Anda di halaman 1dari 20

Ventilator

DEVI GUSTI FARIDA


NIM : 19252022
Pengertian
Ventilator atau Alat bantu pernapasan adalah sebuah
mesin yang menyediakan ventilasi mekanis dengan
menggerakkan udara yang bernapas ke dalam dan keluar
dari paru-paru, untuk memberikan napas kepada pasien
yang secara fisik tidak dapat bernapas, atau bernafas
kurang.
Indikasi ventilasi mekanik
• Gagal napas (respiratory failure)
– RR > 35 atau < 5 x/m
– SaO2 < 90% atau PaO2 < 60 mmHg (Hipoxemia)
– pCO2 > 55 mmHg (Hipercapnia)
– Penurunan kesadaran (GCS < 8)
– Tidal volume < 5 mL/kg
• Pasca operasi mayor
• Pasca henti jantung
Fungsi
•berfungsi untuk menunjang atau membantu
pernapasan.
•Ventilator sering kali dibutuhkan oleh pasien yang
tidak dapat bernapas sendiri, baik karena suatu
penyakit atau karena cedera yang parah.
•Tujuan penggunaan alat ini adalah agar pasien
mendapat asupan oksigen yang cukup.

Tanpa merusak
paruu
Tujuan penggunaan ventilator
pada pasien
Pemasangan ventilator bertujuan untuk memberikan
kekuatan secara mekanis pada sistem paru dalam
mempertahankan ventilasi yang fisiologis,
mengurangi kerja otot jantung yang dilakukan
dengan cara mengurangi kerja pada paru-paru, dan
juga memanipulasi jalannya tekanan udara dan juga
corak ventilasi untuk mengatasi efisiensi ventilasi
serta oksigenasi.
Macam-macam mode ventilator
1. volume control (vc)
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat
trigger dari mesin/pasien, dengan target flow
(volume), inspirasi berakhir bila volume tidal
tercapai
• Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), volume
tidal, Ti, FiO2, PEEP
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan
RR yang diatur, setiap napas akan memiliki Vt
yang sama.
2.Pressure control
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat
trigger dari mesin/pasien, dengan target tekanan
(pressure), inspirasi berakhir bila waktu inspirasi
(Ti) tercukupi.
• Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), tekanan
inspirasi (Pi), Ti, FiO2, PEEP
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR
yang diatur, setiap napas akan memiliki Pi yang
sama. Vt akan bervariasi tergantung resistance
dan compliance
3. Pressure Suport
Pressure Support
• Semua napas di-trigger oleh pasien
• Aliran udara diberikan dengan target tekanan
• Setiap inspirasi di-akhiri dengan nilai flow
inspirasi (flow cycle-off)
• Vt, Ti, dan RR ditentukan oleh pasien
• Harus diyakinkan bahwa upaya napas cukup
• Risiko hipoventilasi atau apnea
4. SIMV
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat
trigger dari mesin/pasien seperti pada VC atau PC
• Perbedaan dengan VC atau PC:
– Selain RR, harus ditetapkan pula breath cycle time
– Pasien memiliki kesempatan untuk bernapasan
spontan (dengan atau tanpa PS) di antara mandatory
ventilation
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR
yang diatur
Penilaian ventilasi
• Ventilasi: proses keluar masuknya udara dari
atmosfer ke dalam sistem respirasi
– Inspirasi
– Ekspirasi
• Parameter:
– Tidal volume
– Respiration Rate
– Minute volume
Penilaian Oksigenasi
Penilaian Oksigenasi
• pO2
• SpO2
• Kurva disosiasi O2
• Parameter
– Fraksi Oksigen
– Positive end-expiratory pressure (PEEP)
Pemantauan Ventilasi Mekanik

Pemantauan Ventilasi Mekanik


• Penilaian Ventilasi dan Oksigenasi
• Alarm
• Klinis : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
– Analisis gas darah: pCO2, pO2, SaO2
– Foto toraks: posisi ujung ETT, paru, pleura
• Monitor: RR, SpO2
• Ventilator: tidal volume, respiratory rate (RR),
Pinsp, grafik flow, pressure, volume
Alarm
• Pplateau
< 30 cmH2O
• RR
< 6 x/m
> 30 x/m
• MV
< 25 mL/kg
> 125 mL/kg
• PEEP
< 3 cmH20
Analisis Gas Darah

• pH
• pCO2 -> ventilasi
• PO2
-> oksigenasi
• HCO3
• BE
Setting Dasar Ventilasi
Mekanik
Setting Dasar Ventilasi Mekanik
• Pressure: P Plateau < 30 mmHg
• Volume: 8 – 10 mL/kg
• Frekuensi: 10 – 16 x/m
• I:E ratio: 1 : 2 (Tinsp 1,0 – 1,5 detik)
• PEEP: 5 cmH2O (4 – 8 cmH2O)
• Trigger: -2 cmH2O
TERIMAKASIH......

Anda mungkin juga menyukai