Anda di halaman 1dari 63

TEKS CERITA PENDEK

(BAHASA INDONESIA KELAS XI)

Muhammad Arif

PELAJARAN 1 | MENEMUKAN SOLUSI ATAS MASALAH KEWIRAUSAHAAN


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan 1. Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui
metakognitif berdasarkan rasa ingin lisan maupun tulisan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, 2. Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun
kemanusiaan, kebangsaan, tulisan
kenegaraan, dan peradaban terkait 3. Menganalisis teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun
prosedural pada bidang kajian yang tulisan
spesifik sesuai dengan bakat dan 4. Mengevaluasi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
minatnya untuk memecahkan
masalah
eksplanasi kompleks, dan film/drama berdasarkan kaidah-
kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan 

4. Mengolah, menalar, dan menyaji 1. Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
dalam ranah konkret dan ranah kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan
abstrak terkait dengan 2. Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
pengembangan dari yang dan film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan
dipelajarinya di sekolah secara dibuat baik secara lisan mupun tulisan
mandiri, bertindak secara efektif dan
3. Menyunting teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
dan film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
maupun tulisan
4. Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan
5. Mengonversi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah
teks baik secara lisan maupun tulisan
Pembelajaran BAHASA INDONESIA K13
dengan Pendekatan Teks dan Sains
1. Mengamati

2. Menanya

3. Mengumpulkan informasi (eksplorasi)

4. Mengolah informasi (asosiasi)

5. Mengomunikasikan/menyajikan

6. Mencipta
3 RANAH KBM

PENGETAHUAN
(TAHU APA)

SIKAP KETERAMPILAN
(TAHU (TAHU
MENGAPA) BAGAIMANA)

KURIKULUM
2013?
MEDIA PELENGKAP PEMBELAJARAN

KBBI KBBI DARING

EYD
PEMETAAN MATERI
BAHASA INDONESIA KELAS XI (K13)
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
NO MATERI SEMESTER WAKTU
1 TEKS CERPEN (6 minggu) 3 JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER

2 TEKS PANTUN (5 minggu) 3 SEPTEMBER-OKTOBER

* UTS 3 OKTOBER

3 TEKS CERITA ULANG (6 minggu) 3 OKTOBER-NOVEMBER

* UAS 3 DESEMBER

* PRAKTIK KERJA LAPANGAN 4 JANUARI-FEBRUARI-MARET


(MENYUSUN LAPORAN)
4 TEKS EKSPLANASI (4 minggu) 4 APRIL

5 TEKS ULASAN FILM DAN DRAMA 4 MEI


(4 minggu)
* UAS 4 JUNI
6 Februari 1925  - 30 April 2006
Pramoedya Ananta Toer telah menghasilkan lebih dari 50 karya
dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

• 3.1 MEMAHAMI STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS


CERPEN
KD

• 3.1.1 MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK


• 3.1.2 MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR
• 3.1.3 MENGIDENTIFIKASI UNSUR KAIDAH
INDIKATOR KEBAHASAAN
LANGKAH PEMBELAJARAN
SEBELUM MEMBACA CERPEN, DIHARAPKAN SISWA MENGETAHUI
PENGERTIAN CERPEN, DAN CIRI-CIRI CERPEN

SIMPULKAN PENGERTIAN CERPEN, DAN CIRI-CIRINYA

BACALAH CERPEN “JURU MASAK” KARYA DAMHURI MUHAMMAD

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DALAM CERPEN “JURU MASAK” (Lat. 1)

DEKONSTRUKSI STRUKTUR CERPEN “JURU MASAK” (LAT. 2)


• ABSTRAK, ORIENTASI, KOMPLIKASI, EVALUASI, RESOLUSI, KODA

IDENTIFIKASI KAIDAH KEBAHASAAN YANG DIGUNAKAN PENULIS


DALAM CERPEN “JURU MASAK” (Lat. 3)
1. KARYA SASTRA
Ungkapan
Pengalaman/Imajinati
f
KARYA SASTRA

Sastrawan

PUISI Karya Sastra


(Tulisan)

PROSA Bahasa (medium)

DRAMA Amanat

Pembaca
1. PENGERTIAN SASTRA, KARYA SASTRA
Wellek dan Warren (2014:3)
• Sastra = suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni.

Kinayati
• Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin
pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan
berbagai hal yang digali dari masalah kehidupan manusia sehari-hari.
Selden (1985:52)
• Anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan pribadi
pengarang
Sapardi Djoko Damono
• Karya sastra merupakan suatu karya yang dimaksudkan pengarang
sebagai suatu karya sastra, berwujud karya sastra, dan diterima oleh
pembacanya sebagai karya sastra.
2. PENGERTIAN CERPEN
Hasil Pekerjaan • Suatu bentuk dan hasil
Kreatif
pekerjaan seni kreatif
Obyek yang obyek
(Manusia dan
Kehidupan) permasalahannya
adalah manusia dan
Bahasa (media) kehidupannya, dengan
menggunakan bahasa
Amanat
sebagai medianya
serta mengandung
amanat/nilai moral
Pembaca kepada pembaca.
2. CIRI-CIRI CERPEN
1. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
2. Tulisan kurang dari 10.000 kata
3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari
4. Mengangkat masalah tunggal kehidupan pelaku
5. Habis dibaca sekali duduk
6. Tokoh-tokohnya mengalami konflik sampai pada penyelesaian
7. Penggunaan kata-katanya (khas) dan mudah dikenal masyarakat
8. Meninggalkan kesan mendalam dan efek terhadap perasaan
pembaca
9. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan
krisis
10. Beralur tunggal dan lurus
11. Penokohan sederhana, singkat, dan tidak mendalam
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
Unsur-unsur yang (secara langsung) membangun karya sastra itu sendiri.

A. TEMA B. TOKOH C. PENOKOHAN

D. LATAR E. KONFLIK F. ALUR

G. SUDUT
H. AMANAT
PANDANG
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
IDE POKOK, GAGASAN UMUM YANG MEMBANGUN
MAKNA CERITA
A. TEMA

MENGANGKAT MASALAH KEHIDUPAN

DAPAT DIKETAHUI MELALUI HAL-HAL YANG


DIRASAKAN, DIPIKIRKAN, DIINGINKAN, DIBICARAKAN,
ATAU DIPERTENTANGKAN PARA TOKOHNYA

MEMAHAMI TEMA, TERLEBIH DAHULU MEMAHAMI


CERITA SECARA KESELURUHAN
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
MENUNJUK PADA ORANG, PELAKU
B. TOKOH
CERITA

MENJAWAB PERTANYAAN SIAPA TOKOH


UTAMA DALAM CERPEN?
ADA BERAPA TOKOH DALAM CERPEN?

DIBEDAKAN:
1. TOKOH UTAMA VS TAMBAHAN
2. TOKOH PROTAGONIS VS ANTAGONIS
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
SINONIM DARI KARAKTER, PERWATAKAN
PENOKOHAN

GAMBARAN SIFAT/WATAK/KARAKTER YANG


C.

DITAMPILKAN SEORANG TOKOH DI DALAM CERITA

CARA PENGGAMBARAN : (1) DISEBUTKAN LANGSUNG,


(2) TANGGAPAN TOKOH LAIN, (3) PERKATAAN, PERILAKU,
PEMIKIRAN, (4) KEADAAN LINGKUNGAN
CARA CONTOH WATAK
PENGGAMBARAN
TOKOH
Dilukiskan melalui “Aku ingin membeli pakaian seperti Berlebihan,
perkataan, pikirannya yang kamu beli kemarin. Gak apa-apa boros,
walaupun harus pinjam sama ambisius
kakakku. Yang penting pakaian itu
bisa Rere miliki.”
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
MENUNJUK PADA PENGERTIAN TEMPAT,
HUBUNGAN WAKTU, SEJARAH, DAN
LINGKUNGAN SOSIAL TERKAIT
(SETTING)
D. LATAR

PERISTIWA YANG DICERITAKAN


DIBEDAKAN ATAS : TEMPAT, WAKTU,
SOSIAL BUDAYA (SUASANA)

UMUMNYA TERLETAK PADA TAHAP AWAL


(PEMBUKA CERITA)
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
KONFLIK TERJADI KARENA PERBEDAAN
E. KONFLIK
KEPENTINGAN, PERBEDAAN SESUATU

MENGACU PADA PERTARUNGAN ANTARA DUA


KEKUATAN.
MISAL: KESETIAAN DENGAN PENGKHIANATAN,
CINTA KEKASIH DENGAN CINTA TANAH AIR

DIBEDAKAN ATAS:
1. KONFLIK EKSTERNAL (SOSIAL/LINGKUNGAN)
2. KONFLIK INTERNAL (BATIN)
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN

KONFLIK

PENANJAKAN PENURUNAN KONFLIK


MENUJU
KONFLIK

PENGENALAN CERITA PENYELESAIAN

STRUKTUR UMUM CERITA PENDEK


3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
RANGKAIAN CERITA YANG
F. ALUR (PLOT)

MENGANDUNG UNSUR SEBAB AKIBAT


(KAUSALITAS)

PLOT DIBEDAKAN BERDASARKAN


URUTAN WAKTU:
1. LURUS/PROGRESIF (KRONOLOGIS)
2. SOROT BALIK/REGRESIF (FLASH-
BACK)
Alur = Peristiwa yang terbentuk karena proses sebab
akibat sehingga membentuk rangkaian peristiwa
• Cerita memiliki kelogisan
KEMASUKAKALAN
(Plausibilitas)

• Perasaan kurang pasti terhadap peristiwa yang


RASA INGIN TAHU terjadi, khususnya yang menimpa tokoh,
(Suspense) kemudian diberi simpati oleh pembaca.

• Peristiwa yang dibangun oleh pengarang di luar


KEJUTAN dugaan pembaca sehingga cerpen tidak
membosankan
(Surprise)

• Setiap unsur (intrinsik) dalam cerpen


KEPADUAN hendaknya membentuk kepaduan yang utuh
(Unity)
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
CARA ATAU PANDANGAN YANG DIGUNAKAN
PENGARANG SEBAGAI SARANA UNTUK
MENYAJIKAN CERITA / MAKSUD
PANDANG
G. SUDUT

DIBEDAKAN ATAS:
1. SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA (AKU)
- PENGARANG TERLIBAT SEBAGAI PELAKU
2. SUDUT PANDANG ORANG KETIGA (DIA)
- PENGARANG BERADA DI LUAR CERITA
- NAMA TOKOH SERING DISEBUTKAN
PENGARANG
3. UNSUR INTRINSIK CERPEN
SESUATU YANG INGIN DISAMPAIKAN
(PESAN MORAL)
PENGARANG KEPADA PEMBACA
H. AMANAT

WUJUD AMANAT :
NASIHAT, KATA-KATA MUTIARA, FIRMAN
TUHAN

CERPEN YANG BERTEMA KASIH


SAYANG MEMILIKI AMANAT AKAN
PENTINGNYA BAGI KITA MENEBAR
KASIH SAYANG
4. STRUKTUR CERPEN
ABSTRAK
(RINGKASAN ATAU INTI CERITA)

ORIENTASI (PENGENALAN LATAR)


STRUKTUR CERPEN

KOMPLIKASI (URUTAN KEJADIAN ATAS KERUMITAN


YANG MUNCUL)

EVALUASI (PEMECAHAN KONFLIK SETELAH


KLIMAKS)

RESOLUSI (SOLUSI DARI BERBAGAI KONFLIK YANG


DIALAMI TOKOH)

KODA (NILAI-NILAL/PELAJARAN/PESAN)
4. CONTOH STRUKTUR CERPEN
Abstrak Kegelisahan seorang lelaki tua bernama Abdullah yang sedang
(Ringkasan meratapi kesendiriannya ditinggalkan anggota keluarga
atau inti cerita)
Orientasi Abdullah tinggal seorang diri di rumah sederhana berlokasi di
(Pengenalan bantaran sungai Ciliwung.
latar)
Komplikasi Abdullah mencoba tegar terhadap peristiwa yang menimpa anaknya
(Urutan kejadian Teringat masa pernikahan bersama Besse
atas kerumitan
yang muncul) Kondisi Ciliwung
Evaluasi Bujukan rekan sesama binatu agar majikan Abdullah tidak
(Pemecahan memecatnya
konflik setelah
klimaks)
Resolusi (Solusi Kebimbangan majikan Abdullah (memecat / mempertahankan),
dari berbagai
namun keputusan majikan tidak disampaikan pengarang
konflik yang
dialami tokoh)
Koda (Nilai- Abdullah berhalusinasi mengakibatkan ia bunuh diri.
nilal/pelajaran/pe
san) Pahitnya permasalahan kehidupan sebaiknya disikapi secara
positif serta tidak mudah berputus asa.
5. UNSUR EKSTRINSIK
• Unsur-unsur yang • Biografi Pengarang
berada di luar karya • Lahir
sastra itu, tetapi • Pendidikan
secara tidak langsung • Profesi
mempengaruhi • Prestasi
bangunan isi cerita • Nilai moral
suatu karya sastra • Nilai sosial
• Nilai budaya
• Nilai agama
LATIHAN 1
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN

Judul cerpen :
Pengarang :
Analisis Unsur Intrinsik :
TEMA

TOKOH

PENOKOHAN

LATAR

ALUR

SUDUT
PANDANG

AMANAT
CONTOH MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN

Judul cerpen :
Pengarang :
Contoh Analisis Tokoh dan Penokohan

Nama Tokoh Jenis Tokoh Deskripsi Watak


Makaji Utama / Fisiologis: berumur Ringan tangan,
Tambahan Senja ramah

Sosiologis : berprofesi
Juru Masak, dibutuhkan
banyak orang dalam
acara Kenduri
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

• 4.1 MENGINTERPRETASI MAKNA TEKS CERPEN


KD

• 4.1.1 MENCERITAKAN KEMBALI CERPEN (LISAN/TULISAN)


• 4.1.2 MENULISKAN BIOGRAFI PENGARANG
• 4.1.3 MENGAITKAN NILAI-NILAI CERPEN KE DALAM
INDIKATOR KEHIDUPAN NYATA
LANGKAH PEMBELAJARAN

MENDISKUSIKAN UNSUR EKSTRINSIK CERPEN

MENULISKAN BIOGRAFI DAMHURI MUHAMMAD.

MENGAITKAN NILAI / MAKNA CERPEN “JURU


MASAK” DENGAN MEMANFAATKAN LATAR
BELAKANG PENULIS KE DALAM KEHIDUPAN NYATA
Contoh Biografi Pengarang
• Damhuri Muhammad lahir di Taram, Payakumbuh,
Sumatera Barat pada...........................................
Menyelesaikan studinya di.................................... Ia
berprofesi sebagai ........................... Karya-karyanya
pernah dimuat di .........................
Nilai-Nilai

Agama Sosial Budaya

Psikolog
Moral
i
MENDEKONSTRUKSI TEKS CERPEN “JURU MASAK”
KARYA DAMHURI MUHAMMAD
STRUKTUR FUNGSI TIAP STRUKTUR TEKS
TEKS
CERPEN
ABSTRAK Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita
yang akan dikembangkan menjadi rangkaian peristiwa yang dialami
tokoh imajinasinya. Damhuri Muhammad menggambarkan seorang
juru masak bernama Makaji yang sangat terkenal di kampungnya.
Tanpa campur tangannya dalam meracik bumbu masakan, sebuah
perhelatan akan dinilai tidak sukses karena tidak berhasil
menyuguhkan para tamunya makanan yang lezat. Begitulah
pentingnya kehadiran Makaji dalam dunia masak-memasak di
kampung itu, sehingga tidak ada yang bisa menggantikannya
ORIENTASI
KOMPLIKASI
EVALUASI
RESOLUSI
KODA
6. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERPEN

KALIMAT LANGSUNG
& TIDAK LANGSUNG

KALIMAT DESKRIPSI

MAJAS

MAKNA DENOTASI &


KONOTASI
MAJAS / GAYA BAHASA DALAM CERPEN

• Perhatikan kalimat • Gaya bahasa


berikut: merupakan bahasa
indah yang maknanya
• 1. Sebelum ulangan tidak disampaikan
dimulai, seluruh siswa secara langsung
berebut kursi. (tersirat).
• Penggunaan gaya
• 2. Setelah Hasil Pemilu bahasa biasanya
diumumkan, para memanfaatkan bahasa
anggota DPR berebut kias, makna tersirat,
kursi di Senayan. atau makna konotasi.
6. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERPEN
MAJAS
• METAFORA, PERSONIFIKASI,
PERBANDINGAN DEPERSONIFIKASI, ALEGORI, ANTITESIS

• HIPERBOLA, LITOTES, IRONI, SATIRE,


PERTENTANGAN PARADOKS, KLIMAKS, ANTIKLIMAKS,
ANTITESIS

PERTAUTAN • METONIMIA, SINEKDOKE, ALUSIO,


(hubungan) EUFEMISME, ELIPSIS

• ALITERASI, ASONANSI, ANTANAKLASIS,


PERULANGAN ANAFORA, EPIFORA, SIMPLOKE, RETORIS
KUIS MENGIDENTIFIKASI MAJAS
NO KALIMAT MAJAS
1. KUCARI NAFASMU, KUCARI SENYUMMU, KUCARI METAFORA
JEJAKMU.
2. JANGAN SUNGKAN MAMPIR KE GUBUK SAYA. PERSONIFIKASI

3. KETIKA MUDIK KE BREBES YUSUF MENAIKI GARUDA. HIPERBOLA


4. HATIKU HANCUR BERKEPING-KEPING. LITOTES
5. DI ATAS SANA REMBULAN TERSENYUM PADAKU. IRONI
6. TAK ADA YANG BISA MENGALAHKAN TERIKNYA SANG PARADOKS
RAJA SIANG.
7. PUTRA BAPAK TIDAK DAPAT NAIK KELAS KARENA METONIMIA
KURANG MAMPU MENGIKUTI PELAJARAN.
8. JAKARTA SANGAT INDAH DENGAN KEMACETANNYA SINEKDOKE
9. DI TENGAH KERAMAIAN AKU SERING MERASA EUFEMISME
KESEPIAN.
10. IBU MEMASAK DUA EKOR AYAM KAMPUNG. ANAFORA
LATIHAN 2 (HAL 22)
MEMAHAMI KAIDAH KEBAHASAAN TC
NO GAYA CONTOH DALAM KALIMAT
BAHASA
1. ANTITESIS Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu
keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak
peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang
terpandang yang tamunya membludak atau orang
biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran
seadanya.
2. RETORIK Orang tua mana yang tak ingin berkumpul dengan
anaknya di hari tua?
3. ... ...
4. ... ...
5. ... ...
LATIHAN 2
MEMAHAMI KAIDAH KEBAHASAAN TC
NO KONOTASI CONTOH DALAM KALIMAT MAKNA KATA
1. TANGAN Begitulah pentingnya Makaji. Tanpa Sifat selalu
DINGIN campur tangannya, kenduri terasa membawa hasil.
hambar, sehambar gulai kambing dan
gulai rebung karena bumbu-bumbu
tak diracik oleh tangan dingin lelaki
itu.
2. ... Merah padam muka Azrial ...
mendengar nama itu. Siapa lagi anak
gadis Mangkudun kalau bukan
Renggogeni, perempuan masa
lalunya.
3. ... ... ...
4. ... ... ...
5. ... ... ...
LATIHAN 3
KERJA SAMA MENGANALISIS TEKS CERPEN
KD 3.3 Menganalisis Teks Cerpen.
KD 4.3 Menyunting Teks Cerpen. Kelas dibagi menajdi 6 kelompok

1. BINATU • KURNIA HADINATA


2. PERI BIRU • HELVY TIANA ROSA
3. EMAK INGIN NAIK HAJI • ASMA NADIA
4. GURU • PUTU WIJAYA
5. PERIHAL ORANG
MISKIN YANG BAHAGIA • AGUS NOOR
6. PAING • EDI HARYONO
6 ASPEK CERPEN YANG DIANALISIS
• Presentasi 10 menit
SINOPSIS TEMA/AMANAT
• Sesi tanya jawab 5
menit
• Menggunakan Power
STRUKTUR KEBAHASAAN /
CERPEN MAJAS Point
• Tiap kelompok ada
KREATIVITAS
(KELEBIHAN DAN BIOGRAFI
yang berperan sebagai
KEKURANGAN
CERPEN)
PENGARANG moderator dan
pemateri/penyaji.
EVALUASI TUGAS BAHASA INDONESIA
(SYARAT MENGIKUTI ULANGAN)
BUKU CATATAN LATIHAN
1. [L1] MENGIDENTIFIKASI
1. PENGERTIAN UNSUR INTRINSIK DAN
CERPEN 2. EKSTRINSIK CERPEN “JURU
MASAK” KARYA DAMHURI
2. CIRI-CIRI CERPEN MUHAMMAD
3. UNSUR CERPEN 3. [L2] MENEMUKAN GAYA
BAHASA / MAJAS DALAM
4. STRUKTUR CERPEN CERPEN JURU MASAK (HLM.
5. GAYA BAHASA/MAJAS 22)
4. [L3] PRESENTASI KELOMPOK
MENGANALISIS CERPEN
5. [L4] MEMPRODUKSI CERPEN
6. [L5] MENGONVERSI TEKS
CERPEN MENJADI TEKS
DRAMA
KD 4.2 MEMPRODUKSI TEKS CERPEN (TUGAS
INDIVIDU)
TEMUKAN IDE MENGAPA KEHILANGAN IDE?

1. Profesi / pekerjaan Anda 1. Kurangnya membaca.


atau orang lain. 2. Kurangnya menulis
2. Pengalaman Pribadi. 3. Kurangnya olahraga
3. Hal yang Anda suka dan 4. Kurangnya istirahat
kuasai. (Lagu, Puisi,
5. Tidak bisa
Film)
memanfaatkan momen.
4. Hobi Anda
MEMBACA ADALAH RAHMAT DAN
KEBAHAGIAAN
MEMBACA DAN MENULISLAH
BERSAMA BUKU AKU BEBAS
MENULIS HINGGA TETES DARAH!
LATIHAN 4
MEMBUAT CERPEN INDIVIDU
1. Cerita dikembangkan atas ide berdasarkan kreativitas masing-
masing.
2. Tema : Bebas, tetapi dikaitakan dengan suatu Profesi dan memiliki
pesan/amanat.
3. Halaman pertama berisikan
a. Judul Cerpen,
b. Pengarang,
c. Gambar/Ilustrasi.
d. Isi Cerpen
4. Diketik dengan format kertas A4, jenis huruf ARIAL, ukuran 12.
5. Minimal jumlah halaman cerpen terdiri atas 2 halaman.
6. Struktur cerpen dikembangkan secara lengkap.
7. Gaya Bahasa / Majas digunakan secara tepat dan sewajarnya.
8. Cantumkan pada bagian akhir cerita. “Cerita ini diadaptasi dari ........”
9. Biografi Penulis : Foto, nama, lahir, pendidikan, prestasi, dll.
RUBRIK PENILAIAN
MENULIS TEKS CERITA PENDEK
KURANG CUKUP SANGAT
BAIK
No. Aspek penilaian BAIK BAIK BAIK
1 2 3 4
A. Organisasi Penyajian Cerpen
1. Judul
2. Ilustrasi / Gambar Pendukung Cerita
3. Penataan Paragraf
4. Struktur Cerpen
(Abstrak^Orientasi^Komplikasi^Evaluasi^Resolusi^Koda)

5. K3 (Kebersihan, keindahan, dan kerapian)


A. Isi Cerpen
1. Masalah utama cerpen tergambar jelas
2. Kepaduan alur cerita
3. Kepaduan konflik antartokoh
4. Kepaduan latar cerita
5. Memiliki amanat / pesan Moral
A. Kaidah Kebahasaan
1. Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung
2. Penggunaan kalimat deskripsi
3. Penggunaan majas (Gaya Bahasa)
4. Penggunaan makna denotasi dan konotasi (kiasan)
5. Penggunaan tanda baca

Komentar / Saran : (Kelebihan dan Jumlah skor yang diperoleh


Kekurangan) ........................................................................ = x 4 = ........
............................................................................................. Jumlah skor maksimal 60
PANDUAN MEMPRODUKSI TEKS CERPEN
TEMA : WIRAUSAHA / PROFESI

• APA PERMASALAHAN UTAMA CERPEN YANG AKAN


MENGEMBANGKAN DIBUAT?
IDE
• APA SAJA PEMECAHAN MASALAHNYA?
JIKA IDE SUDAH • APA NILAI MORAL/PESAN YANG INGIN
DIDAPAT DISAMPAIKAN PENGARANG?

• APAKAH MENGGUNAKAN ALUR KRONOLOGIS,


PERTAJAM URUTAN FLASH BACK, ATAU CAMPURAN?
PERISTIWA
• APAKAH SUDAH MEMENUHI KELENGKAPAN PADA
PERHATIKAN SETIAP STRUKTUR CERPEN?
STRUKTUR CERPEN
• APAKAH PENGGUNAAN JUDUL, PILIHAN KATA,
PERHATIKAN ASPEK EJAAN, TANDA BACA, UNGKAPAN/KATA MUTIARA,
KEBAHASAAN FIRMAN TUHAN, KALIMAT EFEKTIF SUDAH TEPAT?
PROFESI / KEWIRAUSAHAAN
ATLET GURU PENGEMIS DESAINER

SENIMAN BURUH DOKTER PENGUSAHA

WTS DUKUN POLISI/TNI PENCURI

KASIR NELAYAN ULAMA DLL


MASALAH UTAMA
TEMA/HAL YANG POSITIF TEMA/HAL YANG NEGATIF

• PENGABDIAN • PENGKHIANATAN
• KEBERANIAN • KETAKUTAN
• KESETIAAN • KERINDUAN
• OPTIMIS • PESIMIS
• KETEGUHAN • KEBOHONGAN
• KEJUJURAN • KEHILANGAN
• KEIKHLASAN • BALAS DENDAM
• KEPAHLAWANAN • KESOMBONGAN
• MIMPI DAN CITA-CITA • DURHAKA
• KETAATAN • KEBENCIAN
Contoh paragraf pembuka
1. Suara hati / (dialog batin) 2. Deskripsi

•Aku tak tahu mengapa •Bibi jari enam, demikianlah


ibu menamakanku Peri. biasanya ia disebut, meski
tampaknya ia tak suka
Apakah karena ibu
panggilan itu, sebab ia punya
memerlukan keajaiban jari tambahan di setiap
seorang peri dalam jempolnya. Aku sendiri
hidupnya? Tapi aku yang memanggilnya Bibi Sayang,
datang kemudian barangkali karena itu ia balas
mungkin hanya bias dari memujaku, sebab Bibi
warna biru hidup ibu. memang cantik dan baik.
Setidaknya itu ada dalam Bahkan jika boleh, aku ingin
namaku Peri Biru. menukar ibuku dengannya.

Peri Biru – Helvy Tiana Rosa Bibi – Eka Kurniawan


Contoh Penggunaan Majas
1. Perbandingan 2. Pertentangan
• Setelah ayahnya meninggal • Santi merasakan
dunia, Agung adalah tulang kesepian di tengah-
punggung bagi keluarga. tengah keramaian
Pemandangan semacam itu
benar-benar membuat orang
pestanya. Meskipun
terketuk hatinya. Bagaimana pestanya tersebut dihadiri
tidak? Di usia mudanya, Agung oleh ratusan orang, tetapi
sudah harus bergelut dengan tanpa kehadiran Bram
ombak hanya untuk mencari pesta tersebut seperti
sesuap nasi. Aku benar-benar
kasihan dengan buah hatiku
mati. Mata santi tidak
ini. Maafkan Ibu nak, ibu tidak pernah berhenti menatap
bisa memberimu apa-apa pintu rumahnya. Ia sangat
kecuali penderitaan dan beban berharap Bram akan
yang berat. datang ke pesatanya
malam itu.
MENGEVALUASI TEKS CERPEN (TEMAN)

3.4 Mengevaluasi 4.4 Mengabstraksi


• Perbaiki Penyajian Tugas Individu
• Perbaiki Isi • Menceritakan kembali
• Perbaiki Kaidah teks cerpen individu
Kebahasaan baik lisan maupun
tulisan
Kegiatan Pembelajaran
4.5 Mengonversi Teks Cerpen menjadi Teks Drama
• Mengonversi [v] • Perubahan dari satu
Kata Kerja bentuk ke bentuk yang
Imbuhan [me-] + [konversi] lain tanpa mengubah
inti suatu karya.
Contoh:
Cerpen >> Novel >> Film >>
Lagu.

