Anda di halaman 1dari 22

1. Anak usia 3 tahun berat badan 15 kg datang ke rumah sakit dengan kejang.

Saat
kejang anak demam dengan suhu 40 derajat celcius
a. Bagaimana penatalaksanaan kejang pada anak tersebut
b. Apa anamnesis yang dapat ditanyakan pada keluarga
c. Diagnosis yang anda tegakan.

Penatalaksanaan anak dengan kejang


Manajemen awal kejang pada anak dalam 0-5 menit yaitu ABCD. Pada airway amati apakah
terdapat tanda obstruksi jalan napas atau tidak. Jika ada bebaskan atau suction jika obstruksi
disebabkan karena banyaknya lendir pada saluran pernapasannya. Kemudian breathing pasien
dipasangkan nasal kanul dengan oksigen 2 liter/menit. circulating monitor nadi dan tekanan
darah. Cek gula darah, jika ditemukan gula darah kurang dari 47 g/dl koreksi dengan
pemberian dextrose 10 %. Kemudian cari akses intravena untuk memasukan obat kejang. Jika
akses intravena tidak ditemukan tanyakan pada orang tua apakah anak sebelumnya telah
diberikan diazepam rektal sebelum ke rumah sakit? Jika belum berikan obat kejang secara
rektal yaitu diazepam 10 mg. tunggu respon selama 5 menit jika anak masih kejang dan akses
intravena masih belum juga ditemukan maka berikan kembali diazepam rektal 10 mg. jika
akses intravena sudah ditemukan dapat diberikan diazepam intravena dosis 4 mg diberikan
dengan kecepatan 2 mg/menit dan ambil darah untuk pemeriksaan rutin dan elektrolit. amati
respon anak jika anak ternyata masih kejang setelah pemberian diazepam iv berikan
fenitoin/fenobarbital. Disini anak diberikan fenitoin dosis 300 mg yang diencerkan dalam 50
ml NaCl 0,9 %  100 tetes/menit selama 6 menit. jika anak masih kejang dapat diulangi
pemberian fenitoin setengah dari dosis awal 50 tetes/menit selama 6 menit. sambil selalu
monitor tanda vital anak yaitu nadi dan respiration rate. Jika anak masih kejang setelah
pemberian dosis fenitoin kedua dapat diberikan fenoparbital 20 mg/kb  300 mg dengan
kecepatan pemberian 50 mg/menit. jika kejang anak masih berlanjut anak dipindahkan ke
ruangan ICU untuk di lakukan penanganan lebih lanjut dengan pemberian midazolam bolus
1,5 mg iv dilanjutkan infus kontinyu 1,5 mg/jam sampai kejang berhenti. perhatikan tanda-
tanda adanya distress pernapasan dan dapat dipertimbangkan dilakukannya intubasi jika anak
mengalami distress napas (takikardia, napas cuping hidung, retraksi, takipneu, nadi
melemah).
Anamnesis yang harus ditanyakan pada keluarga.
Riwayat penyakit sekakrang
1. Anak datang dengan kejang, sudah berapa lama kejang nya sebelum datang ke rumah
sakit? Apakah kejang nya pertama kali atau lebih dari 1 kali
2. Bagaimana jenis kejang nya? Apakah hanya melibatkan satu sisi tubuh saja atau
kedua sisi tubuh ikut kejang.
3. Bagaimana jenis kejang nya? Apakah anak kelojotan saat kejang dan mata mendelik
ke atas?
4. Apakah saat kejang anak kehilangan kesadaran atau tidak?
5. Jika kejang berulang. Apakah setelah kejang tampak kelelahan, letih atau anak
langsung tidak sadar?
6. Demam nya anak sejak kapan terjadi?
7. Bagaimana pola demam nya? Apakah demam terus menerus meningkat? Atau naik
turun dalam sehari?
8. Berapa lama sejak timbulnya demam sampai terjadinya kejang?
9. Apakah setiap demam anak selalu kejang? Apakah ada pemicu lain yang
menyebabkan anak kejang seperti cahaya atau kebisingan?
10. sudah pernah mengukur suhu dengan thermometer saat dirumah? Jika kejang biasanya
terjadi saat suhu anak mencapai berapa derajat celcius?
11. Apakah sudah diberikan parasetamol sebelumnya?
12. Apa yang memicu anak ini demam? Apakah demam terjadi usai melaksanakan
vaksinasi DPT atau campak? Atau saat ini anak sedang mengalami batuk, pilek atau
infeksi pada telinga dan gigi? atau anak sebelumnya tertusuk atau terluka oleh paku
atau benda tajam lainnya yang berkarat? Atau saat ini anak sedang diare?
13. Apakah anak ada gangguan dalam berkemih? Seperti menangis saat BAK dan sering
mengompol?
14. Adakah keluhan lain yang dialami anak saat sebelum masuk rumah sakit selain kejang
dan demam?
Riwayat penyakit dahulu
15. Saat kecil apakah anak ini pernah kejang disertai dengan demam juga sebelumnya?
Jika yaa, pada usia berapa anak kejang pertama kali? Berapa lama kejangnya ? apakah
lebih dari 15 menit atau kejang berulang dalam 24 jam?
16. Sejak kecil sudah berapa kali anak kejang dengan disertai demam?
17. Apakah anak ini juga pernah kejang tanpa disertai dengan demam sebelumnya?
18. Apakah terdapat riwayat trauma kepala atau kecelakaan pada anak sebelumnya?
19. Apakah pertumbuhan anak ini sama atau tidak dengan sebayanya? Adakah
keterlambatan ?
20. Apakah ada prosedur operasi yang dijalani anak ini sebelumnya?
Riwayat penyakit keluarga
21. Apakah ada yang mengalami kejang demam pada anak sebelumnya?
22. Apakah ada Riwayat kejang demam pada anggota keluarga yang lain?
23. Adakah yang memiliki Riwayat penyakit epilepsy/ayan di keluarga?

Diagnosis
Anak ini dapat didiagnosis mengalami kejang demam. Jika kejang terjadi didahului oleh
demam sebelumnya dan tidak ada tanda-tanda infeksi intrakranial. Seperti anak kehilangan
kesadaran saat selesai kejang, adanya kaku kuduk dan rangsang meningeal (+) pada
pemeriksaan fisik. Selanjutnya dilihat dari durasi kejang, pola kejang dan berulang atau tidak
dalam 24 jam. jika kejang kurang dari 15 menit, pola kejang umum dan tidak berulang maka
anak ini mengalami kejang demam sederhana. Namun jika kejang terjadi dengan durasi lebih
dari 15 menit atau pola kejang fokal atau fokal menjadi umum atau berulang dalam 24 jam.
maka anak ini mengalami kejang demam kompleks.

2. Anak usia 5 tahun dengan berat badan 20 kg TB 115 cm datang dengan keluhan utama
batuk sejak 3 minggu yang lalu. Demam sejak 2 minggu yang lalu dan berat badan tidak
naik. (Tuberkulosis)
a. Bagaimana anamnesis pada anak ini?
b. Apakah diagnosis yang mungkin
c. Apa tatalaksana yang akan diberikan ?

Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
1. sudah berapa lama batuk nya?
2. Apakah batuk muncul tiba-tiba atau ada pemicu nya?
3. Bagaimana jenis batuknya apakah batuk kering atau berdahak?
4. Jika batuk berdahak, bagaimana warna dahaknya (bening, putih, kehijauan, atau
kemerahan) apakah dahaknya berbau?
5. Kapan anak batuk ? apakah batuknya terus menerus? Atau kambuh-kambuhan?
6. Apakah batuk anak akan tambah parah jika terkena dingin, setelah olahraga, malam
hari, atau kontak dengan bulu binatang dan debu?
7. Apakah batuk disertai dengan suara mengi?
8. apakah sebelumnya ada gejala pilek ?
9. apakah anak tampak sesak setiap kali batuk?
10. Apakah pernah diberikan pengobatan untuk batuknya? Apakah membaik atau tidak?
11. demam sudah sejak kapan?
12. Apakah demam terus menerus tinggi setiap hari nya? Atau demam naik turun?
13. Apakah pernah dilakukan pengukuran suhu saat anak demam? Berapa suhu yang
terukur setiap hari nya?
14. Apakah sudah diberikan parasetamol untuk demam nya? Bagaimana responnya?
Apakah demam nya turun?
15. Apakah nafsu makan anak baik? Biasanya setiap hari nya anak makan berapa kali?
Dengan apa? Berapa banyak setiap makan?
16. Terjadi kesulitan naik berat badan sejak kapan?
17. Apakah anak sering berkeringat pada malam hari?
18. Apakah ada keluhan nyeri pada persendian anak?
19. Apakah anak tampak pucat? Lemah?
20. Apakah aktivitas anak menurun
21. Apakah anak ada mual dan muntah?
22. Apakah anak mengalami diare?
23. Apakah anak sedang mengkonsumsi obat antituberculosis?sejak kapan? Apakah
minum nya rutin?
24. Apakah anak ada riwayat BAB berwarna kehitaman?
25. Apakah anak selalu rewel sejak sakit?

Riwayat penyakit dahulu?


26. Apakah sebelumnya anak pernah mengalami gejala yang sama seperti ini?
27. Apakah anak memiliki Riwayat penyakit alergi seperti asma, alergi makanan, rhinitis
atau eksim?
28. Apakah imunisasi dasar anak lengkap? Apakah anak telah menerima imunisasi BCG?

Riwayat penyakit keluarga


29. Apakah anggota keluarga ada yang mengalami keluhan batuk yang lama? Jika ya,
sudah sejak kapan batuknya? Apakah sudah terkonfirmasi menderita tuberculosis?
30. Apakah di anggota keluarga ada yang sedang meminum obat tuberculosis? Jika ya,
obat apa saja yang diminum? Apakah setiap hari rutin meminum obat? Sudah berapa
lama minum obat tersebut?
31. Jika ya, apakah anggota keluarga tersebut sudah dikonfirmasi bta positif atau
negative?
32. Apakah anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah dengan pasien? Atau
sering berkontak erat dengan pasien?
33. Apakah dikeluarga ada Riwayat penyakit alergi seperti eksim, asma, atau rhinitis?
Riwayat penyakit sosial ekonomi?
34. Apakah dilingkungan sekitar tempat tinggal ada yang menderita tuberculosis? Atau
ada tetangga yang sering batuk-batuk? Atau sedang mengkonsumsi obat dalam waktu
6 bulan?
35. Bagaimana lingkungan tempat tinggal ? apakah lingkungannya padat penduduk?
36. Berapa orang yang tinggal dalam satu rumah?
37. Apakah kebersihan tempat tinggalnya baik? Apakah sirkulasi udaranya bagus? Atau
ventilasi tertutup
38. Apakah rumah tersinari dengan matahari dengan baik?
39. Apakah ada anggota keluarga yang merokok?

Diagnosis yang mungkin.


Pasien kemungkinan menderita tuberculosis paru. Hal ini dikarenakan anak mengalami gejala
batuk kronis sejak 3 minggu yang lalu. Dimana batuk terjadi terus menerus tanpa disertai
dengan adanya wheezing. Batuk tidak memberat karena udara dingin, adanya paparan
allergen, atau setelah beraktivitas. Pasien juga tidak memiliki riwayat atopi. Selain itu pasien
mengalami demam kronis selama 2 minggu dengan suhu subfebris. Ada kesulitan dalam
meningkatkan berat badan padahal anak memiliki nafsu makan yang baik, 3 kali sehari, porsi
normal seperti orang dewasa. Selain itu ada anggota keluarga yaitu ayah yang sering kontak
erat dengan pasien menderita tuberculosis yang terdiagnosis 1 bulan yang lalu dan sedang
menerima terapi OAT fase intensif dengan BTA terkonfirmasi terakhir kali 2 minggu yang
lalu positif. Pemeriksaan selanjutnya anak perlu dilakukan prosedur tes Mantoux. Jika tes
Mantoux menunjukan adanya indurasi >10 mm maka anak terkonfirmasi tes Mantoux positif.
Juga dilakukan pemeriksaan foto thorax untuk melihat apakah terdapat gambaran yang
mengrah ke penyakit tuberculosis. Kemudian dilakukan penilaian skoring TB, jika nilai
skoring >6, maka pasien ini diberikan pengobatan TB selama 6 bulan.

Tatalaksana yang diberikan


Anak akan ditatalaksana dengan pemberian obat antituberculosis. Yaitu 2 bulan menerima
obat rifampicin, pirazinamid, dan isoniazid dilanjutkan 4 bulan terapi dengan rifampicin dan
isoniazid (2RHZ/4RH). Terdapat 2 pilihan obat antituberculosis yang akan diterima yaitu
dosis terpisah atau dengan KDT.
Jika menerima dosis terpisah.
1. Rifampicin: 300 mg (20 kg x15 mg/hari) 1x 1 tablet diminum sebelum makan
2. INH : 200 mg ( 20 kg x 10 mg/hari) 1x 1 tablet diminum sebelum makan
3. Pirazinamid: 750 mg (20 kg x 37,5 mg/hari) 1 x 1,5 tablet diminum sebelum makan
Ketiga obat diminum setiap hari selama 2 bulan kemudian dilanjutkan meminum rifampicin
dan INH selama 4 bulan setiap hari.
Jika menggunakan KDT: minum 1x 4 tablet KDT selama 2 bulan dilanjutkan 4 tablet KDT
setiap hari selama 4 bulan.

3. Anak laki-laki usia 2 tahun dengan berat badan 12 kg TB 90 cm datang dalam keadaan
lemas, mengantuk, malas minum. Sebelumnya anak mengalami diare sejak 3 hari yang
lalu. (dehidrasi berat karena diare)
a. Anamnesis apa yang akan kamu tanyakan?
b. Apa tatalaksana yang kamu berikan pada pasien ini?

Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
1. Sejak kapan anak diare?
2. Berapa kali buang air besar tiap hari?
3. Bagaimana konsistensi tinjanya? apakah cair, lembek?
4. Apakah setiap BAB selalu banyak?
5. Apakah feses bercampur darah atau tidak?
6. Apakah feses bercampur lendir atau tidak?
7. Apakah feses berbusa?
8. Apakah feses berbau busuk? Atau berbau amis ?
9. Bagaimana warna tinja nya? Apakah seperti cucian beras, atau kekuningan, kuning
kehijauan, atau kuning kemerahan?
10. Bagaimana diare bisa muncul? Apakah sebelumnya anak memakan sesuatu? Makanan
apa yang sebelumnya anak makan? Apakah anak sering jajan sembarangan dijalan?
Apakah sebelum makan anak selalu mencuci tangan?
11. Apakah ada sebelumnya ada keluhan demam ?
12. Jika yaa? Sejak kapan demamnya? Apakah sudah pernah dilakukan pengukuran suhu?
Berapa derajat demamnya? Bagaimana demam nya terus menerus tinggi, atau naik
turun demamnya? Apakah sudah diberikan obat parasetamol? Apakah demam nya
menurun setelah diberikan obat?
13. Apakah ada keluhan mual dan muntah pada anak? Jika ya, berapa kali anak muntah
sejak sakit? Apa warna bahan yang dimuntahkan? Adakah yang memicu anak
muntah?
14. Apakah nafsu makan anak baik? Berapa kali anak makan biasanya?
15. Apakah anak sering mengeluhkan nyeri pada perut nya?
16. Apakah selalu haus setiap diberi minum?
Riwayat penyakit dahulu?
17. Apakah anak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya ?
18. Apakah anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu?
Riwayat penyakit keluarga?
19. Apakah ada keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan pasien?
20. Aoakah ada riwayat penyakit alergi dalam keluarga?
Riwayat sosial ekonomi?
21. Bagaimana lingkungan tempat tinggal pasien? Apakah cukup bersih?
22. Apakah tempat tinggal dekat dengan tempat pembuangan sampah?
23. Bagaimana sampah rumah tangga disimpan? Apakah disimpan didalam rumah?
Apakah tempat penyimpanannya terbuka?
24. Apakah anak selalu mencuci tangan sebelum makan?
25. Bagaimana makanan sehari-hari dimasak? Apakah sampai matang? Bagaimana
penyimpanannya? Apakah di simpan dilemari tertutup? Apakah sering ada lalat di
sekitar makanan?
26. Apakah mencuci makanan selalu mengunakan sabun?
27. Apakah anak sering bermain tanah?
28. Apakah Ketika bermain anak selalu menggunakan alas kaki?
29. Apakah anak saat ini minum susu formula? Jika ya, apakah botol susu selalu dicuci
dengan mengggunakan sabun dan diair yang mengalir? Dimana botol susu biasanya di
simpan? Apakah tempat nya cukup bersih dan tertutup?

Tatalaksana
Anak datang dengan dengan kondisi lemah, malas minum, turgor kulit kembali sangat
lambat, mata cekung, air mata sedikit, dan mulut kering. Anak masuk kedalam kondisi
dehidrasi berat maka direncanakan untuk diberikan rencana terapi C
1. Jika di fasilitas kesehatan dapat melakukan pemasangan jalur intravena. Berikan
cairan NaCl 0,9 % 360 ml dalam 30 menit (240 tetes/menit infus makrodrips)
dilanjukan pemberian cairan 840 ml dalam 2,5 jam (112 tetes/menit dalam infus
makrodrips)
2. Nilai denyut nadi. Bila masih lemah setelah cairan habis maka dapat diulangi kembali.
3. Jika anak sudah bisa minum berikan cairan oralit 60 ml tiap jam.
4. Berikan obat zinc 20 mg selama 10 hari berturut-turut
5. Setelah 3 jam nilai kembali derajat dehidrasi. Jika anak menunjukan derajat dehidrasi
ringan sedang berikan cairan dalam 3 jam sebanyak 900 ml (100 tetes/menit). jika
anak sudah tidak dehidrasi berikan larutan oralit secara oral menurut rencana terapi A
100-200 ml tiap anak BAB
6. Pemberian ASI tetap dilanjutkan minimal 8 kali dengan durasi lebih dari 10 menit.
7. Berikan makanan seperti anak saat sehat dengan porsi yang kecil namun sering
tambahakan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan. Dengan kebutuhan
kalori (1300 kalori) tinggi protein dan karbohidrat. Anak bisa disarankan untuk makan
makanan kaya kalium seperti pisang.
8. Pemberian antibiotik hanya disarankan jika anak diare karena infeksi bakteri.

