Anda di halaman 1dari 26

Di

Kepribadian
Orang BAB II

Gregory G.

Young
Bab 2

Mengenali Ciri Watak Seseorang Dari


Cara Berpakaian
Oleh Gregory G. Young
Gaya berpakaian bukanlah sekedar tren/mode, tetapi
ia akan menunjukan ciri watak dan kepribadian orang
itu. “ Bagaimana seseorang berdandan atau
berpakaian, maka demikianlah watak atau
kepribadian seseorang itu.”
Penampilan seseorang dengan kepribadianya
sangatlah erat hubunganya, pakaian yang tidak sah
jika dipakai oleh seorang perwira membuat perwira
itu dipandang hina dan bisa dianggap bukan sebagai
perwira sejati. Ada juga orang yang
menyembunyikan gaya kepribadianya dengan
berpakaian elegan agar bisa diterima oleh kelompok
tertentu yang mempunyai kesamaan.

1
Bab 2
Fungsi pakaian secara umum

Pada hakikatnya fungsi dari pakaian ialah untuk melindungi diri dari rasa dingin dan panas,
dan sebagainya. Misalnya, pakaian dalam yang dikenakan seseorang untuk menutupi
bagian yang tidak boleh dilihat oleh orang lain. Contonya, seseorang yang memakai topi
untuk menutupi kepala botak miliknya itu. Namun, ada juga pakaian yang dikenakan
seseorang untuk memperagakan apa yang mereka sembunyikan itu. wanita yang
memakain rok mini, yang hanya sejengkal saja maksudnya ialah untuk memperlihatkan
paha, ada juga wanita yang mengangkat hijab di bagian depan tubuhnya untuk
memperlihatkan bagian depan tubuhnya itu. Hal ini merupakan bukti orang yang
memperagakan apa yang mereka sembunyikan. 2
Tren Berpakaian
Terlepas dari tren dan mode apa saja yang
dikenakan seseorang, mode adalah ketentuan
umum yang murni dan tidak dapat begitu saja kita
tarik kesimpulan sebagai penggambaran watak
dari orang yang memakainya. Entah ia memakai
celana yang bermodel licin atau banyak lipatanya,
itu tidak dapat dijadikan bukti tentang lambang
watak pribadi orang tersebut. Apa yang disebut
mode bagaimanapun keunikan dan keanehanya
tidak bisa menjadi suatu kunci ke arah penentuan
watak seseorang yang mengikuti mode tersebut.
Pakaian yang dikenakan itu cenderung merupakan Yang penulis soroti disini adalah gaya
cara berpakian, dan tidak lebih dari itu. berpakaian, bukan cara berpakaian
menurut tren mode.

3
Melalui gaya berpakaian inilah kita dapat
Dalam hal ini , maka tugas pakaian itu merupakan
membedakan manakah yang disebut guru, manakah
semacam alat penyamar. Menutupi seluruh tubuh kita
yang disebut murid, manakah yang disebut polisi,
dengan gaya pakaian tertentu akan menciptakan
manakah yang disebut direktur, manakah yang disebut
suatu bayangan atau citra tentang peranan tertentu
pekerja biasa. Hampir secara tidak sadar orang
didalam diri si pemakainya.
memilih jenis gaya berpakaian mereka menurut gaya
yang menurut mereka sesuai dengan peranan mereka.

4
Peranan pakaian sebagai pembentuk citra dan untuk membela diri
Sejumlah orang memang secara sengaja, tapi kadang Orang yang berwatak revolusioner akan
juga tidak sadar, memilih pakaian yang sesuai dengan mengenakan kemeja dengan serba
citra atau gambaran tertentu, suatu bentuk contoh terbuka sehingga bagian dadanya terlihat
yang sudah mereka bayangkan. Pola yang menjadi
dengan jelas, seorang wanita yang senang
idaman mereka misalnya suatu tokoh tertentu.
Mungkin orang yang jadi tokoh idamanya itu adalah
bergaya dan serba lincah wataknya akan
seorang guru yang sangat disegani, tokoh politik yang ingin selalu mengenakan pakaian yang
terkenal, atau suatu kelompok dalam masyarakat terbaru dalam dunia mode, tidak peduli
tertentu. berapa banyak uang yang keluar untuk
keperluanya itu. Dipihak lain seorang
penganut paham moralis akan
mengenakan pakaian yang serba
sederhana, yang sudah usang dan
mungkin pula sudah dekil. Seorang ayah
yang berpakaian secara parlente akan
sangat menyenangkan hati anak putrinya
yang suka berdandan rapi dan indah.
5
Watak Boros
Watak boros itu dapat juga merupakan cerminan Orang yang praktis cenderung memilih jenis pakaian
daripada gairah seorang wanita atau rasa angkuh. yang tahan lama dan warnanya tidak cepat luntur.
Watak boros itu senantiasa ditafsirkan orang sebagai Akan tetapi hal ini dapat menghilangkan kegembiraan
sifat yang seringkali ingin berlagak dan seseorang dalam menikmati keanggunan dan
membanggakan diri. Rasa ingin membanggakan diri itu keindahan dari pakaian itu. Akan tetapi juga, hal ini
timbul dari jiwa yang merasa tertekan, merasa diri tidak dapat di terapkan pada cara berpakaian yang
tidak mampu untuk meyakini diri sendiri, dan telah seba palsu dan semu pada saat kita melamar suatu
gagal mendapat rasa pengakuan dari masyarakat. Hal pekerjaan atau saat kita sedang berusaha
ini dapat kita lihat pada orang yang sering sekali menimbulkan suatu kesan pada orang lain untuk
mancari sorak sorai, daripada mencari kepastian diri menarik perhatianya.
sendiri atau mencari kesadaran dalam diri sendiri.

