Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

PEMASARAN
INTERNASIONAL
“Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi
Pasar Global dan Implementasi
Corporate Governance”
OUR TEAM

01 02 03

WIDIAWATI RINFUTIHAT DINA KAMILA


64191504 64191443 64191470

04 05

SINDI APRILIA MITA SYAHFITRI


64191387 64191448
LATAR BELAKANG

Globalisasi menjadi salah satu faktor utama terjadinya


perkembangan hubungan internasional yang tercipta antara
satu negara dengan negara lainnya. Meluasnya globalisasi
dalam hubungan internasional antar negara telah
menciptakan suatu kegiatan pemasaran global yang
tercipta dari hubungan-hubungan sebelumnya. Hubungan
ini dikenal juga sebagai kegiatan perdagangan
internasional, merupakan suatu kegiatan transaksi jual beli
yang dilakukan oleh dua orang individu antar negara, atau
seorang individu dengan pemerintah atau negara, atau
transaksi jual beli yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain. Dalam menjalankan aktivitas operasional,
perusahaan memiliki suatu ketentuan yang harus dapat
dipenuhi dan diikuti dengan baik. Corporate Governance
yang baik perlu dilakukan karena menjadi sistem nilai yang
menjadi tolak ukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menjalankan aktivitas operasional dan proses bisnis yang
sedang dijalankannya secara sehat.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN

a. Apa pengertian dari pasar global ? a. Mengetahui pengertian dari pasar global
b. Apa tujuan dari pasar global ? b. Mengetahui tujuan dari pasar global
c. Apa pengaruh pasa global bagi Indonesia ? c. Mengetahui pengaruh pasa global bagi Indonesia
d. Bagaiman kesiapan Indonesia dalam menghadapi pasar d. Mengetahui kesiapan Indonesia dalam menghadapi
global ? pasar global
e. Apa pengertian tata kelola perusahaan yang baik ? e. Mengetahui pengertian tata kelola perusahaan yang
f. Apa manfaat dari tata kelola perusahaan yang baik? baik
g. Apa pengaruh implementasi tata kelola perusahaan f. Mengetahui manfaat dari tata kelola perusahaan yang
yang baik ? baik
h. Bagaimana cara penerapan tata kelola perusahaan g. Mengetahui pengaruh implementasi tata kelola
yang baik ? perusahaan yang baik
i. Siapa saja yang menerapkan tata kelola perusahaan h. Mengetahui bagaimana cara penerapan tata kelola
yang baik ? perusahaan yang baik
i. Mengetahui siapa saja yang menerapkan tata kelola
perusahaan yang baiik
01
KESIAPAN INDONESIA
DALAM MENGHADAPI
PASAR GLOBAL
PENGERTIAN PASAR GLOBAL

Philip Kotler & Kevin Lane Kelle Pemasaran


global adalah suatu upaya dalam mengutamakan
seluruh sumber daya, yaitu SDM, aset fisik atau
modal dana, dan berbagai tujuan perusahaan lainnya
demi menindaklanjuti ancaman pasar global dan
untuk meraih potensi yang sama di pasar global.

Keegan (1999) Menyebutkan bahwa “Pemasaran


global merupakan serangkaian kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan yang menekankan
pada efisiensi biaya dan upaya yang menembus
batas negara dan regional, kesempatan mentransfer
produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara,
memenuhi kebutuhan pelanggan global dan
mengembangkan koordinasi antara infrastruktur
pemasaran nasional menjadi infrastuktur pemasaran
global”.
MANFAAT PASAR GLOBAL

Bertahan Hidup Pertumbuhan


Ekonomi

NEPTUNE
Meningkatkan Neptune is the farthest
Kompetensi Para Kualitas Produk
planet from the Sun, the Meningkatkan Selera
Pengusaha yang Lebih fourth-largest
Baik in our Solar Masyarakat
System and also the densest
PENGARUH
PENGARUH POSITIF PEMASARAN
PASAR GLOBAL
GLOBAL TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Semakin terbuka pasar untuk produk-produk ekspor


2. Mudah untuk mengakses modal investasi dari luar
negeri
3. Mempermudah perolehan barang-barang yag
dibutuhkan masyarakat Indonesia yang belum dapat
diproduksi oleh perusahaan Indonesia.
4. Memenuhi kebutuhan dalam produk dan teknologi
yang masih banyak dibutuhkan oleh perusahaan
Indonesia, sehingga dapat melakukan kerjasama dari
perusahaan dalam negeri terhadap perusahaan luar
negeri.
PENGARUH NEGATIF PEMASARAN PENGARUH
GLOBAL TERHADAP PASAR GLOBAL
PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Memungkinkan hilangnya pasar ekspor Indonesia karena


persaingan yang terjadi di Pasar globa sangat besar.
2. Meningkatnya produk impor di pasaran Indonesia
mengakibatkan terpuruk dan terhentinya perusahaan-
perusahaan di Indonesia dalam memproduksi barang atau
jasa (produk).
3. Terdapat ancaman terhadap sektor keuangan dunia yang
semakin bebas dan menjadi sebuah ajang spekulasi.
4. Terdapat ancaman terhadap sektor tenaga kerja dalam negeri
di Indonesia, karena perusahaan Indonesia yang melakukan
kegiatan pemasaran secara global, memudahkan tenaga
asing untuk masuk dan bekerja di dalamnya.
KESIAPAN INDONESIA
KE PASAR GLOBAL

Teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat menjadi faktor


pendorong dalam transformasi digital yang membuat tatanan industri menjadi
tidak sama lagi. Salah satu dampak perkembangan teknologi informasi yang
melahirkan sebuah transformasi digital secara masif adalah semakin
merebaknya kegiatan bisnis berplatform e-commerce, yaitu terjadi
peningkatan dalam pertumbuhan dan perkembangan usaha berbasis digital,
yang merambah pada bidang perdagangan besar dan eceran, reparasi dan
perawatan kendaraan bermotor, penyediaan akomodasi dan kuliner,
pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan maupun jenis usaha
jasa lainnya seperti pengangkutan dan pergudangan. Transformasi digital
telah membawa pengaruh yang kompleks dan saling terkait pada masyarakat
dan perekonomian.

Platform digital dalam mendukung kegiatan perekonomian dan pemenuhan


kebutuhan masyarakat bertumbuh dengan cepat dengan dukungan internet.
Dengan diterapkannya teknologi baru akan berdampak pada produkvitas dan
menurunkan biaya produksi yang akan meningkatkan daya beli sehingga
akan tercipta lapangan kerja baru
Perkembangan pelaku usaha di Indonesia yang memanfaatkan
kegiatan e-commerce memiliki gambaran diantaranya:

1. Media penjualan yang digunakan oleh sebagian besar pelaku


usaha memanfaatkan pesan instan dan media social
2. Total penghasilan yang diperoleh bervariasi, mulai dari yang
kurang dari 300juta rupiah
3. Konsumen lebih menyukai pembayaran dengan metode cash on
delivery (COD) dan menggunakan metode pembayaran dengan
transfer/ATM seperti kartu dan e-wallet (OVO, Dana, GoPay,
LinkAja, dsb)

Di sisi lain, BPS melansir data tentang penggunaan e-


commerce yang didominasi oleh penjualan kepada konsumen akhir
sebesari 68,95%, usaha yang melakukan penjualan kepada
agen dan konsumen akhir sebanyak 29,96%, sedangkan
penjualan online kepada agen/usaha lain sebesar 1,09%. Jumlah
penjual pada e-commerce adalah sebesar 82,15%, jumlah penjual
kembali (reseller) = 15,97%, dan jumlah perantara penjual dan
pembeli (dropshipper) sebesar 1,52%
02
IMPLEMENTASI
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
PENGERTIAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN

Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) adalah suatu


rangkaian mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan (stakeholders), selaras dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku, serta patuh pada norma-
norma etika bisnis yang berlaku secara universal dan tata nilai
perusahaan yang dijunjung tinggi oleh seluruh jajaran
perusahaan. Mekanisme atau sistem ini mempengaruhi
penetapan dan pencapaian tujuan perusahaan, pemantauan dan
penilaian resiko usaha, memaksimalkan upaya peningkatan
kinerja dan pembentukan serta pengembangan budaya kerja di
lingkungan perusahaan.
MANFAAT TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Meminimalkan cost Peningkatan Kinerja


of capital

Meminimalkan
Meminimalkan
tindakan Citra posisif
agency cost
penyalahgunaan perusahaan akan naik
NEPTUNE
wewenang
Proses pengambilan
keputusan akan Meningkatkan
berlangsung secara motivasi dan
lebih baik kepuasan kerja
karyawan

Meningkatkan
kepercayaan investor Meningkatkan
kepada perusahaan kualitas laporan
keuangan
PENGARUH TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

