Anda di halaman 1dari 10

Chapter 11

“Alone we can do so little, together we can do so much.” — Helen


Keller
Cholesteatoma
Kita bercerita sedikit dulu….. Dahulu kala sampai sekarang….
Telinga tengah kita dilapisi oleh berbagai jenis epithelium pada bagian regio yang berbeda beda juga seperti
contoh : columnar pada pars anterior dan inferior, cuboid pada pars medial, pavement-like di attic

Telinga tengah tidak dilapisi oleh sel squamous berkeratin  sel tersebut merupakan tipe terakhir dari epitel
di tengah telinga atau mastoid yang merupakan cholesteatoma.
Dengan kata lain cholesteatoma bisa dijabarkan sebagai  a "skin in the wrong place. “
Penamaan cholesteatoma itu salah ternyata ygy. Karena tidak ada sel tumor atau cholesterol
Cholesteatoma
Cholesteatoma terdiri dari 2 bagian penting
1. The matrix  keratinizing squamous epithelium resting on a thin stroma
of fibrous tissues
2. Central white mass  debris keratin

Nama lain dari cholesteatoma adalah epidermosis or keratoma.


ORIGIN OF CHOLESTEATOMA
Yang jadi pertanyaan adalah darimana munculnya sel squamous berkeratin ini
1. Adanya sel bawaan
2. Wittmaack's theory  adanya invaginasi dari MT pars attic atau
posterosuperior dari pars tensa, bentuk dari rektraksi  teori ini intinya
sel squamous berasal dari MT yang invaginasi yang kemudian muncul
pembentukan keratin
3. Ruedi's theory  sel basal dari germinal layer berproliferasi akibat adanya
infeksi dan membentuk squamous keratin
4. Habermann's theory  epitelium dari meatus atau MT bagian luar
tumbuh ke dalam melalui perforasi terutama marginal type dimana
annulus tympanicus hancur
5. Sade’s theory  metaplasia oleh karena infeksi berulang
ORIGIN OF CHOLESTEATOMA
CLASSIFICATION OF CHOLESTEATOMA
The cholesteatoma is classified into:
• 1. Congenital
• 2. Acquired, primary
• 3. Acquired, secondary
1. CONGENITAL CHOLESTEATOMA
Berasal dari embryonic epidermal cell bawaan pada celah telinga tengah atau tulang temporal
middle ear, petrous apex and the cerebellopontine angle  lokasi lokasi yang sering kena
White mass dibelakang MT  conductive hearing loss, kadang ditemukan secara tidak sengaja
Hal ini bisa juga rupture dari MT dan mengeluarkan discharge dan menyerupai OMSK
2. PRIMARY ACQUIRED
CHOLESTEATOMA
 Dikatakan primary karena tidak ada history dari otitis media
atau perforasi sebelumnya
1. Invaginasi pars flacidda  tekanan negative persisten 
retraksi pocket  akumulasi debris keratin  ketika infeksi
massa keratin kemudian menyebar ke telinga tengah.
2. Basal cell hyperplasia  proliferasi pada lapisan basal sel
pars flaccida yang dipicu oleh adanya infeksi saat masa kecil
 cholesteatoma yang menyebar kemudian merusak par
flaccida dan menyebabkan perforasi
3. Squamous metaplasia  undergoes metaplasia, keratinizing
squamous epithelium due to subclinical infections.
3. SECONDARY ACQUIRED
CHOLESTEATOMA
Sudah ada perforasi sebelumnya pada pars tensa. Hal ini berhubungan
dengan perforasi posterosuperior marginal atau large perforation
1. Migration of squamous epithelium  epitel squamous yang
terkeratinisasi migrasi dari liang telinga ke dalam melalui perforasi.
Perforations, involving tympanic annulus as in acute necrotizing otitis
media  rentan migrasi
2. Metaplasia  mukosa metaplasia yang dicetuskan oleh infeksi
EXPANSION OF CHOLESTEATOMA AND
DESTRUCTION OF BONE
Cholesteatoma menginvasi ke struktur struktur yang rendah resisten (yang lunak) baru habis itu ke tulang
dengan bone enzyme destruction,
attic cholesteatoma  backwards into the aditus, antrum and mastoid; downwards into the
mesotympanum; medially, it may surround the incus and/or head of malleus
Karena cholesteatoma memiliki kemampuan dalam menghancurkan tulang

Anda mungkin juga menyukai