Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI KIMIA

Industri Pengilangan Minyak Bumi

Disusun Oleh :
- Arif Fikriy Azis
- Ghozi Fachri Ramadhan
Pengertian Industri Pengilangan Minyak Bumi

Industri pengilangan minyak bumi adalah proses produksi bahan bakar fosil yang terjadi setelah
minyak bumi diekstraksi dari sumur-sumur minyak di bawah tanah atau dari sumber-sumber lainnya
seperti ladang minyak lepas pantai atau minyak bitumen dari tambang terbuka.

Setelah diekstraksi, minyak bumi harus diproses untuk dijadikan produk yang siap digunakan,
seperti bahan bakar kendaraan, bahan bakar pemanas, bahan kimia, dan pelumas. Proses pengilangan
minyak melibatkan pemisahan dan pemurnian minyak mentah menjadi berbagai komponen,
terutama senyawa hidrokarbon seperti bensin, diesel, bahan bakar jet, dan aspal.

Proses pengilangan minyak dimulai dengan pemisahan fraksi-fraksi minyak mentah berdasarkan
titik didihnya melalui proses distilasi. Kemudian fraksi-fraksi tersebut dimurnikan melalui proses lain,
seperti proses hidrogenasi, katalitik cracking, dan alkylation untuk menghasilkan produk-produk yang
diinginkan. Industri pengilangan minyak memiliki peran penting dalam ekonomi global karena
minyak bumi merupakan sumber energi utama dunia.
Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme laut dan tanaman yang mati yang terkubur di dasar laut atau
di daratan ribuan hingga jutaan tahun yang lalu. Berikut adalah tahapan terbentuknya minyak bumi:

1. Pengendapan dan Pembentukan Lapisan


Organisme laut dan tumbuhan mati akan mengendap di dasar laut atau di dataran rendah dan terkubur
oleh sedimen yang terus menumpuk selama ribuan hingga jutaan tahun. Proses ini membentuk lapisan
sedimen yang bertindak sebagai perisai untuk menyimpan organisme tersebut.

2. Pembentukan Batuan Sedimen


Tekanan dan panas yang diterapkan pada organisme yang terkubur di dalam lapisansedimen menyebabkan
pemadatan dan pengerasan. Lama kelamaan, organisme tersebut akan mengalami transformasi kimia dan
fisika, membentuk batuan sedimen yang mengandung bahan organik.

3. Proses Pembusukan dan Penguraian


Bahan organik di dalam batuan sedimen mulai membusuk dan mengalami penguraian karena
mikroorganisme dan bakteri di dalam tanah. Proses ini membebaskan senyawa organik kompleks yang
kemudian dapat diubah menjadi minyak mentah.
Proses Terbentuknya Minyak Bumi
4. Pembentukan Minyak Mentah
Minyak mentah terbentuk ketika senyawa organik kompleks dari batuan sedimen terbentuk oleh
tekanan dan panas yang tinggi selama ribuan hingga jutaan tahun. Proses ini memecah molekul besar
menjadi molekul yang lebih kecil dan membentuk cairan kental seperti minyak mentah.

5. Akumulasi dan Migrasi


Minyak mentah yang terbentuk kemudian bergerak melalui lapisan batuan dan akan terjebak di dalam
reservoir batuan, seperti di dalam lapisan pasir atau batuan pori-pori. Hal ini disebut sebagai proses
akumulasi dan migrasi.

6. Ekstraksi dan Pengolahan


Setelah minyak mentah ditemukan dalam reservoir batuan, proses ekstraksi dimulai untuk
mengeluarkan minyak mentah ke permukaan. Setelah dikeluarkan, minyak mentah kemudian diolah di
kilang minyak untuk menghasilkan berbagai produk turunan, seperti bensin, diesel, dan bahan bakar
pesawat.

