Pertemuan 6 - Utang Pajak (Penetapan Dan Ketetapan Pajak)
Pertemuan 6 - Utang Pajak (Penetapan Dan Ketetapan Pajak)
Disusun oleh:
Agus Prasetyo Budi S.
NIM: 2022100021
Prodi: Akuntansi
Pengertian Utang Pajak
Menurut pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa , pengertian utang pajak adalah pajak yang masih
harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa
bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam
surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Utang perdata
jika sudah ada yang menyebabkan pajak, tapi belum ada surat
ketetapan pajak, maka belum ada utang pajak.
b) Kompensasi
Kompensasi dapat dilakukan antara jenis pajak yang berbeda di tahun pajak yang
sama atau jenis pajak yang sama di tahun yang berbeda.
contoh :
Di tahun yang sama, kelebihan pembayaran PPH dialokasikan ke kekurangan
pembayaran PPN.
Di tahun yang berbeda, kelebihan pembayaran PPh tahun lalu dialokasikan ke
Pembayaran PPh tahun berjalan.
Berakhirnya Utang Pajak
c) Daluwarsa
Untuk memberikan kepastian hukum baik bagi WP maupun fiskus,
maka diberikan batas waktu tertentu untuk penagihan pajak.
Batas daluwarsa yang berlaku :
• untuk pajak pusat 10 tahun
• Untuk pajak daerah 5 tahun
• Untuk retribusi daerah 3 tahun
• Untuk WP yang terlibat tindak pidana pajak, tidak diberikan
batas waktu
Berakhirnya Utang Pajak
d) Penghapusan
Penghapusan pajak dilakukan karena kondisi dari WP yang bersangkutan.
misalnya karena WP dinyatakan bangkrut oleh pihak-pihak yang berwenang.
Utang pajak pada prinsipnya dapat dihapuskan dengan alasan sbb (Keputusan
Menteri Keuangan No.565/KMK.04/2000) :
1. WP meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan dan tidak
memiliki ahli waris atau ahli waris tidak dapat ditemukan
2. WP tidak memiliki harta kekayaan lagi
3. Hak untuk melakukan penagihan sudah daluwarsa
4. Sebab lain sesuai hasil penelitian
PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK
FUNGSI KETETAPAN PAJAK
1. Koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib Pajak
2. Sarana untuk mengenakan sanksi
3. Sarana untuk menagih pajak
4. Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar
5. Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang
JENIS KETETAPAN PAJAK
Contoh pajak yang masih menganut ajaran formal adalah Pajak Bumi
dan Bangunan, karena utang pajak yang timbul jika ada penetapan dari
fiskus berupa Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
SANKSI ADMINISTRASI
1. WP yang PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar akibat
salah tulis dan atau salah hitung, jumlah kekurangan pajak ditambah
dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan untuk
paling lama 24 bulan sejak terutangnya pajak atau berakhirnya masa
pajak
2. PKP terlambat atau tidak membuat, dan tidak mengisi faktur pajak secara
lengkap didenda 2% dari Dasar Pengenaan Pajak, dsb.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
1. Telah dilakukan pemeriksaan atas jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yang dibayar lebih besar dari jumlah pajak yang terutang
2. Telah meneliti kebenaran pembayaran pajak berdasar permohonan WP
dan apabila terdapat pembayaran yang seharusnya tidak terutang
3. SKPLB dapat diterbitkan lagi bila pajak yang lebih dibayar jumlahnya lebih
besar daripada kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan
berdasar pemeriksaan dan atau data baru
(SKPLB) lanjutan…
Imbalan Bunga
Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama
besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
1. Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah
pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
atau tidak ada pembayaran pajak
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
1. Sebagian Ketetapan Pajak, dsb yang menyebabkan jumlah pajak yang masih
harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak;
2. Apabila dasar penagihan pajak diatas pada saat jatuh tempo pelunasan tidak
atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau atau kurang dibayar
itu dikenai sanksi administrasi 2% per bulan untuk seluruh masa;
3. Dsb
GUGATAN