BIDANG
USAHA DAN
LINGKUNGAN
BISNIS

KEPEMILIKAN PORSI
KEPIMILIKAN
PUBLIK

BENTUK
HUKUM
CARA IMPLEMENTASI TATA KELOLA YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Transparancy Responsibility Fairness

Accountability Indepedency
CONTOH TATA KELOLA YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PT PLN (Persero)
Sebagai salah satu BUMN, PT PLN (Persero) memiliki kewajiban untuk
menerapkan GCG sebagaimana diamanatkan didalam Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang penerapan
GCG pada BUMN. Kemampuan yang tinggi dalam menerapkan prinsip-
prinsip GCG telah diwujudkan oleh Perusahaan diantaranya dengan
dibentuknya fungsi pengelolaan GCG dibawah Sekretaris Perusahaan
yang secara khusus menangani dan memantau efektivitas penerapan
GCG di Perusahaan. Perusahaan secara berkesinambungan
melakukan langkah-langkah perbaikan baik dari sisi soft structure
maupun dari sisi infrastructure GCG dalam rangka meningkatkan
kualitas penerapan GCG. Perusahaan Telah menerbitkan dokumen-
dokumen pendukung dalam penerapan GCG seperti Pedoman GCG,
Board Manual, dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Dewan
komisaris juga telah memiliki organ pendukung yaitu Komite-komite
Dewan Komisaris yang berperan dalam membantu meningkatkan
efektivitas pelaksaaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris.
Perum BULOG
Perusahaan Umum (Perum) BULOG sebagai salah satu Perusahaan
berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkewajiban
menerapkan pinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
sesuai ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN,
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor : Per-
09/MBU/2012. Perusahaan meyadari bahwa penerapan GCG saat ini
diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kewajibannya, tetapi juga
untuk menjalankan kegiatan usahanya dengan tujuan menjaga bisnis
yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan dalam
mengoptimalkan tujuan pendirian Perusahaan kepada seluruh
pemangku kepentingan.

Sebagai perwujudan komitmen dalam menerapkan GCG secara


konsisten dan berkelanjutan, Perusahaan membentuk fungsi
pembinaan GCG di bawah arahan Sekretaris Perusahaan yang
melaksanakan penugasan untuk menangani dan memantau efektifitas
penerapan GCG di Perum BULOG. Perum BULOG akan terus
mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas
dan implementasi penerapan GCG Perusahaan, baik dari sisi
pembagunan infrastruktur maupun dasar/payung hukumnya. BULOG
telah membangun hard structure dan soft structure untuk menopang
aspek infrastruktur penerapan GCG dengan baik.
PT KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menerapkan
Good Corporate Governance secara konsisten sehingga mampu
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan stakeholders lainnya,
sebagaimana diamanatkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara.

Perusahaan menyadari bahwa kepentingan jangka panjang menjadikan


perusahaan lebih maju jika tanggap terhadap masalah pelanggan,
masyarakat, pekerja, pemerintah, pemegang saham dan pemasok.
Untuk itu Perusahaan fokus pada bidang perilaku etika dengan
memberikan panduan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah etika secara efektif, meningkatkan mekanisme yang ada untuk
menindaklanjuti laporan pelanggaran. Perusahaan juga mendorong,
membina dan mempertahankan perilaku yang berintegritas dan
akuntabel, jauh dari konflik kepentingan, tindakan penyuapan dan
tindakan korupsi lainnya.
KESIMPULAN

Dengan adanya perkembangan pemasaran global menciptakan sebuah inovasi maju yang memiliki pengaruh besar dalam faktor
keberhasilan Indonesia dalam perdagangan global. Pelaku usaha online konomi digital Indonesia memiliki kekuatan yang
dipengaruhi oleh peningkatan penggunaan internet dan diiringi oleh lahirnya banyak platform digital hingga berstatus
unicorn.Pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi tinggi dalam perkembangan ekonomi digital
berdasarkan banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Lahirnya banyak start-up, banyak perusahaan rintisan yang
bermunculan di Indonesia, tercatat hingga mencapai kisaran 2.300 start-up, yang meliputi delapan perusahaan berstatus unicorn dan
satu decacorn. Kenyataan tersebut merupakan potensi luar biasa dalam transaksi digital di Indonesia, yang membuktikan bahwa
banyak investor, meskipun masih didominasi investor asing, yang antusias dengan potensi start-up dari Indonesia.

Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah
(value added) untuk semua stakeholder. Konsep ini menekankan padadua hal yakni, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk
memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan
(disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai