Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKODONO
Jl. Raya Anggaswangi Rt.01 Rw.01
Telp. (031) 8831726 Email : pkmsukodono@gmail.com
SUKODONO 61258
SIDOARJO - JAWA TIMUR

LAPORAN HASIL KEGIATAN

Nama Kegiatan : Pelatihan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) bagi


Petugas Kesehatan di FTKP

Hari / Tanggal : Senin 2 Desember s.d Jumat 6 Desember 2019

Tempat Kegiatan : UPT Latkesmas Murnajati Kampus Malang

Jl. Argotunggal No 1 Lawang Malang

Jumlah Peserta : 1 (satu) Orang

Hasil Kegiatan

1. Kegiatan TB (Permenkes no 67 Tahun 2016)


a. Penemuan :
1. Aktif : pelacakan kontak, skrining di tempat khusus, pengendalian faktor
resiko, promosi kesehatan, transport sputum.
2. Masif : skriing ditempt khusus (RUTAN, Lapas, Tempat kerja, asrama)
3. Intensif : Manajemen layanan TB terpadu (HIV,DM< rokok, penyakit paru)
4. Pasif : Perlibatan fasyankes pemerintah-swasta, jejaring layanan
pemeriksaan laboratorium.
b. Pengobatan :
1.Tipe/Kategori
2.TB SO dan TB RO
3.Paket obat Intensif – lanjutan
4.PMO
5. Penanganan efek samping
6.Evaluasi hasil Pengobatan
c. Kegiatan Khusus :
1. Pengobatan RO jangka pendek (STR/Short Treatmen Regimen)
2. Pengobatan Profilaksis TB
3. Imunisasi BCG
4. Dukungan Psikososial.
2. Strategi penanggulangan TBC
a. Tahun 2020 (reduksi) : CDR > 70%, SR > 85%,MDR : CDR>80% dan SR
>75%
b. Tahun 2030 ( eliminasi ): Insidens menurun 80% mortalitas menurun 90%
c. Tahun 2050 (Eradikasi ): Tidak ada kasus baru.
3. Definisi Pasien TB
a. TB terkonfirmasi Bakteriologis :
 TB Paru Baru BTA (+), TB Paru biakan Mtb(+), TB anak terdiagnosa
bakteriologis, TB EP terkonfirmasi bakteriologis baik melalui BTA,
Biakan, TCM
b. TB Terdiagnosa Klinis ::
 TB Paru BTA Neg/ TCM Mtb Neg, tetapi Thorax (+)
 TB Paru BTA Neg /TCM Mtb Neg tidak ada perbaikan setelah AB non
OAT
 TB EP terdiagnosis secara klinis/histologi tanpa ada konfirmasi
bakteriologis
 TB anak terdiagnosa dengan sistem skoring
4. Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes
a. Jenis OAT :
 Lini pertama : HRZE S (Kategori I dan Kategori II)
 Lini kedua : Grup A fluorokuinolon , Grup B Obat Injeksi Lini ke 2,
Grup C obat lini kedua utama lainnya, Grup D Tambahan.
b. Tahapan dan lama pengobatan
 Tahap awal : diberikan setiap hari, untuk menurunkan jumlah kuman
dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin
resiten
 Tahap Lanjutan : Membunuh sisa sisa kuman yang masih dalam tubuh.
 Lama pengobatan bergantung kriteria px TB
5. Jenis Pengobatan TB
a. TB SO
 Lini Pertama Kat 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR)
(TB Paru baru BTA (+)/TCM Rif sent, TB Paru baru BTA Neg, TB EP)
 Lini Pertama Kat 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HZ)3E2
(Kambuh, Gagal, LFU )
Follow Up Kat 1: Follou up bulan ke 2, 5, dan AP
Jika bulan 2 neg  Konversi, Jika (+) tidak konversi di ulang follou up
bulan ke 3
Jika bulan ke 5 dan AP (+) - Gagal
