Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

PERAN TIM KOORDINASI DALAM PELAKSANAAN BANSOS

Disampaikan oleh

Asisten Deputi Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran

Bali , 17 November 2020


PENGANTAR
Penurunan Penurunan 1 Penurunan 2 Distribusi dampak 3 Tingkat
Covid-19 Kegiatan Pertumbuhan Konsumsi
terhadap konsumsi
Kemiskinan
Ekonomi Rumah tangga
Perekonomian rumah tangga ?
5
4
Bansos
Covid-19

ESTIMASI TINGKAT KEMISKINAN TANPA BANSOS COVID


Tingkat kemiskinan Jumlah orang miskin
16% 50 Jika tanpa
14% 13.60% intervensi
12.37% 45
perlindungan
12% 11.25% 11.59%

Jumlah orang miskin (juta orang)


40
sosial,
9.22%
Tingkat kemiskinan (%)

10%

8% 36.58 35 Covid-19
6% 33.26 berdampak
30.26 31.17 30
meningkatkan
4%
25 kemiskinan
2%
24.80 secara
0% 20
Sep-19 2.30% 1.90% 1% -0.40% signifikan
Kajian KemenkoPMK-Smeru, 2020 Skenario pertumbuhan ekonomi
2
PENGANTAR
ARAHAN PRESIDEN PELAKSANAAN BANSOS PANDEMIC COVID-19
Perluasan Bansos Reguler :
 Prog Sembako : 20 juta KPM @RP 200 ribu/bulan April-Juni
Ratas 31 Maret 2020
 PKH : 10 juta KPM Manfaat naik 25%
 Tarif diskon listrik : April-Juni untuk penerima eksisting Fungsi Bansos
 Kartu Prakerja Stimulus Covid
untuk
Bansos Non reguler : membantu
Ratas 7 April 2020  Bansus Sembako :April-Juni @RP 600 ribu/bulan daya beli
 BST : April-Juni @RP 600 ribu/bulan
 BLTDD : April-Juni @RP 600 ribu/bulan

Perpanjangan Bansos : Juli-Des


 Bansus Sembako : Juli-Des @RP 300 ribu/bulan
Fungsi Bansos
Ratas PEN 3 Juni 2020  BST : Juli-Des @RP 300 ribu/bulan
PEN untuk
 Tarif diskon listrik : Juli-Sept membantu
 BLT DD: Juli-Sept @RP 300 ribu/bulan mendorong sisi
permintaan
Perpanjangan & Tambahan Bansos : sebagai daya
 Seluruh bansos diperpanjang hingga Desember 2020 ungkit
 Tambahan beras untuk 10 juta KPM PKH dan uang tunai perekonomian
Ratas Pen 4 Agt 2020
Untuk penerima Sembako murni 3
CAKUPAN PENERIMA BANSOS
Kumulatif Jumlah
Keluarga
(juta) 38,9 juta keluarga (53% dari 73 juta keluarga) telah terima JPS

PROGRAM JUMLAH NILAI BANTUAN


PENERIMA BLT-DD* SASARAN
39
PENERIMA TARIF BLT DD* 8 juta KPM 600 rb (April-Juni)
DISKON LISTRIK 300 rb (Juli—Des)
31
29 PENERIMA BST*
BST* 9 juta KPM 600 rb (April-Juni)
PENERIMA 300 rb (Juli—Desember)
26 BANTUAN IURAN
(PBI) JKN/PIP BANSUS SEMBAKO 1,8 juta KPM 600 rb (April-Juni)
PENERIMA BANSUS * JABODETABEK* 300 rb (Juli—Desember)
SEMBAKO JABODETABEK
20 TARIF DISKON LISTRIK 31 juta KPM 450 VA gratis
900 VA diskon 50%
PROGRAM SEMBAKO (BPNT) PBI -JKN 26 jutaKPM Bergantung kelas perawatan

PROGRAM KELUARGA PIP 21 juta KPM Bergantung tingkat Pendidikan


10 HARAPAN (PKH) anak

Note 9,8 juta KPM terima PROG. SEMBAKO 20 juta KPM 200 rb/bulan
PKH+Prog.Sembako (keluarga sembako murni
ditambah RP 500 rb pada Agt’20)

1 PKH 10 juta KPM 75rb-900rb bergantung komponen


(Agt-Okt’20 ditambah beras 15kg)
Ket : *) Data bersumber Non DTKS
PENGANTAR
ARAHAN PRESIDEN 24 AGUSTUS 2020
Untuk pemulihan ekonomi, agar skema cash transfer atau bantuan langsung ke masyarakat
dipercepat dan menjaga jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5 persen. “Ini betul-betul
diikuti karena ini yang paling banyak terkendala adalah urusan data, urusan nomor account di bank,” 

ANGGARAN : PROGRAM PENGADUAN MONEV


refocusing; diskresi JARING
PENGAMAN
SOSIAL
Pemda COVID-19

DATA PENERIMA MEKANISME SOSIALISASI

Pemda
Penyedi
a Jasa
lainnya 5
Tim Pengendali Pelaksanaan Penyaluran
Bantuan Sosial Secara Non Tunai (Perpres 63 Tahun 2017)
Menteri
Koordinator Tim Koordinasi Dibentuk dan
Bidang PMK KETUA
Pusat Bansos Pangan dikoordinasikan oleh
tingkat Pusat Menko PMK
Menteri PPN/
Bappenas
Wakil Ketua Sekretaris Eksekutif
TNP2K Tim Koordinasi Dibentuk dan
Sekretaris Provinsi Bansos Pangan dikoordinasikan oleh
tingkat Provinsi* Gubernur

Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,


Menteri Agama, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Tim Koordinasi Dibentuk dan
Kabupaten/
Menteri Pertanian, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan Bansos Pangan tingkat dikoordinasikan oleh
Kota
Informasi, Menteri Badan Umum Milik Negara/BUMN, Menteri Kabupaten/Kota* Bupati/Walikota
RisTekDikTi, Menteri Setneg, Setkab, Kepala BPS, Kepala Staf
Kepresidenan,
Tim Koordinasi Dibentuk dan
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Ototitas Jasa Keuangan
Kecamatan Bansos Pangan dikoordinasikan oleh
tingkat Kecamatan Camat
Tugas Tim Pengendali mencakup koordinasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Bantuan Sosial Non
Tunai, serta memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan
dan pelaksanaan program
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH
DAERAH
Sesuai dengan PP Nomor 33 Tahun 2018 sebagaimana dimaksud berisi tentang Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat diantaranya mempunyai
tugas:
Mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas
1 pembantuan di daerah kabupaten/kota;

Melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan


2 pemerintah daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya;

3 Memberdayakan dan memfasilitasi daerah kabupaten/kota di wilayahnya

7
Tugas dan Fungsi Tikor Bansos Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota

PROVINSI
TUGAS
Koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, pemantauan dan evaluasi,
pengelolaan dan penanganan pengaduan dari masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tikor Bansos
Pangan Pusat.

FUNGSI
a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program Bansos Pangan
di Provinsi
b. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Bansos Pangan
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Bansos Pangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota
d. Pengelolaan dan penanganan pengaduan Program Bansos Pangan di Provinsi
e. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tikor Bansos Pangan Kab/Kota
f. Pelaporan pelaksanaan Bansos Pangan kepada Menko Bidang PMK, Menteri Sosial, Menteri Dalam
Negeri dan Tikor Bansos Pangan Pusat

8
Tugas dan Fungsi Tikor Bansos Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA
TUGAS
Koordinasi perencanaan, anggaran, pemutakhiran data, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran,
pemantauan dan evaluasi, pengelolaan dan penanganan pengaduan dari masy serta melaporkan hasilnya
kepada Tikor Bansos Pangan Provinsi dan Pusat.

FUNGSI
a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program Bansos Pangan
di Kabupaten/Kota
b. Koordinasi pemutakhiran data KPM
c. Sosialisasi program
d. Perencanaan dan koordinasi penyaluran di Kab/Kota
e. Menyediakan pendamping
f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di Kabupaten/Kota
g. Pengelolaan dan penanganan pengaduan di Kabupaten/Kota
h. Pembinaan Tikor Bansos Pangan Kecamatan dan pelaksana distribusi
i. Pelaporan pelaksanaan Bansos Pangan
9
PENTINGNYA KOLABORASI PEMERINTAH PUSAT DENGAN DAERAH
1. Pemerintah daerah melalui peningkatan peran Tikor Bansos Provinsi memiliki wewenang yang
juga sebagai ujung tombak untuk memastikan bahwa pelaksanaan program di daerahnya
berjalan dengan baik terutama dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional selama Terhadap Provinsi yang belum
masa pandemik Covid-19.
2. Dengan diberikannya akses, diharapkan admin dapat memberikan data pendukung untuk
mengirimkan administratornya
pengendalian tikor dapat bersurat ke Keasdepan
3. Dengan data dukung Tikor melakukan pertemuan rutin : Bantuan dan Subsidi Tepat
 Merencanakan monitoring evaluasi program secara berkala dengan sumber daya yang ada Sasaran Kemenko PMK
 Merumuskan solusi berdasar data dashboard dan temuan permasalahan lapangan
Status 21 Provinsi 13 Provinsi
a. Sudah memberikan Tim admin Tidak Merespon
b. Sudah Aktivasi Akun
Peningkatan Peran
Tikor Provinsi 1. Sumbar 11. Bali 1. Aceh
2. Sumsel 2. Sumut
3. Kepri 12. NTB 3. Jambi
4. Riau 13. Kalbar 4. Bengkulu
E-warong 5. Lampung 14.Kalsel 5. Babel
6. DKI Jakarta 15.Kalteng 6. Jatim
BPNT 7. Jawa Barat 16. Kaltim 7. Kaltara
8. Jawa Tengah 8. Gontoralo
Infrastruk 9. Banten 17.Sulbar 9. Sulteng
tur 10. DIY 18. Sulsel 10. NTT
Data Program 19. Sultra 11. Maluku
Sembako 20. Sulut 12. Papua
21. Malut 13. Papua Barat

