Anda di halaman 1dari 21

Kolesterol

Dosen : Boy Chandra, M.Si


a) Mengetahui tinjauan tentang kolesterol

b) Mengetahui adanya suatu kolesterol serta metode dan cara penentuan kadar
Tujuan Pembelajaran kolesterol total secara kuantitatif
Definisi :

Salah satu komponen membentuk lemak.

Sifat-sifat :
a) Rumus molekul : C27H46O
b) Struktur : 4 cincin rantai karbon

Kolesterol c) Berbentuk : serbuk kristal putih


d) Kelarutan : dalam pelarut organik seperti
eter, kloroform, benzen dan heksane.
e) Golongan Lipid : Steroid
f) Kolesterol diproduksi dalam tubuh
tepatnya dalam hati
g) Sukar diserap oleh tubuh
Gambar : Struktur Kolesterol
Sumber bahan makanan :
Metabolisme Hewani seperti : otak, gading, telur dan sumber lainya .

Kuning telur : komponen lemak yang sangat tinggi


65,50 % trigliserida;
5,20 % kolesterol, dan Kandungan kolesterol : 270 mg/butir
Kolesterol
28,30 % fosfolipid

Jumlah kadar yang sesuai, kolesterol dapat difungsikan oleh tubuh untuk
membantu membangun sel sel baru agar fungsi tubuh dapat normal.
Kegunaan kolesterol dalam tubuh :

1. Proses pencernaan
2. Pembentukan hormon testosteron pada pria
3. Hormon estrogen pada Wanita
4. Pembentukan vitamin D
Kolesterol
5. dan sebagai sumber energi.

Kolesterol dibawa oleh protein disebut lipoprotein


Kolesterol berdasarkan kepadatan

 Kilomikron
Suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke otot.

 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)


Jenis protein yang dibentuk di organ hati dan sebagian besar tersusun dari
Jenis jenis kolesterol trigliserida

 LDL (Low Density Lipoprotein)


Untuk membawa kolesterol dari organ hati ke sel-sel tubuh

 HDL (high-density lipoprotein)


Mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh
 LDL (Low Density Lipoprotein)

Sifat :
1. Terdiri atas lemak dan sedikit protein
2. Mengangkut 60-80% kolesterol tubuh ke dalam darah
3. Kolesterol jahat (kolesterol dibuang dalam darah, sehingga menumpuk pada
dinding arteri yang timbul lemak dalam darah.
LDL dan HDL
 HDL (high-density lipoprotein)

Sifat :
1. Terdiri atas protein dan sedikit lemak
2. Kolesterol yang baik
3. Tidak mudah terurai, membuat kolesterol pada HDL juga tidak mudah
menggumpal.
Kolesterol dalam jumlah tinggi dikatakan aterosklerosis, dampak fatal yaitu
jantung coroner.

Tabel : kadar lipid menurut NCEP ATP III 2001 (mg/Dl)


Profil lipid Nilai Kategori Batas normal kolesterol
Kolesterol Total <200 Optimal
dalam tubuh : 160 – 200
200-239 Diinginkan mg
>240 Tinggi

Kebutuhan kolesterol Kolesterol LDL <100 Optimal


100-129 Mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi

Kolesterol HDL <40 Rendah


≥60 Tinggi
Trigliserida <150 Optimal
150-199 Diinginkan
200-499 Tinggi
≥500 Sangat tinggi
Faktor keturunan dan pola hidup yang kurang sehat.

 Pola makan
Beberapa makanan penyebab kolesterol tinggi adalah daging, susu, kue,
kuning telur dan mentega.
 Kurang olahraga

Faktor penyebab koleserol Dapat meningkatkan kadar LDL kolesterol


 Merokok
Nikotin di dalam rokok merupakan salah satu zat yang mengganggu
metabolisme kolesterol di dalam tubuh
 Usia
 Keturunan/genetika
 Stress
Disebut : panel lipid atau profil lipid

Pemeriksaan untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Tujuan tes kolesterol

• untuk mengetahui risiko seseorang terhadap penyakit seperti jantung jika hasil
Tes Kolesterol
tes menunjukan hasil kolesterol tinggi.

Manfaat tes kolesterol

• Bermanfaat sebagai cara untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular, termasuk

serangan jantung dan stroke.


Gambar : Seperangkat alat cholesterol meter

Komponen :
1 pc Alat (Meter).
1 pc Lancing Device.

Cara menentukan 10 pcs lancet.


kolesterol Tujuan Alat :
apakah kadar kolesterol total pasien yang dilakukan pemeriksaan dalam
rentang bagus, batas ambang atas, ataupun tinggi.

