&
KRITERIA WAKTU
SUBUH
Adi Damanhuri
OUTLINE
• Sistem Bumi-Bulan-Matahari
• Siklus Sideris-sinodik
Metode Hisab dalam •
•
Sistem Koordinat
Jenis-jenis Hisab
Muhammadiyah • Implementasi Hisab
Muhammadiyah
• Kalender Islam Global
Istilah-istilah:
- Revolusi Bumi,
- Rotasi Bumi,
- Ekuator,
- Ekliptika,
- Aphelion-Perihelion,
- Apogee-Perigee,
- Siklus Bulan: Sideris, Sinodis
IMPLIKASI SISTEM BUMI-BULAN-MATAHARI
SIDERIS VS SINODIS
• Dalam al Qur;an kata hisab juga memiliki arti lain seperti : batas,
hari kiamat, dan tanggung jawab
• Menurut Tantawi al-Jauhari dalam Azhari (2007) nama – nama bulan Islam yang
sekarang diadopsi berasal dari zaman Kilab bin Murrah salah satu kakek Nabi
Muhammad saw.
• Nama-nama bulan Islam itu adalah :
(1) Muharram (bulan yang disucikan), (2) Safar (bulan yang dikosongkan), (3) Rabi’ul
awal (musim semi pertama), (4) Rabi’ul akhir (musim semi kedua), (5) Jumadil awal
(musim kering pertama), (6) Jumadil akhir (musim kering kedua), (7) Rajab (bulan
pujian), (8) Sya’ban (bulan pembagian), (9) Ramadhan (bulan yang sangat panas), (10)
Syawal (bulan untuk berburu), (11) Dzulkaedah (bulan istirahat) dan (12) Dzulhijjah
(bulan ziarah).
Q.S. AT-TAUBAH: 36
ظ ِل ُم ْوا ِف ْي ِه َّن اَ ْنفُ َس ُك ْم َوقَاتِلُوا ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َك ۤافَّةً َك َما يُقَاتِلُ ْونَ ُك ْم َك ۤافَّةً ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ َم َع
ْ َال ِّدي ُْن ْالقَيِّ ُم ەۙ فَاَل ت
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz)
pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik
semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang bertakwa”
Muharram Hari ke Muharram Hari ke Muharram Hari ke Dzulkaedah Hari ke Dzulkaedah Hari ke Dzulkaedah Hari ke
1 1 11 11 21 21 1 296 11 306 21 316
2 2 12 12 22 22 2 297 12 307 22 317
3 3 13 13 23 23 3 298 13 308 23 318
4 4 14 14 24 24 4 299 14 309 24 319
5 5 15 15 25 25 5 300 15 310 25 320
6 6 16 16 26 26 6 301 16 311 26 321
7 7 17 17 27 27 7 302 17 312 27 322
8 8 18 18 28 28 8 303 18 313 28 323
9 9 19 19 29 29 9 304 19 314 29 324
10 10 20 20 30 30 10 305 20 315 30 325
DZULHIJJAH
BULAN ISLAM KE 12
AWAL Dzulhijjah = HARI KE 326
AKHIR Dzulhijjah = HARI KE 354 atau 355
DALAM HISAB URFI BULAN Dzulhijjah TERDIRI DARI 30 HARI untuk tahun Kabisat atau 29 hari untuk tahun Basit
Hari besar : 10 Dzulhijjah = Idul Adha
Dzulhijjah Hari ke Dzulhijjah Hari ke Dzulhijjah Hari ke Dzulhijjah Hari ke Dzulhijjah Hari ke Dzulhijjah Hari ke
• Pada tahun Kabisat terdiri • Pada tahun Kabisat terdiri • Pada tahun Kabisat terdiri • Pada tahun Kabisat terdiri
dari 355 hari dan bulan dari 355 hari dan bulan dari 355 hari dan bulan dari 355 hari dan bulan
Dzulhijjah terdiri dari 30 Dzulhijjah terdiri dari 30 Dzulhijjah terdiri dari 30 Dzulhijjah terdiri dari 30 hari.
hari. hari. hari.
• Dalam 30 tahun terdapat 11
• Dalam 30 tahun terdapat 11 • Dalam 30 tahun terdapat 11 • Dalam 30 tahun terdapat 11 tahun Kabisat dan 19 tahun
tahun Kabisat dan 19 tahun tahun Kabisat dan 19 tahun tahun Kabisat dan 19 tahun Basit.
Basit. Basit. Basit.
• Bila H adalah tahun Hijriah
• Bila H adalah tahun Hijriah • Bila H adalah tahun Hijriah • Bila H adalah tahun Hijriah maka tahun Hijriah Kabisat
maka tahun Hijriah Kabisat maka tahun Hijriah Kabisat maka tahun Hijriah Kabisat ditentukan sebagai berikut:
ditentukan sebagai berikut: ditentukan sebagai berikut: ditentukan sebagai berikut:
• S = Frac (H / 30) * 30, bila S
• S = Frac (H / 30) * 30, bila • S = Frac (H / 30) * 30, bila • S = Frac (H / 30) * 30, bila = 2, 5, 8, 11, 13, 16, 19, 21,
S = 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, S = 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, S = 2, 5, 8, 10, 13, 16, 19, 24, 27 dan 30 maka H adalah
21, 24, 26 dan 29 maka H 21, 24, 26 dan 29 maka H 21, 24, 27 dan 29 maka H tahun Kabisat
adalah tahun Kabisat adalah tahun Kabisat adalah tahun Kabisat
Model Tahun Kabisat Daur 30 tahun
Urutan Tahun Model 1: Ulugh Beg Model 2: Utsmani Model 3: Fathimiyah Model 4: Habash al Hasib
1
2 2 2 2 2
3
4
5 5 5 5 5
6
7 7 7
8 8 8
9
10 10 10 10
11 11
12
13 13 13 13 13
14
15 15
16 16 16 16
17
18 18 18
19 19 19
20
21 21 21 21 21
22
23
24 24 24 24 24
25
26 26 26
27 27 27
28
29 29 29 29
30 30
HISAB HAKIKI
Hisab hakiki adalah metode penentuan awal bulan kamariah yang
dilakukan dengan menghitung gerak faktual (sesungguhnya) Bulan di
langit sehingga bermula dan berakhirnya bulan kamariah mengacu pada
kedudukan atau perjalanan Bulan benda langit
tersebut
Wujudul Hilal IR MABIMS (2-3-8) IR Jakarta 2017 (3-6,4) Kalender Islam Global
1. Terjadi konjungsi 1. Tinggi hilal minimal 2° 1. Tinggi hilal minimal 3° KIG Hasil Turki 2016
2. Konjungsi terjadi sebelum 2. Elongasi minimal 3° 2. Elongasi minimal 6,4°
Matahari terbenam 3. Umur Bulan miniml 8 jam
3. Saat Matahari terbenam,
Bulan diatas ufuk
HISAB MUHAMMADIYAH
Bulan
Matahari
IMPLEMENTASI
Transfer hasil,
Kesatuan mathla’,
• Data Astronomis :
• Posisi Matahari,
• Tinggi Matahari,
• Jarak zenit,
ASTRONOMI
SUBUH
| 𝜆𝑡 − 𝜆 𝑧|
𝑊𝑎𝑘𝑡 𝑢𝑆𝑢𝑏𝑢h =12.00 − 𝑒 − 𝑡 ± +𝑖
15
sin h
cos 𝑡 =− tan 𝜑 tan 𝛿 +
cos 𝜑 cos 𝛿
STANDAR YANG SUDAH ADA
Organisasi h Negara
University of Islamic -18° Pakistan, Bangladesh,
Science Karachi India, Afghanistan, dan
sebagian Eropa
Islamic Science of North -15° Kanada dan sebagian
America (ISNA) Amerika Serikat
Muslim World League -18° Eropa Timur dan sebagian
Amerika Serikat
Ummul Qura Committee -19° Semenanjung Arabia
sin h
cos 𝑡 =− tan 𝜑 tan 𝛿+
cos 𝜑 cos 𝛿
Q.S:
