Anda di halaman 1dari 9

RABUN SENJA

Oleh : Mariani Sela M. Unthailawal


Pengertian

Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan kala


senja atau malam hari,     atau pada keadaan cahaya
remang-remang. Banyak juga menyebutnya sebagai rabun  
ayam, mungkin didasari fenomena dimana ayam tidak dapat
melihat jelas di senja atau malam hari. Rabun senja
merupakan penyakit dengan keluhan tidak dapat melihat
dengan baik dalam keadaan gelap (waktu senja).
Rabun senja ini merupakan manifestasi defisiensi vitamin A
yang paling awal. Pada rabun senja, mata terlihat normal
hanya saja penglihatan menjadi menurun saat senja tiba
atau tidak dapat melihat di dalam lingkungan yang kurang
cahaya. Rabun senja paling banyak dialami oleh anak-anak,
pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal ini bisa terjadi
karena tidak lama setelah disapih anak tersebut diberikan
makanan yang tidak mengandung vitamin A
Etiologi

 Konsumsi makanan yg tidak mengandung cukup vitamin A atau provitamin A untuk


jangka waktu yang lama.
 Bayi tidak diberikan ASI Eksklusif
 Menu tidak seimbang (kurang mengandung lemak, protein, seng/Zn atau zat gizi
lainnya) yang diperlukan untuk penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A
dalam tubuh.
 Adanya gangguan penyerapan vitamin A atau pro-vitamin A seperti pada penyakit-  
             penyakit antara lain penyakit pankreas, diare kronik, Kurang Energi
Protein (KEP) dan          lain-  lain sehingga kebutuhan vitamin A meningkat.
 Adanya kerusakan hati, seperti pada kwashiorkor dan hepatitis kronik,
menyebabkan gangguan pembentukan RBP (Retinol Binding Protein) dan pre-
albumin yang penting untuk penyerapan vitamin A.
patofisiologi

 Anak-anak dengan status gizi buruk, asupan vitamin A yang sangat sedikit
akan memiliki cadangan yang terbatas. Ketika asupan vitamin A tidak ada dari
diet atau terjadi gangguan penyerapan dan terjadi peningkatan kebutuhan.
metabolisme dapat secara cepat menghabiskan cadangan retinol dalam hati
dan merusak kornea, walaupun mata pada saat itu masih terlihat normal.
Ketersediaan vitamin A juga tergantung pada status gizi anak secara
keseluruhan. Jika asupan protein kurang maka sintesis RBP pun akan
menurun. Serum Retinol akan menurun walaupun cadangan di hati normal.
Akhirnya, hati tidak dapat menyimpan lagi vitamin A atau mensisntesis RBP
secara normal
Manifestasi klinis

 Daya pandang menurun, terutama pada senja hari atau saat ruangan
keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang remang-
remang atau kurang setelah lama berada di cahaya terang.
 Penglihatan menurun pada senja hari, yaitu penderita tidak dapat
melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut juga buta
senja.
 Terjadi kekeringan mata,
 sering pusing
Pemeriksaan diagnostik

 Tes adaptasi gelap


 Kadar vitamin A dalam darah (kadar < 20 mg / 200 ml menunjukkan
kekurangan intake
Penatalaksanaan 

 Jika karena katarak  (maka katarak sebaiknya dioperasi).


 Jika karena kekurangan vitamin A (maka harus diberikan vitamin A dalam
jumlah yang cukup, baik berupa suplemen maupun dari makanan sehari-hari).
 Menginjeksikan vitamin A secara intramuscular sebanyak 55 mg retinol
palmitat (100.000 IU)
 Jika secara parenteral tidak tersedia, dapat diberikan sebanyak 110 mg
retinol palmitat (200.000 IU) dalam air atau minyak, melalui mulut.
 Dosis sebaiknya berkurang setengah dari jumlah yang seharusnya pada anak
berusia kurang dari satu tahun.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai