Permenkes no 749a
• Pasal 10
berkas rekam medis itu merupakan milik sarana pelayanan
kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk
jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien
berobat
SISTEM PENYIMPANAN REKAM MEDIS
KELEBIHAN KEKURANGAN
Efisien waktu, sehingga pasien 1. Terjadi duplikasi pembuatan DRM
mendapat pelayanan lebih cepat 2. Biaya untuk peralatan lebih mahal,
dan Beban kerja yang petugas lebih banyak
dilaksanakan petugas lebih 3. Ruangan lebih banyak
ringan.
PERTIMBANGAN SISTEM PENYIM-
PANAN
Langkah penyimpanan:
1. Pada saat menyimpan, petugas melihat angka pertama dan membawa
rekam medis tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk
kelompok angka pertama
2. Pada kelompok angka pertama ini dokumen rekam medis disesuaikan
urutan letaknya menurut angka kedua
3. Dokumen rekam medis disimpan didalam urutan sesuai kelompok
angka ketiga, sehingga dalam setiap kelompok penyimpanan nomor
-nomor pada kelompok angka ketigalah yang selalu berlainan
Sistem Angka Tengah
(Middle Digit Filling)
Contoh :
Sistem Angka Tengah
(Middle Digit Filling)
Kelebihan Kekurangan
1. Mudah dilakukan pembagian 1. Latihan dan bimbingan petugas
tugas (terbagi rata) lebih lama,
2. Mudah melakukan pengendalian 2. Sering terjadi salah letak
tanggung jawab petugas 3. Sistem ini tidak dapat digunakan
3. Petugas tidak berdesakan disatu apabila nomor sudah melebihi 6
tempat digit,
4. Terjadi rak-rak lowong pada
beberapa seksi apabila dilakukan
pencabutan dokumen non aktif.
5. Biaya awal mahal ➔ menyiapkan
section nomer
Sistem Angka Akhir
(Terminak Digit Filling)
Sistem penjajaran dokumen rekam medis berdasarkan angka akhir.
Contoh : No.RM = 12-34-56
12 (angka kedua) 34 (angka akhir) 56 (angka pertama)
12 (angka akhir) 34 (angka kedua) 56 (angka pertama)
Kelebihan Kekurangan
1. Dokumen rekam medis tersebar 1. Latihan dan bimbingan bagi petugas
secara merata (terhidar dari penyimpanan dalam hal sistem angka
kekosongan), akhir mungkin lebih lama
2. Petugas dapat diserahi tanggung 2. Pelatihan petugas sulit dilakukan
jawab untuk sejumlah section tertentu 3. Pelaksanaan agak sulit
(beban kerja merata), 4. Membutuhkan biaya awal lebih besar
3. Jumlah rekam medis untuk setiap untuk menyiapkan rak seluruh section
section terkontrol dan bisa dihindarkan nomor
timbulnya rak-rak kosong,
4. Membantu memudahkan perencanaan
jumlah rak (penyimpanan)
5. Kekeliruan menyimpan (missfile) dapat
dicegah.
6. Mudah melakukan perencanaan rak
SISTEM DISTRIBUSI REKAM MEDIS
SISTEM DISTRIBUSI REKAM MEDIS
Sistem pengambilan
dan pelacakan
(tracking)
Pemasangan tracer
SISTEM PENGAMBILAN DAN
PELACAKAN (TRACKING)
PETUNJUK KELUAR (TRACER)
• Adalah suatu alat yang penting utk mengawasi penggunaan
berkas rekam medis.
• Tracer/out guide diletakan sbg pengganti pada tempat
penyimpanan berkas RM.
• Petunjuk keluar tetap berada di rak penyimpanan selama
berkas RM belum kembali.
PEMASANGAN TRACER
RM keluar dari rak penyimpanandiganti dengan tracer.
Namun beberapa RS sudah memiliki sistem out guide atau kendali rekam
medis melalui pencatatan komputerisasi rekam medis dalam aplikasi status
pasien
KEMUNGKINAN RM KELUAR DARI
RAK PENYIMPANAN
• Dikirim ke poliklinik, karena pasiennya berobat
yang berlaku
– Selesai jam kunjungan poliklinik semua RM dikembalikan ke unit RM tanpa
pengecualian
– Tidak diperkenankan menyimpan RM baik milik pasien, milik pribadi maupun
keluarganya
– Keterlambatan penyimpanan RM menjadi tgg jwb peminjam
– RM RI segera dikembalikan ke unit RM paling lambar 2 x 24 jam (2 hari) terhi-
tung semenjak pasien dinyatakan pulang
– Ketidaktepatan pengembalian RM menjadi tgg jwb R.Rwt terkait
– Perekam Medis berhak menanyakan RM yang belum dikembalikan terutama
untuk keperluan pasien
KETENTUAN PENGAMBILAN KEMBALI RM
CODING
PELAPORAN
INDEXING
ASSEMBLING
ASSEMBLING
Kegiatan assembling adalah kegiatan analisa dan penataan/
perakitan dokumen rekam medis yang telah selesai dipergunakan dalam
kegiatan rawat jalan dan rawat inap
Dasar Hukum:
Surat keputusan mentri kesehatan RI No. 337/mankes/SK/III/
2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi
Kesehatan
ASSEMBLING
• Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit-unit
pelayanan
• Perakitan formulir
• Kegiatan evaluasi pengisian dokumen rekam medis
• Melacak kehilangan dokumen,
• Pengendalian formulir dan nomer rekam medis
• Menghitung angka Incomplete Medical Records (IMR) yaitu membuat
laporan ketidaklengkapan isi dokumen.