Sosialisasi
10
KONDISI PELAKSANAAN PROGRAM SEMBAKO NASIONAL (BULAN)
25,000,000

67% 86% 90%


82% 83%
20,000,000 62%

71%

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober

Penyaluran Pemanfaatan
KONDISI PELAKSANAAN PROGRAM SEMBAKO NASIONAL (PROVINSI)
4500000 Pagu Penyaluran Pemanfaatan
4000000

3500000

3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
EH ALI EN LU IY TA LO BI AR NG IM AR EL NG IM RA EL AU NG KU UT TB TT UA AR AU AR EL NG RA UT AR EL UT
D R A M B E S B S S
A C B A NT G K U K A NT JA JA AT JAT ALB AL LTE ALT LTA BA . RI PU ALU AL N N PAP APB RI ULB UL LTE ULT SUL MB UM UM
B EN JA RO J K K A K A P EP M M P S S U S SU S S
I K K KE K LA M S
B
D K GO
OPERATIONAL ROOM
BANTUAN SOSIAL NON TUNAI (BSNT)
SEBAGAI MEDIA PENGENDALIAN BANSOS
BAGI TIM PENGENDALI BSNT DAN TIKOR DAERAH

 Publik dapat mengakses melalui :


http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
OPERATIONAL ROOM BSNT
SEBAGAI MEDIA PENGENDALIAN BANSOS

 Operational Room (Opsroom) : 1. Pemberian akses opsroom dan dashboard pada


Adalah media pengendalian Bantuan pemerintah daerah
Sosial Non Tunai (BSNT) bagi Tim Pengendali 2. Dapat dilakukan rentang kendali lebih dekat:
Bantuan Sosial Non Tunai, yang dibangun • Mengontrol pelaksanaan penyaluran dan pemanfaatan
dengan prinsip kolaborasi, pemantauan, bantuan di lingkup kabupaten/kota wilayahnya
analisis dan penyajian data dari keseluruhan • Mengidentifikasi wilayah dengan kategori salur rendah
program yang terintegrasi. Sesuai Perpres
• Untuk menentukan wilayah pemantauan
63/2017, Menko PMK sebagai Ketua Tim
Pengendali Bantuan Sosial Non Tunai  Menggali informasi pelaksanaan bantuan di
Lapangan (benchmark kendala lapangan dan
 Tujuan dibentuknya Opsroom adalah: benchmark contoh terbaik implementasi
 Opsroom digunakan untuk early warning penyaluran)
berjalan atau tidaknya penyaluran • Memberikan rekomendasi untuk Kabupaten/lKota
 Memastikan prinsip dasar program berjalan . dalam percepatan penyaluran di kabupaten/kota
wilayahnya

 Publik dapat mengakses melalui :


http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
SOSIALISASI PEMANFAATAN OPERATIONAL ROOM BSNT
• Kemenko PMK telah melakukan Pertemuan ke- I Pembahasan penggunaan operational room melalui zoom meeting pada
tanggal 25 Oktober 2020 sekaligus permintaan administrator kepada Dinas Sosial Provinsi
• Tanggal 3 November 2020 Kemenko PMK mengadakan pertemuan kedua Sosialisasi pemanfaatan operational room dan
meberikan pelatihan analisis kepada Tim Admin dari Provinsi
• Antusiasme Peserta sangat tinggi di Akhir Kegiatan Admin Provinsi dibuat kelompok untuk mempresetasikan hasil analisis
kelompoknya.

15
OPERATIONAL ROOM 2020

 Ruang berada di Deputi I Kemenko PMK


 Publik dapat mengakses melalui :
http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
16
KONTEN OPERATIONAL ROOM (2)
Dashboard Himbara

KETERANGAN
1. Sembako Nasional
untuk melihat data
penyaluran dan
pemanfaatan
secara nasional
2. Sembako Bank
untuk melihat
progress
penyaluran
berdasarkan data
Himbara
3. KKS tidak
terdistribusi
digunakan untuk
memantau Jumlah
KKS yang belum
terdistribusi
4. Ewarong Untuk
melihat sebaran
jumlah ewarong
per kab/kota
KONTEN OPERATIONAL ROOM (3)
KKS Tidak Terdistribusi
KONTEN OPERATIONAL ROOM (4)
EWARONG
KEGUNAAN DATA DASHBOARD BSNT
SUMBER INFORMASI DALAM MENDORONG KEBIJAKAN BERBASIS
BUKTI
• Secara umum, ada dua cara untuk
membangun sebuah kebijakan,
Identifikasi Awal kebijakan yang dibangun berbasis
opini dan yang dibangun berbasis
Analisa Lanjutan bukti.
1.Pelaksanaan di Usulan Strategi
Kabupaten/Kota Identifikasi factor pencetus: Penanganan • Hal hal yang dapat dipantau dalam
2. Buat Peringkat data dashboard:
Data
berdasarkan tinggi Peningkatan koordinasi  Ketepatan jadwal salur dan
rendahnya penyaluran Infrastruktur (akses geografis, kecepatan salur (dilihat
akses sinyal, jumlah e- Diskresi
dan Pemanfaatan tanggal pertama salur hingga
warong, komoditas) dll progress terkini)
KKS tidak distribusi  Pemenuhan Pagu dari selisih
Koordinasi pagu dengan penyaluran
Sosialisasi, dll  Pemanfaatan dan penyaluran
rendah dan tinggi
 Status Distribusi KKS
 Kecukupan ewarong untuk
KPM
WILAYAH I

 Publik dapat mengakses melalui :


http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
KONDISI PELAKSANAAN SEMBAKO WILAYAH I
Jika dilihat berdasarkan persentase terbesar dan terkecil yaitu
di Provinsi Jawa Barat dan Kepulauan Riau dikarenakan
4,000,000 Informasi (dalam KPM) Jumlah Pagunya besar berbanding lurus dengan jumlah
Pagu : 7,233,391 penduduk yang ada. Bagaimana Pelaksanaan Program
3,500,000
Penyaluran : 7,032,921 Sembako di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dan
3,000,000 (97% dari pagu) 84% Kepulauan Riau ???
Pemanfaatan : 5,987,754 Pagu Penyaluran Pemanfaatan
2,500,000
(85% dari Penyaluran)
2,000,000

1,500,000

1,000,000 88% 82%


87%

500,000 90% 80% 86%


94% 87%
81% 77%
- ACEH BENGKULU JAMBI JABAR KEP BABEL KEPRI LAMPUNG RIAU SUMBA SUMSEL SUMUT
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT
Kabupaten/Kota Bank Penyaluran Pemanfaatan % Pemanfaatan KKS TIDAK Jml. Desa Jml. Ewarong Rasio ewarong
TERDISTRIBUSI
KOTA BEKASI BNI 9.5
76,895 50,126 65.19% 5 56 531
PURWAKARTA BNI 0.7
52,228 37,898 72.56% 1 192 135
BANDUNG BARAT BNI 1.4
123,937 91,319 73.68% 173 165 223
KOTA DEPOK BNI 6.1
60,701 45,510 74.97% 1,586 63 384
KOTA BOGOR BNI 3.3
59,141 45,569 77.05% 186 68 221
KOTA CIMAHI BNI 14.7
22,518 17,466 77.56% - 15 221
BANDUNG BNI 1.7
227,942 176,833 77.58% 42 280 489
KOTA BANDUNG BNI 5.4
95,953 74,506 77.65% 3 151 816
CIREBON BNI 0.1
220,235 173,840 78.93% 1,060 424 45
KOTA SUKABUMI BNI 3.5
18,907 15,120 79.97% 1 33 117
BEKASI BNI 2.0
137,521 110,354 80.25% 23 187 377
BOGOR BNI 1.7
262,334 210,723 80.33% 6,156 435 742
INDRAMAYU BNI 1.2
213,089 172,574 80.99% 6,776 317 394
KUNINGAN BNI 1.1
99,933 81,247 81.30% 9 376 419
GARUT BNI 1.9
276,557 234,747 84.88% 5,593 442 847
PANGANDARAN BRI 1.8
34,414 29,333 85.24% 1,912 93 166
KARAWANG BTN 2.4
170,578 147,362 86.39% 134 309 755
KOTA TASIKMALAYA BNI 4.5
64,462 55,825 86.60% 88 69 313
SUKABUMI BNI 0.7
222,927 193,178 86.66% 6,173 386 263
SUMEDANG BRI 1.5
84,879 77,154 90.90% 2,445 277 417
SUBANG BRI 2.1
122,024 113,448 92.97% 6,865 253 519
KOTA CIREBON BTN 0.2
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KEPULAU RIAU
% KKS TIDAK
Kabupaten/Kota Bank Penyaluran Pemanfaatan Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio Ewarong
Pemanfaatan TERDISTRIBUSI
NATUNA Mandiri 3,180 1,921 60.41% - 76 40 0.5

KARIMUN BNI 69.86% 199 71 103 1.5


7,887 5,510
KOTA BATAM BRI 75.52% 6,655 64 244 3.8
30,632 23,134
KOTA TANJUNG PINANG BNI 9,187 7,233 78.73% 3 18 103 5.7

BINTAN BRI 83.65% 210 51 51 1.0


5,124 4,286
KEPULAUAN ANAMBAS BRI 88.77% 85 54 19 0.4
1,042 925
LINGGA BRI 6,994 6,244 89.28% 711 82 64 0.8
WILAYAH II

 Publik dapat mengakses melalui :


http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
KONDISI PELAKSANAAN SEMBAKO WILAYAH II
Jika dilihat berdasarkan persentase pemanfaatan terendah yaitu di
Provinsi Kalimantan Tengah sedangkan persentase pemanfaatan tertingi
ada di Jawa Tengah. Bagaimana Pelaksanaan Program Sembako di
4,500,000 Informasi (dalam KPM)
4,000,000 Pagu : 7,096,337 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah ? ??
Penyaluran : 6,416,291
3,500,000 (90% dari pagu) 89%
Pemanfaatan : 5,987,754
3,000,000 (90% dari Penyaluran)

2,500,000

2,000,000
93% 94% 88%
90% 98%
1,500,000 93% 78% 87% 73% 85% 78%

1,000,000

500,000

- BALI BANTEN DIY DKI JAKARTA JATENG KALBAR KALSEL KALTENG KALTIM KALTARA NTB NTT

Pagu Penyaluran Pemanfaatan


KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH (1)
Kabupaten/Kota Bank Penyaluran Pemanfaatan % Pemanfaatan KKS TIDAK
TERDISTRIBUSI Jml Desa Jml Ewarong Rasio Ewarong
WONOGIRI BNI
66,279 39,901 60.20% 324 294 170 0.58
KOTA SALATIGA BNI
9,503 6,444 67.81% 8 23 115 5.00
KOTA MAGELANG BNI
7,342 5,341 72.75% - 17 54 3.18
KEBUMEN BNI
154,352 118,456 76.74% 4,047 460 647 1.41
PEKALONGAN BNI
86,208 67,510 78.31% 87 285 172 0.60
KOTA SEMARANG BNI
36,108 28,970 80.23% 3 177 1,667 9.42
PATI BNI
159,358 129,519 81.28% 9,099 406 550 1.35
KARANGANYAR BNI
79,657 64,962 81.55% 124 177 196 1.11
TEGAL BNI
129,003 105,724 81.95% 73 287 189 0.66
KLATEN BNI
137,136 113,956 83.10% 72 401 286 0.71
DEMAK BNI
138,332 118,046 85.34% 6,570 249 635 2.55
TEMANGGUNG BRI
86,874 74,885 86.20% 8,502 289 633 2.19
KOTA TEGAL Mandiri
18,025 15,663 86.90% 701 27 70 2.59
REMBANG BNI
72,198 63,047 87.33% 103 294 193 0.66
WONOSOBO BNI
77,927 68,201 87.52% 13 265 348 1.31
PURWOREJO BNI
70,699 62,049 87.77% 4,526 494 282 0.57
KOTA BNI
PEKALONGAN 20,560 18,130 88.18% 2 27 221 8.19
KUDUS BNI
48,687 43,514 89.37% 50 132 342 2.59
PURBALINGGA BRI
116,488 104,245 89.49% 10,777 239 425 1.78
MAGELANG BNI
125,711 112,538 89.52% 95 372 360 0.97
CILACAP Mandiri
209,644 187,734 89.55% 8,822 284 911 3.21
KOTA SURAKARTA BNI
35,724 32,657 91.41% 213 51 10 0.20
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH (2)
Kabupaten/Kota Bank Penyaluran Pemanfaata % Pemanfaatan KKS TIDAK Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio Ewarong
n TERDISTRIBUSI
BREBES BNI 203,068 192,111 94.60% 2.61
11,482 297 776
SRAGEN BNI
65,272 62,115 95.16% 264 208 343 1.65
PEMALANG BNI
138,259 133,017 96.21% 324 222 186 0.84
JEPARA BTN 144,482 143,571 99.37% 0.64
2 195 125
BOYOLALI BNI
44,992 53,342 100.00% 43 267 448 1.68
SUKOHARJO BNI
51,815 57,367 100.00% 72 167 156 0.93
BLORA BNI
85,632 87,240 100.00% 2,999 295 512 1.74
BATANG BNI
59,751 61,976 100.00% 1,160 248 160 0.65
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Kabupaten/Kota Bank %
Penyaluran Pemanfaatan Pemanfaatan KKS TIDAK Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio E-warong
TERDISTRIBUSI
KAPUAS BRI 20,174 9,876 48.95% 6,969 233 144 0.6
MURUNG RAYA Mandiri 3,158 1,829 57.92% 27 125 37 0.3
LAMANDAU Mandiri 2,745 1,764 64.26% 54 90 66 0.7
SERUYAN Mandiri 4,478 3,047 68.04% 355 100 70 0.7
KOTAWARINGIN BARAT Mandiri 10,011 6,825 68.18% 133 94 102 1.1
BARITO SELATAN Mandiri 5,544 3,952 71.28% 327 93 70 0.8
KATINGAN BRI 7,489 5,348 71.41% 1,981 161 66 0.4
GUNUNG MAS BRI 2,335 1,717 73.53% 477 128 37 0.3
KOTA PALANGKA RAYA BRI 5,974 4,882 81.72% 1,633 30 86 2.9
BARITO TIMUR Mandiri 4,106 3,388 82.51% 49 103 74 0.7
KOTAWARINGIN TIMUR Mandiri 21,542 17,915 83.16% 290 185 230 1.2
SUKAMARA Mandiri 1,931 1,637 84.77% 49 32 19 0.6
BARITO UTARA Mandiri 5,870 5,389 91.81% 390 103 92 0.9
PULANG PISAU Mandiri 9,355 9,126 97.55% 157 99 35 0.4
WILAYAH III

 Publik dapat mengakses melalui :


http://opsroombsnt.kemenkopmk.go.id/
KONDISI PELAKSANAAN SEMBAKO WILAYAH III
Jika dilihat berdasarkan persentase pemanfaatan terendah yaitu di
4,500,000 Provinsi Papua sedangkan persentase pemanfaatan tertingi ada di
Gorontalo Bagaimana Pelaksanaan Program Sembako di Kabupaten/Kota
4,000,000
83%
di kedua Provinsi tersebut ? ?? Informasi (dalam KPM)
3,500,000 Pagu : 5,670,272
Penyaluran : 5,554,532
3,000,000
(98% dari Pagu)
2,500,000 Pemanfaatan : 4,604,155
(83% dari Penyaluran)
2,000,000
89%
88%
81% 88%
1,500,000 92% 70% 55% 58% 57% 87%

1,000,000

500,000

- GORONTALO JATIM MALUKU MALUT PAPUA PAPUA BARAT SULBAR SULSEL SULTENG SULTRA SULUT

Pagu Penyaluran Pemanfaatan


KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI GORONTALO
% KKS TIDAK
Kabupaten/Kota Bank Penyaluran Pemanfaatan Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio Ewarong
Pemanfaatan TERDISTRIBUSI
BONE BOLANGO BRI
18,005 15,650 86.92% 2,007 165 75 0.5
BOALEMO BRI
15,227 13,867 91.07% 1,188 84 69 0.8
KOTA GORONTALO BRI
11,214 10,214 91.08% 899 50 118 2.4
GORONTALO UTARA Mandiri 12,611 11,518 91.33% 0.8
242 124 102
GORONTALO BRI
46,387 43,160 93.04% 2,634 206 310 1.5
POHUWATO BRI
10,577 10,003 94.57% 377 105 122 1.2
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA (1)
Kabupaten/Kota Bank %
Penyaluran Pemanfaatan Pemanfaatan KKS TIDAK Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio E-warong
TERDISTRIBUSI
MAMBERAMO RAYA BRI 86 - 0.00% 86 59 2 0.03
NDUGA BRI -- 0.00% - - - 0.00
YALIMO BRI 82 - 0.00% 82 300 1 0.00
PUNCAK BRI 1,510 - 0.00% 1,510 - - 0.00
YAHUKIMO BRI 3,100 7 0.23% 2,141 518 4 0.01
PEGUNUNGAN BRI
BINTANG 297 1 0.34% 25 277 9 0.03
MAMBERAMO BRI
TENGAH 756 8 1.06% 748 - - 0.00
BOVEN DIGOEL BRI 1,393 16 1.15% 1,383 110 2 0.02
PUNCAK JAYA BRI 718 9 1.25% 717 302 2 0.01
TOLIKARA BRI 79 1 1.27% 77 545 2 0.00
INTAN JAYA BRI 98 2 2.04% 98 - - 0.00
LANNY JAYA BRI 1,529 110 7.19% 1,515 356 1 0.00
DOGIYAI BRI 538 66 12.27% 102 79 5 0.06
PANIAI BRI 1,358 224 16.49% 1,050 208 6 0.03
DEIYAI BRI 1,540 695 45.13% 563 67 4 0.06
ASMAT BRI 2,125 1,061 49.93% 630 221 15 0.07
MIMIKA BRI 10,831 5,498 50.76% 5,478 147 109 0.74
KOTA JAYAPURA BNI 12,462 6,464 51.87% 692 39 295 7.56
KEPULAUAN YAPEN BRI 6,588 3,664 55.62% 2,443 165 41 0.25
SUPIORI BRI 2,065 1,213 58.74% 422 38 12 0.32