 Follow Up Kat 2: di bulan ke 3, 5 dan AP
Jika bulan ke 3 (+) tidak konversi di ulang di bulan ke 4
Jika follow up bulan ke 5 dan AP (+)  gagal.
b. TB RO
 TB MDR : resisten sekurang kurangnya H dan R secara bersamaan
dengan lini 1 yang lainnya Z dan E
 TB Pre XDR : Resisten lini I , Gol Fluorokuinolon atau
kana,caprio,amikasin
 TB XDR : Resiten lini 1, Gol Fluorokuinolon dan kana,
caprio,amikasin.
 Panduan OAT TB RO :
1. OAT standart jangka pendek (9-11bln) : TB MDR
2. OAT individual min 24 bln : TB pre XDR, TB XDR
 Cara pemberian :
o awal : injeksi 5x (senin-jumat) 80 dos, oral 7x (senin-minggu)
minimal 112 dos
o lanjutan : oral 7x minim 140 dos
 Pemantauan TB RO jangka pendek
o Dilakukan tiap bulan dan di kirim ke lab BBLK s.d bulan ke 9
: mikroskopis, biakan,
o Tiap bulan pemeriksaan s.d bulan ke 9 : fisik, ekg
o Tiap bulan s.d bulan ke 4 : bun/creat,elektrolit.ot/pt, bilirubin
o Tiap awal dan di bulan ke 6 :tShS
o Tiap awal dan bulan ke 4 : Thorax foto
o Tiap Akhir : pmx fisik, mikroskopis, biakan, ekg, audiometri,
thorax,
o Tiap Awal : riwayat penyalit, pmx fisik, pmx mikroskopis,
biakan,uji kepekaan, ekg, pmx audiometri,thorx dada,
DL,GDA, BUN/Kreat, SE, OT/PT,Bilirubin.
c. TB anak dilakukan dengan mikroskopis/TCM dan skoring TB
6. Rencana Kerja (Plan of Action / POA)
Tujuannya tersusunnya rencana program , tetapi proses ini tidak berhenti disini saja
karena setiap pelaksanaan program tersebut harus dipantau agar dapat dilakukan
koreksi dan dilakukan perencaan ulang untuk perbaikan.
7. Manajemen program kerja TB
a. Indikator Program TB :
 CDR : Jumlah semua kasus TB yang ditemukan dan dilaporkan diatara
perkiraan jumlah semua kasus TB
 CNR : jumlah semua kasusu TB yang ditemukan dan dilaporkan
diantara 100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu
 Angka Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus : Jumlah
semua kasus TB sembuh + PL diantara semua kasus TB yang diobati
dan dilaporkan
b. PPI TB di fasyankes
 Pilar pilar PPI : manajerial, administrative, pengendalian lingkungan
 Pelaksaan PPI : PHBS, SOP alur semua pasien batuk, sputum booth,
skrinning bagi petugas yang kontak dengan pasien TB dgn pmx contoh
uji dahak dan foto thorax secara berkala.
c. Unsur utama perencaaan adalah : penetapan target dan ketersediaan SDM
d. Yang termasuk dalam pemetaan wilayah : Jumlah kasus TBC (baru atau
ulang )
e. Jejaring layanan TBC : jejaring penyedia layanan dan jejaring layanan (pasien
dimannapun diobati standart dan tuntas pengobatannya)
f. Sistem Informasi Tuberkulosis?TBC terdiri dari : pencatatan, pelaporan,
surveilans, (tepat waktu, lengkap dan valid )
g. Kebutuhan permintaan logistic : permintaan pot dahak, permintaan oat FDC
Kat 1, permintaan kaca slide, permintaan form TBC.

Mengetahui, Sidoarjo, 6 Desember 2019

Kepala Tata Usaha Pelaksana

Harianto, S.Sos Dian Ekasari

Anda mungkin juga menyukai