Anda di halaman 1dari 2

NAME : MUH ZULFADILLAH ALVAREZEL

NIM : 402019511039

DEPARTMENT : HI/4

SUBJECT : POSITIVIST PERSPECTIVE IN INTERNATIONAL RELATIONS

LECTURER : Usth. DINI SEPTYANA RAHAYU, S.IP., M.Hub.Int

BASIC ASSUMPTIONS OF NEOREALISM

A. MOHAMAD ROSYIDIN
Dalam bukunya, Mohamad Rosyidin berpendapat bahwa Neorealisme
memandang perang bisa terjadi karena sifat anarki struktur internasional.
Pendapat ini bersumber dari salah satu ilmuan HI, Kenneth Waltz, yang
berpendapat bahwa perang bukan semata-mata karena keinginan Negara tapi
karena adanya tekanan dari struktur internasional. Sehingga, perang
menurutnya tidak dapat dihindari karena tidak adanya otoritas tunggal yang
dapat mengatur negara-negara tersebut.
Dinamika internasional ditentukan oleh perubahan pada distribusi
kapabilitas (ekonomi dan militer). Sehingga, power menurut Neorealisme dapat
dilihat sebagai bentuk kombinasi dari kapabilitas-kapabilitas negara.

B. ANDREW HEYWOOD
Dalam bukunya ini, beliau menjelaskan bahwa perilaku negara dalam
pandangan Neorealisme dapat dipahami dengan melihat struktur dari sistem
internasional. State behaviour dijelaskan dengan istilah outside-in, yang dimana
struktur internasional lah yang mempengaruhi perilaku negara.
Beliau juga menyatakan bahwa Neorealisme memandang sistem
internasional yang anarki cenderung berada dalam ketegangan, konflik, dan
kemungkinan perang yang tak terhindarkan. Hal ini terjadi karena 3 sebab,
yaitu;
1. Karena negara adalah unit politik yang terpisah, setara, dan otonom,
maka negara pada akhirnya harus bergantung pada sumber daya mereka
sendiri untuk mencapai kepentingannya.
2. Hubungan antar negara selalu bersifat tidak menentu dan cendung saling
mencurigai.
3. Konflik juga didorong oleh fakta bahwa negara-negara khawatir dan
bimbang antara ingin mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka
di mata negara-negara lain.

C. ROBERT JACKSON & GEORG SORENSEN


Berikut adalah rangkuman dari asumsi-asumsi dasar Neorealisme dalam
buku Pengantar Studi Hubungan Internasional.
1. Neorealisme memandang bahwa struktur sistem yang bersifat eksternal
bagi aktor (negara) adalah fokus analisis utama.
2. Neorealisme Kenneth Walzt memandang bahwa hubungan internasional
adalah struktur anarki yang terdesentralisasi di antara negara-negara.
Struktur suatu sistem berubah seiring dengan dengan perubahan dalam
distribusi kapabilitas antar unit-unit sistem (negara).
3. Perubahan internasional terjadi ketika negara-negara berkekuatan besar
muncul dan tenggelam, dengan demikian perimbangan kekuasaan
bergeser. Maka, perimbangan kekuasaan dapat dicapai oleh negara-
negara, tetapi kemungkinan akan perang selalu ada dalam sistem anarkis.

Bibliography

Heywood, A. (2011). Global Politics. New York: Palgrave Foundations.

Robert Jackson, G. S. (2013). Pengantar Studi Hubungan Internasional Teori dan Pendekatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosyidin, M. (2020). Teori Hubungan Internasional, Dari Perspektif Klasik Sampai Non-Barat.
Depok: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai