Anda di halaman 1dari 19

Krisis Hipertensi

Herryanto Sirait Julina Siagian Irma Yuliana Gultom Hinsa Silitonga

Definisi
Krisis Hipertensi adalah: Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah mendadak ( sistole 180 mmHg / diastole 120 mmHg ) pada penderita hipertensi yang membutuhkan penanggulangan segera.

Klasifikasi Krisis Hipertensi


Berdasarkan prioritas pengobatan : 1. Hipertensi Emergensi ( Darurat ) Diastolik 120 mmHg disertai kerusakan berat organ sasaran akibat 1 / lebih penyakit / kondisi akut ( Ex : Hipertensi Ensefalopati, odema paru akut, infark miokard, eklampsia dll ). Tindakan penurunan TD dlm kurun waktu menit / jam.

2. Hipertensi Urgensi ( Mendesak )


Diastolik 120 mmHg tanpa disertai kerusakan organ sasaran. Tindakan penurunan TD dalam kurun waktu 2448 jam, sampai batas yang aman untuk terapi parenteral.

Manifestasi Klinis
Bidang Neurologi Sakit kepala, penglihatan kabur, kejang, gangguan kesadaran. Bidang Mata Funduskopi berupa pendarahan retina, edema papil. Bidang Kardiovaskular Nyeri dada, edema paru. Bidang Ginjal Proteinuria, Oligouria.

Faktor Resiko
Penderita hipertensi yang tidak meminum obat antihipertensi. Kehamilan Penggunaan NAPZA Penderita dg rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat, phaechromocytoma, penyakit vaskuler, trauma kepala

Diagnosa
1. Pemeriksaan Fisik Pengukuran TD, Auskultasi untuk mendengar ada/ tidak bruit pembuluh darah besar, bising jantung dan ronki paru.

2. Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium Pemeriksaan laboratorium awal: a. Urinalisis b. Hb, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit. Pemeriksaan penunjang: EKG, foto toraks, CT scan kepala, ekokardiogram, ultrasonogram.

Tatalaksana Hipertensi Emergensi


Dilakukan di RS dg fasiltas pemantauan yg memadai Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sbb: a. 5 menit s/d 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure) diturunkan 2025%.

b. 2 6 jam kemudian TD diturunkan


sampai 160/100 mmHg. c. 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai <140/90 mmHg bila tidak ada gejala iskemia organ.

Obat-obatan Krisis Hipertensi Emergensi


Sodium Nitropruside ( i.v. ) Vasodilator u/ vena / arteri. OAA cepat 1-6 g/kg/mnt. ES : mual, muntah, keringat, foto sensitif, hipotensi. Nitroglycerine ( 5-100 g i.v. ) Dosis rendah vasodilator vena Dosis tinggi vasodilator arteri & vena OAA : 2-5 mnt, DOA : 3-5 mnt ES : sakit kepala, mual, muntah, hipotensi.

Diazoxide ( i.v. ) vasodilator dg OAA 1-2 mnt, efek puncak pd 3-5 mnt, DOA 4-12 jam. ES : hipotensi dan shock, mual, muntah, distensi abdomen, hiperuricemia, aritmia

Hydralazine i.v. bolus 10 20 mg ; i.m. 10 40 mg. OAA : oral 0,5 1 jam, i.v : 10 20 menit ; DOA : 6 12jam. Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume intravaskular. ES : refleks takhikardi, meningkatkan stroke volume dan cardiac out put, eksaserbasi angina, MCI akut

Enalapriat Vasodilator golongan ACE inhibitor. OAA : 15 60 menit. Dosis 0,625 1,25 mg tiap 6 jam i.v. Phentolamine Golongan alpha andrenergic blockers. Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin. Dosis 5 20 mg secara i.v bolus atau i.m. OAA : 11 2 menit, DOA : 3 10 menit.

Labetalol

Gol. Alpha & beta blocking agent. Dosis : - 20-80 mg i.v. bolus / menit - i.v. 2 mg/mnt OOA : 5-10 mnt ES : hipotensi orthostatik, somnolen, hoyong, sakit kepala, bradikardi.

Metildopa
Gol. alfa agonis sentral ( menekan sistem saraf simpatis ). Dosis : i.v. 250-500 mg / 6 jam OOA : 30-60 mnt DOA : 12 jam ES : demam, gang. Gastrointestinal, withdrawal syndrome, dll.

Clonidine Gol. Alfa Agonis Sentral. Dosis : 0.15 mg i.v. / 150g i.m. OOA : 5-10 mnt ES : rasa ngantuk, sedasi, hoyong, mulut kering, rasa sakit pada parotis, fenomena rebound penurunan dosis perlahan.

Obat Pilihan dalam Hipertensi Emergensi


Hipertensi Ensefalopati Anjuran : Sod. Nitropruside, Diazoxide, Labetalol. Hindari : B-Agonis, Metil Dopa, Clonidine. Edema Paru Akut Anjuran : Sod. Nitropruside, Diuretik Hindari : Diazoxide, Labetalol, B-Agonis.

- Infark Miokard
Anjuran : Nitrogliserin, Labetalol, Sod. Nitropruside. Hindari : Diazoxide, Hydralazine.

- Eklampsia
Anjuran : Sod. Nitropruside, Labetalol, Diazoxide. Hindari : Diuretik, B-Antagonis

Obat Hipertensi Urgensi


Nifedipine ( antagonis Ca ) Pemberian : oral, bukal, sublingual OOA : bervariasi ( 5-20 mnt ) ES : sakit kepala, takikardi. Clonidine Pemberian : oral ( OOA : 30-60 mnt) ES : sedasi, mulut kering

- Captopril ( ACEi )
Pemberian : oral / sublingual ( 25 mg ) ES : gagal ginjal akut, pusing

- Prazosine
Pemberian : 1-2 mg oral ES : Palpitasi, hipotensi orthostatik, takikardi.

Thank You.

Anda mungkin juga menyukai