4. Seorang ibu G2P2A0 membawah bayi laki-laki usia 2 hari datang dengan kulit berwarna
kekuningan. Berat badan bayi saat lahir 2400 kg dengan tb 51 cm usia gestasi 34 minggu
secara vaginam karena ketuban pecah dini. berat badan saat ini 3350 gram
(hiperbilirubin)
a. Bagaimana status gizi anak tersebut
b. Anamnesis apa yang akan kamu gali
c. Tatalaksana apa yang akan kamu berikan?
Penilaian status gizi
Penilaian status gizi dengan menggunakan kurva fenton karena bayi ini termasuk bayi
premature dengan usia gestasi 34 minggu dengan berat badan 2400 status gizi : sesuai masa
kehamilan.
Anamnesis
riwayat penyakit sekarang
1. Sejak kapan anak kuning?
2. Warna kuning ditemukan pada bagian apa saja? apakah meluas sampai ke kaki?
3. Selain kuning, apakah ada keluhan lain? Seperti anak malas minum asi.
4. apakah sebelumnya anak pernah kejang pada anak?
5. apakah kuning pada bayi terjadi secara tiba-tiba?
6. Apa golongan darah ibu dan bayi sama? Jika berbeda apakah golongan darah ibu dan
bayi?
7. Apa ibu dan bapak memiliki golongan darah dengan rhesus yang berbeda?
8. Apakah terdapat keluhan demam pada bayi?
9. Apakah bayi tampak selalu lemas dan terus menerus tertidur?
10. Bagaimana warna BAB bayi saat ini? Apakah berwarna putih, masih kehijauan?
Bagaimana warna urinnya? Apakah warna seperti teh? Berapa kali anak BAK dalam
sehari?
11. Apakah bayi tampak selalu kehausan?
12. Adakah riwayat muntah pada bayi?
13. Apakah bayi tampak kesulitan bernapas?

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat penyakit keluarga
14. Apakah pada kehamilan sebelumnya anak juga kuning dan dilakukan terapi sinar?
15. Apakah ibu memiliki riwayat diabetes melitus?
16. Apakah dikeluarga ada yang memiliki riwayat penyakit hati?
17. Apakah di keluarga ada yang memiliki riwayat anemia
Riwayat kehamilan
18. Apakah selama kehamilan ibu mengkonsumsi obat-obatan ?
19. Apakah ibu selama kehamilan menderita penyakit tertentu?
20. Apakah ibu selama kehamilan pernah sakit akibat infeksi virus atau parasite?
21. Apakah ibu sering memeriksa kandungannya ke bayi?
22. Adakah riwayat trauma saat kehamilan?
23. Apakah ibu selama kehamilan menderita anemia
24. Apakah ibu selama hamil pernah mengalami demam, batuk atau pilek?
Riwayat kelahiran
25. Apakah bayi lahir dengan spontan
26. Adakah trauma saat melahirkan?
27. Dimanakah bayi lahir
28. Di bantu siapa bayi lahir
29. Berapa BBL dan Panjang badan lahir bayi?
30. Berapa usia gestasi bayi?
31. Apakah bayi langsung menangis setelah lahir? Apakah Gerakan bayi aktif ?
32. Bagaimana warna ketuban saat lahir ?
33. Apakah ibu mengetahui skor APGAR bayi ini?
34. Apakah bayi sempat mendapatkan bantuan alat napas?
35. Apakah saat lahir ada trauma pada kepala bayi?
36. Apakah saat lahir bayi mendapatkan suntikan vitamin K?
Riwayat nutrisi
37. Apakah saat ini bayi minum ASI atau susu formula?
38. Jika minum ASI apakah bayi tampak lebih kuning?
39. Berapa kali bayi minum asi sehari? Berapa lama tiap bayi minum ASI?
40. Apakah produksi asi ibu baik?
41. Apakah bayi pernah mendapakan nutrisi lewat infus?
riwayat imunisasi
42. Apakah bayi sudah mendapatkan imunisasi hepatitis 1 saat lahir?
43. Apakah bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG?
44. Apakah bayi sudah mendapatkan imunisasi polio 1?
Tatalaksana
1. Setelah dilakukan pemeriksaan lab nilai bilirubin total : 15. Maka bayi diindikasi
untuk terapi sinar dengan 2 lampu selama 24 jam. kemudian di evaluasi kembali kadar
bilirubin setelah terapi sinar. Jika masih tinggi terapi sinar dilanjutkan sampai jumlah
bilirubin total di bawah nilai cut of point.
2. Pemberian terapi cairan
80 cc/kg/hari: 192 ml dalam 24 jam. jika klinis bayi baik maka pemberian cairan
dapat melalui oral dengan ASI atau PASI 8x24 ml. jika bayi tampak sakit
kombinasikan ASI dengan PG-2: jumlah minum – ASI: 192-120 ml (15x8): 72 ml/24
jam : 3 ml/jam. perhatikan toleransi minum bayi apakah bayi tampak tampak
kembung dan muntah? jika toleransi minum baik frekuensi minum dapat
ditinggkatkan setiap hari nya pemberian cairan parenteral dihentikan jika bayi sudah
dapat menerima seluruh cairan melalui oral sesuai dengan kebutuhan minumnya.

5. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dengan berat badan 30 kg datang dengan keluhan
sesak napas sejak 5 jam yang lalu setelah main sepak bola, bicara anak per kata-kata,
lebih senang duduk dengan menopang tangan. Dalam 1 bulan terakhir anak mengalami
serangan yang sama lebih dari 1x dalam 1 minggu (asma)
a. Apa anamnesis yang akan kamu tanyakan pada pasien
b. Tatalaksana apa yang akan kamu berikan

Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
1. Sesak napas sudah sejak kapan?
2. Apakah timbul secara tiba-tiba atau setelah terpajan dengan sesuatu?
3. Pada saat apa biasanya sesak napas timbul?
4. Apakah sesak terjadi setiap hari? Atau kambuh-kambuhan?
5. Apakah sesak memberat pada saat jalan atau menaiki tangga?
6. Apakah sesak berhubungan dengan perubahan posisi?
7. Apakah sesak disertai dengan bunyi mengi (ya)
8. Apakah ada gejala lain seperti batuk?
9. Apakah sesak yang dialami membatasi kegiatan pasien sehari hari?
10. Jika ya, sudah sejak kapan batuk terjadi ?
11. Apakah batuk berdahak? Warna apa dahaknya, kekuningan, bening atau bercampur
dengan darah? Atau batuk kering?
12. Apakah batuk terjadi secara terus menerus atau kambuh-kambuhan?
13. Jika kambuh-kambuhan, apakah batuk memberat pada saat pagi hari? Atau malam
hari? Atau siang hari?
14. Jika ya ada gejala mengi. Kapan biasanya gejala timbul? Apakah setelah beraktvitas
berat, berolahraga, terpapar dengan udara dingin, bulu binatang atau debu?
15. Saat gejala timbul apa saja yang dilakukan untuk mengurangi gejala nya? Apakah
membaik dengan istirahat?
16. Apakah riwayat keringat dingin pada malam hari?
17. Apakah ada disertai dengan gejala demam?
18. Apakah disertai dengan gejala pilek?
19. Apakah disertai dengan penurunan nafsu makan? Apakah berat badan menurun dalam
1 bulan terakhir ?
20. Apakah pada saat batuk timbul nyeri?
21. Berapa kali gejala seperti ini terjadi dalam 1 bulan terakhir ?
22. apakah sudah diberikan pengobatan untuk mengurangi gejala yang dialami? Dengan
obat apa? Berapa kali pemberiannya? Apakah gejalanya membaik?
23. Aktivitas seperti apa yang menyebabkan gejala sesak napas muncul?
24. Kapan pertama kali gejala seperti ini muncul?
Riwayat penyakit dahulu
25. Apakah pasien memiliki riwayat alergi seperti alergi terhadap makanan, asma, rhinitis
atau eksim?
26. Apakah dalam satu bulan terakhir anak pernah di rawat di rumah sakit dengan
keluhan yang sama ?
27. Apakah terdapat riwayat truma pada dada?
28. Apakah pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya?
29. Apakah sebelumnya memiliki riwayat menderita penyakit saluran pernapasan
30. Apakah terdapat riwayat penyakit jantung bawaan?
Riwayat penyakit keluarga
31. Apakah di keluarga ada yang menderita keluhan yang sama?
32. Apakah terdapat riwayat penyakit alergi pada keluarga?
33. Apakah terdapat keluarga dengan penyakit tuberculosis? Atau yang sedang
menjalankan pengobatan OAT
34. Apakah ada riwayat penyakit saluran pernapasan lain di keluarga?
Riwayat sosial ekonomi
35. Bagaimana lingkungan perumahan pasien? Apakah termasuk lingkungan padat
penduduk?
36. Bagaimana ventilasi ruangan? Apakah terbuka atau tertutup
37. Bagaimana kebersihannya
38. Adakah yang merokok
39. Apakah lingkungan tempat tinggal dekat dengan tempat pembakaran sampah?
40. Apakah di lingkungan sekitar rumah ada yang memelihara binatang atau banyak debu

Tatalaksana
1. Berdasarkan anamnesis : pasien mengalami gejala asma dengan serangan berat karena
bicara pasien terbata-bata, terjadi peningkatan RR, peningkatan denyut nadi, saturasi
oksigen menurun, dan anak lebih senang duduk dengan menopang dada. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya retraksi dinding dada, dan suara wheezing. Anak
ditatalaksana dengan derajat serangan asma berat
2. Saat di UGD lakukan penilaian awal ABC. Airway dilihat apakah terdapat adanya
obstruksi saluran pernapasan jika ada hambatan jalan napas lakukan suction (karena
secret) atau persiapkan untuk intubasi dan ditangani sebagai asma dengan ancaman
henti napas. Breathing berikan oksigen 2 liter/menit. circulating cek nadi, crt, tekanan
darah cari akses intravena untuk memasukan obat-obatan
3. Diberikan beta-2 agonis + ipratropium bromide 1 ampul dalam nebulisasi diberikan
tiap 1-2 jam. diberikan juga steroid iv dexamethasone 5 mg tiap 8 jam di tambahkan
aminofilin dosis awal 6-8 mg/kgg (180 mg) dalam 20 ml dextrose dihabiskan dalam
30 menit dalam infus pump (13,3 tetes/menit) nilai klinis pasien. Jika gejala sesak
membaik, saturasi oksigen meningkat, frekuensi napas menurun nebulisasi
dilanjutkan tiap 6 jam. aminofilin dan steroid di ganti oral. Jika pasien dalam 24 jam
stabil tidak ada serangan asma berat maka dapat dipulangkan dengan dibekali steroid
inhalasi beta-2 agonis yang diberikan tiap 4-6 jam selama 1-2 hari. Kemudian steroid
oral di berikan yaitu prednisolone 30 mg 1x sehari selama 3-5 hari. Jika klinis pasien
memburuk di kategorikan sebagai asma dengan serangan henti napas dan di rawat di
ICU untuk dilakukan intubasi bila perlu dan penanganan lebih agresif.
4. Pasien ini berdasarkan derajar kekerapan masuk kedalam kategori asma persisten
ringan-sedang. Maka pasien juga di resepkan obat pengendali asma yaitu kombinasi
steroid inhalasi dosis rendah dengan LABA (symbcort 80/4.5 2 inhalasi 2 kali sehari)
5. Edukasi untuk menghindari faktor pencetus timbulnya serangan asma seperti
menghindari paparan tungau debu, asap roko, kecoak, binatang peliharaan, allergen
makanan, olahraga, infeksi saluran pernapasan.
6. Bayi lahir 34 minggu BBL 2500 gram lahir secara sesar a/I ketuban pecah dini. Lahir
tidak bernapas, Gerakan tidak aktif, dan air ketuban berwarna kehijauan (asfiksia
neonatorum)
a. Tatalaksana apa yang akan kamu lakukan pada pasien ini
b. Anamnesis apa yang akan kamu gali
c. Perawatan rutin apa yang akan kamu berikan ?

