Anda di halaman 1dari 10

ESSAY

ANALISIS KONSEP STRATEGI PERTAHANAN MENURUT


PARA AHLI DAN PANDANGAN MAHASISWA

Dosen Pengampu:
MARSDA TNI DR.H. AGUS SUDARYA,S.H,S.E,M.M,M.Sc.

Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas dalam Mata Kuliah


STRATEGI PERTAHANAN
Topik ke-1 Pengantar Strategi Pertahanan

Disusun oleh:

JIHAN MARHA
120210201014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN


FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN
2021/2022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS KONSEP STRATEGI PERTAHANAN MENURUT


PARA AHLI DAN PANDANGAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN
Strategi pertahanan suatu negara erat kaitannya dengan doktrin
pertahanannya. Doktrin Pertahanan Negara pada hakekatnya adalah
suatu ajaran tentang prinsip-prinsip fundamental pertahanan negara yang
diyakini kebenarannya, digali dari nilai-nilai perjuangan bangsa dan
pengalaman masa lalu untuk dijadikan pelajaran dalam mengembangkan
konsep pertahanan sesuai dengan tuntutan tugas pertahanan dalam
dinamika perubahan, serta dikemas dalam bingkai kepentingan nasional,
sifatnya tidak dogmatis namun penerapannya disesuaikan dengan
perkembangan kepentingan nasional (Rahman, 2018).
Menurut Harjomataram Pertahanan Nasional adalah daya tahan
suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk
menghadapi semua tantangan dari dalam atau di luar, langsung atau tidak
langsung, yang dapat membahayakan nasional hidup. Sifat pertahanan
negara adalah segala upaya adalah pertahanan pelaksanaan universal
yang didasarkan pada realisasi hak-hak dan kewajiban warga negara dan
kepercayaan pada kekuatan kita sendiri. Pertahanan nasional dilakukan
oleh pemerintah dan dipersiapkan sejak dini dalam sistem pertahanan
negara.
Konsep utama strategi pertahanan adalah melakukan pembinaan
dari rakyat sebagai unsur utama dari entitas bangsa tersebut (Kennedy,
2018). Dalam konteks ini maka untuk tercapainya suatu strategi
pertahanan yang diidamankan juga diperlukan piranti yang tepat guna
melakukan proses pembinaan rakyat sebagai unsur utama strategi
pertahanan nasional.
Konsepsi daripada konsep pertahanan ini adalah sebagai suatu
paham atau rancangan yang terkait dengan cita-cita untuk
mempertahankan atau membela negara dari berbagai ancaman (Muradi,
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

2012). Konsepsi pertahanan ini merupakan pedoman untuk meningkatkan


keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan. Bung Karno pernah mengatakan, ketahanan suatu
bangsa haruslah dipupuk dari tiga hal: ketahanan politik (politieke
weerbaarheid), ketahanan ekonomi (economische weerbaarheid), dan
ketahanan militer (militair weerbaarheid). Tiga-tiganya tak bisa dipisahkan
satu sama lain.
Essay ini akan membahas konsep strategi pertahanan negara
menurut para ahli dan dilakukan analisis menurut pandangan penulis
khususnya pada strategi pertahanan Indonesia yang saat ini dijalankan
oleh pemerintahan.

BAB II PEMBAHASAN DAN ISI


A. DEFINISI STRATEGI PERTAHANAN
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan. Sedangkan peperangan itu sendiri kelanjutan dari politik.
Thomson dalam Oliver (2007) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran
organisasi. Ada strategi luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi
kompetitif untuk masing-masing aktifitas. Sementara itu strategi fungsional
mendorong secara langsung strategi kompetitif.
Menurut Akdon (2011) pada dasarnya strategi adalah rencana
berskala besar yang berorientasi pada jangka panjang yang jauh ke masa
depan serta menetapkan sedemikian rupa sehinga memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi
persaingan yang kesemuannya diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran yang bersangkutan.
Menurut Sun Tzu dalam buku fenomenalnya, The Art of War
menjelaskan waktu adalah uang. Perlu pengaturan strategi untuk
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

menghindari pertempuran yang berlarut dan agar cepat menang. Strategi


dan taktik jitu adalah yang efektif dan efisien. Perang adalah urusan vital
bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Lima hal
yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan: 1. Alasan
moral: keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama, 2.
Alam: cuaca, iklim, waktu, 3. Situasi: jarak, sifat alami, kondisi fisik, 4.
Kepemimpinan: kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas
kasihan, 5. Disiplin: imbalan, ancaman, hukuman, logistik (Sun-tzu,1964).
Sun Tzu menjelaskan strategi perang dengan mempertimbangkan
kuantitas sumber daya yang kita miliki dibandingkan dengan lawan
sebagai berikut:
1. Jika jumlah dan kekuatan pasukan kita sepuluh kali lebih banyak
dari musuh, maka gunakan strategi kepung dan serang.
2. Jika jumlah dan kekuatan pasukan kita lima kali lebih banyak dari
musuh, maka pecah dan cerai beraikan musuh kemudian serang.
3. Jika jumlah dan kekuatan pasukan kita dua kali lebih banyak dari
musuh, maka menyeranglah dari kedua arah.
4. Jika jumlah dan kekuatan pasukan kita sebanding dari musuh,
maka dahului perang saat lawan lengah.
Sun Tzu menekankan pentingnya mengetahui cara menang sebelum
berperang. Cara tersebut harus didasari pengetahuan akan kekuatan
pasukan sendiri. Ia menjelaskan beberapa korelasi pengetahuan terhadap
diri sendiri pada kemenangan sebagai berikut:
1. Mengetahui kekuatan sendiri dan musuh akan menghasilkan
peperangan tanpa ancaman bahaya atau potensi menang 100%.
2. Mengetahui kekuatan sendiri namun tidak tahu kekuatan musuh
memberikan kesempatan menang hanya separonya. (50%).
3. Tidak mengetahui kekuatan sendiri dan kekuatan musuh sudah
pasti akan kalah. (0%).
Dari definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa strategi
adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

melihat faktor eksternal dan internal organisasi. Organisasi melakukan


tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk lembaga maupun
pihak lain yang berada di bawah naungan lembaga.

B. JENIS STRATEGI PERTAHANAN


Wechsler dan Backoff dalam Heene (2010) menekankan bahwa
terbuka peluang untuk mengidentifikasikan hal-hal yang memungkinakan
untuk mengkategorisasikan penerapan strategi organisasi publik ke dalam
empat corak. Mengenai ciri-ciri spesifik dari keempat jenis strategi publik
yang telah teridentifikasikan oleh Wechsler dan Backoff dalam Heene
(2010), dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Strategi Ekspansi
Strategi ekspansi penerapan strategi terutama sekali ditujukan bagi
peningkatan status, kapasitas serta sarana-sarana yang
berdampak mampu memberi sentuhan warna masa depan
keorganisasian yang selaras zaman.
b. Strategi Transformasi
Strategi ini ditandai oleh adanya kebutuhan dari organisasi untuk
memenuhi tekanan internal atapun eksternal yang ada pada
prinsipnya dilakukan demi terjadinya perubahan fundamental.
c. Strategi Isolasi
Strategi isolasi yang memiliki ciri adanya penolakan aktif terhadap
tekanan eksternal yang tengah dihadapi oleh organiasi. Strategi ini
berupaya untuk mengakomodasi tekanan eksternal dengan
aspirasinya sendiri dengan catatan keinginan untuk tetap bisa
mandiri secara organiasi dan senantias diprioritaskan.
d. Strategi Politisasi
Strategi politisasi mengenal dua perwujudan. Perwujudan yang
pertama, strategi organisasi ditujukan untuk menciptakan
terbentuknya keseimbangan kekuatan yang baru di dalam
organisasi tersebut. Sedangkan perwujudan kedua ini paling negatif,
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

organisasi publik tak lain hanya merupakan suatu instrumen partai


politik.

