Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cidera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi pengelihatan. Kejernihan
pengelihatan atau ketajaman visual berkisar dari pengetahuan pengelihatan penuh sampai
pada tanpa pengelihatan sama sekali. Apabila ketajaman menurun maka pengelihatan
menjadi kabur. Ketajaman pengelihatan biasanya diukur dengan sekala yang membandingkan
pengelihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman
penuh. Sebagai contoh visual 2020 artinya seseorang melihat benda dengan jarak 20 kaki
dengan ketajaman penuh. sementara visual 20200 memiliki arti bah!a seseorang melihat
benda dengan jarak 20 kaki dan dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pada jarak
200 kaki "#ei $in %jing& 200'(.
Secara teoretis& kelainan pada mata seperti kebutaan terjadi bila ketajaman
pengellihatan lebih buruk dari 20200& meskipun telah dibantu dengan kacamata maupun
lensa kontak sekalipun.
)itamin A atau retinol adalah senya!a yang larut lemak yang ditemukan di dalam
hati& khususnya pada hati ikan& unggas& daging& dan produk susu. )itamin A nama generik
dari semua *at yang memiliki aktivitas biologik sebagai retinol. )itamin A terdiri dari
kelompok retinoids + karotenoids. Sekitar ,0-.0/ retinol diabsorbsi di usus halus dan
ditransport lalu bergabung dengan kilomikron menuju hati lalu disimpan sebagai retinol
palmitat. Ketika dibutuhkan& retinol akan dilepaskan ke pembuluh darah dan berkombinasi
dengan retinol binding protein "0B1(. Ketika asupan vitamin A terus menerus berkurang
untuk jangka !aktu yang lama& cadangan dalam hati akan menipis& tingkat serum retinol
akan turun& 2ungsi epitel terganggu& dan tanda-tanda 3erophthalmia terlihat.
Banyaknya masalah de2isiensi vitamin A di dunia diperkirakan berdasarkan survey
klinik di seluruh dunia& sekitar 4,0.000 kasus baru kerusakan mata yang parah muncul setiap
tahunnya pada anak-anak usia prasekolah& dan diperkirakan '0/ dari anak-anak ini
meninggal dalam !aktu 5 tahun setelah menjadi buta. 6eknik baru yang diterapkan pada
survey untuk menilai de2isiensi vitamin A menunujukkan bah!a pada negara berkembang
terdapat 70-'0/ populasi anak prasekolah yang mengalami de2isiensi vitamin A secara
subklinis.
1ada tingkat kesehatan masyarakat& de2isiensi vitamin A terdapat pada lingkungan
sosial& ekonomi dan ekologi yang sangat minim dan puncaknya terjadi selama masa
kekurangan makanan dan setelah epidemik campak dan diare serta penyakit in2eksi lainnya.
8ani2estasi yang paling a!al dari de2isiensi vitamin A adalah rabun senja. 1enyakit ini
paling banyak dialami oleh anak-anak& pada anak berusia 5 sampai 4 tahun hal ini bisa terjadi
karena tidak lama setelah disapih anak tersebut diberikan makanan yang tidak mengandung
vitamin A "Sommer 5.9:(.
B. 0umusan 8asalah
5.2.5 Apa yang di maksud dengan rabun senja;
5.2.2 Apa penyebab rabun senja;
5.2.4 6anda dan gejala rabun senja;
5.2.4 Bagaimana upaya pengobatanpencegahan rabun senja;
5.2.7 Anjuran $i*i pada 0abun Senja;
BAB <<
<S<
A. 1engertian 0abun Senja "3eropthalmia(
0abun senja disebut juga dengan xeropthalmia, buta ayan, mata ayam, atau mata
malam. 1enyakit rabun senja timbul terutama kurangnya vitamin A atau retinol pada mata
dan hati yang merupakan cadangan vitamin A "#ei $in %jing& 200'(. 1enderita rabun
senja akan mengalami gangguan pengelihatan pada kala senja atau malam hari atau pada
keadaan cahaya remang-remnag. 1ada rabun senja mata terlihat normal& hanya saja
pengelihatan menjadi menurun saat senja tiba atau tidak bisa melihat dalam lingkungan
yang kurang cahaya. 8enurut "Sommer& 5.9:(& rabun senja paling banyak dialami oleh
anak-anak& pada anak berusia 5 sampai 4 tahun hal ini terjadi karena tidak lama setelah
tidak lama disapih anak tersebut diberikan makanan yang tidak mengandung vitamin A.
B. 1enyebab 0abun Senja
1enyebab paling banyak rabun senja adalah kekurangan vitamin A dan kelainan
lahir. )itamin A merupakan vitamin larut dalam air yang dibutuhkan tubuh untuk
berbagai kebutuhan. )itamin ini akan membantu merubah sinyal molekul dari sinar yang
diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita.
0etinol merupakan senya!a yang berperan utama dalam hal tersebut . Senya!a retinol&
bersama dengan rodopsin& akan membentuk kompleks pigmen yang sensiti2 terhadap
cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. #leh karena itu& kekurangan
vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat 2atal pada organ penglihatan. Selain itu&
vitamin A juga ber2ungsi dalam pemeliharaan permukaan kornea.
1enyebab kekurangan vitamin A adalah malnutrisi& malabsorbsi "kesulitan tubuh untuk
menyerap *at makanan( dan penyakit yang menyebabkan terganggunya metabolisme
vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A karena malnutrisi umumnya terjadi pada
=egara berkembang& sedangkan penyebab lainnya dapat ditemukan pada lansia dan orang
dengan penyakit lama "kronik(.
