5
Arum Sutrisni Putri, "Pengelolaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia",
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/07/200000769/pengelolaan-bahan-bakar-minyak-
bbm-di-indonesia?page=all , Di akses pada 7 Januari 2020, 2020
6
Adrian Sutedi. (2012). “Hukum Pertambangan”. Jakarta: Sinar Grafika. Hlm. 71
b. Melaksanakan kebijakan di bidang minyak dan gas bumi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. Merumuskan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur
dibidang minyak dan gas bumi;
d. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi;
e. Melaksanakan administrasi Direktori Jenderal.7
Badan pelaksana memiliki fungsi, tugas, dan wewenang, yakni sebagai
berikut.
1. Tugas :
Melakukan pengendalian kegiatan hulu migas, dengan pengaturan khusus
berikut:
a. Memberikan pertimbangan kepada menteri atas kebijaksanaannya
dalam hal penyiapan dan penawaran Wilayah Kerja serta KKS;
b. Melaksanakan penandatanganan KKS;
c. Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan
yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu wilayah kerja
kepada menteri untuk mendapatkan persetujuan;
d. Memberikan persetujuan rencana pengembangan lapngan selain
dari yang dimaksud dalam poin sebelumnya;
e. Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran;
f. Melaksanakan monitoring dan melaporkan kepada menteri
mengenai pelaksanaan KKS;
g. Menunjuk penjual minyak dan/atau gas bumi bagian negara yang
dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnnya bagi
negara.
2. Fungsi :
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha hulu agar pengambilan
sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan
manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
7
Ibid. Hlm. 74
3. Wewenang :
a. Membina kerja sama dalam rangka terwujudnya integrasi dan
singkonisasi kegiatan operasional kontraktor KKS;
b. Merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja
kontraktor KKS;
c. Mengawasi kegiatan utama operasional kontraktor KKS;
d. Membina seluruh aset kontraktor KKS yang menjadi milik negara;
e. Melakukan koordinasi dengan pihak dan/atau instansi terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu.8
8
Ibid. Hlm. 75