Itulah proses terbentuknya minyak bumi yang memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun dan terjadi
secara alami dalam lingkungan geologis yang rumit.
Jenis-jenis Minyak Bumi
Minyak bumi terdiri dari berbagai jenis, dengan kandungan kimia dan sifat fisik yang berbeda-beda. Berikut
adalah beberapa jenis minyak bumi yang umum:

1. Minyak mentah (crude oil) adalah bentuk mentah dari minyak bumi yang belum diolah. Minyak mentah
dapat berbeda-beda sifat dan kandungan kimianya tergantung dari lokasi dan kondisi pengeboran. Minyak
mentah biasanya terdiri dari campuran hidrokarbon yang berbeda-beda, termasuk bahan bakar diesel,
bensin, dan minyak pelumas.

2. Bensin (gasoline) adalah bahan bakar cair yang dihasilkan dari penyulingan minyak mentah. Bensin
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang menggunakan mesin bensin. Bensin memiliki
kandungan hidrokarbon yang ringan dan memiliki oktan rating yang tinggi.

3. Diesel adalah bahan bakar cair yang dihasilkan dari penyulingan minyak mentah. Diesel digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor yang menggunakan mesin diesel. Diesel memiliki kandungan hidrokarbon
yang lebih berat daripada bensin, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar namun dengan emisi yang
lebih tinggi.
Jenis-jenis Minyak Bumi
4. Minyak tanah Minyak tanah (kerosene) adalah bahan bakar cair yang lebih berat daripada bensin dan diesel.
Minyak tanah digunakan untuk pemanasan dan penerangan dalam skala kecil, seperti lampu minyak dan
tungku. Minyak tanah juga digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pesawat terbang.

5. Minyak pelumas Minyak pelumas (lubricating oil) adalah jenis minyak bumi yang digunakan untuk
melumasi mesin dan mencegah terjadinya gesekan antar bagian mesin. Minyak pelumas memiliki kandungan
hidrokarbon yang berat dan ditambahkan dengan aditif yang dapat meningkatkan kemampuan melumasi dan
membersihkan mesin.

6. Parafin Parafin (paraffin wax) adalah jenis lilin yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi. Parafin
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan lilin, kosmetik, dan produk perawatan kulit.

7. Aspal Aspal (asphalt) adalah jenis bahan padat yang dihasilkan dari penyulingan minyak mentah. Aspal
digunakan sebagai bahan pengikat pada konstruksi jalan, atap, dan dinding bangunan.

Itulah beberapa jenis minyak bumi yang umum. Namun, ada banyak jenis lainnya yang digunakan untuk berbagai
aplikasi industri, seperti bahan bakar jet, bahan bakar marine, dan bahan bakar pembangkit listrik.
Pengeboran Minyak Bumi
Pengeboran minyak bumi adalah proses untuk mencari dan mengekstraksi minyak bumi dari bawah tanah atau
dasar laut. Proses pengeboran dimulai dengan melakukan survei geologi dan geofisika untuk menemukan lokasi
yang potensial mengandung minyak bumi. Setelah lokasi yang potensial ditemukan, maka dilakukan
pengeboran sumur minyak.

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pengeboran minyak bumi:


1. Penyusunan rencana: Sebelum melakukan pengeboran, dilakukan penyusunan rencana dan studi kelayakan
untuk menentukan apakah pengeboran tersebut layak dilakukan dan untuk menentukan rute dan kedalaman
pengeboran.
2. Pembuatan sumur bor: Setelah lokasi pengeboran dipilih, dilakukan pembuatan sumur bor. Sumur bor
dibuat dengan cara melubangi tanah atau dasar laut menggunakan alat pengeboran seperti rig dan bit yang
digerakkan oleh mesin. Alat ini akan menembus lapisan batuan hingga mencapai lapisan yang mengandung
minyak bumi.
3. Pemasangan casing: Setelah mencapai kedalaman tertentu, casing atau pipa baja ditempatkan di dalam
sumur untuk menjaga agar dinding sumur tidak runtuh. Casing juga membantu menjaga agar air tanah dan
material yang tidak diinginkan lainnya tidak masuk ke dalam sumur.
Pengeboran Minyak Bumi
4. Pengambilan sampel: Selama proses pengeboran, pengambilan sampel dari formasi batuan dan fluida di
dalam sumur dilakukan untuk menentukan apakah terdapat minyak bumi dalam jumlah yang cukup untuk
ekstraksi.
5. Pengujian tekanan: Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, dilakukan pengujian tekanan untuk
menentukan apakah formasi batuan mengandung minyak bumi dalam jumlah yang cukup untuk diekstraksi.
6. Ekstraksi: Jika ditemukan minyak bumi yang cukup, maka dilakukan ekstraksi. Ada dua jenis teknik
ekstraksi, yaitu teknik primer dan sekunder. Teknik primer melibatkan penggunaan tekanan alami dari formasi
batuan untuk mengeluarkan minyak bumi. Sedangkan teknik sekunder melibatkan penggunaan teknologi
seperti penginjeksian air atau gas untuk meningkatkan tekanan di dalam formasi batuan dan mengeluarkan
minyak bumi yang tertinggal.
7. Pengolahan: Setelah diekstraksi, minyak bumi diangkut ke kilang minyak untuk diolah dan diproses menjadi
berbagai produk seperti bahan bakar, pelumas, dan produk petrokimia lainnya.

Pengeboran minyak bumi adalah proses yang kompleks dan memerlukan teknologi dan pengetahuan yang
mendalam untuk berhasil. Selain itu, pengeboran minyak bumi juga memiliki dampak lingkungan yang
signifikan dan perlu dielola dengan baik untuk mengurangi risiko dan dampak negatif yang terkait.
Perbedaan Bahan Bakar
< Back
Perbedaan Bahan Bakar

Pertalite adalah bahan bakar non-subsidi dari Pertamina yang diperkenalkan pada tahun 2016.
Bahan bakar ini memiliki kandungan oktan sebesar 90 dan memiliki warna hijau. Kandungan oktan
yang lebih rendah dari Pertamax dan Pertamax Turbo membuat bahan bakar ini kurang cocok untuk
kendaraan dengan mesin yang berperforma tinggi. Namun, bahan bakar ini memiliki keunggulan
dalam hal harga yang lebih murah daripada Pertamax dan Pertamax Turbo, sehingga menjadi pilihan
bagi pemilik kendaraan yang mengutamakan harga lebih terjangkau.
< Back
Perbedaan Bahan Bakar

Pertamax adalah bahan bakar non-subsidi yang mengandung oktan sebesar 92 dan memiliki warna
biru. Bahan bakar ini digunakan untuk kendaraan bermesin 4 tak yang membutuhkan bahan bakar
dengan oktan rating yang lebih tinggi daripada Pertalite. Pertamax dapat meningkatkan performa
mesin dan efisiensi bahan bakar, sehingga menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan yang
menginginkan kinerja mesin yang lebih baik.
< Back
Perbedaan Bahan Bakar

Pertamax Turbo adalah bahan bakar non-subsidi yang mengandung oktan sebesar 98 dan memiliki
warna merah. Bahan bakar ini dirancang untuk kendaraan bermesin 4 tak yang membutuhkan bahan
bakar dengan oktan rating yang sangat tinggi, seperti kendaraan berperforma tinggi dan mobil sport.
Pertamax Turbo dapat memberikan performa mesin yang lebih optimal dan efisiensi bahan bakar
yang lebih baik, namun harganya lebih mahal daripada Pertamax dan Pertalite.
< Back
Perbedaan Bahan Bakar

Solar, juga dikenal sebagai solar diesel atau high-speed diesel, adalah bahan bakar yang digunakan untuk
mesin diesel pada kendaraan seperti truk, bus, dan kapal. Solar memiliki oktan rendah, yaitu sekitar 45-50,
yang berarti bahan bakar ini memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam menahan ketukan mesin.
Solar diproduksi dari hasil penyulingan minyak bumi dan memiliki sifat-sifat seperti densitas yang lebih
tinggi, lebih berat, dan lebih kental dibandingkan dengan bensin. Namun, solar memiliki keuntungan karena
lebih efisien dan ekonomis dalam hal konsumsi bahan bakar dibandingkan bensin.
< Back
Perbedaan Bahan Bakar

