.
Selden (1985:52)
• Anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan pribadi
pengarang
Sapardi Djoko Damono
• Karya sastra merupakan suatu karya yang dimaksudkan pengarang
sebagai suatu karya sastra, berwujud karya sastra, dan diterima oleh
pembacanya sebagai karya sastra.
2. PENGERTIAN CERPEN
Hasil Pekerjaan • Suatu bentuk dan hasil
Kreatif
pekerjaan seni kreatif
Obyek yang obyek
(Manusia dan
Kehidupan) permasalahannya
adalah manusia dan
Bahasa (media) kehidupannya, dengan
menggunakan bahasa
Amanat
sebagai medianya
serta mengandung
amanat/nilai moral
Pembaca kepada pembaca.
2. CIRI-CIRI CERPEN
1. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
2. Tulisan kurang dari 10.000 kata
3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari
4. Mengangkat masalah tunggal kehidupan pelaku
5. Habis dibaca sekali duduk
6. Tokoh-tokohnya mengalami konflik sampai pada penyelesaian
7. Penggunaan kata-katanya (khas) dan mudah dikenal masyarakat
8. Meninggalkan kesan mendalam dan efek terhadap perasaan
pembaca
9. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan
krisis
10. Beralur tunggal dan lurus
11. Penokohan sederhana, singkat, dan tidak mendalam
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
Unsur-unsur yang (secara langsung) membangun karya sastra itu sendiri.
G. SUDUT
H. AMANAT
PANDANG
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
IDE POKOK, GAGASAN UMUM YANG MEMBANGUN
MAKNA CERITA
A. TEMA
DIBEDAKAN:
1. TOKOH UTAMA VS TAMBAHAN
2. TOKOH PROTAGONIS VS ANTAGONIS
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
SINONIM DARI KARAKTER, PERWATAKAN
PENOKOHAN
DIBEDAKAN ATAS:
1. KONFLIK EKSTERNAL (SOSIAL/LINGKUNGAN)
2. KONFLIK INTERNAL (BATIN)
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
KONFLIK
DIBEDAKAN ATAS:
1. SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA (AKU)
- PENGARANG TERLIBAT SEBAGAI PELAKU
2. SUDUT PANDANG ORANG KETIGA (DIA)
- PENGARANG BERADA DI LUAR CERITA
- NAMA TOKOH SERING DISEBUTKAN
PENGARANG
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
SESUATU YANG INGIN DISAMPAIKAN
(PESAN MORAL)
PENGARANG KEPADA PEMBACA
H. AMANAT
WUJUD AMANAT :
NASIHAT, KATA-KATA MUTIARA, FIRMAN
TUHAN
KODA (NILAI-NILAL/PELAJARAN/PESAN)
4. CONTOH STRUKTUR CERPEN
Abstrak Kegelisahan seorang lelaki tua bernama Abdullah yang sedang
(Ringkasan meratapi kesendiriannya ditinggalkan anggota keluarga
atau inti cerita)
Orientasi Abdullah tinggal seorang diri di rumah sederhana berlokasi di
(Pengenalan bantaran sungai Ciliwung.
latar)
Komplikasi Abdullah mencoba tegar terhadap peristiwa yang menimpa anaknya
(Urutan kejadian Teringat masa pernikahan bersama Besse
atas kerumitan
yang muncul) Kondisi Ciliwung
Evaluasi Bujukan rekan sesama binatu agar majikan Abdullah tidak
(Pemecahan memecatnya
konflik setelah
klimaks)
Resolusi (Solusi Kebimbangan majikan Abdullah (memecat / mempertahankan),
dari berbagai
namun keputusan majikan tidak disampaikan pengarang
konflik yang
dialami tokoh)
Koda (Nilai- Abdullah berhalusinasi mengakibatkan ia bunuh diri.
nilal/pelajaran/pe
san) Pahitnya permasalahan kehidupan sebaiknya disikapi secara
positif serta tidak mudah berputus asa.
5. UNSUR EKSTRINSIK
• Unsur-unsur yang • Biografi Pengarang
berada di luar karya • Lahir
sastra itu, tetapi • Pendidikan
secara tidak langsung • Profesi
mempengaruhi • Prestasi
bangunan isi cerita • Nilai moral
suatu karya sastra • Nilai sosial
• Nilai budaya
• Nilai agama
LATIHAN 1
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN
Judul cerpen :
Pengarang :
Analisis Unsur Intrinsik :
TEMA
TOKOH
PENOKOHAN
LATAR
ALUR
SUDUT
PANDANG
AMANAT
CONTOH MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN
Judul cerpen :
Pengarang :
Contoh Analisis Tokoh dan Penokohan
Sosiologis : berprofesi
Juru Masak, dibutuhkan
banyak orang dalam
acara Kenduri
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Psikolog
Moral
i
MENDEKONSTRUKSI TEKS CERPEN “JURU MASAK”
KARYA DAMHURI MUHAMMAD
STRUKTUR FUNGSI TIAP STRUKTUR TEKS
TEKS
CERPEN
ABSTRAK Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita
yang akan dikembangkan menjadi rangkaian peristiwa yang dialami
tokoh imajinasinya. Damhuri Muhammad menggambarkan seorang
juru masak bernama Makaji yang sangat terkenal di kampungnya.
Tanpa campur tangannya dalam meracik bumbu masakan, sebuah
perhelatan akan dinilai tidak sukses karena tidak berhasil
menyuguhkan para tamunya makanan yang lezat. Begitulah
pentingnya kehadiran Makaji dalam dunia masak-memasak di
kampung itu, sehingga tidak ada yang bisa menggantikannya
ORIENTASI
KOMPLIKASI
EVALUASI
RESOLUSI
KODA
6. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERPEN
KALIMAT LANGSUNG
& TIDAK LANGSUNG
KALIMAT DESKRIPSI
MAJAS
• PENGABDIAN • PENGKHIANATAN
• KEBERANIAN • KETAKUTAN
• KESETIAAN • KERINDUAN
• OPTIMIS • PESIMIS
• KETEGUHAN • KEBOHONGAN
• KEJUJURAN • KEHILANGAN
• KEIKHLASAN • BALAS DENDAM
• KEPAHLAWANAN • KESOMBONGAN
• MIMPI DAN CITA-CITA • DURHAKA
• KETAATAN • KEBENCIAN
Contoh paragraf pembuka
1. Suara hati / (dialog batin) 2. Deskripsi
Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari dan Rustamaji yang digelar
selama tiga hari tidak berlangsung mulus bahkan hampir batal. Usai pesta
pada hari pertama, Sutan Basabatuah, penghulu tinggi dari keluarga Rustamaji
meluapkan kekecewaannya.
1. Sutan Basabatuah : (Bertolak pinggang) “Kalau besok gulai nangka
masih sehambar ini, kenduri tak usah dilanjutkan!”
2. Istri Sutan : (Berjalan mendekati Sutan) “Tenanglah, Pak.
Barangkali Makaji sedang sakit atau dia memiliki janji dengan kenduri
lainnya.”
3. Sutan Basabatuah : “Percuma bikin helat besar-besaran bila menu yang
dihidangkan hanya bikin malu! Lidah orang-orang tidak bisa dibohongi, Bu.”
***
RUBRIK PENILAIAN
MENGONVERSI TEKS CERITA PENDEK
MENJADI TEKS DRAMA
No. Aspek Indikator 1 2 3 4
1. Kesesuaian isi cerita Isi cerita teks drama sesuai dengan bentuk asal
cerita pendek
2. Kelengkapan bagian- Struktur teks drama terdiri atas
bagian drama (prolog^dialog^epilog) disertai dengan kramagung
(petunjuk laku)
3. Kepaduan alur Alur cerita koheren dan logis
4. Daya tarik konflik Konflik antartokoh disajikan dari awal sampai
peleraian
5. Ketepatan pilihan Pilihan kata dan tanda baca sesuai dan jelas
kata, dan tanda baca
1. Kurang
Jumlah skor yang diperoleh
2: Cukup = x 4 = ........
3: Baik Jumlah skor maksimal 20
4: Sangat Baik
SUMBER REFERENSI
Materi Teks Cerpen Kelas XI
disarikan dari berbagai sumber, yakni:
DISUSUN OLEH
MAULANA HUSADA, S.Pd
maulanahusada@yahoo.co.id
085693912677
TERIMA KASIH