Kas Rp 5.000.000
- Wesel tagih Rp 5.000.000,-
2. Biaya administrasi bank
Biaya administrasi Rp 20.000,-
-/ Kas Rp 20.000,-
3. Check kosong dari PT Lukman
Piutang dagang Rp 502.500,-
-/ Kas Rp 502.500,-
4. Kesalahan pencatatan check no. 1025 seharusnya Rp
805.000,- dicatat pada
jurnal Rp 508.000,-
Listrik dan air Rp 270.000,-
- Wesel tagih Rp 270.000,-
Kas Kecil
• Untuk kontrol intern yang baik atas kas,
semua penerimaan kas harian disetorkan
ke bank dan pengeluaran-pengeluaran kas
dilakukan dengan menggunakan check.
• Untuk pengeluaran yang kecil dan sering
terjadi, seperti misalnya pembelian materai
dan pranko, biaya angkutan dll dapat
dilakukan kas kecil atau petty cash.
• Kontrol intern terhadap kas kecil tata
laksana kas kecil dengan menggunakan
system imprest
• Ketentuan pokok dalam melaksanakan
system imprest :
– Kas kecil disediakan khusus untuk keperluan
pembayaran-pembayaran yang kecil jumlahnya
sehingga tidak praktis bila dilakukan dengan
menggunakan check.
– Dana yang disediakan dalam kas kecil telah
ditentukan (jumlahnya tidak boleh dilampaui)
– Pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil hanya bisa
dilakukan, bila ada perintah pengeluaran kas yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
– Pengisian kembali kas kecil hanyalah untuk jumlah
kas kecil yang telah digunakan sehingga setelah
diberi penggantian atas pengisian kembali, maka
kas kecil akan kembali pada jumlah semua
• Contoh pembentukan kas kecil (imprest
system):
– Pada tanggal 1 Juli 2000 PT Bimasena
memutuskan untuk membentuk dana kas
kecil, perusahaan menetapkan besarnya
kas kecil ini sebesar Rp 1.000.000,- dan kas
kecil akan diisi kembali setiap 2 minggu
sekali.
• Jumlah untuk mencatat transaksi
tersebut adalah:
Kas kecil Rp 1.000.000,-
-/Kas Rp 1.000.000,-
• Contoh pengisian kembali kas kecil,
misalnya selama dua minggu pertama
terjadi transaksi-transaksi kas kecil
sebagai berikut:
31/12/200
0 Kerugian Piutang Rp xxx
17/8/2 Kas/Piutang
000 Dagang Rp 40.000,-
-/ Cadangan
Kerugian Piutang Rp 40.000,-