Jadi, mengonversi itu ?


Struktur Drama

Eksposisi Konflik Krisis


• pembukaan • Muncul • Berkembangnya
perselisihan konflik menuju
klimaks

Klimaks Resolusi Konklusi


• Situasi puncak • Pemecahan • Penyelesaian nasib
pertentangan masalah tokoh / pesan
moral
Bagian Teks Drama
1. Prolog
• Pengenalan tokoh, latar, peristiwa yang akan
berlangsung.
2. Dialog
• Percakapan antartokoh bergerak dari awal
konfliks sampai penyelesaian.
3. Epilog
• Penutup atau simpulan pengarang dinyatakan
dalam dialog para tokohnya.
Lat 5. Contoh Mengonversi Teks Cerpen “Juru
Masak” menjadi Teks Drama
Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Bukan karena kenduri kurang
meriah, tidak pula karena pelaminan tempat bersandingnya pasangan
pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi karena macam-macam hidangan
yang tersuguh tak menggugah selera. Ini celakanya bila Makaji, juru masak
handal itu tidak dilibatkan.

Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari dan Rustamaji yang digelar
selama tiga hari tidak berlangsung mulus bahkan hampir batal. Usai pesta
pada hari pertama, Sutan Basabatuah, penghulu tinggi dari keluarga Rustamaji
meluapkan kekecewaannya.
1. Sutan Basabatuah : (Bertolak pinggang) “Kalau besok gulai nangka
masih sehambar ini, kenduri tak usah dilanjutkan!”
2. Istri Sutan : (Berjalan mendekati Sutan) “Tenanglah, Pak.
Barangkali Makaji sedang sakit atau dia memiliki janji dengan kenduri
lainnya.”
3. Sutan Basabatuah : “Percuma bikin helat besar-besaran bila menu yang
dihidangkan hanya bikin malu! Lidah orang-orang tidak bisa dibohongi, Bu.”
***
RUBRIK PENILAIAN
MENGONVERSI TEKS CERITA PENDEK
MENJADI TEKS DRAMA
No. Aspek Indikator 1 2 3 4
1. Kesesuaian isi cerita Isi cerita teks drama sesuai dengan bentuk asal
cerita pendek
2. Kelengkapan bagian- Struktur teks drama terdiri atas
bagian drama (prolog^dialog^epilog) disertai dengan kramagung
(petunjuk laku)
3. Kepaduan alur Alur cerita koheren dan logis
4. Daya tarik konflik Konflik antartokoh disajikan dari awal sampai
peleraian
5. Ketepatan pilihan Pilihan kata dan tanda baca sesuai dan jelas
kata, dan tanda baca

1. Kurang
Jumlah skor yang diperoleh
2: Cukup = x 4 = ........
3: Baik Jumlah skor maksimal 20
4: Sangat Baik
SUMBER REFERENSI
Materi Teks Cerpen Kelas XI
disarikan dari berbagai sumber, yakni:

1. Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Kelas XI


SMA/SMK. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud.
2. Kosasih, Engkos. 2014. Cerdas Berbahasa Indonesia
untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
3. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
4. Kumpulan Cerita Pendek (Helvy Tiana Rosa, Agus Noor,
Eka Kurniawan).
5. Antologi Cerita Pendek (Sejuta Warna di Langit Jakarta).
SALAM
BAHASA INDONESIA

MENGERTI BERARTI MEMAAFKAN


SEGALANYA

DISUSUN OLEH
MAULANA HUSADA, S.Pd

maulanahusada@yahoo.co.id
085693912677

SARAN/KRITIK DARI TENAGA


PENGAJAR BAHASA INDONESIA
LAINNYA SANGAT DIHARAPKAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai