Anda di halaman 1dari 37

 Pertemuan-2

 Dasar Hukum
 Pembukaan UUD l945
 UUD l945 pasal 31
 UU N0.20 Th. 2003
 UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi
Pasal 35
 Hak dan Kewajiban Warga Negara
 Dalam hubungan antara warga Negara
dengan Negara, warga negara
mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara dan sebaliknya
warga negara juga mempunyai hak-
hak yang harus diberikan dan
dilindungi oleh Negara.
 Dalam Pasal 27 UUD l945 :
 Ayat 1------ Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya;
 Ayat 2-------Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan ;
 Ayat 3 --------Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan Negara **
 Pasal 28
 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.
 ----UU No.9/l998----Kebebasan
Mengeluarkan Pendapat Di Muka
umum
 ----
 Pasal 29
 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang
Maha Esa.
 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya
itu.
• Pasal 30

• Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
• Usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui system pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI,
sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung.
• TNI terdiri atas AD, AL, AU sebagai alat Negara
bertugas mempertahankan, melindungi dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara. **
• POLRI sebagai alat Negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
• Susunan TNI dan POLRI hubungan TNI dan
POLRI, syarat-syarat keikutsertaan warga
Negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-
undang.-----UU No. 34/2004
• Pasal 2 UU No. 34/2004:
• Jatidiri TNI adalah
• (1) Tentara Rakyat : yaitu tentara yang anggotanya
berasal dari warga Negara Indonesia;
• (2) Tentara Pejuang : yaitu tentara yang berjuang
menegakkan NKRI dan tidak mengenal menyerah dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya;
– Tentara Nasional : yaitu tentara kebangsaan Indonesia
yang bertugas demi kepentingan Negara di atas
kepentingan daerah, suku, ras, golongan, agama;
– Tentara Profesional : yaitu tentara yang terlatih, terdidik,
diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak
berbisnis dan dijamin kesejahteraannya serta mengikuti
kebijakan politik Negara yang menganut prinsip
demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia dan
ketentuan hokum nasional dan hokum internasional yang
telah diratifikasi.
• Pasal 3
– Dalam pengerahan dan penggunaan
kekuatan militer, TNI berkedudukan di
bawah Presiden.
– Dalam kebijakan dan strategi pertahanan
serta dukungan administrasi, TNI di bawah
koordinasi Departemen Pertahanan.
• Hak dan Kewajiban Bela Negara:
• Ada 6 dasar pemikiran :
• Pengalaman sejarah perjuangan RI
• Kedudukan wilayah geografis
• Keadaan penduduk yang besar
• Kekayaan sumber daya alam
• Perkembangan Iptek-senjata
• Kemungkinan timbulnya bahaya perang
Pertemuan-3
Membuat kasus :
Kasusnya Nyata
Relevan dan penting
Kontroversi
Menyentuh (perasaan dan pemikiran) orang
Datanya cukup
Menjadi perhatian umum
• SISTEMATIKA PENULISAN :
• Pendahuluan
– Latar Belakang Kejadian
– Nama Pelaku, Posisi Pelaku, Organisasi Pelaku
– Waktu kejadian (kronologis)
– Problem (issu pokok)
• Isi
– Pro dan Kontra
– Implikasi
– Persepsi orang yang terlibat
– Kesimpulan
• HAK ASASI MANUSIA
– Pengertian

