Anda di halaman 1dari 27

DISAMPAIKAN PADA KALAKARYA

DI KAB TEMANGGUNG
Tanggal 7 Agustus 2004
PENANGGULANGAN
KLB/WABAH

PENGERTIAN :

1. KLB : SUATU KEJADIAN TIMBULNYA / MENINGKATNYA


KESAKITAN/KEMATIAN YANG BERMAKNA SECARA
EPIDEMIOLOGI DLM WAKTU TERTENTU DIBANDING
KAN KURUN WAKTU SEBELUMNYA. (Kep.DIRJEN .
PPM & PLP. 451-I/PD.03.04-IF/1991)

2. WABAH : PADA DASARNYA = KLB, TETAPI WABAH DITE -


RAPKAN UNTUK WILAYAH YANG LEBIH LUAS
DAN HARUS DITETAPKAN OLEH MENTERI.
Kriteria kerja KLB:
(Kep.Dir.Jen PPM & PLP no.451 th 1991)

Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat


dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sbb:
1. Timbul suatu penyakit menular yang sebelumnya tdk ada/
tak dikenal.
2. Peningkatan suatu kejadian penyakit/kematian terus mene-
rus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis pe -
nyakitnya (jam,hari,minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari, minggu
bulan, tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam 1 bualan menunjukan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan angka rata - rata perbulan tahun sebelumnya.

5. Angka rata-rata perbeluan selama 1 tahun menunjukan


kenaikan 2 kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata perbulan tahun sebelumnya.

6. Case fatality rate dari suatu penyakit dari satu kurun


waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 % atau lebih,
dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proporsional rate(PR) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yg
sama dan kurun waktu tahun sebelumnya.

8. Beberapa penyakit khusus : “Kholera, DHF/DSS”.


- Setiap peningkatan 1 kasus dari periode sebelumnya (pada da-
erah endemis.
- terdapat 1 atau lebih penderita baru dimana pada periode 4
minggu sebelumnya daerah tsb bebas dari peny. Bersangkutan

9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita


- Keracunan makanan
- Keracunan pestisida
- Tet.Neonatorum.
TIDAK ADA MENJADI ADA

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 KS
0.4
0.3
0.2
0.1
0
MG/BL MG/BL
DUA KALI ATAU LEBIH

5
4.5
4
3.5
3
2.5 MG/BL 1
2 MG/BL 2
1.5
1
0.5
0
KS KS
TREN MENINGKAT

3
KS
2

0
MG/BL 1 MG/BL 2 MG/BL 3 MG/BL 4
BAGAIMANA JIKA TAHU KEJADIAN KLB ?

LANGKAH SELANJUTNYA :
1. KONFIRMASI KEJADIAN PENYAKIT
2. MELAPORKAN DG FORM W-1 KE PROP.
(KURUN WAKTU 24 JAM)
3. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
4. PENANGGULANGAN
5. PENGAMATAN 2 X MASA INKUBASI
6. PENCATATAN PELAPORAN  KINERJA
UPAYA PENANGGULANGAN
WABAH
(BAB V, ps.5 ,UU .4 th 1984)

a Penyelidikan Epidemiologi
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi
penderita termasuk tindakan karantina
c. Pencegahan dan Pengebalan
d. Pemusnahan Penyebab penyakit
e. Penanganan jenazah akibat wabah
f. Penyuluhan kesehatan masyarakat
g. Upaya penanggulangan lainnya
PENYELIDIDKAN EPIDEMIOLOGI:

Tujuan : Menentuakan jenis penyakit yang menimbulkan


wabah dan penyebabnya, faktor- faktor resiko
terjadianya KLB dan penularannya, cara pence-
gahan dan penanggulangannya serta cara pem
berantasannya.
Siklus Penyelidikan KLB
Mengumpulkan
& Mengolah data

Laporan
Analisis data

Pananggulangan
Menarik
kesimpulan
Menguji
KESIMPULAN
Mengidentifikasi
info tambahan
M. Dody Izhar/FETP/2012
Langkah - Langkah penyelidikan Epidemiologi

1 . Konfirmasi/ menegakkan diagnosa :


a. Ananmnesis (quesioner)
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan Laboratorium
2. Memastikan kejadian KLB/bukan
3. Mengambarkan hubungan antara kejadian
dengan faktor tempat, waktu dan orang
4. Menghubungkan kejadian dengan faktor-
faktor resiko lainnya
5. Merumuskan hipotesa sementara
6. Penentuan tindakan penanggulangan
7. Evaluasi hasil penanggulangan.
PENULISAN LAPORAN HASIL
PE/PENANGGULANGAN KLB
1. DASAR
2. TUJUAN
3. KRONOLOGI KJ
4. HASIL :
- Variabel epidemiologi :
 Tempat
 Orang
 Waktu
- Ukuran epedemiologi :
 AR
 CFR
 OR
PENULISAN LAPORAN HASIL
PE/PENANGGULANGAN KLB

4. TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN


 KABUPATEN
 PUSKESMAS

5. RENCANA YG AKAN DILAKSANAKAN


STRATEGI PENANGGULANGAN KLB

1. SKD – KLB DAN DETEKSI DINI SERTA RESPON


CEPAT (SKDR/EWARS)
2. UPAYA PERBAIKAN/PENINGKATAN KONDISI
RENTAN
3. PENYELIDIKAN & PENANGGULANGAN KLB
4. KAJIAN KLB
Pentahapan KLB

Tahap Pra KLB Tahap KLB Tahap Pasca KLB

Kewaspadaan Penanggulangan Pemulihan :


- Inventarisasi - Pengobatan - Pengamatan 2 x
kemungkinan - Penyelidikan masa inkubasi
jenis KLB - Laboratorium - Perbaikan sarana/
- Peta rawan KLB - Isolasi kondisi(recovery)
- Persiapan sumber - Out breaks respon - Promosi kesehatan
daya. 1. Desinfeksi.
- Koordinasi LP/LS 2. Vaksinasi
- Monitoring 3. Pemusnahan
- Penyuluhan
Organisasi

Lintas Sektor
Lintas Program Dep. Kes.RI Men.Kes
LSM

Lintas Sektor Dinas Kesehatan


Lintas Program Propinsi
Gubernur
LSM

Lintas Sektor Dinas Kesehatan


Lintas Program Bupati
Kab./ kota
LSM

Lintas Sektor
Lintas Program Puskesmas Camat
LSM

Petugas Pusk. KLB Masyarakat


PEMASALAHAN KEJADIAN LUAR BIASA

1. TIDAK SEMUA KAB KOTA MELAPORKAN KLB


KERENA :
a. Surveilans kurang aktif yang disebabkan pergantian
Petugas dan perubahan SOT Kab/kota
b. Sistem kewaspadaan dini terhadap KLB tidak berjalan
dengan baik
c. Menyangkut kredibilitas Kab/kota.

2. Pelaporan KLB Sering terdahului oleh wartawan/ Pers.

3. Penanggulangan KLB diperlukan dana dan sarana yang


cukup namun tidak semua Kab/Kota mengalokasikan
dana untuk penanggulangan KLB.
Laporan KLB

24 jam
FORM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
I. INDEKS KASUS
1. Nama : Kris Purwati
2. Umur : 53 Th
3. Nama Ortu/KK : Ibu Kris Purwati
4. Alamat : Jl. Arcawinangun Rt 01 Rw 08
5. Tanggal mulai sakit : 11/ 11 / 2016
Masuk RS / Pusk tanggal : 15/ 11 / 2016
Alamat RS/ Pusk : RS Sinar Kasih
Tangga l laporan :17/ 11 / 201 6
Sembuh/meninggal, tgl : Sembuh
6. Sekolah/ Kerja di :
AIamat :
Riwayat bepergian :
(+ 2 minggu)

II. HASIL PENCARIAN PENDERITA LAIN


UMU
TGL
NAMA R DIAGNOSA
NO ALAMAT MULAI DIRAWAT DI
L P SAKIT
DD DBD SSD
-
-
-
-
-

III. HASIL PEMERIKSAAN JENTIK


1. Jumlah Rumah diperiksa : 20 rumah
2. Jumlah Rumah positif jentik : 1 rumah
3. H.I > 5% : 5%
4. TTU diperiksa :-
5. TTU Positif :-
6. Jumlah rumah yang memerlukan abatisasi :

IV. HASIL ANALISA


1. Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan ditemukan jentik (> 5%) dalam radius 100 meter (+ 20 rumah) dalam
periode 2 minggu yang lalu,
2. Ditemukan 1 penderita DBD dan > 3 orang tersangka DBD, serta ditemukan jentik (> 5%) dalam radius 100 meter (+ 20 rumah)
dalam periode 2 minggu yang lalu,
3. Adanya kasus DBD meninggal dalam periode 2 minggu yang lalu.
Interpretasi :
 Bila terpenuhi kriteria tersebut maka dilakukan PSN DBD, Larvasidasi, Penyuluhan dan Pengasapan/ Fogging Fokus seluas
radius 200 meter dari penderita atau + 300 rumah,
 Bila tidak memenuhi kriteria di atas maka cukup dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD, Larvasidasi dan
Penyuluhan.

V. KESIMPULAN (Beri tanda X atau 0)


1. Tidak perlu pengasapan
2. Perlu Pengasapan (Fogging)

Mengetahui :
Kepala Puskesmas 1 Purwokerto Timur Petugas,

dr. Yuvana Dewanti Nur Laela Rakhmawati, S.ST


NIP. 19701111 200701 2 012 NIP. 19731024 199603 2 001
Definisi KLB Suspek Campak
(pada Peningkatan Pengendalian)

PE
sangat
penting
Definisi KLB Berdasarkan
Hasil Laboratorium
Pemberian Nomor Epid Kasus Individu

 Digit 1 dan 2 kode provinsi


 Digit 3 dan 4 kode kabupaten / kota
 Digit 5,6 dan 7 kode puskesmas di
kabupaten/kota tersebut
 Digit 8 dan 9 kode tahun
 Digit 10,11, dan 12 kode kasus yang dimulai
dengan 001
INGAT :
UNIT TERKECIL KLB ADALAH DESA

Anda mungkin juga menyukai