WAROPEN BRI 795 476 59.87% 215 117 7 0.06
SARMI BRI 1,568 957 61.03% 571 110 31 0.28
JAYAWIJAYA BNI 10,880 7,042 64.72% - 331 16 0.05
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA (2)
Kabupaten/Kota Bank %
Penyaluran Pemanfaatan Pemanfaatan KKS TIDAK Jumlah Desa JUMLAH EWARONG Rasio Ewarong
TERDISTRIBUSI
NABIRE BRI 7,339 4,772 65.02% 2,091 89 93 1.04
KEEROM Mandiri 6,545 4,548 69.49% 596 91 71 0.78
MAPPI BRI 9,800 6,934 70.76% 2,586 164 8 0.05
MERAUKE BRI 12,311 8,878 72.11% 3,407 189 102 0.54
JAYAPURA BRI 7,422 5,831 78.56% 867 144 280 1.94
BIAK NUMFOR BRI 9,969 7,866 78.90% 1,809 262 38 0.15
TERIMA KASIH
kemenkopmk.go.id
kemenkopmkri @kemenkopmk @kemenko_pmk kemenkopmk
PROGRES PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL PER 15 NOVEMBER 2020
Kumulatif Penyaluran Program Banpres (KPM) Program Sembako (Juta KPM) 36
Tahap Target Realisasi Okt obe r 19 20
(95 %)
XI 1.868.713 1.868.713 (100%) Se pt e mbe r 19.04 20
(95,2 %)
XII 1.871.659 392.123 (21%) Ag ust us 18.48 20 (92,4 %)
Sumber : Kemensos Juli 19.22
Penyaluran Pagu20 (96,1 %)
NASIONAL (Kumulatif)
Sumber : Dashboard BSNT
Kumulatif Penyaluran Tahap IV&V 8.522.414 KPM (94,7%) Program Keluarga Harapan (Juta KPM)
Program Bantuan
Tahap VI 8.454.323 KPM (93,9%)
Sosial Tunai (KPM) Tahap IV (100%)
10
Tahap VII 8.462.902 KPM (94%)
September 10
(100%)
Sumber : PT.POS dan Himbara Tahap VIII 3.590.930 KPM (39,9%) Agustus 10
(100%)
Juli 10
(100%)
Juni 10
(100%)
Sumber : Kemensos
REALISASI BANTUAN TAMBAHAN
Alokasi (KPM) 10.000.000
Sumber : PT.PLN
Salur ke KPM, % 10.000.000 (100%)
INDIKATOR BLT –DD1
BULAN BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 7 (Ags-Sep)

74.186 73.312 72.780 Desa 56.905 Desa 51.175 Desa 41.446 Desa 1836 Desa Salur ke KPM, % 10.000.000 (100%)
Desa Salur Desa Desa (97,10 %) (75,92 %) (68,27 %) (55,29 %) (2,44 %) (Okt)
(98,97 %) (97,81 %) Nasional
Alokasi (KPM) 9.000.000
KPM 8.002.345 7.791.065 7.717.463 5.585.380 4.945.340 3.885.913 115.164
Penyaluran ke Rek 9.000.000
Rp. 4,8 Rp. 4,67 Rp. 4,63 Rp. 1,67 Rp. 1,48 Rp. 1,16 Rp. 34,55 KPM (KPM,%) /100%
Anggaran Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Miliar
Dimanfaatkan oleh 7.234.113 KPM
Sumber : Kemendes per 9 November
KPM, %
36
KPM (80,4%)
REALISASI BANSUS PRESIDEN JABODETABEK Per 15 November 2020
TAHAP XII Pkl. 10.00 WIB
JABODETABEK

