Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH AURICULAR ACUPRESSURE

MENGGUNAKAN TITIK ENDOKRIN, INTERNAL


GENITAL DAN SHENMEN DALAM MENGURANGI
SKOR PENDERITAAN AKIBAT DISMENORE
MENGGUNAKAN INDIKATOR MEDI-Q
Choirun Nisa / 151910483059
Prevalensi

81% 54,89% 11.565 jiwa


Dari seluruh populasi wanita di Dari seluruh populasi wanita di Penderita dismenore di Jawa
Dunia merupakan penderita Indonesia merupakan penderita Timur
dismenore dismenore primer (BPS Provinsi Jatim, dalam
(WHO dalam Santos, 2022) (Silviani, 2019) Imaniar, 2019)

30-60% 1,07-1,31%
Remaja di Surabaya merupakan Kunjungan kebidanan di Surabaya
penderita dismenore merupakan penderita dismenore
(Larasati & Alatas, 2016) (Larasati & Alatas, 2016)
Dismenore
Dismenore atau yang lebih dikenal dengan nyeri
haid dapat diartikan sebuah sensasi kram, nyeri
hebat, kram pada perut bagian bawah yang
biasanya dapat diikuti dengan gejala lainnya
seperti mual, muntah, sakit kepala dan lainnya
yang dialami sebelum atau selama menstruasi.
Berdasarkan penyebabnya dismenore dibagi
menjadi dismenore primer dan sekunder.

Dismenore Primer Dismenore Sekunder


Dismenore sekunder merupakan nyeri
Dismenore primer didefinisikan sebagai nyeri menstruasi yang disertai adanya penyakit
kram saat menstruasi yang terjadi sebelum patologis pada panggul atau organ reproduksi
atau selama menstruasi tanpa adanya faktor wanita seperti endometriosis, mioma uteri,
patologi. adenomiosis, penyakit radang panggul,
perlekatan panggul, dan sebagainya.
Dismenore secara TCM
Dismenore lebih dikenal dengan istilah Tong Jing yang mana
merupakan salah satu keluhan yang timbul sebelum atau saat
terjadinya menstruasi. Gejalanya berupa nyeri terutama
pada perut bagian bawah hingga sakit pinggang disertai
dengan gejala lain berupa anggota badan terasa dingin,
keluarnya keringat dingin, wajah pucat sampai merasakan
adanya rasa mual dan muntah
Dampak
Dismenore memiliki beberapa dampak negatif jika dibiarkan,
rasa nyeri yang dialami biasanya akan mempengaruhi
aktivitas keseharian. Beberapa wanita bahkan absen pada
tempat kerja atau sekolah saat mengalami dismenore, hal ini
tentu akan berdampak pada kehidupan kerja atau kehidupan
sekolah. Dampak tersebut tentu dapat meningkatkan stress
mereka. Sementara tingkat stress sendiri berbanding lurus
dengan keparahan dismenore. Sehingga siklus ini akan terus
berputar dan harus segera ditangani.
Perawatan Farmakologis dan Non Farmakologis

Dalam perawatan famakologis, mengatasi dismenore dapat menggunakan


beberapa obat seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory
Drugs) dan OC (Oral Contraceptives) yang menempati peringkat atas
pada obat yang sering digunakan. Namun penggunaannya dalam jangka
panjang dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti mual, muntah
dan pendarahan pada gastrointestinal sehingga diperlukan terapi
alternatif untuk mengatasi hal tersebut

Sementara dalam perawatan non-farmakologis yang sudah


banyak diteliti, penanganan dismenore dapat dilakukan
dengan pemberian terapi kinesio tape, termoterapi,
elektroterapi, pijat, akupunktur dan auriculatherapy
Auricular
Auricular atau daun telinga adalah mikrosistem
yang merupakan manifestasi dari seluruh tubuh
manusia. Kondisi fisiologis dan patologis manusia
bermanifestasi pada titik dan area auricular.
Untuk memperbaiki fungsi tubuh yang sedang
terganggu, maka dapat diberikan ransangan pada
pada area tersebut.

Auricular Acupressure
Auricular Acupressure merupakan jenis terapi yang memiliki fungsi untuk mengobati dan mengelola
rasa nyeri yang biasanya digunakan sebagai terapi tambahan. Auricular Acupressure adalah terapi
acupressure yang digunakan pada telinga. Perbedaan acupressure adalah menggunakan titik yang
sama seperti acupuncture tetapi tanpa menggunakan jarum. Auricular Acupressure menggunakan
stimulator berupa biji, logam atau magnet yang kira-kira berukuran 2 milimeter dan ditutupi oleh
plester yang tahan air. Stimulasi yang diberikan dapat berupa penekanan dengan jari atau dari
pemasangan biji itu sendiri.
Alasan Pemilihan Titik
Hasil penelitian systematic review dan meta analisis dari 12 literatur yang ditemukan menunjukan
bahwa auriculotherapy relatif aman dan memiliki hasil positif dalam penanganan dismenore.
Terdapat penggunaan kombinasi titik yang berbeda sebagai terapi yang diberikan, dari 12 literatur
tersebut titik yang paling sering digunakan dalam terapi dismenore adalah titik endokrin & internal
genital (masing-masing 91,6%), dan shenmen (83%).

Titik Endokrin Titik Internal Genital Titik Shenmen

Titik endokrin pada auricular


dirangsang untuk membuat hormon
Titik internal genital digunakan untuk Titik shenmen digunakan untuk
endokrin menjadi seimbang agar
meredakan masalah menstruasi, Pada meredakan stress, rasa nyeri,
sekresi kelenjar pituitari dapat
dasarnya titik ini digunakan untuk ketegangan, kecemasan, depresi,
menerima pesan neurofisiologis dari
mengharmonisasikan serta insomnia, kegelisahan, dan kepekaan
otak dan kemudian melepaskan
meningkatkan fungsi organ uterus. yang berlebihan. Selain itu stimulasi
hormon tertentu yang dapat
Dalam TCM, titik ini pada titik ini juga dapat
mempengaruhi kelenjar endokrin
digunakan untuk menguatkan kembali meningkatkan reaktivitas titik telinga
dalam tubuh. Dalam teori TCM, titik
qi ginjal dan memelihara esensi lainnya, sehingga membuatnya lebih
endokrin digunakan untuk mengurangi
mudah untuk dideteksi
kelembaban dan mengurangi
pembengkakan & edema.
Indikator Penilaian
Sebuah alat ukur untuk mengevaluasi penderitaan selama menstruasi
menggunakan total skor yang akan dihasilkan. Item penilaian yang
Menstrual
dilakukan mencangkup frekuensi & tingkat penderitaan yang Distress
diakibatkan timbulnya gejala selama masa menstruasi. Terdapat 25 Questionnaire
item yang ditanyakan meliputi: area nyeri, ketidaknyamanan, peruba-
(MEDI-Q).
han psikis/kognitif, gejala gastrointestinal, serta perubahan fungsi
fisiologi

Sebuah alat ukur generic item tunggal yang digunakan untuk menilai
instesitas nyeri. Penilaiannya dilakukan dengan meminta pasien untuk Numeric Rat-
menunjukkan secara verbal atau grafis pada skala 0 hingga 10, angka ing Scale
yang paling tepat menggambarkan intensitas nyeri dengan 0 yang (NRS)
berarti tidak ada nyeri dan 10 menggambarkan rasa sakit yang paling
buruk
Apakah terapi auricular acupressure menggunakan titik endokrin, internal
as an

genital dan shenmen terbukti dapat menurunkan skor penderitaan menggunakan


ah
M mus

indikator penilaian MEDI-Q?


al
Ru

Membuktikan terapi auricular acupressure menggunakan titik endokrin, internal


an

genital dan shenmen dapat menurunkan skor penderitaan menggunakan


ju

indikator penilaian MEDI-Q


Tu

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi mengenai penanganan kasus


at

dismenore menggunakan auricular acupressure dan dapat menjadi referensi


fa

penelitian berikutnya.
an
M

I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
TEORI KONVENSIONAL Penyebab Dismenore Primer
b. Faktor Psikologis / Stress

1. Faktor Endokrin Saat seseorang mengalami stres terjadi respon


neuroendokrin, sehingga menyebabkan Corticotrophin
Menstruasi terjadi karena tidak adanya proses Releasing Hormone (CRH) yang merupakan regulator
pembuahan, sehingga korpus luteum akan hipotalamaus utama menstimulasi sekresi
berubah menjadi korpus albican. Perubahan ini Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH). ACTH akan
menyebabkan kadar progesterone dan esterogen meningkatkan sekresi kortisol adrenal. Hormon-
menurun sehingga endometrium menjadi mudah hormon tersebut menyebabkan sekresi Follicle
luruh. Hal ini menyebabkan terjadinya pelepasan Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
enzim fosfolipase A2 dan enzim cyclooxygenase- (LH) terhambat sehingga perkembangan folikel
3 akan aktif. Enzim cyclooxygenase-3 akan terganggu. Hal ini menyebabkan sintesis dan
menyebabkan peningkatan sintesis prostaglandin pelepasan progesteron terganggu. Kadar progesteron
F2ά. Senyawa ini akan membuat otot uterus yang rendah meningkatkan sintesis prostaglandin F2ά
berkontraksi sehingga suplai darah ke (PGF2ά). Ketidakseimbangan antara prostaglandin F2ά
endometrium menyempit (vasokontriksi), dengan prostasiklin (PGI2) menyebabkan peningkatan
kontraksi yang hebat dan sering akan aktivasi PGF2ά. Peningkatan aktivasi menyebabkan
menyebabkan aliran darah ke uterus terganggu iskhemia pada sel-sel miometrium dan peningkatan
sehingga muncul rasa nyeri. kontraksi uterus. Peningkatan kontraksi yang
berlebihan sehingga menyebabkan dismenore.
TEORI KONVENSIONAL Mekanisme Penanganan Dismenore

Auricular acupressure dapat digunakan untuk mengobati gejala yang


berhubungan dengan dismenore primer dengan cara menghambat Auricular acu-
produksi prostaglandin yang berlebihan, mengurangi rangsangan pressure
korteks serebral, dan mengatur sekresi hormon endokrin

Parasetamol memberikan efek analgesiknya melalui aksi antinosiseptif


sentral, khususnya dengan menghambat siklooksigenase 3 (COX-3) dan Paracetamol
mengaktifkan jalur penurunan serotoninergik.
TEORI TCM Diferensiasi Sindrom Dismenore

A. Stagnasi Qi dan Darah B. Akumulasi Lembab Dingin


Memiliki manifestasi berupa nyeri pada perut bagian Memiliki manifestasi berupa nyeri dan rasa dingin di
bawah biasanya dimulai sebelumnya memancar ke perut bagian bawah, yang lega oleh kehangatan,

B
punggung bawah, terdapat gumpalan darah, menstruasi ungu langka dengan kaki dingin karena
menstruasi yang terhambat, sedikit dan gelap bekuan darah, keengganan untuk menggumpal.
dengan bekuan, rasa sakit yang menyengat di perut Selaput lidah putih dan lengket serta nadi terasa
bagian bawah, distensi di daerah hypochondria dan dalam dan tengang.
payudara. Tubuh lidah keunguan dengan bintik-bintik

A
ungu diatasnya dan nadi terasa dalam..

C
C. Kekurangan Qi dan Darah
Memiliki manifestasi berupa nyeri di perut bagian
bawah, biasanya muncul selama dan setelah menstruasi,
D D. Defisiensi Qi Hati dan Ginjal
Memiliki manifestasi berupa nyeri di perut bagian
disertai dengan sensasi yang kosong di perut bagian bawah, menstruasi teratur, darah merah muda, nyeri
bawah, dan di kurangi oleh tekanan, darah berwarna dan kelemahan punggung bawah dan lutut, pusing,
merah muda dan sedikit, kelelahan, pusing, penglihatan tinnitus, penglihatan kabur. Lidah berwarna merah
kabur, palpitasi. Lidah pucat dengan selaput tipis serta dan kurus serta nadi dalam dan tidak rata.
nadi seperti benang dan lemah.
TEORI TCM
Etiologi Dismenore

A. Ketegangan Emosional B. Akumulasi Lembab dan Dingin


Ketegangan emosional adalah faktor etiologi yang Paparan berlebihan terhadap dingin dan kelembaban
sangat penting dalam dismenore. Kemarahan, selama tahun-tahun pubertas dapat menyebabkan

B
frustrasi, kebencian, kekhawatiran, dan rasa akumulasi dingin pada uterus. Kontraksi dingin akan
bersalah semuanya dapat menyebabkan stagnasi Qi- menyebabkan stasis darah di uterus hal inilah yang
Hati. Pada wanita, stagnasi qi hati dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri.
menyebabkan stagnasi darah pada uterus sehingga
menimbulkan rasa nyeri.

A
C
C. Aktifitas Fisik Berlebih D. Aktifitas Seksual Berlebih

Aktifitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan


defisiensi Qi dan darah. Defisiensi darah dapat
menyebabkan kekurangan nutrisi, sehingga darah tidak
D Aktifitas seksual yang berlebih akan melemahkan
kinerja organ hati dan ginjal sehingga mengganggu
pergerakan Qi dan darah. Pergerakan qi dan darah
yang terganggu akan menyebabkan stagnan pada
memiliki kekuatan untuk bergerak dengan benar dan
uterus yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri.
menyebabkan stagnasi uterus dan timbul rasa nyeri.
TEORI TCM
Patologis Dismenore

A. Stagnasi Qi dan Darah B. Stagnasi Qi Hati


Stagnasi Qi dan darah adalah pola yang sangat umum Kelancaran Qi hati sangatlah penting untuk
terjadi pada kejadian dismenore. Keduanya sangat menggerakkan darah. Jika Qi hati mengalami

B
sering menyertai pola lain, misalnya defisiensi Qi dan stagnasi maka darah juga tidak akan bergerak
darah dapat terjadi secara bersamaan dengan dengan benar, sehingga terjadi stagnasi darah
beberapa kejadian stagnasi Qi dan darah. Demikian terutama pada uterus yang menyebabkan timbulnya
pula, dengan akumulasi dingin pada uterus jelas akan rasa nyeri.
menyebabkan stagnasi pada darah.

A
C
C. Stagnasi Akibat Paparan Dingin D. Defisiensi Qi dan Darah pada Hati dan Ginjal
Stagnasi yang disebabkan oleh paparan dingin berlebih
akan menyebabkan darah menjadi beku sehingga
mengganggu aliran darah terutama pada uterus. Hal ini
dapat dilihat dengan adanya darah menstruasi yang
D Kekurangan Qi dan darah pada hati dan ginjal biasanya
hanya menyebabkan nyeri haid ringan dan kebanyakan
terjadi pada wanita yang umurnya lebih dewasa.
berwarna merah dan gumpalannya berwarna lebih gelap. Kondisi ini akan menyebabkan stagnasi karena Qi dan
Rasa nyeri yang timbul akibat adanya paparan dingin darah gagal bergerak dengan sebagaimana mestinya.
terjadi sangat intens dan biasanya dapat dikurangi Stagnasi ini akan menimbulkan stasis pada uterus
keluhannya dengan diberikan rasa hangat. sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Kerangka Konsep
Penderita Dismenore

Konvensional TCM
Paracetamol Auricular Acupressure Auricular
Acupressure
Endokrin Stress
Ketega-ngan Akumulasi lembab Aktifitas fisik Aktifitas seksual
emosional dingin berlebih berlebih
Tidak terjadi pembuahan, CRH akan menstimulasi
korpus luteum berubah sekresi ACTH
Defisiensi qi hati dan
Inhibisi enzim menjadi korpus albican Stagnasi qi hati Kerja organ limpa ↓ Mengaktifkan dan
Lembab & dingin ginjal
cyclooxygenase- Menghambat mengatur aliran qi dan
menyerang uterus
3 di korteks produksi prostaglan- Sekresi kortisol adrenal ↑ darah
serebri otak din yang berlebihan, Kadar progesteron ↓ Defisiensi qi dan Stagnasi qi dan
dan mengatur sekresi darah darah
hormon endokrin Sekresi FSH & LH terhambat
Endometrium mudah
meluruh

Sintesis progesteron terganggu.


Melepas enzim fosfolipase
Kadar progesteron ↓
A2 Stasis darah pada uterus

Enzim cyclooxygenase-3 aktif

Sintesis prostaglandin F2ά↑

Kontraksi uterus ↑ Terjadi dismenore

Keterangan
: Tidak diteliti, menyebabkan

: Diteliti : Menghambat

: Tidak diteliti ↑ : Meningkat

: Diteliti, menyebabkan ↓ : Menurun


Hipotesis
1. Ada pengaruh terapi auricular acupressure pada titik endokrin,
internal genital dan shenmen terhadap kuesioner NRS dan MEDI-Q,
MEDI-Q masing-masing indikator yakni area nyeri,
ketidaknyamanan, perubahan psikis/kognitif, gejala gastrointestinal,
serta perubahan fungsi fisiologi.

2. Ada pengaruh terapi plasebo berupa plester tanpa biji pada titik
bibir terhadap kuesioner NRS dan MEDI-Q, MEDI-Q masing-masing
indikator yakni area nyeri, ketidaknyamanan, perubahan
psikis/kognitif, gejala gastrointestinal, serta perubahan fungsi
fisiologi.
Jenis Penelitian Desain Penelitian Besar Sampel
Penentuan besar sampel dilakukan
Desain penelitian ini dilakukan dengan jenis dengan menggunakan nilai SD pada
penelitian kualitatif, analitis numerik, tidak penelitian yang dilakukan oleh Vahedi et
berpasangan, dengan metode eksperimental Pre-test Terapi Post-test al. (2021). Besar sampel minimal yang
menggunakan pre-post test control group design digunakan pada penelitian analitik
pada subjek penelitian. O1 X1 O2 numerik tidak berpasangan, dua
kelompok, dua kali pengukuran, dapat
Penelitian eksperimental ini, subjek akan dibagi O3 X2 O4 diketahui dengan rumus sebagai berikut:
menjadi dua kelompok yang dipilih menggunakan
metode simple random sampling dengan (𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)𝑆 2
melakukan pengacakan menggunakan tabel Keterangan : 𝑛 = 2൬ ൰
(𝑥1 − 𝑥2 )
randomisasi subjek. Penelitian ini merupakan X1 : Terapi auricular acupressure pada
penelitian single blind, yang mana responden 2
kelompok perlakuan ሺ1,64 + 1,28ሻ1,77
tidak mengetahui akan mendapatkan terapi 𝑛 = 2ቆ ቇ
untuk kelompok perlakuan atau kontrol. (5,08 − 2,82)
X2 : Plasebo berupa plester tanpa biji
Kelompok perlakuan akan diberikan terapi 2
berupa auricular acupressure pada titik pada kelompok kontrol ሺ2,92ሻ1,77
𝑛 = 2ቆ ቇ
endokrin, internal genital dan shenmen.. Titik O1 : Pre-test kelompok perlakuan (2,26)
yang sudah dipilih pada kelompok perlakuan akan
diberikan ransangan dengan menempelkan O2 : Post-test kelompok perlakuan 5,1684 2
plester biji vaccaria. Sedangkan pada kelompok 𝑛 = 2൬ ൰
O3 : Pre-test kelompok kontrol (2,26)
kontrol akan diberikan terapi berupa plasebo
yaitu menempelkan plester tanpa biji pada titik O4 : Post-test kelompok kontrol 𝑛 = 2(2,2869)2
bibir dan tidak memberikan ransangan apapun
pada area telinga. Terapi auricular acupressure 𝑛 = 2(5,229)
dan plasebo diberikan sejak hari pertama
setelah menstruasi terakhir menstruasi dan
Populasi 𝑛 = 10,4 ≈ 10
dihentikan saat tiba menstruasi selanjutnya,
maka plester akan dilepas dan diberikan obat Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang
paracetamol yang dikonsumsi hanya jika dirasa mengalami dismenore di Surabaya. Total sampel beserta drop out
perlu untuk mengatasi dismenore. 20% adalah 13 untuk masing-
masing kelompok
Mengajukan izin penelitian kepada komite etik penelitian.

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


Menyebarkan informasi pencarian responden penelitian.

a. Wanita berumur 18-24 tahun yang sudah a. Memiliki riwayat diagnosis penyakit radang
Mengisi form pendaftaran penderita dismenore melalui formulir online
menstruasi. panggul, endometriosis, atau ginekologis. yang disediakan kepada calon responden
b. Memiliki siklus menstruasi normal (durasi b. Merokok dan mengkonsumsi alkohol.
menstruasi 3-7 hari dengan siklus selama 21 c. Memiliki kelainan kongenital pada daun
Memberian penjelasan prosedur penelitian, manfaat auricular acupressure
sampai 35 hari dihitung dari hari menstruasi telinga. dalam memperbaiki penderitaan akibat dismenore
terakhir) dalam jangka waktu 3 bulan terakhir. d. Memiliki luka pada area yang akan diberi
c. Mengalami dismenore setidaknya 3x atau ransangan.
Melakukan konfirmasi kesanggupan calon responden penelitian dengan
lebih dalam 6 bulan terakhir. e. Menolak menjadi responden. informed consent tertulis.

ALUR PENELITIAN
d. Mengalami dismenore pertama kali 6 bulan
hingga 2 tahun sejak menarche.
Menentukan responden penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi
e. Memiliki skor NRS ≥ 5. (NRS ≥ 5) dan eksklusi yang telah ditentukan
f. BMI antara 18,5 – 24,9 kg/m 2 .
g. Terbiasa mengkonsumsi obat/ jamu herbal/ Nama responden yang sesuai dengan kriteria, selanjutnya akan dimasukkan
melakukan terapi mandiri
Kriteria Drop Out
dalam tabel randomisasi yang sudah dibuat

(seperti: kompres perut dengan air hangat)


untuk mengurangi dismenore tidak tertahan Kelompok Perlakuan : Kelompok Kontrol :
yang dialami. Melaksanakan pre-test Melaksanakan pre-test
a. Terdiagnosis memiliki penyakit radang berupa 4 cara pemeriksaan berupa 4 cara pemeriksaan
h. Bersedia untuk mengganti konsumsi obat/ tradisional dan pengisian tradisional dan pengisian
panggul, endometriosis, atau ginekologis oleh
jamu herbal/ terapi mandiri untuk mengurangi kuisioner MEDI-Q kuisioner MEDI-Q
dokter selama penelitian.
dismenore dengan paracetamol (hanya jika
b. Tidak memberikan ransangan lebih dari 3x Kelompok Kontrol :
diperlukan) selama penelitian. Kelompok Perlakuan :
1.Plasebo
berturut-turut/ tidak berturut-turut selama 1.Auriculo acupressure
Titik bibir
i. Dapat berkomunikasi dengan baik. Titik endokrin, internal genital dan
2. Paracetamol 500 mg
penelitian. shenmen
j. Bersedia menjadi responden penanganan 2. Paracetamol 500 mg
diminum 1x jika timbul nyeri tidak
c. Adanya luka pada area yang diberi diminum 1x jika timbul nyeri tidak
tertahan selama masa menstruasi
dismenore dengan auricular acupressure
ransangan selama penelitian. tertahan selama masa menstruasi
menggunakan biji Vaccaria.
d. Tidak mengikuti anjuran terapi.
k. Bersedia mengikuti alur dan prosedur
e. Mengundurkan diri.
penelitian. Evaluasi dan post-test :
Melakukan 4 cara pemeriksaan dan pengisian kuesioner NRS dan MEDI-Q
oleh responden setelah mendapatkan terapi.

Menganalisis dan uji beda antar 2 kelompok.

Menarik kesimpulan.
THANK YOU!
Presentation by Choirun Nisa

Anda mungkin juga menyukai