6
Anggun
Keanggunan yang mengandung
segi-segi keindaha menuntut dua
syarat: setiap pakaian seseorang
haruslah jelas pola, warna dan
coraknya, dan harus pula
dibandingkan dengan jenis
pakaian yang lainya.Selanjutnya
adalah gaya, semangat dan
kegembiraan.
7
Maka jika digabungkan, gaya
semangat dan kegembiraan itu
dapat menimbulkan warna, corak,
dan pola jenis pakaian yang
sangat khas, yang tidak bisa ditiru
atau dibuat-buat oleh orang lain,
karena memiliki sifat-sifat
keunikan dan keistimewaan Contoh berpakaian mengikuti seorang tentara
atau seorang pengusaha.
tersendiri.

8
  Membaca
Jenis jenis cara orang berpakaian
1. Anggun: individu yang menunjukan sikap yang Kep
berbahagia dengan corak pakaianya, serta pandai
menciptakan kombinasi pakaian. riba
2. Berpakaian rapi: meniru cara berpakaian orang
lain yang bersifat konvensional atau mengenakan
pakaian yang serba keren, necis, dan parlente.
dian
3. Berpakaian sembrono: coraknya tidak harmonis, Orang
tetapi pakaianya cukup berseih.
4. Berpakaian slebor: tidak harmonis dan pakaianya
serba kotor dan tidak karuan. Gaya ini mirip seperti
bandit-bandit dalam film cowboy.

9
Gaya Berpakaian
Gregory G. Young

Alasan untuk segala macam gaya berpakaian


terletak pada perbedaan tuntutan dan
perbedaan fungsi.
Seorang bintang film yang senang
berdandan akan beda sekali dengan seorang
karyawan yang makmur hidupnya, seorang
ahli bangunan pun berbeda cara
berpakaiannya jika dibandingkan dengan
seorang pengusaha bank yang rapi.
10
Gaya
Tradisional
Kostum dan pakaian seragam
adalah gaya berpakaian yang
bercorak tradisional.
Keseragaman dalam
berpakaian senantiasa
didambakan orang setiap kali
orang ingin menyatakan sifat
kebersamaan, suatu ikatan
yang akrab, suatu golongan
tertentu dalam masyarakat.
11
Apabila seseorang mengenakan
pakaian seragam yang tradisional,
entah pakaian itu pakaian petani,
kostum anggota korps marching
band, atau kostum kesebelasan
klub sepak bola, semua cara
berpakaian itu adalah untuk
memberikan nilai pribadi yang
lebih tinggi kepada yang Kita dapat mengambil kesimpulan dari cara petani
berpakaian, bahwa pakaian bagi mereka
memakainya, suatu citra tertentu melambangkan kesetiaan. Tampak juga dari jalanya
yang didambakan para sejarah, bahwa kaum petani mempunyai ikatan yang
kuat dengan para leluhurnya.
pemakainya itu.
12
Gaya Asli
Seorang yang cenderung
menyukai gaya berpakaian asli
adalah seorang yang bersifat
kreatif dan produktif, serta
memiliki sense of art yang tinggi.
Ia cenderung memiliki semangat
yang berkobar, mempunyai
banyak ide kreatif, dan suka
berpetualang.

13
Wanita
jika seorang wanita
memiliki gaya berpakaian
yang asli ia mungkin dapat
menciptakan gaun yang
indah dari bahan sepotong
kain biasa dengan motif
yang juga biasa.

14
Pria
seorang pria yang bergaya asli
mungkin akan membuat kemeja
dengan potongan yang aneh dan
model yang ganjil menurut
seleranya sendiri, sehingga orang
lain menilainya orang yang
berperilaku aneh dan cenderung
eksentrik.

15
Gaya Klasik
Yang dimaksud dengan klasik dalam hal ini adalah
suatu konsep yang memperlihatkan cara berpakaian
dengan model yang telah ditentukan secara ketat,
dengan bentuk kuno dengan warna yang lama.
Setiap bentuk pakaian yang tetap mempertahankan
gaya model yang menurut kebiasaan, meskipun telah
berlangsung banyak perubahan mode terus-
menerus, dapat kita golongkan pada bentuk pakaian
yang klasik.

Orang yang senang dengan gaya berpakaian klasik


biasanya sangat memperhatikan “peraturan-
peraturan yang berlaku mengenai pakaian”. Misalnya,
mengenakan setelan jas untuk pakaian resepsi.
Apabila orang ini memakai pakaian yang kurang
pantas maka orang seperti ini akan merasa malu.

16
Cara berpakaian klasik memberikan kesan
terus-menerus, sehingga bisa menikbulkan
kesan prestise yang kita kehendaki dari
kalangan masyarakat. Dengan mengenakan
pakaian klasik itu, orang ingin menciptakan
suasana banhwa orang itu adalah seseorang
yang mempunyai kepribadian tertentu, yang
mempunyai nilai pribadi tersendiri.

Dengan berpakaian klasik seseorang ingin


menarik perhatian oranglain, dan
menunjukan kewibawaan, bahkan
mengundang oranglain untuk hormat dan
menghargai dirinya. Dan membayangkan
dirinya sendiri sebagai seorang tokoh yang
dipuja. 17
Gaya yang modis (mengikuti mode)
Perubahan tren mode yang pesat akan mendatangkan
perubahan dalam jenis warna, pola pakaian, design,
dan gaya potongan pakaian. Mode dengan sendirinya
mendorong ke arah perubahan.
Mode itu berkembang oleh karena adanya gaya tarik
kepada sesuatu yang baru, hasrat untuk mengalami
sesauatu yang baru. Seorang yang senang mengikuti
mode, tidak menyukai sesuatu yang asli, melainkan
lebih senang adanya perubahan-perubahan.

Akan tetapi, kita harus mengakui, orang


seperti ini juga menginginkan sesuatu yang
asli. Suatu hasrat untuk memiliki sesuatu
yang asli bukanlah hal aneh, akantetapi dapat
menjurus ke arah kegemaran yang ekstrim.

18
Selain ke empat gaya tersebut tradisional dan Ada kecenderungan yang menyimpang dari
keaslian, gaya klasik dan mode, ada pula hal yang berulang-ulang kali terjadi. Menolak
empat gaya yang bersifat defensif berupa untuk memakai pakaian yang sama sampai
keseragaman dan perubahan, dua kali di lingkungan masyarakat yang sama,
sifat kolot dan sifat boros. atau takut betemu dengan seseorang apabila
memakai pakaian yang sama, hal itu
merupakan rasa takun akan berlanjutnya
Kita membedakan empat macam arah gaya
sesuatu, berdasarkan rasa takut akan hal
yang dapat kita golongkan sebagai peranan
kekosongan, takut kehilangan, takut
yang bersifat defensif, ide dan corak otentik
kekurangan, atau takut kehilangan daya tarik.
merupakan prasyarat bagi corak keaslian.
Orang itu menderita gejala gelisah, suatu
Pertama memerlukan usaha-usaha mental,
sikap ragu-ragu untuk bersikap santai, serta
yang kedua adalah kematangan pengalaman.
sikap cemas. Dorongan ke arah perubahan
dapat diukur dengan takaran menurut jenis
pakaian dan seberapa banyak pakaian yang
ada di lemari pakaian anda.

19
Seseorang dapat berganti atau
mengubah penampilanya hanya
untuk memberikan kesan kepada
orang lain bahwa dirinya
merupakan orang penting,
menarik perhatian dan memiliki
kepribadian yang asli. Khalayak
ramai mungkin akan terpukau
melihat penampilan orang seperti
ini. Akan tetapi, hampir tidak ada
seorang pun yang menganggap
adanya keaslian di balik
penampilanya yang serba
berubah ubah itu.
20
Pendirian yang bercorak kolot akan secara
tegas menolak adanya tren mode yang ada.
Dan menganggapnya sebagai pemborosan.
Itulah sebabnya para pengusaha sering
enggan berpakaian kolot, semata-mata untuk
membuktikan adanya perubahan-perubahan
yang berlangsung dalam gaya hidup. Di balik
itu semua terdapat kemauan untuk Orang yang menyukai hidup tertib
mempertahankan keteraturan, kelanggengan selalu memilih gaya berpakaian yang
dan ketertiban yang dituntut dari pihak luar kolot. Hal ini membuat mereka
sebagai suatu cara untuk mencapai suatu berfungsi sesuai dengan peranan
sistem batiniah. mereka dan peraturan yang berlaku
dikalangan golongan masyarakat
mereka.

21
Sikap
Eksklusif
Apabila kita menentukan tuntutan kita
sampai kepada taraf orang lain tidak
mampu untuk memperolehnya, maka kita
akan menjadi manusia yang eksklusif.
Suatu sikap eksklusif adalah sikap yang
ganjil, yang tinggi trafnya. Apabila
seorang individu mengenakan pakaian Ada dua alasan yang melatarbelakangi
yang ganjil, hanya karena ingin berbeda orang seperti ini. Yang pertama, agar menjadi
dari masyarakat sekitar pada umumnya, manusia yang berbeda pada umumnya atau
maka kita bukan tampil berbeda dari menarik perhatian dari khalayak ramai.
manusia lainya. Tetapi, orang itu telah Kedua, adanya sikap menunjukan dirinya
berpenampilan aneh dan ganjil, tidak lebih dari masyarakat biasa agar dianggap
seperti biasanya atau pada umumnya. sebagai “juragan” atau “bos” pemilik sepuluh
kontrakan. 22
Suatu sikap eksklusif itu berlangsung Hartanya yang eksklusif dan ditunjang
spontanitas, tidak memerlukan penataan oleh materi yang melimpah ini bisa jadi
buah pemikiran dan tindakan. suatu alternatif untuk suatu hubungan
Bertentangan dengan watak yagn bersifat rumah tangga yang tidak memuaskan.
ekstrim yang membutuhkan orang lain Mereka biasanya mempunyai banyak
untuk menyaksikanya, maka sikap tuntutan dan mengajukan banyak pilihan.
eksklusif hanya memberikan peluang Hal ini sringkali menimbulkan konflik dan
untuk perasaan bangga yang bersifat ketegangan batin. Seringkali merasa resah
subjektif. Orang dalam tipe ini bersifat dan tidak mendapatkan kecocokan, ia
defensif, dengan gaya hidup yang sangat sering terbentur dalam kecacaran mental,
eksklusif, menyukai keindahan dan sebab ia menghendaki kedua belah segi
benda-benda seni yang bernilai tinggi sekaligus, yakni melakukan pilihan yang
yang dapat memuaskan jiwanya. bebas tanpa bersedia memberikan
mengorbankan apapun.

23
Kombinasi yang berikut ini melukiskan hubungan antara keempat peranan gaya
tersebut.

Ofensif Dalam banyak hal, ciri yang


ditampilkan orang tidak harus dominan
 Gaya tradisional pada satu ciri saja.
Bisa jadi orang tersebut menampilkan
 Gaya asli dirinya dengan mengkombinasikan
 Gaya klasik
beberapa ciri yang ada. Dengan kata
 Gaya yang modis
lain, kedelapan ciri di atas tidak
Defensif muncul dalam bentuk tunggal, tetapi
 Seragam seringkali dalam bentuk kombinasi.
 Berubah-ubah
 Konservatif
 24Eksklusif
Catatan :
Apabila kita meninjau fungsi psikologis dari pakaian yang dikenakan orang,
maka kita dapat melihat berbagai macam watak. Kepribadian seseorang
beserta wataknya akan sepenuhnya kita pahami.
Sifat boros pada seseorang tidaklah selamanya menunjukan gejala yang
menyolok tentang hasrat seks yang tersembunyi.
Keanggunan yang mengandung segi keindahan dlam berpakaian adalah sama
dengan pakaian yang kita kenakan pada waktu senggang.
Orang menciptakan gaya berpakaian yang seragam adalah untuk membedakan
penggolongan citra yang mereka miliki.
Sikap eksklusif itu tidak terikat pada harga yang mahal, melainkan pada
kemampuan untuk menilai kesempuranaan segi keindahan serta menjatuhka
pilihan pada sesuatu yang bercorak luar biasa.
manusia mengenakan pakaian menurut peranan yang diidamkan untuk
memantapkan suatu nilai, seringkali secara tidak sadar, dengan menempatkan
segolongan masyarakat tertentu sebagai sasaran.
25

Anda mungkin juga menyukai