Anda di halaman 1dari 11

POLITIK

INTERNASIONA
L
Kelompok 1
-Dhea Rizqia (201722003)
-Salsabila Anjayanti (201722118)
-Novia Sutifani (201722129)
-Rino Nicholas Sinjal (201722095)
INTRODUCTION
Politik Internasional adalah hubungan-hubungan, aksi-reaksi, tindakan
dan respon dalam bidang politik yang dilakukan oleh dua negara atau
lebih. Dan politik internasional diasumsikan sebagai suatu arena dimana
negara-negara melakukan struggle for power demi survival dan
kejayaan masing-masing.
POLITIK INTERNASIONAL
MENURUT AHLI DAN SUMBER
Politik internasional merupakan suatu tindakan negara atau beberapa
negara yang ditujukan pada suatu negara atau negara-negara lainnya dan
sifatnya lebih ditekankan pada soal-soal politik masyarakat internasional
yang lahir sebagai reaksi dari politik luar negeri negara-negara tersebut
(Dahlan, 1991:7).
Politik Internasional adalah: “Ruang Lingkup Politik Internasional
terbatas hanya pada “permainan kekuasaan” yang melibatkan negara-
negara berdaulat, sehingga pelakunya hanyalah negara”(Perwita dan Yani
2005 : 39).
Dalam Contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, Politik
internasional adalah salah satu kajian pokok (core subject) dalam kajian
hubungan internasional yang mengkaji segala bentuk perjuangan dalam
memperjuangkan kepentingan (interest) dan kekuasaan (power).
HUBUNGAN ANTARA POLIN
DAN HI
 Hans. J  Morgenthau seperti yang dikutip dalam buku yang dikarang oleh Mohtar Mas’oed
yang berjudul Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (1990:18),
mengemukakan bahwa politik internasional seperti halnya semua politik adalah sebagai
perjuangan untuk memperoleh kekuasaan.

 Ruang lingkup Hubungan Internasional meliputi tipe hubungan atau interaksi antar


negara,termasuk dan organisasi non-negara (ekonomi, pariwisata, perdagangan, dan
sebagainya).

 Ruang lingkup Politik Internasional terbatas hanya pada "permainan kekuasaan" yang


melibatkan negara-negara berdaulat.’’
BALANCE OF POWER
 Balance Of Power adalah salah satu teori didalam hubungan internasional yang menekankan
pada efektivitas kontrol terhadap kekuatan sebuah negara oleh kekuatan negara-negara lain.
Kontrol yang terjadi berupa distribusi kekuatan negara pesaing  aliansi.
CONTOH KASUS BALANCE OF
POWER
 kasus Laut Cina Selatan. ada apa sebenarnya di wilayah perairan tersebut sehingga
negara-negara yang berada di teritori ini, seperti Tiongkok, Brunei Darusallam,
Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, dan juga Indonesia, berlomba-lomba untuk
meninggalkan ‘penanda’ berupa basis militer?
KASUS LAUT CINA SELATAN
 1.Klaim Tiongkok
 Dalam 20 bulan terakhir, pergerakan Tiongkok dalam hal penetapan hak milik di teritori ini semakin
agresif. Mereka mengklaim pulau 17 kali lebih banyak dibandingkan negara lainnya  bahkan mulai
menerobos ke wilayah negara lain.
 2. Protes Filipina
 Filipina mengatakan klaim Tiongkok atas daerah-daerah tersebut tidak berdasar karena bertentangan
dengan Konvensi PBB (Unclos). Dalam hal ini, catatan maupun rekam jejak sejarah tidak bisa dianggap
sebagai basis legal dalam penetapan wilayah.
 3. Dampak ke Indonesia
 Wilayah Indonesia yang diklaim oleh 9 garis Tiongkok adalah di perairan Natuna. Sebelumnya, kondisi
sempat memanas karena insiden antara kapal perang Indonesia dan Tiongkok. Saat dikonfrontasi, pihak
Tiongkok membantah kalau mereka ‘menerobos’ karena wilayah tersebut merupakan teritori mereka.
BALANCE OF POWER DALAM
KASUS LAUT CINA SELATAN
MENURUT KENNETH WALTZ
 Jika berbicara mengenai kerelevansian Balance Of Power terhadap kasus Laut Cina Selatan,
Fenomena yang diteliti adalah stabilnya kawasan Laut Cina Selatan yang dikelilingi negara-negara
dengan besaran power yang tidak seimbang.
 Dengan teori Balance Of Power dari Waltz yang beranggapan bahwa dunia akan mencapai
perdamaian ketika sistem internasional yang terjadi adalah bipolar . Sementara itu, multipolar
kekuatan dunia rentan bagi terjadinya perang karena pergerakan aliansi kekuatan dapat terjadi secara
lebih liar. Negara yang kuat adalah negara yang mampu mempengaruhi sistem internasional, dan
negara yang mampu mempengaruhi sistem internasional adalah negara yang memiliki great
power atau negara besar.
APA ITU SISTEM BIPOLAR
DAN MULTIPOLAR?
 Sistem bipolar ditandai dengan adanya  Sistem Multipolar : Sejak mengumpulnya
kedudukan aktor yang sama atau sederajad banyak kekuatan oleh aktor atau aliansi
dan koalisi diantara beberapa aktor. mengancam seluruh aktor lain, ada
kecenderungan untuk membentuk alinasi
yang berimbang dan mencoba
memenangkan alinasi dari koalisi utama.
HUBUNGAN KEKUATAN
DALAM POLITIK
INTERNASIONAL
POLITIK INTERNASIONAL DIASUMSIKAN SEBAGAI SUATU ARENA DIMANA NEGARA-
NEGARA MELAKUKAN STRUGGLE FOR POWER DEMI SURVIVAL DAN KEJAYAAN MASING-
MASING.
MENURUT HANS J. MORGENTHAU:
“POWER” BISA TERDIRI DARI APA SAJA YANG MENCIPTAKAN DAN MEMPERTAHANKAN
PENGENDALIAN SESEORANG ATAAS ORANG LAIN ( DAN ITU ) MELIPUTI SEMUA
HUBUNGAN SOSISAL YANG MENDUKUNG TUJUAN ( PENGENDALIAN ) ITU, MULAI DARI
KEKERASAN FISIK SAMPAI KE HUBUNGAN PSIKOLOGIS YANG PALING HALUS YANG
DIPAKAI OLEH PIKIRAN SESORANG UNTUK MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN.

“POWER” MEMILIKI TIGA UNSUR PENTING, BISA BERARTI DAYA PAKSA (FORCE),
PENGARUH ( INFLUENCE) DAN WEWENANG (AUTHORITY). DALAM TULISAN INI “POWER”
YANG AKAN DIJELASKAN ADALAH “POWER” YANG BERRARTI KEKUATAN, PENGARUH
DAN JUGA WEWENANG.
 
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai