Anda di halaman 1dari 26

PB.

IV
PEMBAGIAN KEKUASAAN
1. Pembagian kekuasaan
secara vertikal
2. Pembagian kekuasaan
secara horisontal
Bentuk/ bangunan/
susunan Negara
• PEMBAGIAN SEC. VERTIKAL :

• Negara Kesatuan
• Negara Federal (serikat)
Negara Kesatuan
menurut CF Strong:
• Negara kesatuan ialah bentuk
negara dimana wewenang
legislatif tertinggi dipusatkan
dalam suatu badan legislatif
nasional/pusat
• Kekuasaan /kedaulatan hanya
dipegang oleh pemerintah pusat
Ciri-ciri Negara Kesatuan
menurut CF Strong:
1. Adanya supremasi dari Dewan
Perwaklian Rakyat Pusat
2. Tidak adanya badan-badan lain
yang berdaulat
Negara Kesatuan:

• Negara Kesatuan dengan


sistem sentralisasi
• Negara Kesatuan dengan
sistem desentralisasi
Prinsip negara federasi
menurut KC Wheare:
• Kekuasaan dibagi sedemikian
rupa sehingga pemerintah
federal dan pemerintah negara
bagian dalam bidang-bidang
tertentu adalah bebas satu
sama lain
Syarat Negara Serikat (Federasi)
menurut CF Strong

• Harus ada semacam perasaan


nasional (a sense of nationality)
diantara anggota-anggota kesatuan-
kesatuan politik yang hendak
berfederasi tersebut
• Harus ada keinginan dari anggota-
anggota kesatuan politik itu akan
persatuan (union) dan bukan
kesatuan (unity)
Ciri-ciri Negara Federasi
menurut CF Strong:
• Adanya supremasi konstitusi federal
• Adanya pemencaran kekuasaan
(distribution of powers) antara
negara federal dengan negara bagian
• Adanya suatu kekuasan tertinggi
yang bertugas menyelesaikan
sengketa-sengketa yang mungkin
timbul antara negara federasi
dengan negara bagian
Perbedaan antara Negara Kesatuan
dan Negara Serikat (Federasi) menurut
Prof.Mr. Kranenburg
Negara Kesatuan Negara Serikat (Federasi)

1. Organisasi bagian2 1. Negara bagian sesuatu


negara dalam garis2 federasi memiliki
besarnya telah “pouvoir constituant”,
ditetapkan oleh wewenang membentuk
Pembentuk UU Pusat UUD sendiri dan
2. Wewenang pembentuk wewenang mengatur
UU pusat ditetapkan organisasi sendiri dalam
dalam suatu rumusan rangka konstitusi federal
yang umum dan 2. Wewenang pembentuk
wewenang pembentuk UU pusat untuk
UU rendahan (lokal) mengatur hal-hal
tergantung pada badan tertentu telah diperinci
pembentuk UU pusat satu persatu dalam
konstitusi federal
Bentuk Kenegaraan (Gabungan
Negara-negara)
Serikat Negara-negara (Konfederasi)
1.

2. Negara Uni
a. Uni Personil
b. Uni riel
3. Negara-negara di bawah lindungan pengawasan
a. protektorat
b. koloni
c. mandat
d. perwakilan
4. Dominion
5. PBB
Bentuk pemerintahan

1. Pemerintahan dalam arti luas


Leon Duguit (1859-1928):

• Bentuk pemerintahan itu


ditentukan oleh caranya menunjuk
kepala negara dan lamanya kepala
negara itu menjabat kedudukan itu

Monarki
Republik
• Monarki:
- monarki mutlak (absolut)
- monarki terbatas (monarki
konstitusionil)
- monarki parlementer
• Republik:
- Republik mutlak (absolut)
- Republik terbatas (monarki
konstitusionil)
- Republik parlementer
FUNGSI NEGARA

• FUNGSI NEGARA ADL.


PEMBAGIAN KEKUASAAN
MENURUT FUNGSI .
1.DWI PRAJA - DONNER

• KEKUASAAN NEGARA DIBAGI


MENJADI: 2
• 1.POLICY MAKING

• 2.POLICY EXECUTING
TERMASUK DIDALAMNYA EKS
DAN YUDIKATIF.
TRI PRAJA
• KEKUASAAN NEGARA DIBAGI
MENJADI 3 ;
• 1.PENDAPAT JOHN LOCKE,
• 2. IMMANUELKANT,
• 3.MONTESQUIEU
TRIAS POLITIKA
MONTESQUIEU
• MONT. MEMBAGI KEKUASAAN
DALAM NEGARA MENJADI TIGA,
SATU LEMBAGA MEMEGANG
SATU FUNGSI. (SPARATION OF
POWERS)

• LEG EKS YUD


• DIVISION OF POWER
• CECK AND BALANCE
Sistem Pemerintahan

• Parlementer
• Presidensiil
• Referendum
Sistem Parlementer

• Eksekutif: Kabinet yang terdiri


dari Perdana Menteri dan
Menteri-menteri
• Hubungan antara eksekutif dan
badan perwakilan sangat erat
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan
Parlementer:
1. Raja/Ratu/Presiden adalah sebagai Kepala Negara dan tidak
bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang diambil
oleh kabinaet.
2. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Kabinet harus
mengembalikan mandatnya kepada Kepala Negara manakala
Parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada mentei
tertentu atau seluruh menteri
3. Dalam sistem 2 partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk
kabinet dan sekaligus sebagai Perdana Menteri adalah Ketua
Parpol yang memenangkan Pemilu, sedang Parpol yang kalah
berlaku sebagai pihak oposisi
4. Dalam sistem banyak partai, formatur kabinet harus
membentuk kabinet secara koalisi, karena kabinet harus
mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen
5. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan
kepala negara beranggapan bahwa kabinet berada pada pihak
yang benar, maka kepala negara dapat membubarkan
parlemen
Keuntungan Sistem Parlementer:
• Penyesuaian antara pihak eksekutif
dan legislatif mudah dicapai

Kelemahan Sistem Parlementer:


• Pertentangan antara eksekutif dan
legislatif bisa terjadi sewaktu-waktu
yang menyebabkan kabinet harus
mengundurkan diri dan akibatnya
pemerintahan tidak stabil
Ciri-ciri pemerintahan sistem
pemerintahan presidensiil

1. Kedudukan eksekutif tidak tergantung


kepada badan perwakilan rakyat
2. Presiden sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan
3. Presiden dibantu oleh wakil presiden
menteri-menteri negara
4. Menteri diangkat, diberhentikan dan
bertanggungjawab kepada presiden
5. Menteri tidak dapat diberhentikan oleh
badan perwakilan rakyat
Keuntungan Sistem Presidensiil:
• Pemerintahan untuk jangka
waktu yang ditentukan stabil

Kelemahan Sistem Presidensiil:


• Sering terjadi perbedaan
pendapat antara eksekutif dan
legislatif
Sistem Referendum

• Tugas pembuat UU berada


dibawah pengawasan rakyat
yang mempunyai yang empunyai
hak pilih. Pengawasan ini
dilakukan dalam bentuk
referendum

Anda mungkin juga menyukai