C. 6anda dan gejala rabun senja
0abun senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina. 6anda dan
gejala pada penderita rabun senja adalah pada daya pandang menurun& terutama pada
senja hari atau saat ruangan keadaan ringan& sel batang retina sulit beradaptasi di ruang
remang-remang atau kurang setelah lama berada di cahaya terang. 1englihatan menurun
pada senja hari& yaitu penderita tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya&
sehingga disebut juga buta senja. 6erjadi kekeringan mata& dan bagian putih menjadi
suram& dan sering pusing. ">ijayakusuma 200:(.
0abun senja dapat dideteksi jika anak sudah bisa berjalan& anak tersebut akan
sering membentur atau menabrak benda yang berada di depannya karena tidak dapat
melihat maka dapat dicurigai bah!a anak tersebut menderita rabun senja. ?ika anak
belum dapat berjalan& agak susah mendeteksinya. %alam keadaan ini biasanya anak diam
memojok bila didudukkan ditempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau
makanan di depannya. 1enderita rabun senja harus segera di obati& diantaranya dengan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin A& apabila
terlambat maka mata dapat melunak& selaput bening mata mencair& dan mata dapat pecah
"#ei $in %jing& 200'(.
%. @paya 1engobatan dan 1encegahan 0abun Senja
1engobatan pada penderita rabun senja terlebih dahulu harus diketahui pada
penyebabnya. Apabila rabun senja dikarenakan kekurangan vitamin A& maka harus
diberikan vitamin A dalam jumlah yang cukup& baik berupa suplemen maupun dari
makanan sehari-hari. ?ika karena katarak& maka katarak sebaiknya dioperasi segera.
0abun senja yang dikarenakan oleh kurangnya vitamin A dapat dicegah dengan
mencukupi kebutuhan vitamin A dalam makanan yang di konsumsi sehari-hari seperti
vitamin A yang ada pada !ortel& selada& ubi jalar& paprika& mangga& tomat& bayam& hati
sapi& dan lain-lain.
Semua anak yang beresiko pada kerusakan kornea yang dikaitkan dengan
de2isiensi vitamin A harus diidenti2ikasi secara jelas& diantaranya semua yang telah
terbukti mengalami 3erophthalmia "rabun senja hingga keratomalacia(. 8enginjeksikan
vitamin A secara intramuscular sebanyak ,, mg retinol palmitat "500.000 <@(. ?ika secara
parenteral tidak tersedia& dapat diberikan sebanyak 550 mg retinol palmitat "200.000 <@(
dalam air atau minyak& melalui mulut. Sebagai tambahan& 550 mg retinol palmitat
"200.000 <@( dapat diberikan melalui mulut pada hari berikutnya untuk memastikan
pengobatan yang cukup. %osis sebaiknya berkurang setengah dari jumlah yang
seharusnya pada anak berusia kurang dari satu tahun. Sebaiknya pengobatan dilakukan
selama 2-' bulan. Salep antibiotik kadang digunakan setiap : jam untuk mengurangi
resiko in2eksi bakteri. Antibiotik yang digunakan sebaiknya dipilih yang sesuai dengan
jenis organism& seperti Staphylococcus dan Pseudomonas. 0eaksi pengobatan terlihat
dalam 5-2 hari setelah diberikan kapsul vitamin A "Sommer 5.9:(.
A. Anjuran $i*i pada 0abun Senja
Salah satu vitamin yang vital guna menjaga kesehatan adalah vitamin A. )itamin
A tidak hanya bertanggung ja!ab pada kesehatan mata& tapi juga kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rendahnya respons imun& kesuburan&
ganggguan pada pertumbuhan& serta rendahnya perkembangan mental. Selain itu kelainan
pada mata "3erophthalmia( dan buta senja merupakan sebagian contoh kekurangan
vitamin A. Berophthalmia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kebutaan. Salah
satu upaya untuk mencegah kekurangan vitamin A adalah dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin A& seperti nabati "karoten(& he!ani "retinol(. Sayuran
berdaun hijau "kangkung& bayam& daun pepaya& dll(& buah-buahan yang ber!arna orange
"!ortel& pepaya(& susu& daging& hati& telur. )itamin A juga dapat ditemukan di suplemen&
seperti susu bubuk& kapsul vitamin A.
BAB <<<
1A=@6@1
A. Kesimpulan
0abun senja merupkan penyakit mata dengan gangguan pengelihatan di malam hari atau
saat cahaya remang-remang& penyakit tersebut sering dialami aleh anak-anak. 1enyakit mata
rabun senja akibat paling banyak adalah karena kurangnya vitamin A yang diperlukan tubuh&
sehingga cara pencegahan rabun senja paling mendasar adalah memperbnyak konsumsi makanan
yang kaya sarat vitamin A& selain itu untuk penderita akut harus mendapat perhatian khusus dari
dokter ahli mata.
B. Saran
8engingat rabun senja yang pada umumnya di derita oleh anak usia dini& maka sangat
diperlukan !a!asan bagi orangtua memahami pentingnya vitamin yang diperlukan tubuh& dan
sangat perlu bagi orang tua untuk memperhatikan pola kebutuhan gi*i anaknya dan dirinya
sendiri. Keluarga sebagai guru yang paling utama bagi anak hendaknya bisa memberi arahan
tentang pentingnya gi*i dan vitamin bagi tubuh putra putrinya.
Oei Gin Djing, 2006. erapi !ata denagan pijat dan ramuan. ja"arta# pen ramuan. ja"arta#
penbit plus.
Sommer $. %&'(. )ield Guide to the Detection and *ontrol o+ ,erophthalmia. Gene-a # ./O.
.ijaya"usuma /. 200(. 0amuan 1eng"ap /erbal a"lu"an Penya"it. 2a"arta # Pusta"a 3unda

Anda mungkin juga menyukai