Avtur, juga dikenal sebagai aviation turbine fuel, adalah bahan bakar yang digunakan untuk mesin
pesawat terbang. Avtur memiliki oktan yang lebih tinggi daripada solar, yaitu sekitar 50-55. Hal ini karena
mesin pesawat memiliki kebutuhan khusus terhadap bahan bakar yang dapat menahan ketukan mesin pada
tekanan dan suhu yang lebih tinggi daripada mesin kendaraan darat.
Avtur dibuat dari campuran hidrokarbon yang lebih ringan dan lebih murni dibandingkan dengan solar,
sehingga menghasilkan emisi yang lebih bersih dan mengurangi risiko kerusakan mesin pesawat.
Selain itu, Pertamina juga menawarkan jenis bahan bakar lainnya seperti Dexlite, Dexlite Plus,
dan Pertamina Dex. Dexlite dan Dexlite Plus adalah bahan bakar yang dirancang khusus untuk
kendaraan dengan mesin diesel, sedangkan Pertamina Dex adalah bahan bakar dengan oktan
rating 92 yang dikhususkan untuk kendaraan dengan mesin bensin yang membutuhkan bahan
bakar dengan kandungan oktan yang lebih tinggi.

Kesimpulannya, pemilihan jenis bahan bakar yang tepat sangat penting untuk menjaga
performa dan keawetan mesin kendaraan. Pemilik kendaraan disarankan untuk memilih jenis
bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan dan selalu menggunakan bahan
bakar yang berkualitas untuk menghindari kerusakan mesin dan meningkatkan efisiensi bahan
bakar.
Oktan adalah suatu indikator kemampuan bahan bakar untuk
tahan terhadap detonasi atau ketukan mesin pada saat terbakar.
Ketukan mesin dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan
udara terbakar secara tidak terkendali dan menyebabkan suara
ledakan yang berbahaya dan merusak mesin. Oleh karena itu,
semakin tinggi angka oktan suatu bahan bakar, semakin baik
kemampuan bahan bakar untuk menahan ketukan mesin saat
terbakar.
Setiap jenis bahan bakar memiliki oktan yang berbeda-beda

Oktan karena kandungan kimia dan sifat-sifatnya yang berbeda. Bahan


bakar yang mengandung senyawa hidrokarbon yang lebih ringan
seperti heksana, memiliki oktan yang lebih rendah, sedangkan
bahan bakar yang mengandung senyawa hidrokarbon yang lebih
berat seperti iso-oktana, memiliki oktan yang lebih tinggi
Dalam industri minyak bumi, penentuan oktan sangat
penting untuk menentukan kualitas dan harga jual suatu bahan
bakar. Semakin tinggi angka oktan, semakin baik kualitas bahan
bakar dan semakin mahal harganya.
Limbah dari Minyak Bumi
Industri pengilangan minyak bumi menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat membahayakan lingkungan
dan kesehatan manusia. Beberapa jenis limbah yang dihasilkan antara lain:

1. Limbah udara: Industri pengilangan minyak bumi menghasilkan emisi gas seperti karbon dioksida, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, dan gas rumah kaca lainnya. Emisi ini dapat menyebabkan polusi udara dan
berdampak pada kesehatan manusia serta lingkungan.
2. Limbah air: Limbah air ini dapat mengandung senyawa kimia berbahaya seperti hidrokarbon, logam berat,
dan senyawa organik yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan
baik.
3. Limbah padat: Limbah padat ini dapat mengandung senyawa kimia berbahaya dan logam berat, serta
memiliki potensi untuk mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan baik.
4. Limbah suara: Industri pengilangan minyak bumi menghasilkan suara bising dari mesin dan alat berat
yang digunakan selama proses pengolahan. Suara bising yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan
manusia dan hewan di sekitar area industri.

Oleh karena itu, pemerintah dan industri minyak bumi telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi
dampak limbah industri pengilangan minyak bumi, seperti dengan melakukan pengelolaan limbah yang baik
dan penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Write your Briefly elaborate on what
you want to discuss.

topic or idea
Terima Kasih
Silahkan bagi yang ingin bertanya

Anda mungkin juga menyukai