MENANGANI KEGAWAT
DARURATAN NEONATUS
Oleh :
Betty Mangkuji,
SST,M.Keb
Topik pada pertemuan ini :
1.Kompetensi bidan
2.Bidan Profesional
3.Kegawat daruratan
4.Kegawat daruratan Neonatus
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020
TENTANG
Menimba : bahwa sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
ng tentang Tenaga Kesehatan dan Pasal
18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar
Profesi Bidan;
MEMUTUSKAN:
Berperan serta
Menggalang dan Membina dan
dalam
mempererat mengayomi anggota Meningkatkan
pembangunan,
persatuan dan serta martabat dan
terutama dalam
persaudaraan mengembangkan kedudukan bidan
pemeliharaan dan
sesama bidan, dan meningkatkan
organisasi pendidikan,
peningkatan derajat serta
kesehatan pemberdayaan
perempuan dan pengetahuan dan
masyarakat, perempuan dalam
pihak terkait untuk ketrampilan
khususnya
mencapai visi dan terutama dalam masyarakat.
kesehatan ibu dan
misi lingkup kebidanan.
anak
ASPEK LEGAL PELAYANAN
2 KEBIDANAN
DASAR HUKUM
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
BIDAN
SEBAGAI
PELAYANAN
PENGELOLA P E R A N
P R O F I L B I D A N
YANG PENYAMPAI
BERPERAN INFORMASI
DALAM
KOMUNITAS
STANDAR PROFESI BIDAN
STANDAR
PELAYANAN STANDAR
KEBIDANAN PENDIDIKAN
STANDAR KEBIDANAN
KOMPETENSI
BIDAN
STANDAR
PRAKTEK
KEBIDANAN
1 2 3
. . .
5 4
. .
Skema Area Kompetensi Bidan
LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
NO KOMPONEN KOMPETENSI BIDAN KOMPONEN KOMPETENSI AHLI MADYA
2 Bayi, Balita dan Anak Prasekolah Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
8 Masa Nifas
9 Masa Antara
11 Masa Klimakterium
Kegawatan saluran
napas pada bayi
baru lahir
Kegawatan saluran
cerna pada bayi
baru lahir
Kejang pada
bayi baru lahir
KONDISI-KONDISI KEGAWATDARURATAN NEONATAL
Tetanus neonatorium
Hipotermia
.
Hiperglikemia
. Penyakit-penyakit
pada ibu hamil
Keadaan gawat
darurat
Neonatus
Tidak
TERDUGA
1
pada troli
Memastikan ketersediaan perlengkapan, dan
obat-obatan, dan alat – alat emergensi pisahkan
alat steril
dengan
2
Tim penolong yang terampil dan tidak steril
Transfer bayi
K (Keluarga) Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan
mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain diusahakan untuk dapat
menyetujui ibu (klien) ketempat rujukan.
S (Surat) Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien),alasan
rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat-obat yang telah diterima ibu (klien).
O (Obat)
Bawa obat-obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk.