OBAT GOLONGAN DIURETIK KELOMPOK 11 Wahid Dama Rahman Mustapa Nurkhalidzah Zahrani yunus PENGERTIAAN DIURETIK
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat
meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Obat diuretik dapat pula digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat terjadi pada penyakit gagal jantung kongesif, sindrom nefrotik dan edema premenstruasi PENGGOLONGAN DIURETIK 1. Diuretik Osmotik Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja : > Tubuli proksimal Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya. > Ansa enle Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun. > Duktus Koligentes Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain. Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oeh ginjal. Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid. 2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhydrase Diuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat. Yang termasuk golongan diuretik ini adalah : -asetazolamid, -diklorofenamid -meatzolamid. 3. Diuretik golongan tiazid Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium klorida. Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; - klorotiazid, - hidroklorotiazid, - hidroflumetiazid, - bendroflumetiazid, - politiazid, - benztiazid, 4. Diuretik hemat kalium Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida). 5. Diuretik kuat Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Yang termasuk diuretik kuat yaitu ; 1. asam etakrinat 2. furosemid 3. bumetamid. CONTOH OBAT DIURETIK YAITU : 1. FUROSEMID
Furosemide merupakan obat golongan loop diuretic yang
digunakan untuk terapi kelebihan cairan atau edema akibat gagal jantung, gagal hati, dan gangguan ginjal, termasuk sindrom nefrotik Rumus kimia : C12H11ClN2O5S Berat molekul : 330,74 Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak berbau, hampir tidak berasa. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan kloroform P, larut dalam 75 bagian etanol 95% P, dan dalam 85 bagian eter P, larut dalam larutan alkali hidroksida Furosemid cepat diabsorpsi setelah pemberian oral mencpai kadar puncak dan dalam plasma setelah 60 menit, terikat pada protein plasma 99% sehingga bila terjadi nefrosis atau gagal ginjal kronik, maka diperlukan dosis furosemid jauh lebih besar dari pada dosis biasa. Furosemid merupakan derivate sulfonamid yang berdaya diuretik kuat dengan titik kerjanya di lengkung henle bagian asendens. Mula kerjanya cepat, secara oral 0,5-1 jam dan bertahan selama 4-6 jam ekskresi melalui urin. Nama paten : Cetasix, farsix, furostic, impungsn, kutrix, Lasix, salurix, uresix. · Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi. · Mekanisme kerja : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen tubuli ke dalam intersitium pada ascending limb of henle. · Indikasi : Edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit jantung kongesti, sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi. · Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui · Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare. · Interaksi obat : indometasin menurunkan efek diuretiknya, efek ototoksit meningkat bila diberikan bersama aminoglikosid. Tidak boleh diberikan bersama asam etakrinat. Toksisitas silisilat meningkat bila diberikan bersamaan. · Dosis : Dewasa 40 mg/hr Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr 2. Amiloride > Farmakologi amilorid
Farmakologi amilorid adalah dengan menghambat
reabsorpsi natrium melalui kanal natrium di epitel renal. Hambatan ini menyebabkan potensial negatif pada lumen membran sel prinsipal di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus, sehingga mengurangi sekresi ion kalium dan hidrogen. Rumus kimia : C12H18CNI70 Berat molekul : 311,7706 Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak berbau, hampir tidak berasa. Kelarutan :Pemerian : Serbuk kuning hingga kuning kehijauan; tidak berbau atau praktis tidak berbau. Kelarutan : Sukar larut dalam air; tidak larut dalam eter, dalam etil asetat, dalam aseton dan dalam kloroform; mudah larut dalam dimetilsulfoksida; agak sukar larut dalam metanol. Nama paten : : Midamor, Arcoxia, Coxiloid, Coxiron, Etoricoxib, Etorix, Etorvel, Lacosib, Orinox, · Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi. · Mekanisme kerja : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen tubuli ke dalam intersitium pada ascending limb of henle. · Indikasi : sebagai adjuvan diuretik lain dalam tata laksana hipertensi dan edema. · Kontraindikasi : Mekanisme kerja amilorid adalah dengan memblokade kanal natrium pada tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus, sehingga terjadi hambatan reabsorpsi natrium dari lumen. · Efek samping : mual, nyeri lambung, kembung, diareKulit: bercak kemerahan · Interaksi obat : Penggunaan amilorid bersamaan dengan obat antihipertensi golongan angiotensin, seperti losartan dan valsartan, bekerja sinergistik. Penggunaan keduanya bersamaan akan meningkatkan kadar kalium darah, dan dapat berakibat gagal ginjal, aritmia, dan henti jantung. · Dosis : Dewasa 5-10 mg/hr Anak 0,4-06 mg/kg sekali sehari