an-Nisa:103, al-Isra:78, al-
Takwir:18, al-Baqarah:182 Qur’an, Hadis, Ijma’
Hadis: ada 8 hadis
SINKRON
FENOMENA ALAM
TEKNIK PENGAMATAN
SQM adalah instrumen yang diproduksi oleh Unihedron dari Kanada, dan
digunakan untuk mengambil data-data ilmiah dan penelitian yang berkaitan
dengan:
Perbandingan kuantitatif kecerlangan langit untuk lokasi-lokasi pengamatan
astronomi,
Pencatatan evolusi dari polusi cahaya,
Monitoring kecerlangan langit dalam rentang waktu tertentu untuk data
pengamatan astronomi,
SKY QUALITY METER Penentuan malam yang pas untuk pengamatan objek-objek langit tertentu,
(SQM) Kalibrasi kecerlangan langit dengan perhitugan kualitatif, seperti Bortle Scale
atau NELM (Naked Eye Limiting Magnitude)
Investigasi hubungan antara kecerlangan langit dengan siklus Mataharii, atau
dengan aktifitas bintik Matahari dari bulan ke bulan,
Membantu peneliti kura-kura laut khususnya terkait perilaku reaksi kura-kura
terhadap cahaya buatan manusia seperti cahaya lampu dan lain-lain,
Penelitian kesesuaian kicau burung dengan kehadiran cahaya fajar,
OUTPUT DATA PENGAMATAN
Dengan Kamera All-Sky
Dengan SQM
ANALISIS DATA
14
13
12
11
4) Metode “solver”,
5) Image Processing
10
9
8
7
6
5
4
-2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Dip Matahari
CONTOH: METODE MOVING AVERAGE
CONTOH: METODE MOVING AVERAGE
• Dengan ( , , , dan ) adalah konstanta yang merupakan bilangan real atau kompleks, dengan dan n
adalah bilangan bulat non-negatif.
• Sedangkan pangkat tertinggi dari fungsi polinomial menunjukkan orde atau derajat fungsi tersebut.
Misalnya, seperti ditunjukkan oleh persamaan dibawah ini:
• Pangkat tertinggi dari variabel x-nya adalah pangkat 5 (lima) artinya persamaan diatas merupakan
fungsi polinomial berderajat 5 atau orde 5. Dan turunan dari fungsi polinomial mengikuti aturan
seperti ditunjukkan oleh rumus ( 16 ). Maka jika rumus ( 14 ) turunannya menjadi seperti rumus:
• Penggunaan metode polinomial dalam pengamatan dan penelitian awal waktu subuh adalah untuk
menentukan titik belok (turning point). Dengan mencari akar persamaan turunan kesatu, lalu akar-
akar turunan kesatu dimasukkan ke persamaan turunan kedua, dan yang hasilnya negative-lah yang
menunjukkan titik belok
CONTOH: METODE POLINOMIAL
• Dari contoh persamaan di atas:
• Turunan kesatunya:
• Turunan keduanya:
PASTRON UAD
Untuk Muhammadiyah, melalui Munas Tarjih ke-31 yang diadakan pada tahun 2020 melalui media
dalam jaringan (daring) telah menetapkan bahwa sudut kedalaman Matahari untuk dijadikan standar awal
waktu subuh adalah -18°, sedangkan pemerintah sampai hari ini belum merubah sudut kedalaman yaitu -
18°.
IMPLIKASI
h=−20 °
h=−18 °
TERIMA KASIH