Sumber: www.istockphoto.com
Kompetensi Dasar
1.0.2 Garis Garis dapat ditulis dalam huruf kecil, seperti m,n, atau p.
Garis memiliki panjang, tapii tidak mempunyai lebar maupun
ketebalan. Suatu garis bisa lurus, melengkung atau kombinasi
keduanya.
Suatu garis lurus terbentuk oleh suatu titik yang selalu bergerak ke
arah yang sama, dan dapat diperpanjang secara tidak terbatas.
1.0.3 Bidang Bidang mempunyai panjang dan lebar, tapi tidak mempunyai
ketebalan.
Bidang adalah suatu permukaan di mana suatu garis yang
menghubungkan dua titik pada permukaan tsb secara keseluruhan
akan terletak pada permukaan tsb
1.1 KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG
DALAM RUANG
1.1.1 Unsur-Unsur Bangun Ruang
Marilah kita pahami unsur-unsur bangun ruang, yaitu titik, garis, dan bidang
melalui sebuah kubus. Perhatikan gambar berikut.
Kubus sendiri adalah bangun ruang yang mempunyai ukuran panjang, luas,
dan volume. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kubus berdimensi tiga.
1.1.2 Benda Putar
Perhatikan gambar berikut
Gambar 1.4(i);
suatu setengah lingkaran yang
berpusat di O, diputar mengelilingi
sumbu POQ, bangun hasil yang terjadi
adalah bangun ruang yang disebut
“bola”.
Melalui dua buah titik yang tidak berimpit hanya ada satu garis lurus.
Jika sebuah garis lurus mempunyai dua titik sekutu dengan bidang
datar, maka garis terletak pada bidang.
Melalui tiga buah titik yang tidak berimpit atau segaris hanya ada
satu bidang datar.
Melalui dua garis yang berpotongan, hanya ada satu bidang datar.
Melalui dua buah garis yang sejajar, hanya ada satu bidang datar.
1.1.4 Kedudukan Titik dan Garis pada Bidang
Perhatikan gambar berikut
Jarak antara kedua bidang ABCD dan EFGH diwakili oleh AE dan CG.
AE ⊥ bidang EFGH
CG ⊥ bidang EFGH
Bidang ACGE adalah suatu persegi panjang, sehingga panjang AE = CG.
Contoh:
Diketahui balok PQRS.TUVW. Tentukan:
a. (i) titik sudut,
(ii) rusuk,
(iii) sisi (bidang).
b. (i) titik yang terletak pada garis PQ,
(ii) titik yang terletak pada bidang TUVW,
(iii) garis yang terletak pada bidang PSWT.
c. (i) garis yang sejajar dengan garis PQ,
(ii) garis yang berpotongan dengan garis SR,
(iii) garis yang bersilangan dengan garis TW.
d. (i) bidang yang berpotongan dengan garis PR,
(ii) bidang yang berpotongan tegak lurus dengan garis QU,
(iii) bidang yang sejajar dengan garis VW,
(iv) bidang yang berimpit dengan garis SP.
e. (i) bidang yang sejajar dengan bidang PQRS,
(ii) bidang yang berpotongan dengan bidang PRVT.
Jawab:
Perhatikan gambar berikut.
a. (i) Titik sudut pada balok adalah titik P, Q, R, S, T, U, V,
dan W.
(ii) Rusuk pada balok adalah garis PQ, QR, RS, SP, TU,
UV, VW, WT, PT, QU, RV, dan SW.
(iii) Sisi (bidang) pada balok adalah bidang PQRS,
PQUT, TUVW, SRVW, PQUT, QRVU, dan PSWT.
b. (i) Titik yang terletak pada garis PQ adalah titik P dan titik Q.
(ii) Titik yang terletak pada bidang TUVW adalah titik T, U, V, dan W.
(iii) Garis yang terletak pada bidang PSWT adalah garis PS, SW, WT, TP, PW, dan
TS.
c. (i) Garis yang sejajar dengan garis PQ adalah garis SR, VW, dan TU.
(ii) Garis yang berpotongan dengan garis SR adalah garis PS, WS, TS, US, QS, VS,
QR, UR, VR, WR, TR, dan PR.
(iii) Garis yang bersilangan dengan garis TW adalah garis SR, PQ, PU, QS, SV, QV,
UR, PV, SU, QU, dan RV.
d. (i) Bidang yang berpotongan dengan garis PR adalah bidang PQUT,
SRVW, QRVU, PSWT, PQVW, RSTU, TQRW, PUVS, dan SQUW.
ii) Bidang yang berpotongan tegak lurus dengan garis QU adalah
bidang PQRS dan bidang TUVW.
iii) Bidang yang sejajar dengan garis VW adalah bidang PQRS
dan bidang PQUT.
iv) Bidang yang berimpit dengan garis SP adalah bidang PSWT,
PQRS, dan PSVU.
e. (i) Bidang yang sejajar dengan bidang PQRS adalah bidang TUVW.
ii) Bidang yang berpotongan dengan bidang PRVT adalah bidang
SQUW, PQRS, TUVW, QRVU, PSWT, PQUT, SRVW, SRUT, QRWT,
dan PUVS.
Kamu dapat menguji pemahaman
tentang KEDUDUKAN TITIK,
GARIS, DAN BIDANG DALAM
RUANG dengan mengerjakan soal
Latihan 1 pada halaman 14–17.
1.2 JARAK PADA BANGUN RUANG
1.2.1 Jarak Antartitik dan Jarak Titik ke Garis dan Bidang
Perhatikan gambar berikut.
Bukti:
AC dan BD merupakan diagonal persegi ABCD, sehingga AC ⊥ BD … (1)
Garis PQ (pada BDHF) // AE, dan AE ⊥ AC, sehingga
AC ⊥ PQ … (2)
Berdasarkan (1) dan (2), maka AC tegak lurus bidang BDHF.
Kamu dapat menguji pemahaman
tentang JARAK ANTARTITIK DAN
JARAK TITIK KE GARIS DAN
BIDANG dengan mengerjakan
soal Latihan 2 pada halaman
22–25.
1.2.2 Jarak Garis ke Garis dan Garis ke Bidang
Definisi
Jarak antara dua garis sejajar atau bersilangan adalah panjang ruas garis
yang tegak lurus terhadap kedua garis tersebut.
Definisi
Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis
yang tegak lurus terhadap dua bidang tersebut.
Jawab:
a. Jarak antara garis AB dan HG dapat diwakili oleh ruas garis AH atau BG.
BG2 = BC2 + CG2
= 42 + 82
= 16 + 64
= 80
BG = 80 = 4
Jadi, jarak antara garis AB dan garis HG adalah 4 cm.
b. Jarak antara garis AC dan bidang EFGH dapat diwakili oleh ruas garis
AE atau CG, sehingga jarak yang dimaksud adalah 8 cm.
c. Jarak antara bidang ABFE dengan DCGH dapat diwakili oleh ruas garis
BC, FG, EH, atau AD, sehingga jarak yang dimak sudkan adalah 4 cm.
Kamu dapat menguji pemahaman
tentang JARAK GARIS KE GARIS,
GARIS KE BIDANG, DAN
BIDANG KE BIDANG dengan
mengerjakan soal Latihan 3 pada
halaman 28–30.
1.3 SUDUT PADA BANGUN RUANG (PENGAYAAN)
Jawab:
a. Perhatikan gambar berikut.
Jawab:
a. Perhatikan gambar berikut.
Garis AH dan AC berpotongan di titik H dan
terletak pada bidang AHC.
Sudut antara garis AH dan HC adalah ∠AHC.
Perhatikan ΔAHC.
AH = HC = CA = 4 cm (diagonal sisi)
Jadi, ΔAHC merupakan segitiga sama sisi.
Oleh karena itu, besar AHC adalah 60°.
Perhatikan gambar berikut.
Garis AE dan ED berpotongan di titik E.
Sudut antara garis AE dan AD adalah AED.
Perhatikan bahwa ΔAED merupakan segitiga siku-
siku sama kaki.
Oleh karena itu, besar AED adalah 45°.
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut antara garis tersebut
dengan proyeksi garis itu pada bidang.
Jawab:
a. Proyeksi garis BH pada bidang ABCD adalah garis BD karena garis HD tegak lurus
bidang ABCD dan titik B terletak pada bidang ABCD. Dengan demikian, sudut antara
garis BH dan bidang ABCD adalah DBH.
b. Untuk menentukan besar sudut tersebut, perhati kan segitiga siku-siku DBH dan
misalkan DBH = .
tan = = 35,26° (menggunakan kalkulator)
Jadi, (BH, ABCD) = 35,26°.
1.3.4 Sudut Antara Dua Bidang
Definisi
Sudut antara bidang U dan V dapat ditentukan oleh garis l pada bidang
U dan garis m pada bidang V yang masing-masing tegak lurus pada
garis perpotongan bidang U dan V.CV
Perhatikan gambar berikut.
Jawab:
a.
• Garis AB merupakan garis tumpuan.
• Garis GB garis AB dan garis CB garis AB.
(ABGH, ABCD) = CBG = DAH = .
Jadi, sudut antara bidang ABGH dengan ABCD adalah CBG atau DAH.
Perhatikan BCG siku-siku di C pada gambar berikut.
tan = 1
= 45°
Jadi, (ABGH, ABCD) = 45°.
c. Perhatikan gambar berikut.
Contoh:
Diketahui piramida Giza di Mesir berbentuk limas segi empat beraturan
dengan panjang rusuk alas 230 m dan panjang rusuk tegak 219 m.