Defence Deterrence
Swaggering
Compellence Offense
DEFENSE
konsep defense merupakan konsep yang umum, dimana terdapat konflik
ataupun tidak, pertahanan militer merupakan suatu kebutuhan yang dimiliki oleh
setiap negara. defense dapat disebut juga sebagai usaha negara atau aktor untuk
melindungi diri mereka dari serangan musuh, menjaga keamanan dan kedaulatan
negaranya dari negara lain, serta mengurangi kemampuan pihak musuh untuk
menghancurkan atau menguasai sesuatu dari pihak defender.
Bentuk contoh yang lain yaitu dapat terlihat saat ini ketika amerika
Serikat mulaimenyadari bahwa china mulai menjadi negara super power
yang baru dari sisi ekonomi dan sebagainya. Sehingga amerika Serikat
melakukan upaya-upaya untuk menghadapi china agar tidak melampau ke
super poweran amerika Serikat.
DETERRENCE
Dalam sebuah konsep strategi, deterrence selalu kontras dengan defense.
deterrence dan defense lebih fokus kepada kemampuan militer. konsep deterrence
secara umum adalah strategi defensif yang dikembangkan setelah perang dunia
dan digunakan selama perang dingin. Hal ini terutama relevan berkaitan
denganpenggunaan senjata nuklir, dan juga terkait dengan war on terrorism.
Menurut robert jervis, teori deterrence atau pencegahan adalah sebuah teori
yang muncul pada masa perang dingin dan dapat menjelaskan fenomena yang
terjadi pada masa tersebut. Di dalam teori ini, aktor berupaya untuk meningkatkan
kemampuan dan kekuatannya untuk menangkal serangan dari lawan, atau
setidaknya menekan dan memaksa lawan untuk berpikir kembali untuk melakukan
serangan.
tujuan dari penggunaan militer tersebut agar pihak lawan sadar akan resiko
yang mereka hadapi apabila melakukan serangan
CONTOH DETERRENCE
• Primary deterrence
Untuk mencegah agar potensial agresor tidakmenyerang negara deterrer, atau
mencegah negara sendiri agar tidak diserang oleh potensial agresor.
• Extended deterrence
tidak hanya mencegah agar negara sendiri tidak diserang tetapi juga mencegah agar
potensial agresor tidak menyerang negara-negara sahabat, anggota aliansi atau negara-
negara dibawah pengaruh deterrer.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil penerapan use of force dibagi menjadi 5 konsep
yaitu Defense, Deterrence, Compellence, offense dan Swaggering. Kelima konsep
tersebut memiliki tujuan yang sama. Bagaimana menjaga Negara dengan
melakukan tekanan yang tentu caranya berbeda-beda dari tiap 5 konsep tersebut.
Terlebih kata force atau pengunaan force lebih cenderung melihat bagaimana
Negara mengunakan kekuatan militernya untuk menekan, mengintervensi, bahkan
mengambil dan megeksploitasi suatu Negara. Tetapi dalam teori uses of force yang
terdapat pada 5 konsepnya ternyata bentuk dari pada pengunaan tekanan/force
tidak hanya dari sisi offense saja melainkan dari berbagai sisi dan cara bisa dilakukan.