C. TUJUAN PERTAHANAN NEGARA DAN SASARAN STRATEGIS


Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman baik yang berasal dari luar maupun
dari dalam negeri. Hal ini juga dilaksanakan dalam rangka menjamin
terwujudnya visi, misi, dan agenda prioritas Pemerintah dalam rangka
mendukung kebijakan PMD.
Mencapai tujuan tersebut, kebijakan pertahanan negara dirumuskan
dalam lima sasaran strategis yang saling terkait. Pertama, mewujudkan
pertahanan negara yang mampu menghadapi ancaman; Kedua,
mewujudkan pertahanan negara yang mampu menangani keamanan
wilayah maritim, keamanan wilayah daratan dan keamanan wilayah
dirgantara; Ketiga, mewujudkan pertahanan Negara yang mampu
berperan dalam menciptakan perdamaian dunia berdasarkan politik bebas
aktif; Keempat, mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri dan
berdaya saing; dan Kelima, mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki kesadaran bela negara.

D. KONSEP STRATEGI PERTAHANAN NEGARA INDONESIA


Pertahanan negara diselenggarakan melalui suatu strategi dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Strategi tersebut dirumuskan dalam tiga substansi dasar, meliputi: “apa
yang dipertahankan, bagaimana cara mempertahankan dan dengan apa
mempertahankan”, yang dijabarkan dalam bentuk tujuan dan sasaran,
cara mencapai sasaran dan sumber daya yang digunakan. Penerapan
strategi pertahanan yang bersifat semesta tetap mengacu pada
pembangunan sistem pertahanan negara yang dibangun dalam skala
prioritas melalui: peningkatan profesionalisme TNI, penyiapan dan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

pengembangan kekuatan rakyat, serta pengembangan teknologi


pertahanan dalam mendukung ketersediaan Alutsista.
Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat
semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber
daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman (Kementerian Pertahanan, 2020).
Menurut Aris (2021) hakikat pertahanan negara adalah segala upaya
pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada
kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada
kekuatan sendiri. Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan
dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.
Pertahanan bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara,
wilayah, dan sumber daya nasional lainnya yang dipersiapkan secara dini
oleh Pemerintah. Sifat kesemestaan dimanifestasikan dalam kesatuan
cara berpikir dan cara bertindak warga negara untuk terlibat dalam usaha-
usaha pertahanan negara (Fellyanda, 2011). Hak dan kewajiban ikut serta
dalam pembelaan negara ditujukan kepada seluruh warga negara, sesuai
amanat Undang-Undang. Pertahanan yang bersifat semesta dilaksanakan
melalui pertahanan militer dan nirmiliter secara sinergi, terintegrasi dan
terkoordinasi untuk menghadapi ancaman militer, ancaman nonmiliter dan
ancaman hibrida.
Strategi Pertahanan Negara Indonesia dikembangkan berdasarkan
kekhasan dan kondisi geografi sebagai negara kepulauan berciri
Nusantara, dimana Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua samudera dan
dua berua, sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu pusat
perdagangan internasional memiliki kerawanan dan tantangan tersendiri.
Selain itu, posisi Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung
dengan sepuluh negara, menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