Jakarta Utara Tahap Target Realisasi

61.269 Jakarta Pusat


XI 1.868.713 1.868.713 (100%)
Jakarta Barat
(21,6%) 23.178 XII 1.871.659 392.123 (21%)
116.501 KPM
(28,5%) (13,1%) DKI JAKARTA
Tahap Target Realisasi
XI 1.300.000 1.300.000 (100%)
Jakarta Selatan Jakarta Timur
XII 1.300.000 296.107 (22,8%)
88.534 KPM 6.625
(25%) (8,59%) BODETABEK
Tahap Target Realisasi
Kota Bekasi XI 568.713 568.713 (100%)
Kota Tangerang 0 XII 571.659 96.016 (16,8%)
9.319 (0%) Target & Realisasi Penyaluran
(10,4%) Jabodetabek Tahap I-XII
XII 21% 1,871,659
XI 100% 1,868,713
X 1,868,713
Kota Tangerang Selatan 100%

Kota Depok Kab. Bogor IX 100% 1,900,000


48.356 VIII 100% 1,900,000
18.908 (15,3%) 19.433 (18,0%) VII 100% 1,899,729
(59,1%) VI 100% 1,899,924
V 100% 1,899,916
100%
Sumber : Kemensos IV 1,861,856
100%
III 1,779,235
100%
II 1,457,612
100%
I Penyaluran 1,472,907
Target 37
NASIONAL (Kumulatif)
REALISASI BST REGULER 15 November 2020
Tahap IV&V 8.522.414 KPM (94,7%)
Tahap VI 8.454.323 KPM (93,9%)
Tahap VII 8.462.902 KPM (94%)
Tahap VIII 3.590.930 KPM (39,9%)

LEGENDA

Tahap IV&V salur KPM (%)


Tahap VI salur KPM (%)
Tahap VII salur KPM (%)
Tahap VIII salur KPM (%)
38
REALISASI BST TAMBAHAN 500 RIBU 15 NOVEMBER 2020
NASIONAL
7.234.113 KPM
(80,4% dari 9 juta KPM)

Keterangan:,
Penyaluran ke KPM

Pemanfaatan
% Realisasi (Pemanfaatan/Alokasi)
(Font merah = Penyaluran <50%)
Update Posisi Himbara
BNI BRI BTN MANDIRI
27/09/20 02/12/20 31/10/20 03/11/20

39
Realisasi Bantuan Sosial Beras Alokasi Agustus-September

KETERANGAN
Bulog BGR/DNR
Jumlah Kg
SPP (kg) disalurkan ke KPM
Provinsi
Jumlah KPM yang
BAST (Kg) menerima
(%KPM/Alokasi)

Sumber : Bulog, BGR & DNR Per 4 November 2020


Realisasi Bantuan Sosial Beras Alokasi Oktober

KETERANGAN
Bulog BGR/DNR
Jumlah Kg
SPP (kg) disalurkan ke KPM
Provinsi Jumlah KPM yang
BAST (Kg) menerima
(%KPM/Alokasi)

41
Sumber : Bulog, BGR & DNR Per 4 November 2020
PERKEMBANGAN PENYALURAN BLT
DANA DESA  74.185 Desa atau 98,97 % dari
jumlah seluruh desa telah
menyalurkan BLT DD
 8.002.345 KPM sudah
74.953 74.888 74.888 74.186 704 menerima BLT Desa
(99,91%) Desa (99,91 %) Desa (98,9%) Desa (1,02%) Desa  Rp. 18,47 Trilyun Dana Desa
Jumlah Desa sudah menerima Potensial menyalurkan sudah salur belum salur sudah digunakan untuk BLT DD
Dana Desa BLT DD BLT BLT  Data Kementerian Desa PDTT
menyatakan terdapat 1.119 desa
(192.691 KPM) yang membutuhkan
Perkembangan Penyaluran BLT DANA DESA PER BULAN tambahan anggaran untuk memenuhi
INDIKATOR BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 7
penyaluran BLT Dana Desa Termin III
(sampai Desember 2020), sebesar Rp
74.186 Desa 73.312 Desa 72.780 Desa 56.905 Desa 51.175 Desa 41.446 Desa 1836 Desa 146,1 Miliar. Rencananya akan
Desa Salur (98,97 %) (97,81 %) (97,10 %) (75,92 %) (68,27 %) (55,29 %) (2,44 %)
dialihkan menjadi penerima BST.
KPM 8.002.345 KK 7.791.065 KK 7.717.463 5.585.380 KK 4.945.340 KK 3.885.913 KK 115.164 KK  Hasil validasi Kementerian Sosial, Data
KK yang clean yaitu sebanyak 141.297
Rp. 4,8 Rp. 4,67 Rp. 4,63 Rp. 1,67 Rp. 1,48 Rp. 1,16 Rp. 34,55 KPM, sehingga total dana yang
Anggaran Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Miliar dibutuhkan yaitu sebesar Rp. 127,17
Miliar

Sumber : Data Kemendes PDTT per 9 November 2020

Anda mungkin juga menyukai