Anda di halaman 1dari 21

Etika, Medikolegal,

Profesionalisme, dan
Kesejawatan dalam
Bidang USG Obgin Dasar
Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Sp.OG(K), MPH
HIDROPS FETALIS
Dok, anak saya
divonis oleh dokter Gambaran
USG
tidak bisa hidup,
harus dilahirkan.
Bulan lalu katanya
normal?

BREAKING BAD
Wanita 26 tahun, G1 hamil 22
minggu, tanpa faktor risiko, NEWS
berpendidikan
Pendahuluan: Masalah
• Kasus etika dan medikolegal berkaitan dengan USG MENINGKAT  Kurangnya standardisasi & kompetensi
• Tuntutan pasien MENINGKAT  GANGGUAN KOMUNIKASI = Penyebab utama tuntutan pasien
• Kesejawatan berkurang  Sengketa Medis ↑
• Pelanggaran etik  Terbuka jalur pelanggaran HUKUM  Sanksi pidana-perdata-administrasi

Pahami aspek ETIKA & Ingat KESEJAWATAN &


MEDIKOLEGAL PROFESIONALISME

• Beneficence • Berbagi, menghargai, kooperatif


• Menghargai autonomi pasien dengan sejawat
• “Fetus as a patient” = Janin viable • Butuh standardisasi &
dan previable sebagai pasien peningkatan kompetensi 
Melalui PELATIHAN
Konsep Berpikir Etika, Profesionalisme, Kesejawatan dan
Medikolegal dalam Pemeriksaan USG Obgin
AGAMA

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI, KEDOKTERAN, LEGAL, DAN KOMUNIKASI

ETIKA MEDIKOLEGAL PROFESIONALISME KESEJAWATAN

PELATIHAN USG OBGIN DASAR BERBASIS KOMPETENSI

CEGAH MASALAH ETIKA, MEDIS, DAN LEGAL

CEGAH SANKSI ADMINISTRASI, PERDATA, DAN PIDANA


Kolegium OBGIN Indonesia, 2020
Moral dan Etika
Etika = Bagian dari moral (Baik/buruk, benar/salah)

Prinsip Dasar Etika Secara Umum (Carrera JM, 2003)


1. Semua pasien (dan suaminya) berhak mendapat informasi tentang risiko cacat
bawaan yang mungkin didapat dan proses diagnosis prenatal yg akan dijalani
2. Informasi mengenai cara diagnosis prenatal yg akan dilakukan harus mencakup
antara lain indikasi, risiko dan pemeriksaan alternatifnya
3. Dokter tidak diperkenankan memaksakan pendapatnya sendiri tetapi harus
menjelaskan semua cara dan pilihan yang ada
Moral dan Etika
Prinsip Dasar Etika Secara Umum (Carrera JM, 2003)
4. Semua pemeriksaan USG dikategorikan sebagai tindakan invasif sehingga harus
dilakukan secara lege artis (cukup pengalaman, teknologi sesuai dan lingkungan
yang menyokong)  Bila tidak, maka pasien harus dirujuk ke tingkat yang
sesuai
5. Hasil yang ditemukan harus dirahasiakan
6. Pemeriksa harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang konseling genetik bagi
pasangan untuk membantu menentukan pilihan
7. Pemeriksa harus menyetujui pilihan yang diambil pasien
Moral dan Etika
Prinsip Dasar Etika Medis
• BENEFICENCE
• Manfaat > kerugian, mengusahakan yang terbaik bagi pasien
• NON-MALEFICENCE
• Primum non nocere = Do no harm
• (RESPECT FOR) AUTONOMY
• Informed consent & hargai keputusan pasien
• JUSTICE
• Tidak membeda-bedakan pasien berdasarkan suku, agama, warna kulit, ras,
bangsa, status sosial
Moral dan Etika
Etika dalam Pemeriksaan USG Obgin
1
1. Kompetensi pemeriksa USG PROFESIONAL & KOMPETEN
2. Indikasi pemeriksaan USG Obstetri & 2
Ginekologi SESUAI HUKUM 
ASPEK MEDIKOLEGAL
Kontroversi =
• USG selektif,
• USG rutin,
• USG non-medik 3
3. Pelaporan hasil pemeriksaan USG LAPORAN DAN DOKUMENTASI
4
4. Kerahasiaan KERAHASIAAN
1
Profesional
Perilaku profesional
1. Humility (kerendahan hati) 6. Altruism (mementingkan kepentingan
2. Honesty (intellectual and personal) orang lain, rela berkorban)
(kejujuran) 7. Respectfulness (menghormati)
3. Responsibility (bertanggung jawab) 8. Compassion (bisa merasa
4. Reliability (dapat dipercaya) terharu/iba/empati)
5. Accountability (dapat diminta 9. Sensitivity (peka)
pertanggung-jawabannya) 10. Tactfulness (bijaksana)
1
Profesional
Contoh perilaku tidak profesional
1. Tidak jujur intelektual dan pribadi 8. Kurang tekun
2. Arogan dan tidak menghormati 9. Personal excesses
3. Membeda-bedakan berdasarkan ras, 10. Pelanggaran seksual
suku, agama, orientasi seksual
4. Berlaku kasar ke pasien & mitra kerja
5. Tidak dapat
mempertanggungjawabkan kelalaian
medis & administratif
6. Fiscal irresponsibility
7. Kurang komitmen untuk belajar mandiri
1 Kompeten
Kompetensi Pemeriksa USG
• Telah mengikuti pendidikan & pelatihan USG secara formal
• Memperoleh sertifikat kompetensi (Kolegium OBGIN)
• Memperoleh akreditasi
• Selalu aktif mengikuti pendidikan USG berkelanjutan (P2KB)
• Adanya stratifikasi kompetensi pemeriksaan USG
• Dasar, Madya dan Lanjut
• Sistem Rujukan berjenjang

SANGAT BERKAITAN DENGAN ASPEK MEDIKOLEGAL!


2 Aspek Hukum
Any invasive prenatal diagnosis is a “MEDICAL ACT”

Prosedur diagnostik prenatal yang invasif →


1. APPROPRIATE tindakan medis → secara hukum boleh dilakukan
QUALIFICATION bila memenuhi persyaratan (lege-artis) (Carrera
JM, 2003) :
2. SUFFICIENT
TRAINING 1. Dokter memiliki kualifikasi khusus
(kompeten)
(COMPETENCE) 2. Dokter harus sudah mpo pelatihan yg cukup
untuk itu
3. THE CONSENT OF
3. Diperlukan adanya persetujuan setelah
THE PATIENT informasi (PSI) dari pasien yg bersangkutan
2
Aspek Hukum
Any invasive prenatal diagnosis is a
“MEDICAL ACT”

Anomali kongenital mayor yang


bersifat lethal
• TRISOMY 13
• TRISOMY 18
• BILATERAL RENAL AGENESIS
• THANATOPHORIC DYSPLASIA
• ALOBAR
HOLOPROSENCEPHALY
• HYDRANENCEPHALY
• ANENCEPHALY
2 Aspek Hukum
Kasus legal yang berkaitan dengan USG
Body Region n %
Obstetric 318 74.5
Gynecologic 45 10.5
Abdominal 29 6.8
Eye 4 1
Breast 2 0.5
Neurological 1 0.2
Miscellaneous 28 6.5
Total 427 100

(Modified from Sanders RC, 1998. In: Chervenak FA, Chervenak J. Medical-legal challenges of ultrasound. Contemporary Ob/Gyn Ultrasound: Recent Advances & Clinical Practice. Honolulu, 2009)
2
Aspek Hukum
• UU No.29 Tahun 2004: Praktik Kedokteran • KUHP dan KUHAP
• UU No. 36 Tahun 2009: Kesehatan • KUHPer dan KUHAPer
• UU No. 44 Tahun 2009: RS
• UU No. 20 Tahun 2013 : Pendidikan Kedokteran
• UU No. 36 Tahun 2014 : Tenaga Kesehatan
• UU No. 19 Tahun 2016 : Informasi dan Transaksi
Elektronik

PELAJARI, PAHAMI, DAN APLIKASIKAN HUKUM DENGAN BAIK DAN BENAR


MAMPU BERTANGGUNG
PELANGGARAN PIDANA
JAWAB
PELANGGARAN PERDATA

PELANGGARAN ADMINISTRASI SANKSI PIDANA


Kolegium OBGIN Indonesia, 2020
3 Laporan dan Dokumentasi
Laporan Pemeriksaan USG Pada gambar/foto USG
1. Dokumentasi dicantumkan:
1. Print out: hitam putih atau • Identitas pasien
berwarna • Tanggal pemeriksaan
2. Foto polaroid • Nama pemeriksa dan
3. Flash disc, dll. tempat pemeriksaan
• Orientasi gambar (body
2. Laporan hasil pemeriksaan mark)
1. Dibuat secara tertulis ! • Hasil pengukuran
2. USG OBGIN Dasar: Standar POGI (tiga bidang dan dalam
3. USG OBGIN Madya dan Lanjut: mm)
Standar POGI • Keterangan singkat
bagian janin yg
dianggap penting
3 Laporan dan Dokumentasi
Laporan Pemeriksaan USG
• Suatu pemeriksaan USG normal tidak menjamin bahwa janin akan dilahirkan normal.
• Beberapa kesulitan teknik dapat menghalangi pemeriksaan anatomi janin secara adekuat:
• Obesitas ibu;
• Kelainan volume cairan amnion;
• Posisi dan letak atau presentasi janin;
• Rentang waktu saat pemeriksaan USG dikerjakan; dll

• Dokter pemeriksa USG obstetri harus menjelaskan hal ini kepada pasiennya, sebaiknya
disertai pernyataan tertulis yang terbaca jelas di halaman muka laporan USG.
• Bila ada struktur janin yang tidak dapat dipelajari secara memuaskan selama pemeriksaan,
harus dijelaskan di dalam laporan.

Goncalves LF, et al. In: Fleischer AC, et al. Sonography in Obstetrics and Gynecology. New York: McGraw-Hill, 2001; p. 361
3
Kerahasiaan
• Yang berlaku di Negara Barat dan INDONESIA :
• Kerahasiaan harus dijaga di antara Dokter dan Pasien:
• Pihak lain dipandang sebagai pihak ketiga:
• Suami (pasangan).
• Keluarga/kerabat.
• Teman dekat, dll.

• Pihak ketiga tidak berhak mendapatkan informasi langsung, kecuali


secara eksplisit diijinkan oleh pasien (ibu hamil).
Pesan yang Dibawa Pulang
• Ingat 4 aspek etika dasar di bidang medis : beneficence, non-
maleficence, autonomy dan justice serta konsep The Fetus as a
Patient

• Perubahan akibat keberadaan USG telah terlihat pada timbulnya


permasalahan di bidang etika dan hukum terutama bila dikaitkan
dengan prinsip lege-artis

• Masalah etik pemeriksaan USG sangat terkait dengan berbagai aspek


Pesan yang Dibawa Pulang

• MASALAH ETIKA BERKAITAN DENGAN MEDIKOLEGAL


• Lakukan pemeriksaan USG atas indikasi dan sesuai standar POGI
• Pasien memiliki hak untuk memilih dan memutuskan
• Perhatikan kebenaran dan kelengkapan rekam medik
• Bekerjalah dengan ETIKA, PROFESIONAL dalam balutan
KESEJAWATAN dan paham ASPEK MEDIKOLEGAL
T erima kasih

Anda mungkin juga menyukai