Tatalaksana
Bayi ini usia gestasi kurang bulan, tidak bergerak aktif, dan tidak menangis saat lahir. Maka
di perlukan Tindakan awal yaitu bayi dihangatkan dengan memakaikan selimut dan topi,
periksa jalan napas apakah terdapat obstruksi ? bersihkan dengan suction. Kemudian bayi di
keringkan dan di stimulasi dengan menepuk kaki nya. Observasi kembali usaha napas apakah
bayi bisa bernapas? Mulai bergerak dengan aktif ? dan raba denyut umbilicus untuk
menghitung laju denyut jantung (selama 6 detik). Jika bayi masih apneu dan LDJ < 100x
menit lakukan pemasangan ventilasi tekanan positif dengan saturasi oksigen 21 %. Setelah 15
detik pemberian apakah laju jantung meningkat dan dada pasien mengembang? jika ya, maka
pemberian di lanjutkan 15 detik dan nilai kembali laju jantung bayi. Jika denyut jantung
masih di bawah seratus koreksi VTP ( sungkup di pasang dengan benar tidak ada udara yang
keluar, di bawah dada bayi di simpan pengganjal supaya jalan napas tetap terbuka, suction
lendir dalam saluran pernapasa, buka mulut bayi, tekanan di naikan 30 % ) bila belum ada
perbaikan bayi belum bernapas spontan dan masih rendah denyut jantung di bawah 60
lakukan kompresi dada 3 kali Bersama dengan ventilasi 1x selama 60 detik. Nilai kembali
tanda vital. Bayi mulai bernapas spontan namun terdapat retraksi dada, dan frekuensi napas
lebih dari 60x/menit. pertimbangkan untuk di lakukan pemasangan CPAP dimulai dengan
PEEP 7 FiO2 30 %.

Perawatan rutin
Jika resusitasi berhasil. Bayi di berikan perawatan rutin
- Bayi dihangatkan di infant warmer atau di selimuti dan di pasangkan topi
- Jika ada sumbatan napas karena lendir bisa di suction
- Keringkan dari air ketuban
- Pantau selalu tanda vital bayi
- Inisiasi menyusui dini dengan ibu
- Berikan vitamin K1 0,1 mg di paha kiri
- Salep AB tetrasiklin/kloramfenikol di kedua mata
- Imunisasi hepatitis B 0,5 ml di paha kanan setelah 1 jam injeksi vitamin K1

7. Anak usia 2 tahun datang ke poliklinik anda untuk vaksinasi. Sebelumnya anak telah
mendapatkan vaksinasi hepatitis saat lahir, bcg dan polio oral 1 (imunisasi)
a. Buatlah jadwal vaksinasi kejar pada pasien

Bulan 1
- Pentabio (DTaP Hep B2, Hib1 ) im di deltoid kiri
- PCV13 0,5 ml im di paha kanan
- MMR 0,5 ml subkutan di deltoid kanan
- OPV1 2 tetes
- Varicella 0,5 ml im di deltoid kanan

Bulan kedua
- Pentabio 0,5 ml im di deltoid kiri
- MR 0,5 ml subkutan di deltoid kiri
- IPV 3 0,5 ml im di anterolateral paha kiri
- Influenza 0,5 ml im di anterolateral paha kanan

Bulan ketiga
- Pentabio 0,5 ml im di deltoid kiri
- IPV 0,5 ml im di deltoid kanan
- Varicella 0,5 ml im di anterolateral paha kanan
- Influenza 0,5 ml im di anterolateral paha kiri

Bulan keempat
- Booster pentabio 0,5 ml im di deltoid kiri
- OPV 2 tetes
- JE 1 0,5 ml im anterolateral paha kanan
- Hepatitis A 0,5 ml anterolateral paha kiri
- Tifoid 1 im deltoid kiri
8. Anak usia laki-laki 5 tahun dengan BB 20 kg tb 100 cm datang dengan keluhan demam
sejak 7 hari yang lalu, demam terus menerus meninggi setiap hari nya. Disertai keluhan
diare (tifoid)
a. Anamnesis apa yang akan kamu tanyakan pada pasien ini?
b. Tatalaksana yang akan kamu berikan?
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
1. Sudah berapa lama demam dirasakan ?
2. Apakah demam dirasakan setiap hari?
3. Apakah setiap hari demam terus menerus tinggi? Atau naik turun? Jika naik turun
apakah demam meningkat saat sore hari dan menjelang malam
4. Jika demam sudah lebih dari 5-7 hari apakah demam terus menerus atau masih naik
turun?
5. Aoakah pernah saat demam dilakukan pengukuran suhu dengan thermometer? Berapa
suhu yang terukur?
6. Apakah sebelumnya sudah diberikan penurun panas? apakah demamnya turun? Jika
ya turun, berapa jam kemudian timbul kembal demam?
7. Apakah anak sering mengingau?
8. Apakah anak lebih banyak tertidur?
9. Apakah demam disertai dengan diare? Atau diare di ikuti dengan sulit bab?
10. Kapan terakhir kali anak BAB?
11. Jika diare? bagaimana konsistensi nya cair/lembek? Apakah berbusa atau tidak?
Apakah terdapat darah di feses? sudah berapa kali anak diare setiap harinya?
12. apakah diare berbau busuk?
13. Apakah anak sering mengeluhkan sakit pada perut ?
14. Apakah terdapat bintik bintik merah di kulit?
15. Apakah nafsu makan anak menurun?
16. Bagaimana buang air kecil? Apakah berwarna seperti the?
17. Apakah demam disertai dengan keluhan batuk dan sesak napas?
18. Apakah ada penurunan berat badan?
19. Apakah ada keluhan mual dan muntah? jika ya, sejak kapan? Bagaimana muntahan
anak warna nya?
20. Apakah kulit anak tampak berwarna kuning?
21. Apakah perut anak tampak kembung?
22. Apakah anak ada riwayat kejang saat demam?
23. Apakah anak tampak pucat ? dan lemas ?
24. Apakah anak rewel selama sakit?
25. Bagaimana warna feses anak? Apakah berwarna pucat, kekuningan, atau kemerahan
atau berwarna hitam?
26. Apakah muncul benjolan pada tubuh anak?
Riwayat penyakit dahulu?
27. Apakah sebelumnya pernah mengalami gejala seperti ini?
28. Adakah riwayat penyakit alergi seperti rhinitis, alergi makanan, asma dan dermatitis?
29. Apakah anak pernah menderita penyakit yang lain?
Riwayat penyakit keluarga
30. Apakah di keluarga ada yang mengalami keluhan yang sama ?
31. Adakah riwayat penyakit alergi seperti rhinitis, alergi makanan, asma dan dermatitis
di keluarga
32. Apakah terdapat riwayat penyakit keganasan di keluarga ?
33. Adakah yang menderita batuk lama atau tuberculosis di keluarga?
Riwayat sosial ekonomi
34. Apakah ada yang menderita sakit serupa di lingkungan tetangga atau sekolah?
35. Apakah di lingkungan tempat tinggal ada yang menderita batuk lama atau
tuberculosis?
36. Adakah yang berkontak dengan penderita sakit kuning?
37. Dari mana asal sumber air minum? Sumur atau ledeng?
38. Bila sumur, berapa jarak dari sumur dengan tempat mandi, mencuci?
39. Apakah kamar mandi milik pribadi atau dipergunakan Bersama sama?
40. Apakah anak sering bermain tanah ?
41. Apakah anak saat bermain menggunakan alas kaki?
42. Apakah bahan makanan selalu di masak dengan matang? Dan di cuci dengan bersih?
43. Apakah anak selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan?
44. Apakah anak sering jajan di pinggir jalan?
45. Apakah lingkungan tempat tinggal banyak tikus?
46. Bagaimana kebersihan lingkungan tempat tinggal? Apakah dekat dengan got?
47. Apakah ada riwayat bepergian ke tempat endemis malaria?

Apa tatalaksana yand diberikan


1. Kloramfenikol 500 mg 4x sehari selama 10-14 hari
2. Atau amoksisilin 500 mg 4x sehari selama 10 hari
3. Edukasi orang tua tentang perjalanan penyakit, cara penularan penyakit dan
komplikasi yang mungkin terjadi
4. Anak di rawat di rumah sakit: berikan cairan rumatan 1500 ml/24 jam 62,5 ml/jam
 20,8 tetes/menit
5. Awasi klinis dan tanda vital pasien untuk memantau hemodinamik, tanda-tanda
perdarahan atau tanda-tanda kompilkasi
6. Diet rendah serat, tinggi protein dan karbohidrat: 1395 kalori. Terbagi dalam 210
gram karbohidrat, 70 gram protein, dan 31 gram lemak.

9. Anak usia 10 tahun dengan BB 30 kg TB 135 cm datang dalam keadaan lemah, nadi
teraba lemah, napas cepat, tekanan darah 70/60 dengan kondisi demam 38 derajat. Tadi
pagi anak mimisan 1 sendok teh. (DBD)
a. Anamnesis apa yang akan kamu gali
b. Tatalaksana apa yang akan kamu berikan pada pasie ini?

Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
1. Sudah berapa lama anak demam?
2. Apakah demam dialami setiap hari?
3. Bila demam terjadi setiap hari apakah dalam 3-5 hari pertama demam terus menerus
atau naik turun?
4. Apakah pasien sempat tidak demam selama 1-2 hari dan kemudian demam lagi?
5. Pada saat demam apakah pernah di ukur suhu nya dengan thermometer? Bila ya,
berapa suhu nya saat di ukur?
6. Apakah anak sudah diberikan obat penurun panas? Apakah demam nya turun, berapa
jam kemudian timbul kembali demam?
7. Apakah demam disertai mengingau ?
8. Apakah disertai nyeri di belakang bola mata?
9. Apakah demam disertai dengan mual, munta, atau sakit pada perut?
10. Apakah nafsu makan anak menurun?
11. apakah disertai timbulnya bintik bintik merah di badan?
12. Apakah anak disertai dengan diare?
13. Bagaimana warna feses anak? Kehitaman atau kekuningan?
14. Apakah anak pernah mengalami mimisan? Atau gusi berdarah sejak sakit?
15. Kapan terakhir kali anak BAK?
16. Apakah ada keluhan batuk, pilek, dan sesak napas?
17. Apakah ada keluhan nyeri menelan atau gangguan napas?
18. Apakah anak pernah mengelami kejang sejak demam?
19. Apakah anak gelisah, atau badan teraba dingin?
20. Apakah ada keluhan BAK? Apakah anak tampak nyeri saat BAK?
21. Apakah anak mengalami infeksi pada telinga?
22. Apakah perut anak tambang kembung?
23. Apakah anak mengeluhkan nyeri kepala?
24. Apakah anak tampak kuning?
25. Apakah tampak pucat?

Riwayat penyakit dahulu


26. Apakah anak pernah sakit seperti ini sebelumnya ?
27. Apakah anak memiliki riwayat alergi makana, alergi obat, asma, rhinitis atau eksim?

Riwayat penyakit keluarga


28. Apakah dikeluarga ada yang memiliki kelihan serupa?
29. Apakah di keluarga ada yang memiliki keluhan batuk kronis atau menderita TB
Riwayat sosial ekonomi
30. Apakah ada yang menderita sakit serupa di lingkungan tempat tinggal sekita rumah
atau teman sekolah anak?
31. Bagaimana kondisi sekitar rumah? Apakah banyak tempat perindukan nyamuk?
Apakah tempat penampungan air di rumah selalu tertutup?
32. Apakah di sekitar sekolah banyak genangan air
33. Apakah pernah di gigit nyamuk pada siang hari sebelum sakit? Bila ya, dimana?
34. Apakah pernah ada penyemprotan untuk nyamuk DBD di lingkungan tempat tinggal?
35. Apakah anak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan?
36. Apakah makanan selalu di masak sampai matang?
37. Apakah anak sering jajan sembarangan di sekolah?
38. Apakah ada riwayat bepergian ke daerah endemis? Atau yang pulang dari daerah
endemis malaria?
39. Apakah di sekitar rumah banyak terdapat tikus?
40. Apakah makan makanan beli di warteg atau masak sendiri?
41. Apakah anak sering bermain tanpa alas kaki?
42. Apakah di lingkungan sekitar rumah ada yang memiliki keluhan batuk lama atau
tuberculosis?

Tatalaksana : DHF grade 3


1. Periksa ABC : airway apakah terdapat adanya obstruksi atau tidak? Breathing nilai
RR pasien, meningkat pasien diberikan oksigen 2 l/menit melalui nasal kanul.
Kemudian C: raba nadi, ukur tekanan darah, pegang akral, nilai CRT. Pasang infus
intravena ambil darah untuk pemeriksaan lab darah lengkap dan elektrolit
2. Tentukan apakah pasien syok terdekompensasi atau terkompensasi. Bila syok
terkompensasi. Pada pasien ini nilai CRT >2 detil, nadi 120x/menit, RR>40x/menit,
akral dingin. Maka di tatalaksana sebagai syok terkompensasi
3. Pasien diberikan cairan 600 ml dalam 20 menit (600 tetes/menit infus makrodrips).
Evaluasi tanda vital nadi, akral, CRT, jika masih belum teratasi periksa analisis gas
darah, hematokrit, kalsium dan gula (ABCS). Bila ada yang tidak normal di koreksi
terlebih dahulu. Cek nilai hematokrit jika hematokrit pasien masih meningkat berikan
cairan ke-2 koloid/kristaloid 600 ml dalam 20 menit (600 tetes/menit infus
makrodrips). Amati tanda vital, jika belum membaik pemberian ketiga adalah cairan
koloid 600 ml dalam 20 menit (600 tetes/menit), jika syok menetap evaluasi apakah
terdapat perdarahan yang tersembunyi. Lihat nilai hematokrit nya jika menurun
namun tanda vital pasien masih menunjukan tanda syok maka berikan transfuse PRC
150 ml dalam 3 jam (20 tetes/menit). jika syok teratasi maka turunkan pemberian
cairan di turunkan menjadi 300 ml/jam (100 tetes/menit) selama 2 jam. kemudian di
evaluasi kembali tanda vital pasien jika baik cairan di turunkan 225 ml/jam (75
tetes/menit), evaluasi kembali setelah 1 jam jika tanda vital baik di turunkan menjadi
150 ml/jam (50 tetes/menit), evaluasi kembali setelah 1 jam jika membaik di turunkan
90 ml/jam (30 tetes/menit) jika tanda vital stabil di turunkan kembali 45 ml/jam (15
tetes/menit) di pertahankan sampai 48 jam sejak syok teratasi.
4. Cek tiap jam diuresis pasien, pasang kateter saat masuk UGD dan tampung urinnya.
5. Hematokrit di cek tiap 4-6 jam setelah syok teratasi sampai 48 jam stabil
6. Obat simtomatis, anak bisa diberikan parasteamol dosis 300 mg/kali minum sampai
tidak demam
7. Anak makan tinggi protein dan karbohidrat 2030 kalori dengan jumlah karbohidrat
304,6 gram, protein 101,5 gram dan lemak 45,1 gram terbagi dalam 3 kali makan dan
2 makanan selingan di antara waktu makan.
8. Jika anak sudah bebas demam dalam 24 jam tanpa pemberian antipiretik, nafsu makan
membaik, hematokrit normal, 3 hari pasca syok teratasi, jumlah trombosit >50.000
dan tidak ada tanda distress napas pasien dapat di pulangkan

10. Anak usia laki-laki 7 tahun dengan berat badan 10 kg TB 110 cm. datang ke poliklinik
anda dengan diare, letargi, akral dingin, CRT>3, nadi lemah, tekanan darah 70/60 (gizi
buruk)
a. Apa status gizi pasien ini?
b. Tatalaksana apa yang akan kamu berikan ?
c. Berapa nutrisi yang dibutuhkan anak ini

Status gizi pasien


- BB/U: 44%  gizi sangat kurang
- TB/U: 89 %  tinggi kurang
- BB/TB: 52 %  gizi buruk
Tatalaksana rencana A
- Diare
- Letargi
- Tanda syok : akral dingin, CRT memanjang, nadi melemah, TD sempit
1. Nilai ABC airway apakah terdapat hambatan jalan napas? Breathing nilai
napas nya apakah terdapat retraksi, berapa nilai RR nya?
2. Berikan oksigen 2 liter/menit
3. Hangatkan dengan metode kanguru
4. Pasang NGT dan pasang akses intravena di lengan
5. Ambil darah periksa darah lengkap dan nilai Hb, cek glukosa darah
6. Bolus intravena glukosa 10% 50 ml bersamaan dengan resomal 50 ml melalui NGT
7. Jam 1 berikan RLG 5% 150 ml selama 1 jam (50 tetes/menit)
8. Catat frekuensi napas dan frekuensi nadi tiap 10 menit selama 1 jam
9. Jam ke-2  bila nadi menguat dan frekuensi napas turun maka berikan RLG 5%
kembali 50 tetes/menit selama 1 jam. bila anak meminta minum berikan resomal
sesuai keinganan anak. Catat nadi dan frekuensi napas setiap 10 menit selama 1 jam
ke-2
10. Bila denyut nadi masih lemah dan RR masih meningkat pada jam kedua teruskan
pemberian RLG 5% 20 tetes/menit selama 1 jam. persiapkan untuk merujuk ke RS
11. Anak berespon baik berikan resomal untuk 10 jam kedepan 50 ml tiap jam berselang
seling tiap 1 jam dengan formulasi F-75 110 ml/x pemberian.
12. 10 jam kemudian jika anak sudah tidak diare, dihentikan pemberian resomal. F-75
diteruskan setiap 2 jam dengan volume 110 ml/x pemberian.
13. Bila anak bisa menghabiskan sebagian besar f-75, berikan F-75 setiap 3 jam 160 ml/x
pemberian. Jika anak tidak bisa menghabiskan sisanya diberikan melalui NGT
14. Jika anak tidak ada muntah dan dapat menghabiskan f-75, pemberian menjadi setiap 4
jam sebanyak 220 ml/x pemberian
15. Bila f-75 sudah dapat dihabiskan. Diganti dengan f-100 sebanyak 220 ml/x pemberian
setiap 4 jam selama 2 hari
16. Pada hari ketiga dilanjutkan F-100 250 ml setiap 4 jam dinaikan 10 ml tiap pemberian
hingga anak tidak mampu menghabiskannya dipertahankan selama 1 hari.
17. Hari ke-4 anak di lanjutkan pemberian F-100 308 ml setiap 4 jam di pertahankan
sampai hari ke 7-14.
18. Setelah hari ke-14 anak tetap diberikan F-100 dan makanan keluarga sesuai usia
anak. Makanan ini terus diberikan sampai anak mendapatkan BB >-2 SD
19. Obati berbagai penyulit yang muncul
20. Berikan multivitamin tanpa Fe sampai selesai fase transisi
21. Berikan asam folat
22. Anak diberikan perhatian dan kasih saying orang tua. Melibatkan orang tua dalam
aktivitas anak sehari-hari
23. anak dapat di pulangkan jika status gizi BB/TB >-2SD (gizi baik/cukup), selera
makan anak baik, peningkatan berat badan anak sekitar 500 gram setiap minggu
selama 2 minggu berturut turut. Komplikasi yang ada sudah teratasi dan ibu sudah
mendapatkan konseling gizi

Anda mungkin juga menyukai