Catt : dalam identifikasi kolesterol, disarankan berpuasa 10 jam sebelum


pemeriksaan
Dapat di ujikan secara kualitatif dan kuantitatif

Uji kualitatif meliputi :


a) Uji limbermen burcard
b) Uji Salkowski
c) Uji gmelin
d) Uji pettenkoffer
Pengujian Kolesterol e) Uji urobilinogen
f) Uji schlesinger

Uji Kuantitatif meliputi :


a) Uji liebermen burchard (dalam serum/plasma darah)
b) Pengukuran kolesterol
Uji libermann-burchard kualitatif

Prinsip : kolesterol akan larut dalam kloforom dan bereaksi dengan asam kuat
membentuk kompleks warna

Metode :
10 mg sampel, dilarutkan dalam 2 ml CHCl3 lalu ditambahkan 10 tetes asam asetat
Uji kualitatif anhidrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Campuran perlahan lahan berubah dari
merah menjadi biru kemudian menjadi hijau. Yang menandakan adanya kolesterol
Uji Salkowski

Prinsip :
Sterol dengan konfigurasi tidak jenuh direaksikan dengan asam kuat dengan
bebas air, terbentuk warna kompleks yang bervariasi. Mula mula warna timbul biru
menjadi merah pada CHCl3. pada bagian asam berwarna kuning dengan fluorisensi
hijau.
Uji kualitatif
Metode :
30 mg kolesterol, dilarutkan dengan 3 ml CHCl3 anhidrat dalam tabung reaksi.
Lalu tambahkan asam sulfat pekat dengan volume yang sama, kocok perlahan
hingga cairan terpisah. Pada warna biru menjadi merah (kloroform), lalu kuning
berfluorisensi hijau (asam) menyatakan adanya kolesterol.
Uji Gmelin

Prinsip : menentukan adanya pigmen empedu dalam urin dengan membentuk


banyak warna dengan penambahan asam nitrat pekat

Metode :
2 ml asam nitrat pekat dalam tabung reaksi, tambahkan 2 ml urin melalui
Uji kualitatif dinding tabung, sehingga terbentuk 2 lapisan cairan terpisah dengan jelas.
Perubahan warna mulai dari hijau menjadi biru, ungu, merah dan jingga menunjukan
hasil positif.

Uji Lainya : Uji Pettenkofer, urobilinogen, uji schlesinger


Uji libermend burchard

Pengujian ini dapat diujikan dalam tes kolorimeter untuk mendekti kolesterol,
yang merikan warna hijau pekat. Warna terbentuk adanya guguh OH pada
kolesterol yang bereaksi dengan pereaksi (asam asetatanhidrat) dan
meningkatkan ketidakjenuhan dalam batas penyatuan cincin.

Uji Kuantitatif Bahan :


Kloroform = sebagai melarutkan kolesterol
Asam asetat anhidrat = pembentuk pengompleks warna dengan kolesterol
Asam sulfat pekat = katalis
Metode :
12 ml eter-alcohol kedalam tabung sentrifuga, lalu tambahkan 0,2 ml serum
darah secara perlahan. Campuran tersebut divorteks selama 1 menit dan diamkan
selama 30 menit. Setelah itu, campuran disentrifuga selama 3 menit (300 rpm).
Ambil supernatant lalu masukan ke 50 ml gelas piala. Lalu uapkan dalam penangas
air hingga mongering. Residu diekstraksi dengan CHCL3 sebanyak 2 kali. Setiap
ektraksi gunakan 2.5 ml CHCL3 sehingga ekstrak menjadi 5 ml. siapkan 3 tabung
Uji kuantitatif Tabung 1 (sampel) : 5 ml ekstrak CHCL3; 2 ml asam asetat anhidrat dan 0,1 ml
H2SO4
Tabung 2 (standart) : 5 ml kolesterol (0,4 mg/ml); 2 ml asam asetat anhidrat dan 0,1
ml H2SO4

Tabung 3 (blanko) : 5 ml kolesterol (0,4 mg/ml); 2 ml asam asetat anhidrat dan 0,1
ml H2SO4 . Setiap tabung dikocok, disimpan dalam ruang gelap (15 menit), ukur
absorban pada 420 nm lalu hitung kosentrasi kolesterolnya.
Rumus :

kolesterol darah = (A sampel / A standart) x 0,4 x 100/0,2


= mg kolesterol/100 mL serum

Keterangan :

Uji kuantitatif
Kolesterol darah = kadar kolesterol (mg/dL)
A sampel = Absorban sampel
A standart = absorban standar
Konsentrasi standart = 0,4 mg/ml
Uji kolesterol dengan kolorimeter

Uji kuantitatif
Terima Kasih
1. Jelaskan 4 golongan besar kolesterol?
2. Bagaimana proses pembentukan kolesterol di dalam tubuh?
3. Jelaskan mengapa kadar kolesterol bisa tidak normal dalam tubuh?

Tugas

Anda mungkin juga menyukai