Kalua kejang demam komplek apa yang kamu perlukan ? EEG, CT Scan atau
MRI dokter
CT scan pakai kontras tidak? Pakai dokter
Iya harus pakai kalau mau melihat infeksi
Kalau sudah diagnosis, tatalaksana apa yang akan kamu lakukan ? pemberian
diazepam dokter
Diazepam supp atau intravena ? kalau pertama kali supp dulu dokter, jika tidak
bisa diberikan intravena
Ini kan pertama saat kamu jaga, jadi kamu kasih apa ? diberikan diazepam rektal
dokter 5 mg, jika masih kejang diberikan rektal lagi aatu diberikan akses intravena
Kamu mau kasih obat apa lagi ? kalo fokal dikasih apa ? sementara asam
valproate atau fenobarbital dokter
Mau dikasih apalagi ? itu saja dulu dokter
Apa perlu antibiotic ? tidak perlu dokter
Bagaimana menjelaskan ke orang tua ? ibu ini anaknya kejang demam, saya
bekali obat kejang untuk dirumah, jika didapatkan kejang ibu berikan obat kejang
melalui rektal. Jika masih kejang dibawa ke rumah sakit
Q: Demam tinggi terus menerus sudah sejak 3 hari yang lalu, batuk grok grok
sampai pernah muntah, hidung keluar lendir. Kemarin pertama kali sesak sampai
pucat. Sudah dibawa ke dokter dan dikasih antibiotik dan obat batuk
A: Dahaknya apa pernah melihat warnanya seperti apa?
Q: Tidak memperhatikan
A: Apakah membaik dengan perubahan posisi tertentu seperti misal didudukkan?
Q: Tetap tidak ada perubahan baik duduk maupun tidur
A: Bagaimana riwayat kehamilan dan kelahiran ibunya?
Q: Riwayat kehamilan normal, lahir spontan 3,2kg langsung menangis tanpa
kelainan apapun
A: Bagaimana riwayat nutrisi anak? Apakah ASI eksklusif?
Q: ASI sampai sekarang dan sudah mulai makan bubur halus dan beratnya
sekarang 9kg
A: Apakah ada hambatan pada tumbuh kembangnya? Sekarang apa sudah mulai
bisa jalan?
Q: Sudah bisa duduk usia 6 bulan, sekarang sudah mulai bisa jalan
A: Bagaimana riwayat imunisasi anak? Apakah sudah lengkap sampai sekarang
Q: Imunisasi lengkap. Lanjut ke pemeriksaan fisik.
TTV: nadi 150x/mnt, RR 50x/mnt, suhu 38,5 derajat
K/L: tidak ada anemi icterus, ada pernapasan cuping hidung
Toraks: retraksi subcostal, rhonki basah halus kedua lapang paru
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: akral hangat, tidak ada edema
Neurologis: gelisah compos mentis, refleks fisiologis +2, refleks patologis -,
meningeal sign –
Assessment untuk kasus ini apa?
A: Bronkiolitis karena gejalanya dan prevalensi usianya di bawah 2 tahun
Q: Differential diagnosisnya apa?
A: Pneumonia, asma, faringitis
Q: Yakin bronkiolitis? Pneumonia apa nggak bisa dibawah 2 tahun? Yang
membedakan bronkiolitis dan pneumonia apa?
A: Suara napas, ada rhonki basah halus
Q: Kalau pneumonia rhonki basah kasar atau basah halus?
A: Rhonki basah kasar
Q: Salah, pneumonia terutama yang akut terdengar rhonki basah halus.
Penunjangnya apa saja yg disarankan?
A: DL, BGA, foto thorax, rapid test RSV
Q: Diagnosis yang benar pneumonia, yang membedakan pneumonia dan
bronkiolitis yaitu wheezing pada bronkiolitis, tadi nggak ada wheezingnya.
Hasil Penunjang
DL: Hb 11, Leukosit tidak dengar, trombosit 300.000
Foto thorax: radang paru parahiler kanan kiri
Terapi apa yang mau diberikan? Posisi yang paling bagus untuk foto thorax apa?
A: Oksigenasi dan infus cairan d5 ½ saline. Posisi PA
Q: Keanapa pakai D5 ½ saline?
A: Sekaligus memberikan nutrisi
Q: Obat-obatan yang lain ada lagi?
A: Paracetamol dan obat batuk
Q: Paracetamol berapa dosisnya? Dikasih obat batuk apa?
A: Paracetamol 10mg/kgbb, obat batuk glyceryl guaiacolat
Q: Paracetamol dikasih oral atau IV? Nggak dikasih nebul?
A: Paracetamol oral, nebul diberi salbutamol
Q: Ada obat-obatan lain?
A: Antibiotiknya diberi Ampicilin 100mg/kgbb/hari IV
Q: Berapa kali sehari
A: 4x sehari
Q: Perlu diberi kortikosteroid?
A: Belum perlu, karena kondisi sesak akut, mulai dipertimbangkan kalau sesaknya
berkepanjangan dan masuk ke pneumonia berat
Q: Perlu diperiksa CT scan?
A: Tidak perlu, karena dari foto thorax sudah pasti ditemukan pneumonia