Anda di halaman 1dari 1

INDONESIA DARURAT TRIPLE BURDEN OF MALNUTRITION

Tahukah kamu? Saat ini Indonesia masih dibebankan dengan masalah triple burden
of malnutrition yang terdiri dari stunting, obesitas dan wasting (kurus). Diperkirakan lebih
dari dua juta anak indonesia menderita gizi buruk dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia
5 tahun mengalami stunting. Kendati demikian, pemerintah telah melakukan berbagai macam
upaya untuk memperbaiki gizi masyarakat sejak dini seperti pemberian makanan terfortifikasi
untuk balita, tablet vitamin, zat besi dan asam folat pada ibu hamil. Sayangnya upaya tersebut
belum cukup untuk menuntaskan masalah triple burden of malnutrition. Padahal gangguan
nutrisi pada anak dalam masa pertumbuhan akan berpengaruh terhadap masa depan anak
tersebut baik dari segi kesehatan, ekonomi dan sosial. Mengapa demikian? karena
berdasarkan life cycle of malnutrition seorang anak dengan malnutrisi akan tumbuh menjadi
remaja dengan malnutrisi, kemudian jika gizi yang diberikan tidak adekuat maka akan
tumbuh menjadi dewasa yang malnutrisi. Bagaimana jika hal ini terjadi pada seorang calon
ibu? Tentu saja akan memiliki pengaruh yang sangat besar, dimana ibu yang mengalami
gangguan nutrisi selama kehamilan akan berisiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan berat badan lahir rendah akan berisiko tinggi pula
untuk tumbuh menjadi anak dengan gangguan pertumbuhan, kecerdasan, nutrisi dan imunitas
yang menurun. Keseluruhan hal tersebut akan menciptakan sebuah lingkaran setan yang
berpengaruh besar dari generasi ke generasi selanjutnya. Lalu bagaimana cara
menuntaskannya? disini perlunya ada peran dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun
tenaga kesehatan. Pemenuhan gizi selama masa kehamilan merupakan upaya yang penting
dalam memutus lingkaran setan tersebut. Seperti misalnya menganjurkan ibu untuk cukup
mengkonsumsi zat besi, asam folat, makanan kaya protein, lemak tak jenuh dan serat pangan.
Seorang ibu yang mengandung harus tetap sehat dengan nutrisi tercukupi. Sehingga janin
dalam kandungan dapat tumbuh dengan baik. Peran ibu dalam mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas di Indonesia tentu saja sangat penting, terutama dalam mencetak
karakter dan moral anak dalam 1000 hari pertama kehidupan. Pada akhirnya diharapkan
upaya tersebut dapat memperbaiki secara perlahan masalah gizi di Indonesia. Sehingga
kedepannya apa yang telah di rumuskan dalam rancangan pembangunan berkelanjutan
(SDGs) 2030 dapat tercapai terutama pada poin nomor 2 dan 3 mengenai penuntasan masalah
gizi dan kesehatan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai