Anda di halaman 1dari 20

MEMBACA Gregory G.

Young
KEPRIBADIAN ORANG
BAB 1 MENYADARI WATAK
PRIBADI SENDIRI
 Setiap orang pasti memiliki watak yang berbeda satu sama lain. kita dapat melihatnya
namun tidak secara detail, karena watak yang dimiliki setiap orang beragam dan
berkombinasi. Namun setiap orang pasti mempunyai sifat yang dominan seperti pribadi
yang Arogan dan emosional atau pribadi yang sabar dan lemah lembut. Dalam hal ini
penting bagi kita untuk mengenal pribadi kita masing-masing, meskipun untuk mengenal
watak sendiri lebih sulit daripada mengenal watak orang lain.
 Menurut pandangan saya kita dapat menilai watak sendiri dari respon yang orang lain
berikan kepada kita, contoh jika kita adalah pribadi yang baik dan memiliki sifat lemah
lembut maka orang lain juga akan segan terhadap kita. Sebaliknya jika kita adalah pribadi
dengan sifat Angkuh maka orang disekitar kita juga akan bersikap demikian.
MENYADARI WATAK PRIBADI
 Menurut si penulis menyadiri watak pribadi merupakan satu kesempatan besar dalam hidup, dengan
satu pendirian yang kokoh sebagai landasanya. Salahsatu ciri bahwa kita telah menyadari watak
kepribadi adalah dengan menggunakan seluruh kemampuan yang ada dalam diri kita. Hal ini juga
dapat disempurnakan asal kita menerima dan meyakininya.
TANDA-TANDA AKAN
KESADARAN DIRI SENDIRI
 Dibagian ini si penulis ingin mengenalkan kepada kita apa itu “gejala normal” dengan “nilai rata-rata
gejala normal”. Karena keduanya sangat mirip, sehingga si penulis juga sering kesulitan untuk
membedakanya.
 Seseorang bisa dikatakan normal jika tingkah lakunya dibenarkan dalam keadaan tertentu. Seseorang
harus mengetahui dengan tepat bagaimana caranya bertingkah laku secara tepat dan pantas. Maka
dibutuhkan pedoman khusus untuk menilainya, para ahli ilmu jiwa dan ahli kemasyarakatan pun
menilai ukuran nomrmal seseorang berdasarkan norma-norma dan pedoman tersebut.
 Dapat kita simpulkan bahwa jika ada individu bertingkah laku berbeda dari kebanyakan orang di
sekitarnya, maka bisa jadi orang tersebut tidak tergolong individu yang bisa dikatakan normal.
APAKAH “NORMAL” ITU?

NORMAL
NORMAL
DALAM
DALAM ARTI
FISIK ARTI
TEKNIS
Normal dalam arti fisik dan dalam arti teknis adalah sama dengan apa yang kita
anggap ukuran rata-rata, yang harus diperhatikan adalah tidak ada sama sekali
hubunganya antara bayangan ideal dengan jumlah rata-rata. Orang yang bersikap
jujur dalam tingkah laku dan tutur katanya termasuk bayangan ideal yang patut
dimiliki manusia normal, karena keadaan normal tersebut bukan termasuk nilai rata-
rata, melainkan suatu norma yang ideal. Keadaan normal dalam penilaian psikologis
dan konsultasi dalam individu yang sehat maupun yang terganggu keadaan syarafnya,
dapat diukur dengan ketentuan yang bersifat ideal yang kualitatif.
CITRA IDEAL BAGI
KESADARAN DIRI
Citra ideal merupakan satu kebutuhan mutlak bagi orang yang mencari arti hidup, juga
sebagai norma dan petunjuk. Penulis mengibaratkan ini seperti garis-garis besar haluan,
yang hanya memperlihatkan jurusan yang harus ditempuh dan harus kita pilih untuk
memperoleh kesadaran diri sendiri. Semakin konsisten kita berada dalam citra yang ideal
maka semakin jelas kita menampakan keadaan normal, semakin murni keadaan kita yang
normal maka akan memperlihatkan tingkah laku yang wajar, sehingga kita dapat
mengurangi pengaruh yang tidak wajar dalam lingkungan masyarakat.
PANDANGAN-PANDANGAN
Menurut si penulis anak muda sangat keranjingan akan citra yang ideal, sebab
mereka sangat ingin mengetahui arti serta tujuan kehidupan ini. Orang yang
memiliki citra dan menjadi seorang idealis biasanya akan menganggap orang lain
memiliki sifat kekanak-kanakan. Hal ini akan mengecewaknya, sebab ia tidak akan
pernah sadar akan tuntunan hidup yang mereka kejar itu.
Norma yang ideal merupakan alat-alat yang diperlukan dalam orientasi hidup.
Norma yang ideal Merupakan petunjuk arah untuk memperoleh kesadaran diri dalam
menempuh kehidupan ini.
Citra ideal adalah pedoman dasar yang menunjukan kearah mana kita akan menuju,
sasaranya adalah ukuran normal berkaitan erat juga dengan keadaan diri sendiri.
Merupakan suatu seni yang harus dipelajari, dipraktikan dan diterapkan.
TINGKAH LAKU DI TENGAH
LINGKUNGAN HIDUP
Sifat Dari Peranan Pemujaan Diri Sendiri
Apabila kelakuan seseorang tidak lagi ditentukan oleh kenyataan di bagian luar dari
diri seseorang itu dan kini bersumber dari dalam rasa cemas yang menjelma menjadi
rasa takut, maka dapat disimpulkan sebagai seseorang yang memuja diri sendiri.
Misalnya seseorang yang memilih menggunakan I Phone bukan dikarenakan
kebutuhanya melainkan untuk menandakan status dan derajat seseorang itu.
“Lihatlah kepada mobil saya” atau seperti halnya tingkah laku lainya merupakan
suatu isyarat pemujaan diri. Apabila gelar, pangkat atau jabatanya, rumah, kekayaan
menjadi tujuan untuk meningkatkan martabat dan meninggikan derajatnya maka
hubungan dengan kenyataan yang berlaku telah lepas.
TINGKAH LAKU ADALAH
PERANAN PERTAHANAN DIRI
Orang yang mengidap rasa takut dalam hidupnya akan memperlihatkan tingkah laku
yang bersifat Destruktif juga tindakanya agresif dalam bentuk pencegahan diri, atau
dapat pula bersifat terlalu peka atau cepat naik darah, sikap yang suka mengejek dan
menjengkelkan.
Sikap berkeras hati dan bersikap masa bodoh, Individu yang berpemikiran dengan
kenyataan, akan senantiasa bereaksi secara spontan dalam keadaan hati apapun,
apabila tidak ada reaksi normal ini maka ada yang tidak beres dalam orang itu.
GAYA KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah ciri pembawaan dan pola kelakuan yang khas bagi pribadi itu
sendiri, bukan meniru oranglain ataupun menjiplaknya. Meliputi cara berfikir,
tingkah laku, perasaan, aksi, tanggapan dan cara berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila ini terjadi secara berulang-ulang dengan khas dan dinamis maka
itulah gaya kepribadian.
Suatu gaya kepribadian dapat sangat dipengaruhi oleh sebab tamat sekolah atau
kematian orang tua; gaya kepribadian lain dapat dipengaruhi secara positif atau
negatif oleh pujian dan keberhasilan.
Suatu lingkungan mungkin menuntut penyesuaian degan gaya tertentu, sehingga hal
ini condong menghalangi perkembangan dan pengungkapan dari gaya-gaya lainya.
“PABRIK PENGHASIL”
PENYAKIT SYARAF
Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam satu keluarga dimana orangtua yang lebih
menguasai menuntut anaknya untuk menyesuaikan diri dengan gaya kepribadian
orang tuanya. Dalam hal ini anak akan mencoba mempolakan sesuai dengan orang
tuanya atau guru yang dominan atau orang dewasa yang menarik sehingga anak akan
frustasi, atau mungkin menderita penyakit syaraf. Apabila suatu rumah tangga atau
lingkungan seperti itu menuntut adanya penyesuaian gaya kepribadian, maka
lingkungan itu menjadi “pabrik penghasil” penyakit Syaraf.
GAYA KEPRIBADIAN WARISAN
Karena gaya kepribadian itu hanya di warisi oleh seorang tua saja, maka
kemungkinan adanya dua gaya yang hidup berdampingan adalah besar sekali,
penting sekali untuk memahami dua gaya itu, memahaminya dan menghargainya
jika tidak demikian komunikasi akan lebih sulit dan perdamaian serta keserasian
akan terganggu. Dalam lingkungan keluarga kita bisa belajar menghargai perbedaan
mendorong keterbukaan, menerapkan kesabaran dan lain-lain.
Belajar dari orang tua kita, mereka saling beradaptasi gaya kepribadian satu
samalain, saling menyesuaikan diri untuk menyambut kelahiran anak, menderita
sakit, menanggulangi masalah keuangan dll.
Selama itu orangtua kita saling berinteraksi dan menyesuaikan diri, dan kita sebagai
anak belajar untuk menerima dan menghargai semua persamaan dan perbedaan yang
ada di antara mereka, kemudia proses ini terus berlanjut hingga kita lulus sekolah,
menjadi dewasa kemudian menikah. Oleh karena itu memahami gaya kepribadian
merupakan hal yang penting untuk masa kanak-kanak maupun setelah memasuki
usia dewasa dan seterusnya.
MENGENALI GAYA
KEPRIBADIAN
Apa yang kami ketahui tentang gaya kepribadian ini diambil dari mendengar secara
telilti para pasien kami beserta keluarga mereka; merekalah guru-guru kamidalam
hal ini. Bahkan, nama-nama gaya yang menjadi ciri khas masing-masing berasal dari
mereka itu . “Sabar”, “Berketetapan”, “Menyesuaikan diri” merupakan istilah yang
mereka gunakan berulang-ulang untuk menggambarkan ciri khas diri mereka sendiri.
Kepribadian yang sabar memang bersifat sabar; kepribadian yang berketetapan
dengan mudah mengakui semangat memburu tujuan dengan gigih, dan kepribadian
yang mudah menyesuaikan diri akan berbicara mengenai penyesuaian dengan nilai-
nilai yang ditetapkan oleh orang lain.
UNSUR ESENSIAL
Yang dimaksud esensial oleh penulis adalah adalah prinsip operasi dasarnya sendiri,
orientasi utama sikap fundamental gaya bersangkutan dalam menghadapi orang lain
dan lingkunganya.
Unsur esensial dari setiap kepribadian merupakan kekuatan dan kelemahan yang
terbesar bagi pemiliknya. Ini berarti bahwa setiap situasi baru bisa merupakan suatu
kesempatan atau suatu krisis.
PENGARUH LINGKUNGAN
Masing-masing kepribadian cenderung memandang lingkungan yang sama dengan
penilaian yang berbeda, berdasarkan faktor yang esensial dari dirinya sendiri.
Kepribadian yang sabar memandang lingkunganya sebagai tuntutan
Kepribadian yang ulet memandang sebagai kemungkinan ancaman
Setiap kepribadian akan merasakan apa yang dirinya rasakan, jika sikapnya terhadap
diri sendiri dan lingkungannya sehat dan realistis, maka dia diharapkan akan
berinteraksi sebaik-baiknya, menarik dan mengambil apa yang dibutuhkan dari
lingkungan sekitar sambil memberi sumbangan kepada lingkungan sekitarnya.
Orang yang sehat dapat dikatakan mempunyai “kekuatan” kemampuan seseorang
secara realistis untuk memperkirakan sumber-sumber daya dirinya dan
kemampuanya
Manusia jika tidak memiliki kekuatan akan kemampuan dirinya sendiri akan
memiliki rasa tidak berdaya, tidak hanya itu tapi juga merasa ditolak atau tidak
layak. Orang seperti ini adalah orang yang tidak realistis belum dewasa atau tidak
sehat. Dia tidak mampu memanfaatkan kekuatanya, dia tidak dapat memberikan
tanggapan terhadap setiap kesempatan yang datang. Orang seperti ini sering
mengalami kegelisahan yang berkepanjangan. Sebaliknya
orang yang mengetahui gaya kepribadianya sendiri, dia mampu memanfaatkan
kekuatanya, memanfaatkan kesempatan yang datang dan lingkungan di sekitarnya
akan mengundangnya untuk memakai kekuatan itu dengan sebaik baiknya.
ORANG YANG SEHAT DAN
DEWASA
Sifat dewasa dapat kita fahami dalam pola pikir ketika seseorang bertutur kata dan
menyampaikan pandangan-pandanganya.
“Kesehatan” mempunyai banyak arti dari “merasa nyaman” sampai “berfungsinya
organisme dengan sebaik-baiknya”
Orang yang sehat diharapkan dapat bisa menanggulangi berbagai tekanan,
pertentangan, dan krisis secara sadar dan akal sehat. Dia tidak menghindari tekanan
hanya karena dia tidak dapat melakukan itu. Orang yang sehat sadar akan usaha
perjuanganya, perasaan-perasaan dan pola kelakuanya sendiri. Dia suka bergaul. Dia
berusaha berinteraksi secara produktif dan konstruktif dengan dunia dan sesamanya.
Orang sehat juga tidak enggan untuk mengulurkan tangan, membantu dan memberi
kasih sayang kepada lingkunganya, dia menerima kasih sayang dan dukungan. Dia
dapat tumbuh dalam kemampuan-kemampuan pribadi dan tanggung jawab
sosialnya.
Seseorang menunjukan kedewasaan dalam segala umur apabila dia terbuka untuk
menggunakan kemampuan dan kekuatanya yang ada pada tingkat pertumbuhanya
ketika itu, dan dengan norma-norma gaya kepribadian nya sendiri.
Orang tua hari ini ditawari dengan segudang petunjuk dalam menjalankan peranan
mereka sebagai orang tua. Tapi, bahan-bahan yang diberikan itu disusun dan
dicampur-campur sedemikian rupa dengan hanya berdasarkan pemikiran. Hal seperti
ini bahaya dan dapat merusak. Kita harus ingat setiap gaya kepribadian memiliki
esensi kekuatan dan kelemahanya masing-masing
Apa yang dianggap sehat dan dewasa dalam bersikap bagi suatu gaya kepribadian
belum tentu cocok bagi gaya kepribadian yang lainya.
KUTIPAN
GREGORY G. YOUNG
DARI GAYA KEPRIBADIAN
Kepribadian yang ambisius memberikan banyak tekanan kepada kompetisi dan
kemenagan, kepribadian ambisius lainya akan “menangkap” semangat usaha
perjuangan dan keagresifan sesamanya yang bergaya sama.
Setiap kepribadian mempunyai pengalaman masa lalu yang mengubah persepsi masa
depan. Sekalipun pengalaman itu tidak dikenang secara sadar, semakin banyak kita
mengetahui gaya kepribadian kita sendiri, semakin besarlah kesempatan untuk hidup
maju dengan cara yang tuntas dan memuaskan.
Setiap gaya kepribadian akan memandang secara berbeda-beda semua kejadian, dan
alternatif-alternatif yang terbuka bagi mereka. Anda harus sangat teliti dan hati-hati
dalam mengidentifikasi kepribadian anda sendiri dan juga orang lain.
Kita harus bersedia menghadapi resiko apabila ingin menggunakan kemampuan,
mengembangkan bakat, dan mencapai tujuan tujuan kita. Risiko yang terbesar adalah
tidak mengambil resiko apapun.

Anda mungkin juga menyukai