perbatasan dan ancaman keamanan yang meryebabkan instabilitas dalam


negeri dan di kawasan. Letak geografis merupakan salah satu determinan
yang menentukan masa depan suatu negara dalam melakukan hubungan
internasional.
Pergeseran pola hubungan terhadap suatu Negara akan menentukar
arah kebijakan yang berpengarui secara globa. Pada masa yang akan
datang, eksistensi Indonesia akan tetap dipengaruhi olen kondisi
geografisnya dalam tataran dunia. Dalam mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan menjamin keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman, upaya pertahanan negara
diselenggarakan dengan Strategi Pertahanan Berlapis. Strategi
Pertahanan Berlapis bertumpu pada upaya pertahanan negara yang
memadukan pertahanan militer dengan pertahanan nirmiliter sebagai satu
kesatuan pertahanan negara yang utuh. Karakteristik Strategi Pertahanan
Berlapis diwujudkan melalui keterpaduan pendayagunaan lapis
pertahanan militer dan lapis pertahanan nirmiliter yang saling menyokong
dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.
Kekuatan pertahanan militer menempatkan TNI sebagai Komponen
Utama didukung oleh Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung.
Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung berasal dari Sumber
Daya dan Sarana Prasarana Nasional, yang dipersiapkan secara dini dan
dimobilisasi sesuai peraturan dan perundang-undangan. Kemhan bekerja
sama dengan segenap K/L lainnya untuk membentuk kekuatan komponen
pertahanan negara. Pertahanan nirmiliter menempatkan K/L sebagai
Unsur Utama maupun sebagai Unsur Lain Kekuatan Bangsa dan Pemda
melalui perwujudan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi masing-
masing.

BAB III KESIMPULAN


1. Dari berbagai definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan
bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

bersaing dengan melihat faktor eksternal dan internal organisasi.


Organisasi melakukan tindakan yang dapat menjadikan
keuntungan baik untuk lembaga maupun pihak lain yang berada di
bawah naungan lembaga.
2. Jenis strategi publik yang telah teridentifikasikan oleh Wechsler dan
Backoff dalam Heene (2010), dapat digambarkan sebagai: 1.
Strategi Ekspansi, 2. Strategi Transformasi, 3. Strategi Isolasi, 4.
Strategis Politisasi.
3. Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam negeri.Tujuan strategi pertahanan ini
dapat dirumuskan kedalam 5 kategori.
4. Strategi Pertahanan Negara Indonesia dikembangkan berdasarkan
kekhasan dan kondisi geografi sebagai negara kepulauan berciri
Nusantara. Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan
yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara,
wilayah, dan sumber daya nasional
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

REFERENSI:
Aris Kurniawan. 2021. Pertahanan Negara – Pengertian, Sistem, Strategi,
Hakikat, Komponen, Alat, Para Ahli.
BNPP. 2011. Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara &
Kawasan Perbatasan Tahun 2011- 2014.
Clausewitz, C., Howard, M., Paret, P., dan Brodie, B. 1984. On War.
Princeton: Princeton University Press. Chicago (Author-Date, 15th
ed.).
Fellyanda Suci Agiesta. 2019. 8 Strategi Prabowo Perkuat Pertahanan
Indonesia Agar Tak Diganggu Asing.
Kementerian Pertahanan. 2020. Buku Doktrin Pertahanan Negara 2014.
Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kennedy, Posma Sariguna Johnson. 2018. The Relations of Defense
Budget with Investment: Evidence from Indonesia. International
Journal of Economics and Financial Issues, 6(S6), 115-119.
Lake, Anthony. 1981. “Defining the National Interest” Proceedings of the
Academy of Political Sciences, Vol. 34, No. 2 The Power to Govern:
Assessing Reform in the United States, pp. 202-213.
Muradi. 2012. Dinamika Politik Pertahanan dan Keamanan: Memahami
Masalah dan Kebijakan Politik Pertahanan Keamanan Era
Reformasi. Widya Padjadjaran, Bandung.
Rahman, Faisal. 2018. Implementasi Doktrin Tridarma Ekakarma Melalui
Teori Perimbangan Kekuatan. Jurnal Sospol Vol.4. No.1.
Sun-tzu, and Samuel B. Griffith. 1964. The Art of War. Oxford: Clarendon
Press.

Anda mungkin juga menyukai