• Seperangkat hak yang melekat dan


keberadaan manusia sebagai makhluk TYME
dan merupakan anugerahnya Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh Negara, hokum dan pemerintah dan
setiap orang demi orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (UU No. 39/1999).
• Konsiderans UU No.39/1999 : hak asasi
manusia merupakan hak dasar yang
secara kodrati melekat pada diri
manusia, bersifat universal dan
langgeng, oleh karena itu harus
dilindungi, dihormati, dipertahankan
dan tidak boleh diabaikan, dikurangi
atau dirampas oleh siapapun.
• Permasalahan HAM di Indonesia
• Instrumen hokum
• Instrumen kelembagaan HAM
• Ekstensi instrument hukum dan
kelembagaan ini yang menjadi dasar
yuridiksi bagi pemenuhan, pemajuan dan
perlindungan HAM secara efektif. Untuk itu
pemerintah menetapkan dalam Rencana Aksi
Nasional HAM (RAN HAM) 2004-2009 melalui
Keppres No. 40. Th. 2004 yang merupakan
penyempurnaan terhadap RAN HAM tahun
1998-2003.
• Penguatan kelembagaan H.A.M.
• Persiapan ratifikasi
• Harmonisasi peraturan per-Uuan
• Deseminasi dan pendidikan H.A.M.
• Penerapan norma dan standar
instrument H.A.M. dan pemantauan
• Evaluasi dan pelaporan.
– Elemen Hukum
• Hukum khusus dan elemen hokum umum. Elemen hokum
khusus adalah semua ketentuan Elemen hukum adalah
semua ketentuan peraturan hukum positif, baik hukum
materiil maupun formil yang bisa digunakan untuk upaya
pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia. Elemen
hukum dapat dibedakan menjadi dua yaitu elemen hukum
yang mengatur hak asasi manusia serta upaya pemajuan dan
perlindungan hak asasi manusia, sedangkan elemen hukum
umum adalah semua ketentuan hukum yang menunjang
pelaksanaan hukum hak asasi manusia.
• Sumber hukum elemen hukum hak asasi manusia adalah dari
hukum nasional suatu Negara, ketentuan regional dari suatu
kawasan dan ketentuan hukum internasional tentang hak
asasi manusia.
• Elemen sumber hukum bagi upaya pemajuan dan perlindungan
hak asasi manusia di Indonesia bersumber pada ketentuan
hokum nasional dan ketentuan hukum internasional yang telah
diterima oleh Indonesia. Upaya pemajuan dan perlindungan
hak asasi manusia (penegakan hokum) tidak bisa dilepaskan
dari perangkat hokum normative baik materiil maupun formil
yang ada di Indonesia. Hukum material hakm asasi manusia
menunjukan kemajuan pengaturan yang diklaim sebagai era
baru dalam penegakan hak asasi manusia di Indonesia adalah:
• Pasal 28 UUD 1945
• UU No. 39/1999
• UU No. 26/2000
• PP. No. 2/2002
• PP. No. 3/2002
– H.A.M yang diatur dalam UUD 1945
• Deklarasi hak asasi manusia sedunia
memang dicetuskan pada tahun 1848, lebih
tiga tahun setelah Indonesia merdeka.
Namun demikian, gagasan tentang hak
asasi manusia, telah muncul sebagai
gagasan yang membanjiri dikursus politik
pemerintah Indonesia sejak abad XVIII. Hal
ini yang mungkin bisa menjelaskan
mengapa dalam konstitusi Negara, UUD
1945 dan Konstitusi 1950, masalah hak
asasi manusia menjadi bagian dari
pembahasan penting.
• Di dalam UUD 1945, setidaknya terdapat lima pasal
yang secara langsung menyatakan perlunya
perlindungan bagi hak asasi manusia, yakni:
• Pertama, hak kesamaan kedudukan di depan hokum
dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
• Kedua, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak (pasal 27 ayat 2)
• Ketiga, hak mengeluarkan pendapat, berkumpul dan
berserikat (pasal 28)
• Keempat, hak untuk memeluk agama (pasal 29)
• Kelima, hak untuk mendapatkan pendidikan (pasal
31)
• Pada amandemen kedua UUD 1945,
ketentuan mengenai Hak Asasi
Manusia, mengalami perubahan yang
cukup signifikan, yang pada garis
besarnya merinci Hak Asasi Manusia
secara lebih detail, dan menekankan
bahwa di samping adanya hak asasi
manusia, ada sisi lain yang juga harus
di perhatikan dan di jinjung tinggi
adalah adanya kewajiban asasi.
• Adapun HAM yang diatur dalam pasal 28 UUD 1945** adalah:
• Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
• Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
• Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
• Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu paengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia.
• Setiap oaring berhak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.
• Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian
hokum yang adil serta perlakuan yang
sama di hadapan hukum.
• Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan tenaga kerja.
• Setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan yang sama di dalam
pemerintahan.
• Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan.
• Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.
• Setiap oaring berhak atas kebebasan yang
meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
• Setiap oaring berhak atas kebebasab berserikat,
berkumpul, dan memngeluarkan pendapat.
• Setiap oaring berhak untuk berkomunikasi dan
meperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
• Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
yang merupakan hak asasi.
• Setiap arang berhak untuk bebas dari
penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia
dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.
• Setiap oaring berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, tempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
• Setiap orang berhak mendapat kemudahan
dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.
• Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.
• Setiap oaring berhak mempunyai hak milik pribadi
dan hak milik tersebut tidak boleh di ambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapapun.
• Hakuntuk hidup, hak untuk tidak di siksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
di akui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak di tuntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat di kurangi dalam keadaan apapun.
• Setiap orang berhak bebas dari perlakuan
yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif.
• Identitas budaya dan hak masyarakat
tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
• Perlindungan, kemajuan, penegakan, dan
pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama
pemerintah.
• Untuk penegakan dan perlindungan hak asasi manusia
sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang- undangan.**
• Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.**
• Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang- undang dengan maksud semata- mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai- nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
• Pasal 1 (2) UU No. 39/1999
• Kewajiban dasar manusia adalah
seperangkat kewjiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya/tegaknya
hak asasi manusia.
• Pasal 1 (3)
• Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan,
atau pengucilan yang langsung ataupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan
status social, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan politik yang berakibat pengurangan,
penyimpanan atau penghapusan, pengakuan,
pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, hokum dan aspek kehidupan
lainnya.
• Pasal 1 (3)
• Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan,
atau pengucilan yang langsung ataupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan
status social, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan politik yang berakibat pengurangan,
penyimpanan atau penghapusan, pengakuan,
pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, hokum dan aspek kehidupan
lainnya
• Pasal 1(5)
• Anak adalah setiap manusia yang
berusia di bawah 18 tahun atau belum
menikah, termasuk anak yang masih
dalam kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingannya.

Anda mungkin juga menyukai