Anda di halaman 1dari 21

Distribusi

Frekuensi
Statistik Distribusi Frekuensi
Statistik distribusi frekuensi merupakan rumus statistik deskriptif yang dapat digunakan
untuk mengetahui distribusi frekuensi dalam satu variabel.

Untuk mempermudah memahami karakteristik suatu data observasi, data tersebut


dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok (kelas) yang mana masing-masing kelas
menampung sebagian data observasi.

Penyajian data observasi yang sudah dikelompokkan ini disusun ke dalam suatu tabel
yang disebut tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibuat bertujuan agar
data observasi tersebut lebih mudah dipahami.
Langkah-Langkah yang dilakukan untuk membuat tabel distribusi frekuensi
1. Urutkan data

2. Tentukan jumlah kelas yang akan digunakan pada tabel distrubusi


Cara untuk menentukan jumlah kelas menggunakan formula:

K = jumlah kelas, N = banyaknya data observasi

3. Menentukan interval kelas


Banyaknya interval kelas yang digunakan pada tabel distribusi frekuensi bebas
ditentukan oleh pembuatnya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa besarnya interval
kelas untuk semua kelas adalah sama.
Formula yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya interval kelas, yaitu:

= interval kelas, R = selisih nilai data tertinggi dengan data terendah (Range)

4. Menyusun data ke dalam tabel distribusi frekuensi


Sebelum Menyusun data ke dalam tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu
ditentukan nilai terendah pada kelas yang pertama.
Contoh kasus
Diberikan data nilai UAS 100 orang mahasiswa seperti berikut ini.

63 75 74 65 65 74 45 74 70 60
74 74 65 70 49 70 74 57 65 78
78 70 70 65 65 53 45 53 78 80
79 65 75 78 63 74 65 63 70 63
80 74 70 74 78 65 65 60 65 75
74 80 80 74 60 57 70 90 65 70
74 74 65 75 65 53 85 53 63 65
75 70 70 74 80 78 63 85 75 70
76 65 65 63 60 70 50 63 63 75
65 78 74 60 75 57 70 75 70 63

Lakukanlah analisis distribusi frekuensi!


Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi

1. Urutkan data

2. Menentukan banyak kelas, yaitu K = 1 + 3.3 log N


K = 1 + 3.3 log 100
K = 1 + 3.3 x 2
K = 7.6
Banyaknya kelas dapat 7 atau 8. Misal diambil banyak kelas (K) = 8.

3. Menentukan interval kelas, yaitu Ci = R/K

4. Menyusun data ke dalam tabel distribusi frekuensi


Nilai Frekuensi

45 – 50 4

51 – 56 4

57 – 62 8

63 – 68 30

69 – 74 31

75 – 80 20

81 – 86 2

87 – 92 1
Jumlah 100
Nilai Frekuensi

41 – 49 5

50 – 58 18

59 – 67 42

68 – 76 21

77 – 85 14

Jumlah 100

a. Jangkauan atau sebaran: selisih antara data yang paling besar dengan data
yang paling kecil.
b. Interval kelas
, yaitu 41 adalah limit bawah sedangkan 49 adalah limit atas.

c. Batas kelas diperoleh dari jumlah limit atas suatu kelas dengan limit bawah
kelas berikutnya dibagi dua.

Contoh:

Perhatikan kelas 50 – 58

Batas kelas atas yaitu


Batas kelas bawah yaitu
d. Panjang kelas
41 – 49, panjang kelasnya adalah 9.

e. Titik tengah: jumlah limit atas dengan limit bawah dibagi 2


yaitu
41 49 50 58

45 49.5 54 58.5
40.5 batas bawah kelas pertama
40.5
41 limit bawah kelas pertama
45 titik tengah kelas dari kelas pertama
49 limit atas kelas pertama
49.5 batas atas kelas pertama dan batas bawah kelas kedua
50 limit bawah kelas kedua
Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi frekuensi relatif: distribusi frekuensi yang tiap frekuensi kelasnya dibagi
dengan banyaknya data.

Diberikan data tinggi badan 50 orang sebagai berikut


Nilai Frekuensi

145 – 149 3

150 – 154 5

155 – 159 17

160 – 164 23

165 – 169 2

Jumlah 50
Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi
Perbandingan Desimal Persentase
145 – 149 3/50 145 – 149 0.06 145 – 149 6

150 – 154 1/10 150 – 154 0.1 150 – 154 10

155 – 159 17/50 155 – 159 0.34 155 – 159 34

160 – 164 23/50 160 – 164 0.46 160 – 164 46

165 – 169 1/25 165 – 169 0.04 165 – 169 4

1 1 100
Latihan Soal

Diketahui nilai UAS mata kuliah Statistika dari 40 orang mahasiswa sebagai berikut:

67 59 73 70 62 80 75 50
66 55 73 67 52 80 64 76
75 72 50 71 55 53 77 62
75 76 78 79 58 66 63 78
51 79 80 52 70 60 66 88
Statistik Tabulasi Silang
1. Karakteristik
Statistik tabulasi silang merupakan rumus statistic deskriptif korelatif yang dapat digunakan
untuk mengatahui distribusi frekuensi dalam suatu variabel apabila variabel tersebut
dihubungkan dengan variabel yang lain.

2. Spesifikasi
Statistik tabulasi silang efektif dijalankan untuk data yang tidak terlalu bervariasi.

3. Contoh Kasus
Seorang kepala madrasah ingin mengetahui distribusi frekuensi siswa berdasarkan jenis
kelamin, latar belakang kesantrian, dan kerajinan membayar SPP jika ketiga variabel tersebut
dihubungkan.

4. Keterangan
Statistik tabulasi silang hanya dapat dijalankan untuk dua atau lebih variabel.
Kesimpulan

1. Jumlah siswa pria lebih banyak daripada siswa wanita.


2. Sebagian besar siswa memiliki latar belakang kesantrian, baik santri total
maupun santri kalong; meskipun tidak ada seorang siswa wanita pun
yang berlatar belakang santri kalong.
3. Kebanyakan siswa rajin dan sangat rajin membayar SPP meskipun ada
juga siswa yang yang sangat malas.
4. Latar belakang kesantrian berhubungan positif dengan kerajinan
pembayaran SPP siswa, maksudnya siswa yang memiliki latar belakang
kesantrian umumnya rajin atau sangat rajin dalam hal pembayaran SPP.
Latihan Soal
Latihan Soal

Anda mungkin juga menyukai