FUNGSI DAN PERANAN ASSEMBLING
Pengendali penggu-
04 naan nomor RM 05 Pengendali dokumen
RM
CODING
• Pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau
angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
komponen data.
INDEXING
• Mencatat dan menyimpan indeks penyakit, operasi dan
tindakan medis serta membuat laporan penyakit dan
laporan kematian berdasarkan indeks penyakit, operasi
dan sebab kematian.
JENIS INDEXING
04 INDEKS OPERASI
05 INDEKS KEMATIAN
INDEKS PASIEN (KIUP)
Penyimpanan KIUP:
1. Tersusun secara alpabet
2. Dibuat berdasarkan data terbaru pasien (up to date)
3. Lama penyimpanan KIUP sama dengan Dokumen Rekam Medis
PELAPORAN
• Menganalisis semua data rekam medis yang masuk ke Unit Rekam
Medis (URM) diolah menjadi informasi yang disajikan dalam laporan
guna pengambilan keputusan manajemen di Puskesmas.
Jenis laporan di Puskesmas sebagai berikut :
Laporan Bulanan : laporan yang dilaporkan setiap bulan paling lambat
dikirim ke Dinas Kesehatan tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan bulanan puskesmas meliputi :
– LB 1 (Data Kesakitan)
– LB 2 (Data Kematian)
– LB 3 (Data Operasional Gizi, Imunisasi, KIA dan KB)
– LB 4 (Data obat-obatan / LPLPO)
PELAPORAN
• Laporan Triwulan :
data kegiatan Puskesmas yang dilaporkan pada tanggal 10 bulan
berikutnya dari bulan terakhir triwulan terebut kepada Dinas Kesehatan.
• Laporan Tahunan :
dilaporkan paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun berikutnya.
Laporan tahunan puskesmas meliputi :
– LT 1 (Laporan Pemantauan Wilayah Setempat / PWS)
– LT 2 (kepegawaian)
– LT 3 (Peralatan)
RETENSI/ PENYUSUTAN
Kegiatan pengurangan dokumen rekam medis dari rak penyimpanan dengan
cara :
– Memindahkan dokumen rekam medis in aktif dari rak file aktif ke rak
file inaktif dengan cara memilah pada rak file penyimpanan sesuai
dengan tahun kunjungan
– Memikrofilmisasi dokumen rekam medis in aktif sesuai ketentuan
yang berlaku
– Memusnahkan dokumen rekam medis yang telah dimikrofilm dengan
cara tertentu sesuai ketentuan yang berlaku
– Dengan melakukan scanner pada dokumen rekam medis
RETENSI/ PENYUSUTAN
TUJUAN :
1. Mengurangi jumlah dokumen rekam medis yang semakin bertambah
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat
penyimpanan dokumen rekam medis yang baru
3. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan memudahkan dalam retrival
berkas RM aktif
JADWAL :
◦ 5 TAHUN INAKTIF
◦ 5 TAHUN PEMUSNAHAN
DASAR HUKUM RETENSI
• UU No.7 / 1971 : Ketentuan Pokok - pokok Kearsipan
• PP No.34 / 1979 : Kearsipan
• PERMENKES no.269/Menkes/Per/III/2008 : tentang Rekam Medis
• Surat Edaran DIRJEN Yanmed No.HK.00.05.1.5.10.373 / 1993 : Petunjuk
Teknis Pengadaan Formulir RM dasar dan pemusnahan arsip RM di
rumah sakit.
• Surat Edaran DIRJEN Yanmed No.HK.00.05.1.5.01160 tahun 1995 :
Petunjuk Teknnis Pengadaan Formulir RM dasar dan pemusnahan arsip
RM di rumah sakit
ALIH MEDIA REKAM MEDIS
• Alih media dokumen rekam medis inaktif dilakukan karena minimnya
fasilitas ruang penyimpanan inaktif sedangkan rekam medis semakin
bertambah.
• Alih media yang dimaksud adalah transfer informasi dari rekaman yang
berbasis kertas ke dalam media lain dengan tujuan efisiensi.
• Dengan kehadiran komputer sebagai basis teknologi informasi, alih
media tersebut dapat dilakukan dengan mudah.
• Alih Media dokumen adalah proses alih media dari data hardcopy ke
softcopy
TUJUAN ALIH MEDIA REKAM MEDIS